LIT ME UP! [REVISI]

By hei_melan

13.2K 4K 1.7K

Namaku Nara Ananta Aditama aku tinggal di kota Jember, Kata papa Nara itu artinya bahagia, Ananta berarti Tak... More

Prolog
1). Jember
2). Dia Lagi
3). Nara Ananta Aditama
4). Daren Devaldo
5). Berbeda?
6). Hukuman
7). Pacar?
8). Fanya Adristi Bagaskara
9). The Fleux
10). Misi
INFO
11). Misi (2)
13). Club Malam
14). First Kiss
15). Diusir
16). Papa Baru?

12). Berubah

440 130 40
By hei_melan

HELLO READERS!

SELAMAT MEMBACA

^_^

"Gue ngga tahu kenapa saat gue ada di dekat Lo, jantung gue berasa mau copot. Apa gue punya penyakit jantung?"

-Nara Ananta Aditama-

Bel telah berbunyi, menandakan kegiatan belajar mengajar telah usai. Kini tempat parkir SMA Garuda dipenuhi oleh suara yang ditimbulkan dari sekian banyak kendaraan yang terparkir disana.

Seluruh siswa SMA Garuda bergegas pulang menuju rumahnya masing-masing. Demikian pula dua sejoli yang sedang bergurau ria seraya menaiki motor sport hitamnya. Namun berbeda, motor itu tidak tertuju untuk pulang, melainkan berhenti pada sebuah rumah makan yang terletak di pinggir jalan.

"Turun! Lo belum makan kan?" Daren mengerti ekspresi Nara yang masih bingung itu.

Sebab, tujuan mereka bukan lah ke rumah makan. Tetapi kerumah Daren, untuk les kimia karena Minggu depan akan dilaksanakan ulangan harian lagi.

"Tapi kan-"

"Kalau Lo gak turun, gue gak mau les." Potong Daren seraya mengancam Nara.
Lalu pergi begitu saja meninggalkan Nara yang masih ada di samping motor.

"Kalau bukan karena Bu Anita, kagak akan mau gue ngajarin Lo." Omelnya saat berjalan menyusul Daren.

***

"Mbak." Panggil Daren kepada mbak pelayan yang ada di Rumah makan itu.

"Iya mas, ada yang bisa saya bantu?" Tanya pelayan itu saat tiba di meja yang Daren dan Nara duduki.

"Lo pesen apa?" Tanya Daren pada Nara seraya memberikan pilihan beberapa Menu yang ada di rumah makan itu.

"Samain." Jawab Nara yang masih asik bermain handphone nya.

"Ck dasar!" Daren berdecak sebal sebab, kalian sudah tahu bukan? Kalau Daren tidak suka di cuekin?

"Nasi goreng nya dua ya mbak." Ucap Daren pada pelayan rumah makan itu.

"Minumnya mas?" Tanya pelayan itu.

"Air putih aja." Daren sebenarnya bingung, ingin bertanya pada Nara, percuma saja pasti dia akan jawab dengan kata-kata yang sama. Maka dari itu ia memutuskan untuk memesan air putih saja.

"Baiklah, ditunggu ya mas." Pelayan itu lalu pergi.

Sambil menunggu pesanan, Daren memutuskan untuk menyibukkan diri dengan bermain handphone sama seperti yang Nara lakukan.

Tak lama kemudian...

"Gue mau ke toilet bentar." Ucap Nara lalu pergi meninggalkan Daren, tanpa menunggu jawaban dari Daren.

***

Nara berjalan menuju toilet dengan tangan yang masih asik memainkan handphone. Hingga ia tidak sengaja menabrak sang pelayan rumah makan yang sedang membawa nampan berisi makanan juga minuman. Minuman yang ada di nampan itu tumpah dan menodai baju pengunjung lain yang saat itu berada disebelah pelayan.

"BAJU GUE!!" Terlihat dress yang dikenakan pengunjung itu sangat kucek sebab, telah ternodai oleh minuman yang ada di nampan.

"Eh sorry-sorry gue ngga sengaja." Ucap  Nara seraya mengusap dress pengunjung itu.

"Na-ra?" Ucap pengunjung itu ragu, saat melihat siapakah yang menabraknya.

"Fa-fanya?" Terkejut, itulah ekspresi Nara saat ini, setelah melihat jika pengunjung itu adalah Fanya.

"Gu-gue minta maaf Fan, gua ngga sengaja, gue janji akan cuciin baju Lo."  Nara memohon agar Fanya memaafkan nya, pasalnya ini terjadi akibat Nara berjalan dengan bermain handphone.

Ingat ya teman-teman. Jika sedang berjalan, atau menaiki kendaraan. Lebih baik handphone nya disimpan dahulu. Agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak kita inginkan. Ini hanya saran saja dari author^^

Back to story.

"Oh ngga papa Nar, santai aja lagian cuma kena sedikit kok." Fanya tersenyum pada Nara.

Entahlah, saat ini Nara bagaikan ditampar petir di siang bolong setelah mendengar ucapan dari Fanya.

"Tapi Fan-" Belum sempat Nara menjawab, Fanya langsung memotong nya.

"Udah lah, btw Lo sama siapa disini?" Tanya Fanya.

"Emm gue sama Daren, tadi gue mau ke toilet Fan." Ucap Nara ragu, pasalnya Nara takut jika Fanya tidak suka saat ia bersama Daren.

"Oh iya Nar, gue boleh minta nomor WhatsApp Lo ngga?" Pinta Nara seraya memberikan handphone nya pada Nara untuk mengetikkan nomor nya.

"Boleh kok." Nara menerima handphone itu lalu mengetik nya.

"Thanks Nar, kalau gitu gue cabut dulu." Pamit Fanya.

"Maaf ya sekali lagi." Jujur, sebenarnya Nara masih tidak enak hati telah membuat baju Fanya kotor.

"Udah ngga papa kok, bye." Lalu Fanya pergi meninggalkan Nara sembari melambaikan tangannya.

Kenapa Fanya jadi baik sama gue? -Nara

***

Setelah mengisi perutnya di rumah makan, kini kedua sejoli itu tiba di rumah Daren. Untuk melakukan tujuan yang sebenarnya yaitu Les kimia.

"Omaa, Daren pulang." Daren memasuki rumahnya lalu memanggil Oma nya.

Terlihat Oma berjalan Dari arah Dapur menuju ruang tamu.

"Eh ada tamu, silahkan duduk sayang." Ucap Oma manis pada Nara yang masih berdiri mematung di depan pintu.

"Iya Oma." Nara membalas senyuman Oma lalu menyalami nya.

"Oh jadi ini yang namanya Nara?" Oma bertanya pada Daren sembari menaikkan alisnya bermaksud menggoda.

Terlihat wajah Daren yang tak suka melihat tingkah Oma nya yang selalu menggoda nya.

"Gue mandi dulu." Pamit Daren lalu pergi menuju kamar nya untuk membersihkan tubuhnya.

"Nara rumah nya di mana sayang?" Tanya Oma.

"Rumah Nara di perumahan sini Oma, hanya beda blok saja." Jelas Nara.

"Loh, dekat dong, kamu kalau ada waktu luang main aja kesini, Oma sering kesepian soalnya." Ucap Oma disertai kekehan kecil.

"Iya Oma memang boleh?" Tanya Nara.

"Boleh banget malah, asal kamu tahu ya, Baru kali ini Daren itu bawa cewek kerumah."

"Oh ya Oma?" Ucap Nara tak percaya jika ia adalah satu satunya wanita yang pernah Daren ajak kerumahnya.

"Iya bener, mungkin udah jo-" belum sempat Oma melanjutkan kalimatnya, Daren langsung memotongnya.

"Jo apa Oma?" Kini Daren sudah berada di samping Oma dengan memakai kaos putih dan celana pendek serta rambut basah yang membuat nya makin fresh.

"Oh ngga-ngga, kalau begitu Oma ke Dapur dulu ya Nara. Kamu mau minum apa?"

"Ngga usah Oma, Nara sudah minum kok tadi, lagian Nara disini cuma sebentar kok." Jelas Nara.

"Ya sudah kalau begitu Oma ke Dapur dulu."
Oma berjalan menuju Dapur, meninggalkan Daren dan Nara di ruang tamu.

"Oke kalau gitu kita mulai les nya, Lo udah pelajari bab 5 kan?" Tanya Nara.

"Udah." Jawab Daren datar.

"Lo, gue kasih soal lalu kerjain sampai bener, dan inget Lo ngga boleh liat buku."

Nara memberikan soal yang kemarin telah ia persiapkan untuk Daren. Soal itu berjumlah 5, yang menurut Nara sangat gampang.

"Gue kasih Lo waktu 7 menit buat menyelesaikan soal itu." Nara memberikan selembar kertas berisi soal kimia.

"Sekarang?" Tanya Daren dengan Nada polos nya.

"Tahun depan!" Nara sebal dengan Daren pasal ia tidak ada bosan-bosan nya menggoda nya.

Terlihat Daren sedang mengerjakan soal yang Nara berikan, dengan mengingat-ingat rumus yang ada pada buku.

Untuk menunggu Daren selesai menyelesaikan soal, Nara menyibukkan diri dengan bermain handphone.

Terlihat beberapa notif dari sosial media nya. Ia memutuskan untuk membuka aplikasi bernama WhatsApp itu. Terdapat dua pesan masuk Dari nomor tak dikenal.

08xxxxxxxxxx
|Save WA gue Nar|
|Fanya|

Nara Ananta
|Oke Fan|

Tiba-tiba kejadian di rumah makan tadi, memutari otak Nara. Jujur, saat ini Nara masih bingung atas sikap Fanya yang tiba-tiba mendadak baik padanya. Disisi lain Nara juga sangat bersyukur jika Fanya telah merubah sikap nya.

Syukur deh kalo udah tobat -Author gabut.

"Gue dah selesai." Ucap Daren seraya menyerahkan jawabannya.

Namun tak ada balasan, Daren melihat Nara sedang melamun seperti memikirkan sesuatu.

"WOYYYY!!!" Teriak Daren tepat pada telinga sebelah kanan Nara.

Membuat sang pemilik telinga terpelonjak kaget, lalu menoleh ke arah sumber suara. Daren memang masih tidak merubah posisi nya.

Kini jarak keduanya sangat dekat, bisa kalian bayangkan hidung mereka saja hampir bersentuhan.

Tolong jantung gue mau copot! -Nara.

"Ekhemmm."

Hingga terdengar suara dehaman, yang membuat Nara juga Daren terpelonjak kaget dan memalingkan wajahnya masing-masing.

"Kakak-kakak kalo mau pacaran di hotel aja." Ucap Ardha yang baru datang seraya terbahak-bahak karena terlah berhasil memergoki adik sepupunya.

"LO BISA DIEM GAK SIH!" Bentak Daren tak terima, lalu melemparkan bantal sofa ke arah Ardha.

"Ampunnn kak ampun." Ardha berlari menuju kamar nya dengan kedua tangan berada di atas kepalanya agar menghindari lemparan bantal yang Daren lakukan.

***

Kini Nara sedang mengoreksi satu persatu jawaban yang Daren kerjakan tadi.

Semua jawaban hampir benar, tetapi masih ada satu soal yang salah.

"Oke, jawaban Lo benar, cuma ada satu soal yang salah, Lo hafalin rumus-rumus yang ada di buku itu, besok kita les lagi." Jelas Nara.

"Huhhh." Daren hanya menjawab dengan desahan malas nya.

"Gue mau pulang dulu."

"Gue anter."

"Gue bi-"

"Ini udah malem."

Nara membuang nafasnya gusar, percuma saja jika ia menolak nya pasti Daren akan memaksanya.

"Loh udah selesai les nya?" Tanya Oma menghampiri Nara, karena Daren sedang mengambil kunci motornya.

"Sudah Oma, Nara pamit pulang dulu ya Oma sudah malam." Nara menyalami tangan Oma.

"Ini ada kue buatan Oma, untuk kamu." Oma memberikan kotak berisi kue.

"Terimakasih Oma, Kalau begitu Nara pulang dulu."



_

_

_

Apa benar Fanya sudah tobat?
Kalau tidak? Kenapa dia tiba-tiba berubah jadi baik ?

Mau tau jawabannya?

Baca terus LIT ME UP!
Jangan lupa vote and coment

Melaniadelia_















Continue Reading

You'll Also Like

340K 9.9K 41
Alskara Sky Elgailel. Orang-orang tahunya lelaki itu sama sekali tak berminat berurusan dengan makhluk berjenis kelamin perempuan. Nyatanya, bahkan...
4.4M 98.5K 48
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
934K 64.2K 63
Namanya Camelia Anjani. Seorang mahasiswi fakultas psikologi yang sedang giat-giatnya menyelesaikan tugas akhir dalam masa perkuliahan. Siapa sangka...
1.2M 90.2K 60
BOOK 1 > Remake. ๐˜๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ต ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฌโš ๏ธ โš ๏ธ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ด๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ช๐˜ฏ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฉ๐˜ฐ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜ฑ๐˜ฉ๐˜ฐ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ค ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ค๐˜ข ๐˜ค๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ช๐˜ต...