"Mama ngomong apa, sih? Yoo Mina ini pacarku, Ma!"
DEG! Jantungku berdebar-debar!
UAPAAAA?!?!?!?!? PACAR?!?!
DIA BENAR BENAR BERKATA SEPERTI ITU ?!?!?!?!
DI DEPAN IBUNYA ?!?!?!
TUNGGU ?!?!
AKU DAN TANTE ITU SANGAT SHOCK!!
"Pantas kamu bahagia sekali jalan-jalan sama dia!" Ibunya tersenyum.
"Tentu!" Yongseung mengangguk.
"Akhirnya anakku menjalani kehidupan SMA dengan semestinya!" Tante itu mengelus kepala Yongseung dengan sayang.
"Omong-omong, apa yang terjadi pada tanganmu?" Tante itu penasaran
"Aaa... sebenarnya, a... aku terjatuh di tangga sekolah"
"Hah?! Benarkah? Kim Yongseung, kenapa kau tidak menjaga Mina?!" Tante meninggikan suaranya.
"Aaa... sebenarnya, tante... Aku... sedang sendirian waktu itu... jadi, bukan salah Yongseung juga kalau aku terjatuh..." aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal.
"Tidak, Ma. Benar kata Mama. Yongseung salah karena tidak menjaga Mina"
"Yongseung jangan berkata seperti itu~" Aku tersenyum.
"Lalu aku harus bagaimana~" Yongseung bernada imut.
A... Dia memakai aku-kamu untuk berbicara padaku.
"Aigooo.. sudah sudah, kalian silahkan lanjutkan perjalanan kalian... Melihat kalian seperti ini, tante jadi rindu Papa di rumah!! Sudah ya, tante duluannn!"
Aku terkekeh mendengar itu.
Setelah tante itu meninggalkan kami,
Aku melencangkan pinggangku.
"Ya!" aku tersenyum "Tadi itu apa?"
Yongseung menoleh ke arahku dan tersenyum.
Senyum itu... senyum yang aku sukai...
Entah aku suka senyumannya, atau dirinya...
"Kita cari café saja, yuk?" Tawar Yongseung.
Aku mengangguk.
"Eh.. T.. Tapi, aku tidak membayarkanmu ya, Yongseung!" Aku baru ingat kalau aku tak bawa sepeser uang-pun.
"Sekarang gantian, aku yang mentraktir-mu. Dulu kan kau terlalu sering membelikan aku ini dan itu!" Yongseung merangkulku dan kami mulai berjalan ke tempat parkir.