ALANARA [ SUDAH TERBIT ]

By tiashaara

127K 13.6K 7.6K

Alan dan Ara dua orang yang memiliki kesempatan, kekayaan dan kekuasaan memilih meredupkan cahaya gemilang ya... More

Alan dan Ara
Mengatur Strategi
Makan Malam
Toko Buku
Alan Marah
UKS
Di gibahin
XII IPA 1
PMS
Surat cinta
Kantin
Hari Mager Nasional
Belajar Bersama
Masa Lalu (a)
Mimpi Buruk
Hukuman
Minta Maaf
Masa Lalu (b)
Olahraga
Basket
Rahasia
Janji
Ingkar Janji
Taman
Dua gadis pembawa perubahan
Keputusan
Amarah
Insiden
Rumah Sakit
Permulaan
Perpisahan
Kelulusan
Kehidupan Baru
Tentang Kata
Cemburu
Kepingan Ingatan
Tentang Ara
Jatuh cinta
Drama Absurd
Sebuah Rencana
Jakarta
Pesta Ulang Tahun
Lamaran tak terduga
Hari Bahagia
Extra Part 1
Sekilas Info
Sequel?
Cekidot
Vote Cover
Mari kita liat
OPEN PO
Attention
Something Special

Artis

1.9K 289 199
By tiashaara

"Ra, Lo tau hari ini sekolah kita bakalan kedatangan Artis sekolah loh. Artis ini dateng kalo kelas dua belas mau UN aja. Gue sama Seila selalu dateng buat liat dia. Soalnya, Artis ini bener-bener memotivasi banget." Aletta berucap panjang lebar.

"Selain itu dia juga ganteng banget,"sambung Seila yang di setujui oleh Aletta.

Ara hanya melirik mereka berdua sekilas. Ara lebih fokus pada novel yang sedang ia baca. Tetapi Ara tetap mendengarkan cerita Aletta yang tidak ada ujungnya.

Aletta, gadis itu memang sangat suka berbicara. Dia bisa berbicara panjang lebar bahkan tanpa titik dan koma. Ara penasaran bagaimana bisa Seila betah bersahabat dengan Aletta? Ara bisa melihat perbedaan sifat yang sangat jauh antara keduanya. Yang satu nyerocos yang satu irit ngomong. Sekalinya ngomong nyelekitnya sampe ke sumsum tulang belakang. Gak percaya? Coba aja.

Oh, ya jangan kalian pikir Ara berteman dengan Aletta dan Seila hanya karena mereka bertiga sedang bersama. Ara sedari tadi sudah berusaha menghindari Aletta. Tetapi, Aletta tetap gencar mendekatinya. Seila? Tentu saja dia mengikuti apa yang Aletta lakukan.

Sedari tadi, Ara sudah berusaha melakukan berbagai cara untuk membuat Aletta kesal dan menjauh. Mulai dari bicara sinis, ngusir secara langsung, sampe ngebentak.

Tapi Aletta si gadis keras kepala, masih bersi kukuh untuk menemani dirinya yang tengah sendirian. Alhasil Ara menyerah. Dia membiarkan Aletta duduk bersama dirinya.

"Ra, Gimana?"Aletta bertanya dia melihat Ara yang masih fokus pada novel.

"Lo duluan aja, Gue nunggu Alan." Aletta tersenyum setidaknya walaupun Ara bersikap sok tidak peduli. Gadis itu tetap mendengarkan ceritanya.

"Yaudah kita duluan ke Auditorium ya. Lo harus dateng sama Alan. Semangat nulisnya Ra. Gue sama Seila suka cerita lo." Aletta mengakhiri ucapannya dengan senyuman. Kemudian mulai pergi bersama Seila meninggalkan Ara.

Ara langsung mengalihkan pandangannya pada punggung Aletta yang mulai menjauh, "Aletta baca cerita gue?" tanya Ara heran.

"Lo lagi liatin apaan sih?"

Ara menoleh. Ia melihat Alan yang baru saja datang bersama dengan makanan dari Ranti. "Wah, mama bawain kita apa Lan?" Ara mengambil alih satu tempat bekal dari tangan Alan.

Alan mencibir. "Kebiasaan! Makanan selalu bikin lo lupa sama gue!"

"Uluu... Sayang aku ngambek. Maap ya sayang, abis makanan is number one kalo kamu kan bisa aku duain." Ara mengusel pipi Alan hingga membuat si empunya berdecak kesal.

"Raa.."

Gerutuan Alan tidak Ara hiraukan. Ara masih tetap menjaili Alan hingga wajah Alan memerah. Tingkah Ara yang sok manis membuat mereka menjadi tontonan siswa-siswi yang berlalu lalang.

"Ngapain lo liat-liat?! Jomblo ya?! Maka nya cari pacar!" Ara beralih menjaili tiga orang siswi yang menatap Alan dan Ara dengan tatapan hina. Setelah mendengar ucapan Ara yang menohok tiga siswi itu langsung mempercepat langkah mereka.

Alan mencubit pipi Ara gemas hingga Ara kesakitan. "Ish.. sakit tau Lan," Ara menggerutu.

"Biarin! Ini balesan buat orang jomblo yang ngatain sesama jomblo." Alan tersenyum mengejek.

Ara menaikan sebelah alisnya. "Heleh, emangnya apa sih kelebihan orang pacaran? Bagusan juga jomblo bebas... lepas... kutinggalkan semua beban di hatiku..."

"Gak harus nyanyi juga, bisa kan?" Alan menutup telinganya seolah – olah suara Ara begitu tidak enak untuk di dengar.

Ara diam tidak merespon Alan. Ia memilih untuk membuka kotak bekal nya lalu makan dengan tenang. Ia sedang tidak ingin membuat gendang telinga Alan bermasalah. Lebih tepat nya dia sedang kelaperan.

Alan mengerutkan dahinya, "Elo kok gak teriak?"

Ara menelan makannya terlebih dahulu. "Gue laper. Teriak itu butuh tenaga. Kalo lo mau gue teriakin tunggu gue selesai makan dulu," Ara mengakhiri ucapannya dengan membuat tangannya membentuk tanda Ok.

Alan mengangguk paham. kemudian membuka bekal miliknya juga. Selanjutnya mereka makan dengan tenang.

***

Ara dan Alan baru saja datang. Mereka bisa melihat Auditorium SMU Virendra yang sudah dipenuhi oleh banyak orang. Beberapa dari mereka sibuk mencari kursi untuk duduk. Dan beberapa yang lain sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

"Ra, lo ngapain sih ngajak gue kesini?" tanya Alan penasaran. Pasalnya, setelah mereka selesai makan Ara langsung menarik dirinya.

"Kata si Aletta. Hari ini sekolah kita kedatengan Artis. Gue jadi penasaran siapa sih Artis yang di undang sama Ayah," jawaban Ara malah semakin membuat Alan kebingungan.

"Artis? Masa iya Ayah ngundang Artis. Kok gue gak tau sih."

"Ya gimana mau tau. Kita aja gak pernah mau tau apa pun tentang sekolah."

"Iya juga sih. Kalo dipikir –pikir kita baru dua kali ini kan masuk ke Aula."

"Iya, hahaha."

Alan dan Ara lantas tertawa. Mereka menertawakan hal yang menurut author sih tidak lucu sama sekali. (Upss!! Mohon di skip)

***

Aletta tersenyum saat melihat Ara dan Alan yang tengah menuruni anak tangga. Ia melambaikan tangannya seraya meneriaki nama Ara. Hingga membuat beberapa orang menoleh ke arah Aletta.

Aletta tersenyum polos. Membuat orang-orang yang melihat senyumannya langsung memaklumi. Biasa lah senyuman orang cantik mah beda.

Ara menarik Alan guna mendekati Aletta. Karena ia tidak memiliki pilihan lain, selain duduk dengan Aletta Cs.

"Akhirnya lo berdua dateng juga. Sini duduk deket gue." Aletta tersenyum ramah saat Ara dan Alan baru saja sampai.

"Aletta, Gue boleh request gak buat duduk di tempatnya Rocky sama Marcel?" Ara menatap Aletta menunggu persetujuan dari gadis berambut cokelat itu.

"Lo boleh kok duduk disini." Belum sempat Aletta menjawab. Rocky berinisiatif menawarkan kursi miliknya. Marcel pun melakukan hal yang sama. Sepertinya mereka berdua masih takut dengan Ara.

Ara memicingkan matanya. "Lo berdua serius?" Rocky dan Marcel dengan cepat mengangguk.

"Yaudah deh, Makasih." Ara langsung mengambil alih tempat duduk itu di ikuti oleh Alan.

***

Alan sedari tadi menguap. Dia benar-benar mengantuk, acara di Auditorium ini sangat membosankan. Ia mulai menyandarkan kepalanya pada bahu Ara.

Ara menoleh. "Lo ngantuk?"

Alan mengangguk. "Bosen, dari tadi nyanyi mulu bikin kepala gue mau pecah."

Ara juga merasakan hal yang sama. Dia menyesali keputusannya untuk datang kemari. Jika saja tadi mereka berdua memilih pergi ke ruangan rahasia. Pasti mereka bisa rebahan dengan nyaman.

"Lan, gimana kalo kita keluar aja?" ajak Ara. Tentu saja Alan langsung setuju.

Mereka berdua mulai beranjak pergi. sebelum akhirnya Mc menyatakan untuk memanggil Artis yang sudah di tunggu-tunggu.

Suara gemuruh penonton langsung saling bersautan membuat Ara mengurungkan niatnya, ia menarik Alan untuk duduk kembali.

"Sebentar aja, please. Gue janji kalo tu Artis garing! setelah kita nimpuk dia pake botol! Kita langsung keluar." Ara dengan cepat membujuk Alan sebelum Alan mulai menggerutu.

Alan terdiam. Dia berpikir sejenak. Usulan Ara untuk menimpuk orang terdengar menarik. "Oke, tapi kita harus nimpuk dia keras-keras," Alan tersenyum menyeringai.

Tentu saja Ara membalas senyuman Alan dengan gembira. Karena harapan mereka sama. Mereka hanya ingin menimpuk Artis yang sudah membuat mereka menunggu lama.

Ara dan Alan sudah mengumpulkan botol bekas dari beberapa kursi yang ada disebelahnya. Saking fokusnya mengumpulkan botol. Mereka tidak menyadari bahwa artis yang berada di depan adalah orang yang sangat mereka kenal.

Ara dan Alan tersenyum samar. Kemudian mulai mengangkat botol dan akan melemparkannya dengan sekuat tenaga. Tapi semua niat itu harus terhenti saat Roy melihat ke arah keduanya dengan tatapan terkejut.

Mereka berdua pun sama terkejutnya. Alhasil, Alan dan Ara langsung saling tatap. "Jadi, Artis yang kita tunggu dan mau kita timpuk, terus dikata-katain ganteng banget itu... Ayah!" ucap keduanya serempak.

***

Alan dan Ara dipaksa ikut ke ruang BK karena tindakan mereka yang akan mencelakai pemilik sekolah. Mereka berdua mengikuti langkah pak Imron dengan malas.

Baik Alan maupun Ara memilih untuk meremas botol ditangan mereka kuat-kuat. Hingga pak Imron bergidik ngeri. "Kalian kenapa?" tanya pak Imron.

Keduanya serempak menggeleng. Ara mendesis, "Coba aja Artis itu bukan Ayah. Se engaknya kita udah nimpuk orang. Jadi, gak nyesel-nyesel amat masuk BK," Alan mengangguk setuju.

"Gak nyesel, udah mau nimpuk Ayah?" suara bariton yang tiba-tiba saja terdengar tepat dibelakang mereka berdua, membuat bulu kuduk keduanya meremang.

Mereka serempak menoleh. kemudian tersenyum sok manis didepan Roy, guna meluluhkan hati Ayahnya Alan.

"Kita nyesel kok yah, Beneran," ujar Ara meyakinkan.

"Ayah boleh hukum kita apapun kok. Iya kan Lan?" tanya Ara seraya mengedipkan sebelah matanya. Alan manggut-manggut saja dia terlalu malas untuk mengeluarkan suara.

"Oke apa pun ya." Roy mengakhiri ucapannya dengan seringaian.

Sepertinya semua keputusan yang Ara ambil hari ini adalah sebuah kesalahan.

***


Ini Dia Artis SMU Virendra


Ji chang-Wook As Roy Putra Virendra


Haii 🙌 selamat pagi kalian yg aku sayangi. /seketikakenatimpuk

Jgn pada jalan-jalan ya 😊
stay dirumah dulu aja. jangan lupa minum vitamin, banyakin minum air putih, terus makan buah dan sayur.

Pokok nya Stay healthy. Nikmatin aja rebahan nya walau itu ngebosenin.
Btw, ada yg ngerasa bosen rebahan gak sih?

Btw btw lagi nih sebagai pengobat rindu buat Author, jangan lupa Vote juga Comment ya. 

Sankyuu..

#KissjauhdariAlandanAra

Oh ya, aku mau infoin satu hal lagi. Part selanjutnya ada something buat kalian loh.

Mau tau?
Pantengin aja Alanaranya. 😊

Continue Reading

You'll Also Like

29.8K 2K 45
[COMPLETED] Prekuel dari ff Coincidence tentang pertemuan awal Sehun dan Hayoung. Kalau ada yang udah pernah baca, pasti tahu di situ ada karakter me...
24.8K 2.3K 36
Budayakan Follow sebelum membaca! -𝙻𝚞𝚔𝚊 𝚑𝚊𝚝𝚒 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚓𝚞𝚗𝚐 𝚊𝚋𝚊𝚍𝚒 Dikucilkan keluarga nya kecuali kakak pertamanya, kehilangan kedua...
1.9M 95.4K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Kita emang nggak pernah kenal, tapi kehidupan yang Lo kasih ke gue sangat berarti neyra Gea denandra ' ~zea~ _____________...
3.8K 1.8K 62
[Sebelum baca, follow Setiga dulu sabi kali, ya.😎] Sequel dari BABEGI. International School of Talents (IST) menjadi saksi kisah komedi-romantis ter...