Lemon Baby

By MelodyJeon_

170K 15.5K 9.9K

Hyeongjun itu lucu. Series 2 - Our Vitamin Series 3 - Baby Junnie Fluffy Stories Old! Wooseok Kid! Other Cast... More

Cast
Lemon Baby
Pertemuan Pertama
Pagi Pertama
Kebun Binatang
Pagi Kedua
Lari pagi
Sepatu Baru
Pertama Sekolah
Belajar
Kebiasaan
Yoan Yung
Mini Yung
PyoPyo Yung
Mogu Yung
Yoan Yung Vs Lemon Baby
Doyun
Yung's Day
imaginary friends
Baby's daily life 1
Chaling and Colly
Yung Nakal
Fich and Hamtalo
Teman Yung
Uncong Yung
Lupyu Yung
Sakit
Sakit 2
Ncang Yung
No Usok Yung 1
No Usok Yung 2
Baby's daily life 2
Dlamalama
Dlamalama 2
Ojin Yung
Matamatama
Baby's daily life 3
Didi ilang
Yungim malah
Yung cay Cowwy
Yoan Yung Hult
Junnie Wit Tli Yungim
Usok Yung wit Ungie Yung
Kembal Yung Becdai
Lapolt
Ilon Man
Cpecial Yungim
Baby's daily Life 4
Medali
Junnie becday
Eomma
No Junnie
Lupyu Yungim (Final Chapter)
Baby's daily life 5 (bonus chapter)
Mingku Yung (special chapter)

Usok Yung

2.6K 254 165
By MelodyJeon_

Semua orang tau, saat ini Prioritas utama Wooseok adalah mengasuh adik-adiknya.

Tujuan hidup Wooseok saat ini hanyalah melihat adik-adiknya bisa tertawa bahagia.

Wooseok adalah orang pertama yang akan bangun ketika pagi dan orang terakhir yang akan tertidur ketika malam.

Ya, menjadi ibu sekaligus ayah pengganti untuk adik-adiknya bukan sesuatu yang mudah.

Menyesuaikan sifat mereka, mengerti apa yang mereka mau, menjadikan dirinya tempat untuk kembali pulang untuk adik-adiknya bukan sesuatu yang mudah.

Menjadi orang yang harus paling tenang padahal khawatir, menjadi orang yang harus paling sabar padahal kesal dan menjadi seseorang yang sangat tegar padahal rapuh.

Meski ragu apakah dia bisa bertahan atau tidak Wooseok tetap tau bahwa dia bisa.

Karna Wooseok harus kuat untuk adik-adiknya.





.
.
.







Wooseok tersenyum mengusap kepala Hyeongjun lembut. Anak itu sedang menyender padanya dengan memainkan rambutnya.

Kebiasaan bayi mereka ketika bangun pasti akan melamun sambil memainkan rambutnya.

Sesekali Wooseok akan menepuk punggung Hyeongjun lembut. Menunggu anak itu bicara.

Dan sudah pasti hal yang pertama akan dia katakan adalah meminta susu.

"Hyung~"

Wooseok menoleh melihat Eunsang yang baru bangun dan melihat ke arahnya. Anak itu terlihat duduk dengan melamun.

"Morning" ucap Wooseok

Eunsang menguap kecil dan melihat ke arah sampingnya. Tertawa pelan ketika melihat wajah bayi lucu mereka yang masih melamun mengumpulkan nyawa.

"Morning Hyung. Morning baby" ucap Eunsang berjalan ke arah tempat tidur Hyeongjun dan memeluk Wooseok manja. Remaja itu juga terlihat memainkan pipi Hyeongjun gemas.

"Mau mandi dulu atau breakfast?" tanya Wooseok

"Nanti saja" ucap Eunsang

"Cucu~" Ucap Hyeongjun

Wooseok tertawa pelan. Kalau sudah meminta susu tandanya bayi mereka sudah bangun.

"Hyungnim bangunkan yang lain ya? Hyung mau buat susu dulu untuk Junnie" ucap Wooseok

"Oke Hyung"

"HYUNG WOOSEOK HYUNG DONGPYO DAN MINHEE BERTENGKAR!!" teriak Jungmo

Wooseok menghela nafasnya.

Ini masih pagi.

Weekend.

Dan sudah mendengar suara ribut.

"Hyung disini saja ya. Bangunkan Hyung yang lain" ucap Wooseok keluar kamar dengan Hyeongjun di gendongannya

"AKU DULUAN! AKU YANG BANGUN LEBIH DULU!"

"AKU DULUAN! PERUTKU SAKIT!"

"AKU ADA JANJI!"

"DENGAN SIAPA?! WOAH KAU JANJI DENGAN PACARMU?! WOOSEOK HYUNG YOHAN HYUNG. DONGPYO PUNYA PACAR!!!"

"AKU PUNYA JANJI DENGAN SEUNGYOUN HYUNG TAU!"

"Minhee ya Tuhan masih pagi" ucap Yunseong mengusap wajahnya kasar. Kepalanya nyaris meledak karna pusing. Dia tadi terbangun karna suara ribut.

"Yang satu di kamar mandi sebelah atau di kamar Wooseok hyung. Salah satu Mengalah kan bisa" ucap Jungmo

"TIDAK MAU!"

"ada apa Hyungnim? Kenapa?" tanya Wooseok yang baru saja memasuki kamar

"Hyung aku kan mau ikut Seungyoun Hyung ke pasar. Tapi Minhee bilang mau duluan mandi. Padahal aku duluan yang bangun" rengek Dongpyo

"Tapi Minhee sakit perut Hyung~" rengek Minhee

"Begini saja.. Minhee di kamar mandi yang ada di kamar Hyung, Dongpyo disini"

"TIDAK MAU!" ucap Minhee

"Dengar apa yang di katakan Wooseok Hyung!" ucap Dongpyo

"Kalau begitu Dongpyo yang di kamar mandi Hyung" ucap Wooseok

"Tidak mau!" ucap Dongpyo

"Hyung Junnie biar denganku dulu" ucap Jungmo menggendong Hyeongjun dan keluar kamar

Wooseok membuang nafasnya.

Sabar.

Yunseong sendiri sudah keluar kamar untuk mengungsi ke kamar Wooseok Hyung dan kembali tidur.

Dia baru tidur pukul 1 pagi ngomong-ngomong.

"Ya sudah begini saja karna Dongpyo Hyung lebih tua dari Minhee, Dongpyo Hyung mengalah pada Minhee. Nanti kalau Minhee mengulangi lagi biar Hyung marahi. Sekarang Dongpyo Hyung ke kamar mandi yang lain dulu.. Ya sayang?" tanya Wooseok

"Dengar!" ucap Minhee masuk ke dalam kamar mandi meninggalkan Dongpyo yang menghentak kesal kakinya

"Aku terus yang mengalah! Aku lagi aku lagi!"

Wooseok tersenyum memeluk Dongpyo. "Kalau bukan Dongpyo Hyung lalu siapa lagi? Minhee kan adik Dongpyo Hyung.. Mencontohkan yang baik untuk Minhee dan Eunsang agar mau mengalah pada Hyeongjun ya sayang?"

"Oke" ucap Dongpyo pasrah.

Benar.

semua terkendali kalau menyangkut Hyeongjun.

"WOOSEOK HYUNG! YOHAN HYUNG BERTENGKAR DENGAN YUNSEONG HYUNG"

sabar Wooseok.





.
.
.






"Aaaa~" teriak Hyeongjun kesal

"Hyungnim" peringat Wooseok ketika melihat Yohan yang menganggu Hyeongjun dengan mengambil sosis milik si bungsu

Yohan tersenyum jahil.

"Aaaa~ eung nakal!" ucap Hyeongjun memukul pelan tangan Yohan yang mau kembali mengambil sosis nya

"Pelit Junnie pelit!" Ucap Yohan

"No Junnie challing Yung no cay challing juceyo Yung culi culi mamam Junnie usok Yung cay Challing Yoan Yung nakal" Celoteh Hyeongjun panjang lebar namun Yohan hanya tertawa melihatnya

"Kau mau menjadi Rapper ya?" tanya Yohan

"Kadang aku bingung kau sehari dewasa sehari kekanakan" ucap Yunseong

"Jangan bicara padaku" ucap Yohan

"Baby lihat Yunseong Hyung dan Yohan Hyung bermusuhan" adu Minhee

"Huuuu~ pengadu!" ucap Yohan

"Ojin Yung!" ucap Hyeongjun senang ketika melihat Wonjin yang baru masuk ke ruang makan

Wonjin tertawa pelan "Morning baby" ucap Wonjin mengusap kepala Hyeongjun lembut

"Yung cocic Yung mamam cocic mau? Junnie challing Yung mau?" tanya Hyeongjun terdengar sangat polos belum lagi anak itu mengatakan dengan kepala memiring lucu

"KAU TIDAK MENAWARIKU?!" tanya Yohan Cepat

"Yung bad Junnie no challing"

"woah kau benar-benar pilih kasih" ucap Yohan

Wonjin tertawa pelan "tidak buat baby saja" ucap Wonjin duduk di dekat Minhee

"Eung oke" ucap Hyeongjun kembali melihat ke arah Spongebop yang Wooseok puturkan di ponselnya

"Baby punya teman yang mirip patrick tidak?" tanya Minkyu

"Patlik? Eung puna Junnie puna teman like patlik"

"Iya siapa?" tanya Dongpyo

"Yoan Yung"

"AHAHAHAH" yang pertama tertawa keras adalah Eunsang.

Demi apapun.

Patrick adalah seseorang yang sangat bodoh.

Yohan sendiri sudah menatap Hyeongjun kesal. Mungkin kalau di kartun sudah keluar asap dari kepalanya dan perempatan di keningnya.

"Aku tidak mirip PATRICK! kau bilang aku mirip SHANDY!" ucap Yohan

Lebih baik di bilang mirip tupai dari pada bintang laut bodoh.

"Eung no no no didi no malah malah patlik malah malah Yoan Yung malah malah like patlik"

"Tidak ada yang lain selain patrick ya?" tanya Yohan

"Eung no no no patlik it'c oke patlik it'c oke"

Yohan menghela nafasnya.

Sabar Yohan.

"Kalau yang mirip Squidward siapa?" tanya Minhee

"Mini Yung"

Minhee diam.

Pertanyaan nya sejanta makan tuan.

"AHAHAHAH MAM- RASAKAN!" ucap Dongpyo tertawa senang

"Kenapa Hyung?" rengek Minhee

"Yung malah malah Junnie no challing Unsong Yung Yung malah malah mucuh Junnie Unsong Yung no malah malah Yung bobo like siwald"

"Hyung kan Sharing dengan Junnie" ucap Minhee

"Siapa bilang?!" tanya Kim bersaudara kompak kecuali Yunseong yang tengah tertawa dan Hyeonjun yang memakan sosis nya polos

"Kalian begitu padaku" ucap Minhee

"Yang mirip Spongebob siapa?" tanya Eunsang

Hyeongjun diam. Anak itu berfikir lama dengan mata bulat polosnya melihat para Hyung nya yang mengalihkan wajahnya dari Hyeongjun.

Tidak ada yang mau di samakan dengan Sponge Kuning macam Spongebob.

"Eung~ Ncang Yung"

"Kenapa Hyung?" tanya Eunsang cepat

"Ncang Yung cad cly bongbop cly cly bongbop cad Ncang Yung cad" ucap Hyeongjun

Eunsang memberengut.

Dia tidak secengeng itu.

"Junnie galy cama cama Ncang Yung Ncang Yung no cad ndak cly bongbop cama Galy Junnie cama Yung"

"Aaahh~ baby Iya tidak apa-apa Hyung jadi Spongebop" ucap Eunsang menangkup kedua tangannya.

dia merasa terharu.

"Aku bukan nya lebih pantas jadi Spongebop ya? Ketawaku kan paling keras" ucap Dongpyo

"Tidak. Aku rasa aku. Aku kan paling baik" ucap Minkyu

"Selesai" ucap Wooseok tiba-tiba menghentikan perdebatan adik-adiknya

"Apa Hyung?" tanya Jungmo

Wooseok tersenyum "ikan nya sudah aman. Sudah tidak ada Duri. Jadi kalian hanya tinggal makan tanpa takut ada duri yang menyangkut. Tangan kalian juga jadi tidak kotor" Ucap Wooseok menaruh suiran daging ikan di setiap mangkuk untuk adik-adiknya

"Hyung kami kan sudah besar. Hyung lakukan untuk Junnie saja" ucap Yunseong

Wooseok tersenyum "tidak ada perbedaan. Hyung tidak mau kalian terluka. Apa lagi jika ada duri yang menyangkut di tenggoran, bagaimana kalau nanti tenggorokan kalian sakit? pokonya tidak ada yang boleh menyakiti kalian bahkan duri sekalipun" ucap Wooseok

Membuat semua kim bersaudara terdiam di tempat mereka.

Beda lagi dengan Hyeongjun yang sudah mencomoti suiran ikan di mangkuk Yohan diam-diam.

"DASAR BAYI!" pekik Yohan ketika melihat bayi lucu mereka yang mencomoti ikan nya

"Challing" ucap Hyeongjun polos

Merusak suasana saja.





.
.
.






Wooseok tengah membereskan kamar adik-adiknya ketika telinganya mendengar suara teriakan dan suara si bungsu yang menjerit menangis di bawah sana.

"HUWAAAAA"

"HYUNG HYEONGJUN BERADARAH!"

Wooseok berlari kencang keluar kamar ketika mendengar teriakan Minkyu.

Jantungnya nyaris copot ketika melihat Hyeongjun yang menangis di dalam pelukan Seungwoo dengan sapu tangan yang menutupi keningnya.

"Kenapa? kenapa bisa?" tanya Wooseok menggendong Hyeongjun ketika anak itu merentangkan tangan ke arahnya

"Tidak tau Hyung Junnie tadi berlari" ucap Jungmo

"Sepertinya terkena sudut meja" ucap Seungwoo mengikuti Wooseok yang berlari keluar rumah

"Ke rumah sakit" ucap Wooseok cepat tapi sebelum itu Wooseok menolah dan melihat si kembar yang sudah menangis dan wajah khawatir dari Hyung line.

"Hyungnim di rumah saja ya? dengan Hangyul Hyung dan Seungyoun Hyung" ucap Wooseok

"Ikut hiks ikut Hyung" ucap Eunsang

"Junnie tidak apa-apa sayang.. Di rumah ya?" ucap Wooseok

"Aku ikut!" ucap Yohan cepat

"Aku juga Hyung" ucap Wonjin

"Begini saja.. Hyung, Seungwoo Hyung, Yohan Hyung dan Wonjin Hyung saja yang ikut. Yunseong Hyung dan Jungmo Hyung di rumah bantu Hangyul Hyung dan Seungyoun Hyung jagain adiknya.. Ya?"

Yunseong mengangguk cepat.

Disaat seperti ini pasti keputusan Wooseok yang paling tepat.

Wooseok tersenyum memasuki mobil di ikuti yang Seungwoo, Yohan dan Wonjin.

Sebenarnya Wooseok menyuruh si kembar di rumah karena dia tidak mau semakin gemetar karna mendengar si kembar menangis.

Dia sudah cukup gemetar melihat adik bungsu nya yang menangis kencang dengan kening berdarah.

Wooseok tau rasanya pasti sakit.

Hal ini sudah biasa mengingat anak kecil memang selalu mengalami hal yang akan membuatnya terluka di masa kecil. Dia pun sama.

Tapi tetap saja Wooseok gemetar.

"Sssst iya sayang ada Hyung disini, Baby jangan menangis ya" ucap Wooseok memeluk Hyeongjun

Jangan Wooseok.

Jangan menangis.

Ingat ada Yohan dan Wonjin.







.
.
.








Wooseok meringis pelan ketika melihat Hyeongjun tengah di obati oleh Byungchan.

Seungwoo sendiri tengah memangku Hyeongjun karena anak itu tidak mau duduk sendiri. Laki-laki itu cukup tau bahwa sedari tadi tangan pacarnya sudah gemetar karna itu Seungwoo menggengam tangan dingin Wooseok.

"Tidak sakit kan sayang?" tanya Seungwoo meniup pelan kening Hyeongjun

Hyeongjun diam anak itu hanya sesekali sesegukan.

Dan hal yang membuat Wooseok tersentuh adalah ketika menoleh dan melihat Yohan ataupun Wonjin sudah menangis.

Ini pertama kalinya Wooseok melihat Yohan dan Wonjin menangis.

Seungwoo tersenyum ke arah Wooseok. Memberi kode pada pacarnya untuk menenangkan kedua adiknya dan dia yang akan menjaga bayi mereka.

"Hyungnim.. Kemari" ucap Wooseok menarik pelan tangan Yohan dan Wonjin agar keluar ruangan

Wooseok tersenyum mengusap air mata kedua adiknya bergantian.

"Kenapa menangis?" tanya Wooseok

Yohan diam begitu juga Wonjin.

Keduanya hanya menunduk.

Wooseok tersenyum "ini bukan salah siapapun Hyungnim.. Ini namanya kecelakaan. Tidak ada yang harus di salahkan"

"Tapi Hyung kalau saja aku menjaga Junnie pasti tidak akan begini" ucap Yohan

Wooseok tersenyum "Yohan Hyung tadi sedang mengupas buah untuk adik nya kan? Jadi tidak salah.."

"Hyeongjun terantuk tepat di depanku Hyung. Seharusnya aku lebih cepat mencegahnya tadi" ucap Wonjin

Wooseok tersenyum "tidak.. Wonjin Hyung orang pertama yang memeluk baby kan?" ucap Wooseok mengusap pundak Wonjin yang terdapat sedikit noda merah di bajunya

Wooseok tau, adik-adiknya yang lain mungkin kaget ketika melihat Hyeongjun terluka hingga berdarah. Wooseok pun sama.

Wooseok jadi khawatir pada si kembar, Jungmo dan Yunseong.

"Dengar ya sayang.. Untuk anak kecil terantuk meja, jatuh dari sepeda, terpeleset hingga kepalanya membentur tanah ataupun jatuh ke gorong-gorong itu sudah biasa.. Hyung juga pernah, Seungwoo Hyung juga, Hangyul Hyung dan Seungyoun Hyung juga pernah. Dan Hyung yakin kalian pun pernah" ucap Wooseok

"Jadi tidak ada yang di salahkan. Yang terpenting Junnie tidak apa-apa. Setelah ini kita harus lebih ekstra menjaga Junnie. Ya sayang?" lanjut Wooseok

Yohan mengangguk begitu Juga Wonjin.

Pokoknya ini yang terakhir pikir mereka.

Ketiganya menoleh ketika mendengar suara pintu tergeser menunjukan Seungwoo dan Hyeongjun yang sudah di obati keningnya.

"Yung" Hyeongjun mengulurkan tangan nya pada Yohan yang langsung menggendongnya dan memeluknya erat.

Dalam hati Yohan mengucapkan ribuan maaf pada anak ini.

"Pulang ya" ucap Wooseok merangkul Wonjin






.
.
.








Yunseong menoleh cepat ketika mendengar pintu terbuka penampilkan Seungwoo yang membantu membuka pintu, Wooseok yang berjalan merangkul Yohan dan Wonjin yang menggendong Hyeongjun yang tengah tertidur di gendongannya.

Seperti biasa.

"Hyung bagaimana?" tanya Yunseong

Wooseok tersenyum "tidak apa-apa"

Yunseong mengangguk berlari mengikuti Yohan dan Wonjin yang membawa Hyeongjun ke atas

"Hyung~ Junnie jadi ada lukanya" rengek Eunsang

Wooseok memeluk Eunsang "tidak apa-apa.. Yang penting Junnie tidak apa-apa"

"Hyung baby nangis keras tidak?"

Wooseok menggeleng "tidak. Adik Dongpyo Hyung kan kuat"

"Tidak di jahit kan Hyung?" tanya Minhee

Wooseok menggeleng "tidak. Adik Minhee Hyung tidak terluka parah"

Minkyu dan Jungmo diam saja. Mereka tau, Wooseok tengah mencoba untuk tenang di luar Ke khawatirannya.





.
.
.







Wooseok mengusap punggung Hyeongjun lembut sesekali akan meniup kening Hyeongjun lembut dan berucap "sembuh ya"

karna kejadian Hyeongjun tadi. Semua Hyung nya jadi ingin tidur dengan Hyeongjun karna itu semuanya tidur di kamar yang di tempat Hyeongjun.

Yunseong tidur berdua dengan Minhee di kasur milik Yohan, Dongpyo tidur dengan Eunsang di kasur milik Eunsang, Jungmo tidur dengan Minkyu di kasur Minkyu, sedangkan Wonjin tidur di kasurnya berdua dengan Yohan dan Wooseok tidur dengan Hyeongjun karna anak itu tidak mau lepas dari Wooseok.

Wooseok berjalan keluar kamar setelah meyelimuti adik-adiknya dan memastikan mereka tidur.

"Hyung mau kemana?" tanya Yohan

Dia memang belum tidur.

Hanya memejamkan matanya.

Wooseok menoleh ke arah Yohan dan tersenyum "mau menyiapkan untuk besok kalian sekolah sayang. Yohan Hyung tidur lagi"

Yohan menghela nafasnya.

Padahal mereka memiliki pelayan.

Tapi Wooseok Hyung nya selalu ingin menggunakan kedua tangan nya langsung jika menyangkut adik-adiknya.

"Aku bantu ya Hyung?" ucap Yohan

Wooseok menggeleng "Hyungnim tidur saja"

"Aku bantu. Aku belum megantuk" ucap Yohan berjalan ke arah Wooseok dan merangkul tangan Hyung nya.

"Hanya sebentar ya?" ucap Wooseok keluar kamar setelah mematikan lampunya

"Iya hanya sebentar" ucap Yohan

Wooseok tertawa pelan.

Sekarang hari-hari nya menjadi lebih berwarna.

Meskipun keberadaan adiknya membuat hidupnya seperti Rollercoaster tapi tetap Wooseok lebih bersyukur bahwa dia memiliki mereka sekarang.

Mereka adalah malaikat yang di berikan Tuhan untuknya. Sebagai bonus Tuhan memberikan malaikat kecil untuk nya.

Hyeongjun adalah malaikat kecil untuk para saudara kim.

Dan diam-diam.

Wooseok di mata adik-adiknya adalah orang pertama yang akan menyambut mereka ketika mereka bangun dan orang terakhir yang akan mengiring mereka untuk tidur ketika malam.

Wooseok adalah orang pertama yang mereka lihat dan orang terakhir yang mereka lihat.

Wooseok adalah rumah untuk mereka kembali.

Mereka selalu tau tentang bagaimana Wooseok yang akan meyelimuti mereka ketika tertidur dan mengecup kening mereka ketika mereka tidur.

Mereka semua tau itu.

Seorang Hyung yang sangat banyak memberikan cinta dan sayangnya.

Seorang Hyung yang lebih mementingkan kebahagian adiknya di bandingkan kebahagian untuk dirinya sendiri.

Seorang Hyung yang tidak mau adiknya terluka bahkan oleh duri ikan sekalipun.

Dan mereka sudah tidak membutuhkan apapun lagi selain Wooseok yang ada di samping mereka.

Dengan adanya Wooseok membuat mereka merasa aman.

Mereka bahkan lebih menyayangi Wooseok di bandingkan kedua orang tua mereka.

Karna Wooseok adalah Malaikat yang di berikan Tuhan pada mereka.

Wooseok sudah menjadi rumah yang sebenarnya untuk Kesembilan saudara Kim.























.
.
.


















































Halohaaaaaaa 💕💕

Tumben bener ya kaka up cepet 💕 semoga kalian suka ya sayang 💕

Continue Reading

You'll Also Like

17.1K 1.1K 18
Work jamet, jangan dibaca apalagi di vote🙏 Dongpyo sangat menyayangi kakaknya, Seungwoo. Tapi Seungwoo membenci Dongpyo. Namun faktanya bukan sepert...
453K 4.8K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
7.5K 1K 58
Kalian akan bertemu dengan Galen Haidar. Pria dingin yang amat membenci adik kelasnya, Zemira. Pria kejam yang selalu mengeluarkan kalimat pedasnya...
11.3K 1.1K 16
kisah si kembang desa yang jadi bahan perebutan semua orang karena ke-kiyowo-annya yang tiada tara (?) "dek, mau gak jadi pendamping hidup abang? hiy...