Sebelum baca jangan lupa Vote karna vote
teman² penting, supaya gue makin semangat ngelanjutin ceritanya.
Jangan lupa juga coment, agar gue semakin semangat buat update untuk teman-teman semuanya.
Makasih😘
Maaf kalau ada typo
Happy Reading😘
Pagi ini Bunda Fera (Bunda Jidan) sedang mau mengunjungi anak dan mantu dirumah barunya mereka
Tok...Tok...Tok
Ketukan pintu Vunda Fera dari luar, orang yang berada di dalam rumah, Bi Ayu dan Pak Dika yang sudah bangun sepagi ini. Bi ayu yang sedang beres-beres rumah, ia mendengar ada yang ketok pintu, Bi Ayu cepat-cepat keluar dan langsung membuka pintu utama tersebut
"Mau cari siapa ya bu?" ucap Bi Ayu sopan
"Ibu siapa? Kok dirumah anak dan mantu saya?" tanya Bunda Fera yang bingung
"Kenalkan bu, saya pembantu disini" ucap Bi Ayu ramah
"Silahkan masuk nyonya" lanjutnya dengan menyebutkan embel 'nyonya'
"Gk usah nyonya bi, panggil aja Ibu aja" ucap Bunda Ferah ramah, dan langsung duduk dimeja makan
"Bapak ini siapa?" tanya Bunda Fera yang menunjukkan Pak Dika
"Ini suami saya bu, dia bakal jadi supir juga disini" ucap Bi Ayu
"Kenalkan bu, saya Dika" ucap Pak Dika yang berjabat tangan dengan sopannya. Bunda Fera hanya membalasnya dengan senyuman
"Amel dan Jidan mana ya bi?" tanya Bunda Fera yang melihat sekelilingnya bahwa tidak ada anak dan mantunya itu
"Den Jidan dan non Amel masih berada di kamarnya bu" ucap Bi Ayu yang meletakkan beberapa makanan diatas meja makan
"Ck! Itu anak gk sadar kali kalau udah pagi" gumam Bunda Fera
"Yasudah saya naik dulu ya bi, saya bangunin mereka dulu" ucap Bunda Fera yang langsung pergi
"Yasudah bu, bapak mau lap mobil dulu" ucap Pak Dika yang kopinya sudah habis
"Iya Pak. Semangat kerjanya pak" ucap Bi ayu yang memberinya semangat untuk sang suami
Cklek
Pintu kamar dibuka oleh Bunda Fera yang menampakkan suami istri itu sedang tidur dengan keadaan pelukan
"Aduhh romantisnya, perlu di foto nih, terus kasih liat ayah" ucap Bunda Fera yang mengeluarkan ponselnya, dan siap foto mereka berdua
Ckrek
Setelah Bunda Fera sudah foto mereka, ia berniat membangunkan 2 pasangan ini. Bunda Fera membuka gordennya yang menampakkan matahari bersilau, dan mengganggu sang empu tidur.
"HEYY KALIAN BANGUN, INI UDAH JAM BERAPA" teriak Bunda Fera, agar mantu dan anaknya bangun
Amel yang mendengar itu, ia mengucek matanya
"Bunda" ucap Amel terkejut dan langsung bangun
"Kak bangun" ucap Amel yang membangunkan suaminya itu
"Apasih Mel" ucap Jidan yang masih ngantuk
"Jidan apa kamu gk mengajar? Ini sudah pagi" ucap Bunda Fera yang kesal oleh anaknya itu
Jidan yang mendengar suara itu langsung bangun dan duduk
"Bu-bunda ngapain disini?" tanya Jidan yang masih setengah nyawanya
"Bunda mau nengok mantu bundalah" ucap Bunda Fera
"Cepat kalian mandi. Bunda tunggu kalian dibawah" ucap Bunda Fera yang langsung berlalu pergi
"Kok bunda disini Mel?" tanya Jidan yang semakin bingung
"Aku gk tau kak, aku aja kaget" ucap Amel, yang mengambil handuknya dan berlalu ke kamar mandi
Dimeja makan makin rame karna ada bunda, dari tadi mulutnya tidak ada hentinya untuk bicara, karna kelakuan anak dan mantunya itu.
"Tadi malam aku sama Amel tidur jam 2 bun, makanya terlambat bangun" ucap Jidan
Bunda Fera yang mendengar ucapan itu, ia langsung pikirannya kemana-mana
"Kalian kalau mau ngelakuin itu pergi honeymoon dong, dimana kek" ucap Bunda Fera
Amel dan Jidan yang mendengar itu langsung menepuk keningnya
Aduh bunda salah paham nih. Batin Amel
Jidan dan Amel tidak berniat membalas ucapan bundanya itu
"Yaudah Jidan dan Amel berangkat dulu" ucap Jidan yang berpamit oleh Bunda Fera
"Yaudah sana" ucap Bunda Fera
"Kak udah ada Pak Dika, aku sama Pak Dika aja ya" ucap Amel yang didepan rumahnya
"Terus aku sendiri?" tanya Jidan
"Iya, supaya murid dan guru-guru lainnya gk curiga kak" ucap Amel yang membujuk suaminya itu
"Yaudah deh" ucap Jidan
"Yasudah kamu hati-hati ya" ucap Jidan
"Iya kak. Kak Jidan juga ya hati-hati" ucap Amel tersenyum, yang menyalimi suaminya itu
Jidan hanya membalas anggukan, sebelum berangkat, Jidan mencium kening Amel sekilas
"Belajar yang baik" ucap Jidan mencubit pipi Amel
"Siap bos" ucap amel sambil tangannya hormat
"Pak Dika hati-hati ya" ucap Jidan ke Pak Dika
"Siap den" ucap Pak Dika
Mobil Jidan dan Amel berlalu pergi, tetapi ditengah jalan mobil Amel tiba-tiba mogok
"Kenapa pak?" tanya Amel
"Gk tau non, tiba-tiba berhenti. Coba bapak periksa dulu ya non" ucap Pak Dika
Amel hanya menganggukan kepalanya, dan kembali memainkan ponselnya.
Sudah 10 menit Amel menunggunya, ia melihat arlojinya tinggal 8 menit lagi ia masuk. Amel panik, dan keluar dari mobilnya
"Pak kenapa?" tanya Amel
"Mobilnya mogok non" ucap Pak Dika yang terus memperbaiki mobil
"Pak Dika gk usah perbaiki, biar aku nelfon bengkel" ucap Amel yang langsung mencari dikontaknya.
"Pak saya naik taksi aja deh, udah terlambat tinggal 5 menit lagi" ucap Amel
"Maaf ya non, karna saya non harus naik taksi" ucap Pak Dika yang merasa bersalah
"Ini bukan salah Pak Dika kok" ucap Amel
"Saya carikan taksi ya non" ucap Pak Dika, dan Amel hanya menganggukan kepalanya.
Setelah Pak Dika cari taksi, akhirnya ada taksi yang berhenti.
"Amel berangkat dulu ya pak, tukang bengkelnya udah mau nyampai kok" ucap Amel
"Iya non" ucap Pak Dika sopan
Taksi Amel berlalu pergi meninggalkan Pak Dika yang sendirian
"Baik betul non Amel dan den Jidan, gk salah majikan ini" ucap pak Dika tersenyum
Disisi lain Amel sedang panik karna ia terlambat. Amel tiba disekolah, ia melihat ada anggota osis yang selalu berjaga buat menghukum yang terlambat
"Pagi Mang Ujang" sapa Amel
"Pagi Amel, kok tumben terlambat sih?" tanya Mang Hjang
"Tadi di tengah jalan mobil mogok mang" ucap Amel
"Silahkan masuk, awas ada Bu Sinta yang menjaga, bukan hanya ada anak osis aja" ucap Mang Ujang yang menakuti Amel
Bu Sinta itu guru BK yang paling ditakuti sama Siswa/i SMA KARTIKA WIJAYA, karna ia guru paling galak, suka hukum siswa kalau ada terlambat. Tetapi dibalik itu semua Ibu Sinta baik, dan ramah. Ia hanya profesional jadi guru BK
Back to topic
"Heeyyy kenapa terlambat?" ucap anggota osis perempuan yang sedang menjaga, Amel melihat bahwa dia anak kelas 11
"Karena mobil saya mogok, makanya terlambat" ucap Amel
"Lain kali jangan terlambat lagi" ucap anggota osis tersebut
"Baiklah" ucap Amel
Baru aja kelas 11, kaya udah senior. Batin Amel yang terus menggerutu
"Silahkan gabung sama mereka yang udah terlambat"
Amel tidak berniat membalas ucapan itu, ia langsung mengikuti yang dimana ada beberapa murid SKW juga yang terlambat, dan akhirnya dikumpulkan dilapangan
Amel sudah melihat ada Bu Sinta didepannya
"Kenapa kalian terlambat?" ucap Bu Sinta dengan tegasnya
"..." diam semua murid terlambat pada diam, karna mereka takut sama Bu Sinta
"Mulai ujung kanan kenapa terlambat?" tanya Bu Sinta ke siswa laki-laki
"Karna saya bangun telat bu" ucapnya
"Emang hari minggu gk cukup buat kalian libur? Kalau ingat besok senin, kalian harus tidur cepat buat ke sekolah agar tidak terlambat" ucap Bu Sinta dengan nada tegasnya
Akhirnya satu persatu ditanya kenapa mereka terlambat, dan sekarang pertanyaan itu ada di Amel.
"Kamu kenapa terlambat?" tanya Bu Sinta
"Mobil saya mogok bu dijalan, makanya saya cari taksi" ucap Amel jujur
Anggota osis yang mendengar ucapan itu langsung berbisik
"Anak mami makanya gk bisa pergi naik motor"
"Orkay sombong"
"Yaelah apalah daya gue yang hanya naik motor vespa"
Begitulah kira-kira ucapan anggota osis yang berada di belakang Bu Sinta. Amel sangat suka sama organisasi osis, tapi amel tidak suka anggotanya, kenapa? Percuma masuk osis kalau omongan sesama murid suka pedas.
Amel ingin marah ke mereka semua, tapi Amel menahan karna ada Bu Sinta di depannya.
"Kalau kamu sudah tau mobil kamu mogok, dan bakal terlambat. Kenapa pakai naik taksi? Seharus kamu pakai kendaraan motor, bukan naik taksi. Kamu tau kan kalau naik taksi lagi tambah macet" ucap Bu Sinta tegas, dan menghiraukan ucapan anggota osis
"Iya bu maafkan saya" ucap Amel nunduk dan meminta maaf
"Ini juga jadi pembelajaran buat kalian kalau naik mobil" ucap Bu Sinta
"Iya bu" serempak murid yang terlambat
"Kita kasih hukuman apa nih bu buat mereka?" tanya salah satu anggota osis laki-laki
"Biarkan kali ini kepala sekolah kalian yang hukum" ucap Bu Sinta yang berlalu pergi, untuk memanggilkan kepsek
💜💜
23 Februari 2020
Selamat malam teman²😘
Jangan lupa vote and komen
Kalau kalian senang dengan cerita gue, alhamdulillah gue senang juga. Semoga gue makin semangat buat up untuk kalian semua😘
Tunggu part selanjutnya