Babysitter, I Love You | [Hwa...

By 99noranhee

178K 23.1K 5.2K

ayah Minhee memiliki banyak hutang pada perusahaan Hwang Group. Saat hutang tersebut jatuh tempo ayah Minhee... More

Prologue
πŸ‡1
πŸ‡2
πŸ‡3
πŸ‡4
πŸ‡ 5
πŸ‡ 6
πŸ‡7
πŸ‡8
πŸ‡9
πŸ‡10
πŸ‡11
πŸ‡12
πŸ‡ 13
πŸ‘„ Da Deul Bla Bla πŸ‘„
πŸ‡14
πŸ‡15
πŸ‡16πŸ‡
πŸ‡17
πŸ‡18
πŸ‡19
πŸ‡20
πŸ‡21
πŸ‡22
πŸ‡ 23
πŸ‡24
πŸ‡25
πŸ‡26
πŸ‡27
πŸ‡28
πŸ‡30
πŸ‡31
πŸ‡32
πŸ‡33
πŸ‡34
πŸ‡35
πŸ‡36
πŸ‡37
πŸ‡38
πŸ‡39
KISSING YOU
πŸ‡40
πŸ‡41
πŸ‡42
πŸ‡43
πŸ‡44
πŸ‡45
πŸ‡46
πŸ‡47
πŸ‡48
πŸ‡49
πŸ‡50
πŸ‡51
πŸ‡52

πŸ‡29

1.7K 296 118
By 99noranhee

Diharapkan memberi 👉🌟 sebelum membaca, terimakasih 😊




Happy Reading All












Acara ulang tahun Danhee berjalan lancar meski terdapat insiden tidak terduga, semua karena Sihoon dan Seungyoun yang dapat menanganinya dengan baik. Setelah urusan dirumah Yunseong sudah beres Seungyoun pamit pulang pada Sihoon dan Hyunjin.

Seungyoun menjalankan mobilnya menuju rumah. Namun ditengah perjalanan Seungyoun tampak termenung karena pikirannya terbagi menjadi dua, antara fokus dengan jalanan dan memikirkan kondisi Danhee saat ini. Seungyoun juga khawatir pada Minhee karena emosi Yunseong yang terkadang sulit dikontrol jika sudah menyangkut anak-anaknya. Dirinya takut jika Minhee terluka karena mendapat amukan dari Yunseong.

Seungyoun membelokan mobilnya memasuki sebuah taman. Saat sedang menatap sekitar taman untuk menyegarkan pikirannya, Seungyoun tidak sengaja melihat seseorang sedang duduk di bangku seorang diri. Jika diamati lebih jelas sosok itu terlihat seperti Minhee, Seungyoun menghentikan laju mobilnya lalu keluar untuk menemui sosok itu.

"Minhee?"

Ternyata benar sosok itu adalah Minhee, Seungyoun terkejut saat Minhee tiba-tiba saja memeluknya dan kembali menangis.

"Kamu kenapa? Ada apa? Dimana ayahmu? Bagaimana Danhee sekarang?"

Minhee hanya menggeleng sebagai jawaban, Seungyoun jadi berpikir apa jangan-jangan Minhee benar-benar mendapat amukan dari Yunseong?

"Tidak apa jika kau tidak ingin menceritakannya. Sekarang ayo saya antarkan pulang"

Seungyoun berdiri lalu menuntun Minhee menuju mobilnya. Sekilas Seungyoun juga melihat pipi Minhee agak memerah, Yunseong pasti menampar Minhee dengan keras.

"Om..."

"Iya?"

"Jangan antar aku ke rumah Yunseong, ya?"

"Lalu kamu mau kemana?"

"Aku mau rumah ayah saja"

"Baiklah, ayo om antarkan"

Seungyoun sebenarnya tidak tahu dimana rumah Seungwoo, tapi Minhee bisa saja menunjukannya. Seungyoun kemudian menjalankan mobilnya kembali, sesekali melirik Minhee yang melamun dengan wajah kusutnya.

Beberapa menit Seungyoun fokus menjalankan mobilnya, lalu melirik Minhee lagi untuk menanyakan rumah Seungwoo. Tapi Minhee sudah tertidur, ingin membangunkannya namun Seungyoun tidak tega. Daripada bingung lebih baik Seungyoun membawa Minhee ke rumahnya saja dulu. Seungyoun melajukan mobil menuju rumahnya sembari menghubungi nomor Hangyul.

"Halo Yon, ada apa?"

"Hangyul gue mau kasih tahu kalok Minhee sekarang ada di mobil gue, gue ketemu dia di taman sambil nangis. Dia minta pulang ke rumah Seungwoo tapi gue nggak tahu rumah Seungwoo dimana. Minhee ketiduran makanya gue bawa Minhee ke rumah gue dulu"

"Syukurlah kalok Minhee sama lo, Yon. Gue sama Seungwoo khawatir Minhee nggak ada dirumah sakit. Eh tapi lo tadi bilang Minhee nangis?"

"Iya, dia langsung meluk gue terus nangis sambil megang pipi. Tapi kalok gue liat pipi Minhee memang agak memerah kayak bekas tamparan"

"Ck! Gue udah yakin pasti Yunseong yang ngelakuin itu. Ya udah, gue sama Seungwoo ke rumah lo sekarang"

"Baiklah, gue tunggu"

Seungyoun mematikan ponselnya lalu menjalankan mobil menuju rumahnya.

*****

"Kau tidak pulang?"

Donghyun menggeleng masih tetap menatap Danhee. Jika boleh jujur sebenarnya Donghyun males dirumah sakit nungguin Danhee, mana badan dia pegel banget habis kerja disuruh langsung kesini ngerepotin aja. Tapi demi rencananya berhasil, Donghyun dengan terpaksa harus melakukannya agar Yunseong luluh dan balik sama dirinya lagi.

"Aku masih ingin menunggu Danhee sadar"

Yunseong menghela nafas lalu mengusap pundak Donghyun, "kau terlihat lelah Hyunie. Istirahatlah, kau harus memulihkan tenagamu agar bisa menjaga Danhee besok"

Donghyun menyentuh tangan Yunseong yang mengusap pundaknya, "aku takut jika sesuatu terjadi pada Danhee. Terlebih Danhee mendapat serangan susulan, kan?"

Donghyun menunduk berusaha untuk terlihat sedih. Yunseong menuntun Donghyun untuk membawanya ke dalam pelukan yang hangat lalu mengusap punggung Donghyun untuk menenangkan mantan istrinya tersebut.

"Danhee akan baik-baik saja. Kau beristirahatlah, aku akan tetap disini menjaga Danhee"

Donghyun menggeleng pelan, "aku takut jika Minhee datang dan berbuat macam-macam untuk mencelakai Danhee, Seong"

"Aku jamin dia tidak akan masuk ke ruang rawat Danhee. Kau tenang saja, oke?" Yunseong mengecup dahi Donghyun lalu memeluknya kembali.

Donghyun mengeluarkan seringainya lebarnya saat melihat Dongpyo berdiri dibalik pintu ruang rawat Danhee. Dongpyo memberi gestur oke seolah mengatakan rencana mereka hampir sukses. Donghyun memberi tanda yang sama tanpa Yunseong  sadari lalu tersenyum senang pada Dongpyo.

Yunseong akan mengambil cuti untuk menjaga Danhee bersama Donghyun seharian besok jadi dirinya menyuruh Yohan untuk pulang agar semua pekerjaannya digantikan oleh Yohan.

Dongpyo kembali duduk dibangku ruang tunggu sembari menunduk lalu mengulas senyum kecil. Di ruang itu Yunseong memeluk Donghyun, entah ia harus merasa senang atau menyesal dengan rencananya.

Disatu sisi ia senang Donghyun kembali berbahagia dengan Yunseong walaupun belum sepenuhnya bahagia tapi disisi lain dirinya sangat sedih karena bukan dialah yang membuat Donghyun bahagia seperti itu.

"Yang pasti Donghyun bisa kembali tersenyum seperti dulu. Walau bukan gue orangnya"

>•<

"Hangyul, Seungwoo ayo masuk"

Seungyoun membuka pintunya lebih lebar agar Hangyul dan Seungwoo bisa masuk. Seungyoun persilahkan mereka untuk duduk lalu meminta bibi Ijah membuatkan 3 minuman.

"Bagaimana keadaan Minhee sekarang?"

"Dia ada dikamar gue, dokter sudah periksa kondisinya katanya Minhee demam."

"Gue coba kompres pipinya yang memerah pakek air dingin dan Minhee kayak kesakitan, gue pikir dia ditampar keras banget."

"Pasti Yunseong yang nampar Minhee, dasar anak keparat"

Seungyoun menatap Hangyul yang meremas lututnya, "Gyul, tentangin diri lo oke?"

"Yunseong udah berani nyakitin anak dari temen gue, gimana gue bisa tenang?"

Seungyoun mengusap pundak Hangyul, "iya gue tahu, tenangin diri lo oke? Jangan buat suasana tambah runyam"

Hangyul memejamkan mata lalu mengatur nafas, "Minhee difitnah gue yakin itu, dia nggak akan tega ngelakuin hal itu ke cucu gue"

"Iya, gue juga nggak percaya kalok Minhee yang melakukan itu semua"

Hangyul dan Seungyoun menatap Seungwoo yang sedari tadi tidak bersuara, "kenapa Woo?

"Apa ini semua karena gue?"

"Maksudnya gimana?"

"Gue rasa ini salah gue, seharusnya gue segera ngelunasin semua hutang-hutangn biar Minhee nggak berakhir seperti ini."

Hangyul menepuk pundak Seungwoo, "nggak Woo, lo sama sekali nggak ada salah setitikpun. Gue percaya Minhee cuma difitnah"

Seungyoun menggenggam tangan Seungwoo, "kita percaya Minhee tidak bersalah, anak lo cuma difitnah"

Seungwoo tersenyum kecil mendengar Hangyul dan Seungyoun percaya bahwa Minhee tidak bersalah. Namun dirinya masih merasa khawatir jika saja sewaktu-waktu Yunseong melaporkan Minhee pada polisi.

Walaupun Hangyul, Seungyoun dan Sihoon percaya bukan Minhee penyebabnya tapi Seungwoo masih merasa tidak tenang. Entah masalah apa lagi yang akan datang dan selalu mengikuti langkah anaknya.

*****

Pagi ini Donghyun datang kembali ke rumah sakit untuk menjaga Danhee. Saat akan masuk ke dalam ruangan ia mendapati Yunseong tengah tertidur diatas sofa. Donghyun tersenyum lalu mendekati Yunseong untuk membangunkannya. Dengan perlahan ia mengusap rambut yang sedikit lepek tersebut lalu mengecup pipinya. Yunseong yang sedikit terusik kemudian membuka matanya.

Mata Yunseong menyipit untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retinanya, "Minhee?"

"Aku Donghyun"

"Maaf aku pikir kau Minhee, hampir saja aku memarahimu", Yunseong perlahan merubah posisi tubuhnya menjadi duduk

"Segitu marahnya kau pada Minhee hingga berhalusinasi jika aku adalah dia?"

Donghyun mencebik kesal membuat Yunseong terkekeh lalu menarik tangan Donghyun untuk duduk disebelahnya, "maaf aku baru tidur jam 5, lagi pula aku harus tetap terjaga agar Minhee tidak dapat menyentuh Danhee"

"Kau baru tidur 3 jam?"

Donghyun mengusap pipi Yunseong dengan kedua ibu jarinya menatap khawatir. Yunseong tersenyum lalu menurunkan tangan Donghyun untuk menggenggamnya.

"Tidak apa"

"Kau lebih baik pulang dan beristirahat, aku yang akan menjaga Danhee disini"

"Tidak, setelah berganti baju dan makan aku akan kembali kesini"

Yunseong mengusap rambut Donghyun, "kau tidak apakan aku tinggal sebentar?"

Donghyun menggeleng, "tidak apa-apa"

"Baiklah aku akan pulang sebentar jika terjadi sesuatu kau bisa menghubungiku. Apa aku harus menyuruh pengawal untuk menjaga pintu kamar Danhee"

"Tidak perlu Yunseong, aku bisa menjaga Danhee sendiri"

"Baiklah kalau begitu", Yunseong mendekati Danhee untuk mengusap kepala dan mengecup dahi Danhee.

"Aku pergi dulu, Hyunie"

"Iya, hati-hati dijalan"

Yunseong mengambil jasnya di bangku kemudian pulang ke rumah.

>•<

Sesampainya dirumah Yunseong segera masuk ke kamar untuk mandi dan sarapan.

"Yunseong"

Yunseng menoleh dan mendapati ibunya yang membawa piring kotor, "mama, ada apa?"

"Kau baru pulang, bagaimana kondisi Danhee sekarang?"

"Danhee baik-baik saja. Walau ada reaksi susulan hanya saja Danhee belum sadar"

Sihoon mengangguk, "syukurlah jika Danhee baik-baik saja. Lalu kalau kau saat ini pulang, yang menjaga Danhee dirumah sakit siapa?"

"Donghyun yang menjaganya"

"Keumdongie?"

"Iya, aku dan Donghyun yang menjaga Danhee dirumah sakit"

"Tapi kenapa bukan Minhee saja yang kau suruh untuk menjaga Danhee?"

"Donghyun adalah ibunya, jadi Yunseong lebih percaya Donghyun untuk menjaga Danhee dengan baik. Kalau mama lupa Minheelah yang membuat Danhee berakhir seperti ini, jika dia yang menjaga Danhee entah rencana apa lagi yang akan membuat Danhee celaka."

"Apa yang kau katakan, Yunseong? Tidak mungkin Minhee melakukan hal sekeji itu, dia terlihat sangat menyayangi Hyunjin dan Danhee."

"Mama tahu Minhee yang menyuruh preman itu untuk menculik Danhee dan Hyunjin. Ayahnya memiliki hutang padaku dan baru melunasinya 7juta won, sedangkan hutangnya sebesar 400juta won!"

"Minhee menyuruh mereka menculik anak-anak agar dia meminta uang tebusan padaku. Dan karena gagal, Minhee membalas dendam dengan cara membuat alergi Danhee kambuh!"

Sihoon tidak percaya Yunseong mengatakan hal yang jahat seperti itu pada Minhee, "Minhee tidak akan serendah itu hanya karena uang, Yunseong! Tidakkah kau sadar  Minhee sangat menyayangi anak-anakmu? Bahkan Minhee sangat sedih dan khawatir melihat Danhee kesakitan"

"Jangan tertipu dengan tipu muslihatnya, ma. Minhee dan ayahnya pasti memiliki seribu muka agar kita termakan tipu muslihatnya, benar-benar menyedihkan!"

"Jaga bicaramu, Hwang Yunseong!"

"Sudahlah, aku ingin ke kamar lalu kembali ke rumah sakit."

Sihoon menggeleng kepala melihat tingkah anaknya lalu membawa alat makan yang kotor ke wastafel. Mendengar perdebatan Sihoon dan Yunseong membuat bibi Shin merasa sakit hati.

"Bibi tolong cuci semua alat ini, ya?"

"I-iya, tuan"

Sihoon lalu pergi ke kamarnya untuk menenangkan diri. Bibi Shin menatap ke pergian Sihoon lalu mencuci alat makan dan masak sambil menangis dalam diam.

Semua adalah kesalahnya tapi dirinya juga tidak memiliki pilihan lain. Tapi bibi Shin sangat berharap agar semua rencana busuk orang tersebut segera terbongkar secepatnya.

"Maaf nak Minhee bibi terpaksa harus melakukan ini"













******************TBC***************

Chapter 29 update! 🎉

Hehehehehehe.....
Hehehehehehehehehe.... 😂

Yang kemaren-kemaren minta double update maaf baru update sekarang bikos kuota author sekarat dan baru bisa update sekarang 😭😭

Sekali lagi maaf ya gaess! 🙏

Gimana gaess? Udah reda ngegasnya? Apa malah makin misuh-misuh keyunseongnya? 😂😂😂
Tenang aja kalok ini masih bikin kalian kurang misuh-misuh dan emosi, dichapter berikutnya gw bakal kasih lebih deh? *ditendang reader-nim 😂😂😂

Yang hwangkeum shipper congrast!chapter kali ini kapal kalian berlayar bikos kapal hwangmini kehabisan bensin buat berlayar gaess awokwokwokwo...😂😂😂😂😂

Tapi cuma beberapa chapter aja ya yang berlayar? Terus karam lagi dan beralih kekapal hwangmini  yang kembali berlayar kekekekeke... 😂😂

Double update?

Tes ombak dulu coba 👆

Masa kalian tega sih misuh-misuhin orang imut kek yunseong gini? 😢
Nggak baik tahu 😢
Tapi kalok bacotin yunseong gak masalah 😂😂😂

Gw kasih juga foto Minhee neh hehehe dah jan musuh-musuh terus 😂😂😂

hm...disini Minhee kek beda gitu ya? Apa cuma perasaan author doang? 😲

Asyudahlah....

Jangan lupa untuk voment ya gaess! 👉🌟💬

Thankyou! 🙏

See you next chapter! 🙋

Continue Reading

You'll Also Like

7.2M 360K 41
⚠️FOLLOW DULU SEBELUM BACA! ⚠️Rawan Typo! ⚠️Mengandung adegan romansβœ… ⚠️Ringan tapi bikin naik darahβœ… Neandra Adsila gadis cantik yang berasal dari d...
658K 34.3K 36
Zelina anatasya gadis cantik, pintar, baik, sedikit barbar, periang dan berprestasi, namun keluarganya tak pernah melihat itu semua, gadis yang ada n...
312K 24.6K 21
Seorang Assassin bersama Alter ego yang bertransmigrasi ke dalam Novel, dan menjadi seorang Figuran. CERITA BL⚠️ Start: 10 Januari 2024 End:-
228K 278 4
21+