Death Holiday | Ateez ✓

By ALO-EVERA

350K 83.8K 36.8K

Tentang liburan mengerikan yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya. More

Prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
+

Epilog

17.7K 4K 1.3K
By ALO-EVERA

[BREAKING NEWS]

Villa yang terletak di Jalan XXX ternyata dibangun di tanah yang sama dengan rumah berhantu lokasi pembunuhan sadis satu tahun yang lalu.

Pelaku berinisial KTH mengaku sengaja membeli tanah tersebut untuk membalas dendam pada detektif yang dulu menangani kasusnya.

Korban pembunuhan KTH berjumlah lima orang dewasa. Sementara itu, satu orang lagi masih dirawat intensif sampai saat ini dan mengalami koma.

Pihak kepolisian mengatakan akan menutup wilayah tersebut untuk sementara waktu sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Saya Jeon Wonwoo pamit undur diri, selamat siang.


Pip!


Yunho menghela nafas bosan. Hanya itu, itu, dan itu yang muncul di televisi. Dia kan ingin menonton boboiboy dan upin&ipin.

"Nonton apaan tuh? Serius amat."

Yunho menoleh ke arah pintu, senyumnya pun merekah melihat Jongho datang dengan dua kantong plastik berisi makanan dan soda.

"Lama banget, gue kan udah laper," celetuk Yunho sambil mematikan televisi.

"Tadi ngantri, untung gue dapet nih makanan," balas Jongho sembari menata makanan dan minuman yang dia beli ke atas meja.

"Disana lo gak kesel, kan?" Tanya Yunho bercanda. "Takutnya kalau lo kesel, nanti orang-orang yang lagi ngantri lo dorong."

"Enak aja, sini lo gue dorong."

Yunho langsung mengangkat kedua tangan sebatas dada, maksudnya jangan. Jongho kalau sudah kesal pasti tidak pernah main-main. Bisa-bisa badannya sakit semua kalau beneran di dorong ke lantai.

"Makasih ya, coba aja gak ada lo, gue bakal depresi karena sendirian," kata Yunho disela makannya.

Pergerakan Jongho terhenti, dia menggeleng tak setuju. "Justru gue yang makasih sama lo. Lo rela donorin satu ginjal lo buat Kak Wooyoung."

Dulu, Yunho segera menjawab bahwa dirinya yang akan mendonorkan ginjalnya.

"Gue rela gue punya satu ginjal, Wooyoung lebih butuh. Cita-cita dia lumayan menguras tenaga, dia pasti bakal cepet sakit dan lelah kalau punya satu ginjal aja."

Jongho tersenyum bangga sambil menepuk-nepuk pundak Yunho. Kemudian, dia tersenyum sendu, menatap Wooyoung yang setia memejamkan mata di bangsal rumah sakit sejak satu bulan yang lalu.

"Gue takut Kak Wooyoung ketemu temen-temen di sana. Mungkin itu alasannya dia gak bangun-bangun."

Yunho berhenti mengunyah, lalu ikut memandang Wooyoung yang terbaring lemah di bangsal.

"Jangan berpikiran kayak gitu, dia pasti bangun. Wooyoung pasti tahu mana yang bakal dia pilih."

Jongho menghela nafasnya. "Lo bener, Kak Wooyoung pasti bisa nentuin pilihan yang terbaik buat dia."

"Iya lah, gue mana mungkin ikut mereka yang udah meninggal. Gue masih mau hidup."

Jongho dan Yunho sontak menoleh ke arah bangsal.

"WOOYOUNG/KAK WOOYOUNG!"

Wooyoung tertawa sambil melambaikan tangannya. "Hai, kalian apa kabar?"

"ANJIR LO, GUE JADI MAU NANGIS NIH!" Seru Yunho seraya menjitak kepala Wooyoung. Tapi setelah itu, tangannya langsung dipukul Jongho.

"Hush, temen baru bangun dari koma sebulan bukannya dipanggilin dokter malah dijitak."

"Gak usah panggil dokter, nanti kalian disuruh keluar. Gue mau ngobrol," cegah Wooyoung.

Yunho membantu Wooyoung bersandar. Lalu memberikan segelas air pada temannya itu dengan senyuman yang lebar.

"Pasti kalian kangen gue, ya?" Goda Wooyoung setelah menghabiskan air putihnya.

"Banget kak, setiap hari gue sama Kak Yunho ngobrol sama lo walaupun tahu lo gak bakal bales. Bahkan Kak Yunho sampe nangis," curhat Jongho.

"A-apaan sih, gak usah bohong!"

"Udah-udah, yang penting gue udah bangun, kan?" Wooyoung tersenyum hingga kedua matanya menyipit lucu.

"Oh ya, orang tua yang lain titip salam buat lo. Mereka sedih karena lo gak dateng ke acara pemakaman anak mereka."

Mendengar itu, raut wajah Wooyoung berubah murung. "Mereka bilang apa?"

"Mereka bilang, mereka menyesal karena gak cegah anak mereka. Dan mereka sedih karena lo koma. Mereka gak nyalahin siapa-siapa, mereka ikhlasin semuanya," jawab Jongho.

"Eits, daripada sedih-sedihan mulu, mending kita selfie. Udah lama gak selfie nih!" Ajak Yunho seraya mengeluarkan ponsel keluaran terbarunya.

"Hp mahal tuh," goda Wooyoung sambil terkikik.

"Halah, hpnya emang mahal, tapi Kak Yunho suka taruh hpnya di kolong kasur," cibir Jongho cepu, Yunho gemas ingin memaki tapi tahu sendiri apa akibatnya.

"Haha, coba mana kameranya? Kalo bagus gue akui hp lo bagus, deh."

"Ya elah, masa lo gak percaya sama gue, Young?"

"Lama amat, buruan napa!" Seru Jongho ngegas.

"Sabar dong. Oh ya, gue pake ini dulu. Oke, udah siap? Gue hitung sampe tiga ya. Satu, dua, tiga!"

Cekrek!

"APAAN NIH, HAPUS GAK!"

"APASIH HO, INI BAGUS TAU!"

"KAK YUNHO, HAPUS GAK!"

"Sst, diem dulu ya. Gue mau kasih stiker dulu."

Jongho sibuk merengut karena pas dia belum siap difoto, eh udah ke cekrek duluan.

Beberapa menit kemudian, Yunho menunjukkan hasil fotonya. Lagi-lagi Jongho dibuat kesal.

"ITU STIKER GEDE AMAT, ITU APAAN LAGI DI KEPALA KAK WOOYOUNG?!"

"AELAH, INI LUCU TAU!"

Disela perdebatan mereka, diam-diam Wooyoung tertawa kecil seraya memandangi hasil fotonya.

Ya, walaupun tersisa mereka bertiga. Dia masih bisa bahagia seperti biasanya, karena masih ada teman yang bersamanya.

"Woi, malah bengong. Ayo foto lagi!"

Wooyoung kaget, dia tertawa lagi lalu mengangguk. "Ayo ayo, gue yang hitung."

Yunho dan Jongho segera merapat ke Wooyoung sambil berpose. Wooyoung tertawa lagi.

"Gue hitung, ya. Satu, dua, tiga!"


Cekrek!




Fin




Aku gak jago ngedit maapkeun, mana tangannya uyong kayak gitu T_T










Finally cerita ini end juga. Gimana? Kurang kah? Hehe.

Aku tuh gregetan sama cerita ini, makanya endnya cepet. Iya apa iya? :)

Yang tebak Seongwoo, dianggap salah karena dia bukan Seongwoo. Tapi dia itu Taehyung yang ngaku-ngaku jadi Seongwoo.

Terus kok setengah dari mereka gak suka sama Mingi? Itu karena mereka menganggap orang yang punya penyakit gak baik (Di cerita ini doang!) Gak boleh kayak gitu ya, kita harus berteman sama siapa aja, oke!

Gantung ya kak ceritanya?

E-eh? Ehehehehe

Aku lagi bucin Ateez, jadi jangan kaget kalau kalian semua selesai UN aku publish work Ateez lagi :)

Oke sekian basa-basi dari saya. Ada yang mau ditanyakan?

Sampai jumpa di workku berikutnya-!

Continue Reading

You'll Also Like

586K 144K 27
❝ Sesuai peraturan, cuma ada dua pilihan. Dibunuh atau membunuh. ❞
47.7K 5.2K 10
Setidaknya ada dua atau tiga hal yang Chunhee ingat. Tetapi, kepalanya mengubur semua kenangan yang ada. Tentang Park Jimin salah satunya. Namun, sep...
3.5K 318 7
CERITA INI HANYALAH FIKSI BELAKA nama pemeran yang akan terdapat dalam cerita -Raden Rakha -Basmalah Gralind -Sridevi-da -Afan-da -Eby-da -Zaky zulk...
247K 48.5K 18
[SUDAH TERBIT] 𝘨𝘢𝘭𝘪 𝘥𝘶𝘢 𝘬𝘶𝘣𝘶𝘳𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘣𝘢𝘭𝘢𝘴 𝘥𝘦𝘯𝘥𝘢𝘮, 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬𝘮𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘶𝘴𝘶𝘩𝘮...