PANGERAN UNTUK KALILA (OPEN P...

By wgulla_

910K 69.7K 6.1K

Hati-hati jadi Sarjana Bucin [Follow dulu sebelum baca] *** Kisah tentang Kalila seorang gadis penderita peny... More

Prolog
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
BAB 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
BAB 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
BAB 35
OPEN PRE ORDER 2
Extra Part

Bab 19

13.4K 1.7K 138
By wgulla_

Love dulu buat part ini ♥️

Yuk sebutkan kota Kalian 🤗 dikolom komen..

****

Hari ini adalah hari pertama Ujian Tengah Semester. Siswa-siswi duduk sesuai nomer ujian dan mereka duduk berdampingan dengan adik kelas jadi duduknya di acak sesuai nomer absen. Sama seperti saat ini, Pangeran duduk di kelas X IPA 1 dengan adik kelas seorang laki-laki kelas X IPS 1.  Pangeran menatap lembaran soal bahasa Jawa di hadapannya dengan jengah. Inilah yag tidak ia suka adalah mengerjakan ujian bahasa Jawa. Karena ia tidak bisa.

Pangeran melirik Kalila yang duduk di sampingnya namun di batasi oleh adik tingkat. Sedangkan di belakangnya adalah Rio dan Samudra.   Ia juga terpisah dengan Alvian dan kawan-kawan mereka berada di kelas sampingnya. Pangeran membaca soal dengan cepat lalu menyilang jawaban. Berharap soal yang ia hapalkan di LKS keluar semua. Kepalanya cenat-cenut membaca huruf aksara Jawa, Krama Alus dan kawan-kawannya.

Setelah dua puluh menit ia berkutat dengan soal. Pangeran menutup lembar jawabannya. Walaupun ia tidak bisa menjawab ia tidak akan menyontek dan meminta jawaban teman. Ia lebih suka hasil sendiri.

Kalila terlihat begitu serius mengerjakan soal. Timbul hal iseng yang ingin Pangeran lakukan.

"Dek minta kertas oret-oretan (Coretan) lu ya!!" Pinta Pangeran kepada adik kelas yang lagi rumit mengerjakan soal Akuntansi. Si adek hanya mengangguk-anggukan kepala sambil menyerahkan selembar kertas miliknya.

Pangeran menyobek kertas itu menjadi kecil lalu menuliskannya. Ia melirik sekitar apakah pengawas memperhatikannya atau tidak? Disaat ia rasa sudah aman, Pangeran melempar kertas itu ke samping. Namun tidak sampai ke meja gadis itu tapi ke adik kelas perempuan yang duduk di sebelah Kalila.

"Dek, kasih ke sebelah." Ujar Pangeran tanpa suara sambil mengode si adik kelas. Untunglah adik kelasnya itu peka dengan memberikan kertas itu pada Kalila.

Kalila mengerutkan keningnya. Awalnya ia bingung, namun mengerti setelah si adik sebelahnya menjelaskan. Dengan kesal ia membuka gulungan kertas itu dan membacanya. Dalam hati Kalila ingin mencubit Pangeran karena telah menganggunya mengerjakan soal.

"Udah Sarapan?" Kalila mendengus membaca pesan tidak penting itu. Kalila membuangnya ke kolong meja tanpa ingin membalasnya.

Pangeran yang dicueki merobek kertas dan bersiap untuk menulis lagi. Sama seperti tadi Pangeran melemparkan ke arah Kalila. Untungnya kali ini tepat di meja Kalila. Mau tidak mau Kalila membukanya, ia membaca itu dengan kesal.

"Udah minum obat? Jangan sakit lagi..." Entah kenapa Kalila merasa tersentuh membaca itu. Kalila tersenyum tanpa sadar. Tapi ia tidak mau membalas pesan itu. Ia tidak ingin Pangeran kege-eran. Kalila menaruh kertas yang Pangeran tulis ke dalam laci. Namun datang lemparan kertas lagi. Kalila membukanya dengan cepat.

"Kapan kamu sayang sama Pangeran?" Pipi Kalila bersemu membaca itu. Ia tersenyum tanpa sadar. Bahkan ia tidak sadar jika sudah ada Pak Wildan berdiri di belakangnya sedang ikut membaca kertas itu tapi tidak terbaca karena matanya yang rabun. Sekali sentakan guru bahasa Inggris itu mengambilnya. Pangeran terlihat kaku melihat itu. Begitu juga Kalila yang kaget.

"Kamu nyontek ya?" Tanya Pak Wildan membuat semua orang di kelas menahan napas. Beberapa anak yang menyontek lewat ponsel alias Mbah Google dan pesan WA pun nampak hati-hati. Sedangkan Pak Wildan kembali membaca kertas itu. Keningnya berkerut membaca isi pesan itu. Pak Wildan kemudian menghela napas sabar membaca pesan itu. Bisa-bisanya anak zaman sekarang pacaran disaat-saat seperti ini.

"Siapa yang nulis ini?" Tanya Pak Wildan pada Kalila. Mau tidak mau Kalila menunjuk ke arah Pangeran yang nampak tersenyum seolah tidak berbuat salah.

"Saya nggak nyontek pak. Bapak bisa baca sendirikan apa yang saya tulis ke Kalila bukan contekan."

"Kamu memang nggak ngasih contekan atau mencontek tapi kamu pacaran di kelas waktu ulangan lagi. Sampai kamu nulis udah sayang apa belum?" Semua orang di kelas terkejut, begitu juga dengan Rio yang menjadi penasaran apa yang ditulis Pangeran. Karena sedari tadi tangannya sudah gatal ketika melihat aksi Pangeran melempar kertas ke Kalila.

"Bapak salah lagi, saya ngak pacaran sama Kalila. Dia aja belum sayang sama saya pak gimana mau pacaran. Kalau nggak percaya bapak tanya aja Kalila, dia udah sayang sama saya apa belum?" Pangeran mencoba mengeles belum sempat Pak Wildan membalas seseorang di belakangnya mengumpat.

"Cangekaman!! (BACOT!!)" Semua orang di kelas tidak percaya mendengar umpatan itu. Karena pria itu terkenal diam dan jarang bicara bahkan dingin. Tapi dia berani berkata seperti itu di depan seorang guru. Kalila juga terheran-heran bahkan menatap pria itu. Apalagi Rio itu seorang ketua OSIS.

"Kalian berdua keluar hormat di tiang bendera sampai jam istirahat!" Teriak Pak Wildan kepada Rio dan Pangeran.

****

Pangeran dan Rio berdiri berdampingan hormat di depan Bendera. Sudah lebih dari dua puluh menit mereka menghadap bendera. Tangan Pangeran sudah pegal. Sebentar lagi bunyi bel akan berdering. Seperti harapan Pangeran bel berbunyi. Baru saja ia ingin ke kelas menyusul Kalila.

Rio menahannya lalu menarik kemeja Pangeran. Hal itu membuat Pangeran tersentak menatap Rio aneh. Apa masalah pria di hadapannya ini? Ia tidak pernah mencari gara-gara dengannya.

"Gara-gara lu gua jadi di hukum!" Ucap Rio penuh kebencian. Pangeran berdecih sekarang ia paham situasinya. Lagipula ia tidak takut jika pria ini memukulnya karena Rio bukanlah tandingannya.

"Asal lu tahu, lu di hukum karena ucapan lu yang nggak sopan bukan karena gua."

"Gua juga nggak tahu kenapa tiba-tiba  lu ngomong kotor gitu, kecuali kalau lu cemburu ngeliat Kalila dekat sama gua." Rio menatap tajam Pangeran ia menahan tangannya untuk tidak meninju pria ini.

"AS*!!" Sebagai gantinya Rio mendorong Pangeran hingga terjatuh. Aksi Rio mendapat perhatian anak-anak jadi berkumpul melihat mereka. Apalagi notabenenya Rio seorang ketua OSIS jadi membuat anak-anak penasaran apa yang terjadi.

"Asal Lo tahu aja nggak selamanya orang bisa suka sama lu. Apalagi orang yang Lo sakitin sampai hatinya hancur berkeping-keping. Gua akan tunjukin perasaan Kalila akan berubah dari sayang sama Lo berpindah ke gua secepatnya." Rio mengeram mendengar itu ia melayangkan tinju ke arah Pangeran namun siapa duga. Kalila datang melindungi Pangeran hingga pukulan itu menghantam kepala Kalila dengan keras. Membuat semua orang terkejut begitu juga dengan Pangeran dan Rio. Kalila terjatuh meringis kesakitan ke tanah. Pandangan gadis itu buram ia tidak melihat apa-apa kecuali kegelapan.

"Berengsek!!" Teriak Pangeran mengeram marah ke arah Rio.

"Asal Lo tahu gua nggak akan biarin lu ngelukain Kalila lagi baik fisik maupun hatinya. Tadi lu udah liat bukan dia ngelindungin gua. Itu artinya dia udah mulai suka sama gua." Setelah mengatakan itu Pangeran mengangkat Kalila ala Bridestyle membawanya ke UKS sambil berlari meninggalkan Rio yang terdiam. Pria itu diam sambil menatap tangannya yang baru saja memukul Kalila memikirkan sesuatu yang tidak ingin ia inginkan.

"Itu semua nggak boleh terjadi." Gumam Rio menatap kepergian Pangeran. Kalila hanya miliknya, tak ada yang boleh memiliki gadis itu selain dirinya. Ia memiliki alasan kenapa bersikap kasar pada Kalila.

Pangeran menerjang gerombolan anak-anak bahkan menghiraukan sapaan temannya Alvian dan lainnya. Begitu juga dengan Serena yang sepertinya ingin mendiskusikan sesuatu Pangeran hiraukan yang ada dipikirannya adalah membawa Kalila menuju UKS. Dia harus menyelamatkan gadis itu secepatnya sebelum terjadi apa-apa.

"Kayaknya bos kita beneran suka deh sama Koala." Ucap Adam melihat Pangeran yang berlari seperti Pangeran di negeri dongeng menyelamatkan tuan putrinya. Mereka memang memanggil Kalila dengan sebutan Koala melihat gadis itu selalu menempel dengan Samudra dan Rio dulu kemana-mana.  Serta namanya yang diplesetkan jadi Koala.

"Lo bener dia kayaknya suka sama bayi koala." Timpal Faris heran ia jadi penasaran. Apa yang membuat Pangeran suka sama gadis alay yang penyakitan itu?

"Gua jadi kasihan sama Samudra saingannya banyak." Ucap Heru membuat semua orang menatap pria itu.

"Gua salah ngomong? Kan bener samudra juga suka sama si Koala?"

"Jadi lu dukung si bos baru atau lama?" Alvian menjitak kepala Heru membuat pria itu meringis kesakitan.

"Ya dukung bos baru dong. Emang gimana caranya bikin Kalila suka sama Pangeran. Kalau kita aja jomblo dan nggak pernah deket sama cewek."  Ucapan Heru Jleb banget seakan membuat nyali ketiga orang itu runtuh begitu saja. Mereka jadi bingung memikirkan bagaimana caranya? Nasib Jomblo.

****
Follow Instagram @wgulla_

Atau @pangerankalila

Gimana menurut kalian cerita part ini...

SPAM NEXT DISINI BIAR CEPET UPDATEEEE 🍁

Semoga kalian suka ♥️ jangan lupa Coment and Like kalau perlu Share ke temen-temen kalian atau nngak follow Wattpad Author juga..

Siapa yang suka lempar-lemparan kertas kayak gitu pas ujian?

Continue Reading

You'll Also Like

4M 310K 51
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
1.4K 418 30
"Gue gak pernah nyangka. Orang pertama yang bantu gue saat gue hancur adalah target bully an gue". - Kanaya Aurellie Gustofa. "Karena gak setiap perb...
921 426 5
[BELUM DI REVISI] "Bersama kamu memang sakit, tapi tanpa kamu jauh lebih sakit, Calista" ° ° ° 🚩Start - 02 November 2023 🏁Finis -
877 209 29
Update setiap hari Selasa jam 7 malam Kisah tentang dua anak manusia yang bersahabat dari kecil hingga saat ini .Sikap yang hampir sama yaitu sama sa...