My Boyfriend - Mark Lee [ON H...

By Guanlensss

194K 19.4K 1.4K

Apa yang akan kamu lakukan saat seseorang yang kamu sebut pacar kamu selama ini punya friend with benefits? J... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
done

24

4.7K 547 38
By Guanlensss

"Ayo masuk"

Mark mengangguk dan mengikuti Chaelin dari belakang.

"Untung Kak Jae gak ada di rumah" Gumam Chaelin tapi samar-samar masih bisa di dengar oleh Mark.

Jung Jaehyun, kakak dari Chaelin itu sudah dapat dipastikan 100% tidak menyukainya.

Kakak mana yg bisa menyukai kekasih dari adiknya yg kepergok sedang berada di Mall dengan perempuan lain, di tambah saat itu Mark berbohong pada Chaelin.

"Duduk Mark, aku ambil minum dulu"

Lagi dan lagi Mark hanya mengangguk membiarkan Chaelin berlalu dari hadapannya.

Mark memperhatikan rumah Chaelin dengan seksama, rumah yg baru kali ini di datanginya setelah hampir 8 bulan Chaelin menyandang status sebagai kekasihnya.

Boleh minta tepuk tangannya? Karena Chaelin satu-satunya kekasih Mark yg berhasil menjalin hubungan sampai berbulan-bulan lamanya. Biasanya paling lama satu bulan, itu pun hanya satu orang yg sanggup bertahan dalam satu bulan bersama Mark.

Terdapat foto keluarga yg terlihat sangat penuh dengan kasih sayang di tengah-tengah ruang tamu yg di tempati Mark.

Foto Chaelin dan kakaknya Jung Jaehyun yg mendominasi.

Rasanya seperti kiamat besar untuk Mark, Jaehyun sangat mencintai adiknya. Dari setiap foto yg berada di rak maupun dinding menggambarkan bagaimana besarnya kasih sayang Jaehyun untuk Jung Chaelin dan Mark dengan terang-terangan menyakiti Chaelin di hadapan Jaehyun.

Benar-benar akhir dari segalanya untuk Mark.

Mark menghela nafasnya berat setelah sadar meskipun Chaelin memilihnya tapi kakaknya akan tetap tidak menyukainya.

Mark kembali mengedarkan pandangannya, banyak sekali guci-guci kecil dan hiasan rumah lainnya yg terlihat sangat cantik untuk di lihat.

"Ini Mark di minum dulu"

Mark langsung beralih menatap Chaelin yg sudah berdiri di hadapannya.

"Thankyou Chae" Ucap Mark sebelum meminumnya.

Chaelin mengambil posisi di sebelah Mark dan menatap kekasihnya itu dengan lekat sampai membuat Mark yg sedang minum itu merasa tersipu di tatap sangat intens seperti itu.

"Chae can you stop look at me like that?" Ucap Mark setelah selesai dengan acara minumnya.

Chaelin mengendikkan bahunya "Like what?" Tanyanya dengan enteng.

"Kamu ngeliat aku kayak aku itu udah nyuri sesuatu dari rumah kamu tau gak?"

Chaelin tertawa mendengar kalimat yg terlontar dari bibir kekasihnya itu.

"Kamu kan emang udah nyuri hati anak gadis yg ada di rumah ini Mark"

Mendengar ucapan Chaelin membuat Mark juga ikut tertawa terbahak-bahak sembari mengacak rambut Chaelin dengan gemas.

"Belajar gombal dimana? hmm?" Tanya Mark dengan tangannya yg meraup wajah Chaelin.

"Iisshhhhh!" Seru Chaelin kesal dan melepas tangan Mark dari wajahnya.

Mark kembali tertawa terbahak-bahak.

"Tangan kamu asin Mark!" Seru Chaelin sembari mempoutkan bibirnya.

Mark mengulum senyumnya "Habis ngusap keringat kayaknya Chae" Jawaban Mark membuat Chaelin langsung memukul lengannya bertubi-tubi.

"Jorok Mark Lee!"

Tawa Mark tak kunjung berhenti karena tingkah Chaelin di hadapannya.

"Lutut aku sakit Mark" Adu Chaelin pada kekasihnya itu.

Mark yg mendengar kekasihnya merengek di sertai mengangkat kakinya dan memperlihatkan lututnya yg sudah memar berwarna biru langsung membuat Mark menyatukan alisnya menatap Chaelin menuntut penjelasan.

"Kok bisa memar kayak gini?" Tanya Mark dengan matanya yg menatap Chaelin dan lutunya secara bergantian, sedangkan tangannya sudah mengusap lutut Chaelin lembut.

Chaelin merengut dan menurunkan kembali kakinya dari kursi sembari menjawab "Kepentok lantai" Jawab Chaelin sembari menunduk, memperhatikan lututnya lagi.

Bukannya puas dengan jawaban yg di berikan Chaelin, Mark malah semakin menatap kekasihnya tak paham.

"Gimana bisa kepentok lantai Chae? Kamu jangan aneh-aneh deh" Ucap Mark, tangannya merapikan rambut sebahu Chaelin yg menjuntai ke bawah menutupi wajah Chaelin.

Chaelin menegakkan tubuhnya dan kembali menatap Mark "Jatuh Markeuuu"

"Kok bisa? Kamu kalau jalan liat-liat dong Chae, jangan ceroboh kayak gitu"

Chaelin menggeleng "Bukan jatuh yg kayak gitu"

Mark menaikkan alisnya heran "Terus?"

"Jatuh dari kasur Mark hehehe" Ucap Chaelin di sertai cengirannya yg berhasil membuat Mark mendengus geli.

Setelahnya segala hal yg Chaelin ucapkan Mark dengarkan, bahkan Mark juga memperhatikan raut wajah kekasihnya itu yg berubah-ubah dalam sekejap.

Sungguh Mark sangat merindukan Chaelinnya, Mark merasa kesal kerap kali mendapati Chaelin yg menceritakan kesehariannya itu pada sahabatnya yg tak lain adalah Jeno.

Mengingat Jeno membuat darah Mark kembali mendidih.

"Mark? Hei! Kamu dengerin aku gak sih?!"

Mark tersentak di tempatnya saat Chaelin menyentuh bahunya.

"Kenapa Chae?" Tanya Mark, tatapannya terlihat bingung membuat Chaelin menghela nafasnya.

"Daritadi aku bicara sendirian?" Tanya Chaelin dengan kesal membuat Mark meringis karena merasa bersalah.

Tangan Mark terulur untuk mengelus pipi kekasihnya itu "Maaf sayang" Ucapnya.

Chaelin melepas tangan Mark di pipinya "Kamu cuci muka dulu sana, kayaknya kamu ngantuk Mark" Perintah Chaelin yg langsung Mark laksanakan karena tak mau kekasihnya itu kesal dengannya.

Sepeninggalan Mark, ponsel Chaerin berdering.

Pabrik ice cream🍦
is calling...

Chaelin menyatukan alisnya merasa heran dengan telfon yg di dapatinya, sebelum mengangkatnya kepala Chaelin menoleh mencari keberadaan Mark.

Setelah dipastikan Mark masih berada di kamar mandi, Chaelin mengangkatnya dan sedikit menjauh dari ruang tamu.

"Kenapa?" Tanyanya tanpa basa-basi.

"Ayo keluar"

Chaelin memutar bola matanya jengah "Kita baru ketemu tadi dan belum ada satu jam kamu nganterin aku pulang terus sekarang kamu udah ngajak keluar lagi?"

"Chae"

Suara tegas di ujung sana membuat Chaelin berdecak kesal.

"Jen" Balas Chaelin dengan nada yg sama.

"Gue jemput di rumah lo 15 menit lagi"

"Gak bisa gitu dong Jeno!" Seru Chaelin kesal.

"Gue bosen Chae"

"Kamu tadi bilang mau ketemu temen-temen kamu"

"Temen gue ngeselin"

"Itu urusan kamu, aku gak bisa keluar sama kamu sekarang"

"Kenapa?" Tanya Jeno dengan nada menuntut penjelasan.

Chaelin menghela nafasnya sebelum menjawab "Ada Mark di rumah aku Jeno, jangan cari masalah! Aku gak suka liat kalian berantem gak jelas"

Tak ada jawaban dari Jeno membuat Chaelin harus memastikan kembali panggilannya masih tersambung atau sudah terputus.

"Jeno, maaf"

Jeno mendengus keras mendengar permintaan maaf Chaelin, Jeno lupa bahwa Mark tadi pergi dari basecampnya untuk menemui Chaelin.

"Jeno - "

Ucapan Chaelin terpotong karena terkejut dengan suara yg ada di belakangnya.

"Kamu ngapain Chae?"

Dengan sigap Chaelin memutus panggilannya dengan Jeno dan berbalik untuk menatap Mark.

Chaelin menahan nafasnya saat mendapati tatapan Mark yg terkesan menahan amarah.

"Mark aku tadi - "

Lagi, Chaelin tak mampu melanjutkan kalimatnya saat menatap apa yg ada di genggaman Mark.

Mata Chaelin terbelalak dan bibirnya terasa kelu untuk mengucapkan satu persatu kalimat yg ada di kepalanya.

"Aku gak tau kalau Jeno sering datang kesini" Ucap Mark dengan kekehan sinisnya.

Chaelin sudah memejamkan matanya dan menunduk, merutuki kecerobohannya yg membuat Mark kembali tersulut emosinya.

"Mark dengerin aku ya, aku bisa jelasin"

"Diem Chae!"

Sudahlah lebih baik Chaelin diam dan menjelaskannya nanti saat emosi Mark kembali meredah.















______

makasih yg udah ngucapin sama ngasih doa, semoga doa baik balik lagi ke kalian semuaaaa❤❤❤

aku udah double up

bakal up lagi kalau banyak vommentnya

chap sebelumnya jugak masih sepi:)

100 vote + 30 komen

ciyuuuuuu❤

Continue Reading

You'll Also Like

627K 18.3K 14
LAPAK BROTHERSHIP ✔️ NOT BOYS LOVE...❌ SUDAH END TAPI TETEP VOTE + FOLLOW PROSES REVISI Kamu tahu obsessi? Ya apa saja bisa dilakukan bahkan bisa m...
430K 34.5K 65
"ketika perjalanan berlayar mencari perhentian yang tepat telah menemukan dermaga tempatnya berlabuh💫"
222K 33.3K 60
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
190K 9.3K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...