Babysitter, I Love You | [Hwa...

By 99noranhee

178K 23.1K 5.2K

ayah Minhee memiliki banyak hutang pada perusahaan Hwang Group. Saat hutang tersebut jatuh tempo ayah Minhee... More

Prologue
πŸ‡1
πŸ‡2
πŸ‡3
πŸ‡4
πŸ‡ 5
πŸ‡ 6
πŸ‡7
πŸ‡8
πŸ‡9
πŸ‡10
πŸ‡11
πŸ‡12
πŸ‡ 13
πŸ‘„ Da Deul Bla Bla πŸ‘„
πŸ‡14
πŸ‡15
πŸ‡16πŸ‡
πŸ‡17
πŸ‡18
πŸ‡19
πŸ‡20
πŸ‡21
πŸ‡22
πŸ‡24
πŸ‡25
πŸ‡26
πŸ‡27
πŸ‡28
πŸ‡29
πŸ‡30
πŸ‡31
πŸ‡32
πŸ‡33
πŸ‡34
πŸ‡35
πŸ‡36
πŸ‡37
πŸ‡38
πŸ‡39
KISSING YOU
πŸ‡40
πŸ‡41
πŸ‡42
πŸ‡43
πŸ‡44
πŸ‡45
πŸ‡46
πŸ‡47
πŸ‡48
πŸ‡49
πŸ‡50
πŸ‡51
πŸ‡52

πŸ‡ 23

2.7K 313 62
By 99noranhee

Diharapkan memberi 👉🌟 sebelum membaca, terimakasih 😊

Agak 🔞 jadi mohon pengertiannya



Happy Reading All
























"Doy, beli makan bareng yuk"

"Doy?"

Tidak ada jawaban dari sang adik akhirnya Yohan menghampiri Dohyon ke kamarnya. Yohan lalu membuka pintu dan melihat sang adik sedang sibuk menatap layar komputernya.

"Lagi ngapain, Doy?"

Dohyon terjengit saat mendengar pertanyaan yang dilontarkan dari sang kakak lalu meliriknya sekilas sambil mengelus dada kemudian menatap layar komputernya kembali.

"Lagi cari nformasi tentang Keum Donghyun"

"Buat apa lo cari informasi temen gue?"

Dohyon menatap Yohan, "Donghyun itu teman kakak?"

"Iya teman waktu SMA, kenapa sih?"

"Nggak papa, cuma kepo aja hehehe..."

Yohan menggeleng kepala melihat Dohyon yang cengar-cengir tidak jelas lalu kembali membaca informasi tentang Donghyun, hingga satu fakta menarik perhatian Dohyon.

"Keum Donghyun Bercerai Dengan Hwang Yunseong Setelah 5 Tahun Menikah"

"Kak..."

"Apa?"

Dohyon memutar kursinya menghadap Yohan yang berbaring di kasurnya sembari membaca buku komiknya.

"Keum Donghyun itu mantan istrinya Hwang Yunseong?"

"Iya, Donghyun mantan istrinya Yunseong"

"Pantesan aja"

"Kenapa memang?"

"Nggak papa hehehe"

Dohyon memutar kursinya menghadap layar komputer lagi lalu melanjutkan membaca informasi tentang Donghyun.

"Lo tahu mereka pisah gara-gara apa?"

Yohan menutup buku komik lalu merubah posisinya menjadi duduk, "kurang tahu juga, ada yang mengatakan Donghyun selingkuh sama Dongpyo tapi Yunseong sendiri juga bilang kalok Donghyun cuma manfaatin dia bahkan hampir celakain anak-anaknya sendiri agar semua asetnya jatuh ke tangan Donghyun"

"Tapi itu perkataan yang ada diartikel, kakak sih nggak mau terlalu ikut campur dengan urusan mereka"

"Lalu Dongpyo itu siapa?"

"Dia teman kakak juga"

"Jadi kalian berempat teman masa SMA?"

"Iya"

Dohyon tidak menyangkan dunia sesempit ini, mengetahui kakaknya berteman dengan Yunseong semasa SMA. Kakaknya sendiri jarang mengajak teman-temannya untuk main ke rumah yang ada Yohanlah yang sering pergi mengunjungi rumah temannya.

Yohan tidak masalah bicara blakblakan tentang semua itu pada sang adik. Toh sang adik bisa menjaga semua rahasia dengan baik terkadang juga lupa sendiri rahasia apa yang dibahasnya beberapa hari lalu.

"Kak, Keum Donghyun itu punya agency, kah?"

"Agency?"

"Ya, bokap temen gue dapat tawaran jadi artis di agency Starllim. Nah, CEO-nya sendiri bernama Keum Donghyun"

"Nggak tuh, dia cuma jalani bisnis kuliner aja"

"Oh gitu"

"Mungkin itu orangnya beda tapi namanya sama kalik. Udahlah, lo mau ikut beli makan nggak?"

"Bisa aja sih ya"

"Eh gue ikut dong, bentar gue matiin komputernya dulu"

"Kakak tungguin dibawah, ya?"

Yohan pergi menuju ruang tamu untuk menunggu sang adik. Setelah mematikan komputernya Dohyon lalu berdiri didepan cermin merapikan sedikit rambutnya.

Dohyon menjadi sedikit mengetahuin informasi tentang Donghyun dan tahu kenapa alasan Minhee menyuruh om Seungwoo menolak tawaran itu. Tapi perkataan Yohan ada benarnya juga, siapa tahu CEO Starllim itu orangnya berbeda hanya saja namanya sama.

Sebenarnya Keum Donghyun itu siapa sih? Dan kenapa Minhee sampai membenci orang itu? Dan siapa itu Dongpyo? Dohyon tahu Dongpyo dan Donghyun memang teman kakaknya tapi ia jadi berpikir apa mereka satu komplotan untuk menyerang Minhee?

"Tapi syukur Minhee menyuruh om Seungwoo menolak tawaran itu kalok nggak sudah pasti om Seungwoo ada dalam masalah"

"Dongpyo dan Donghyun, gue harus mengawasi dua orang itu"

*****

"Capek banget, njing!"

Waktu menunjukkan pukul 23.00 malam tapi Yunseong baru pulang dari kantornya. Karena tugas yang menumpuk nembuat Yunseong harus lembur dan bekerja ekstra.

Yunseong mampir ke dapur untuk mengambil air dingin setelah itu pergi ke kamarnya. Namun saat akan ke dapur dirinya melihat seseorang yang  berdiri membelakanginya.

Yunseong lalu menyalakan lampu dapur dan tampak seseorang itu terperanjat melihat lampu tiba-tiba saja hidup, "astaga Minhee, gue kira lo setan"

"Enak aja cakep begini dibilang setan"

"Ngapain lo gelap-gelapan di dapur?", Yunseong mengambil air dingin di kulkas lalu duduk dibangku meja makan

"Gue lagi buat teh", Minhee meletakat secangkir teh dihadapan Yunseong.

"Minum teh anget, Seong. Jangan minum air es terus nanti batuk"

"Dikira gue Danhee kali ya?"

Minhee terkekeh mendengar ucapan Yunseong, tapi perkatakan Minhee memang benar kok nyatanya Yunseong langsung menyingkirkan air dingin yang dipegang lalu meminum teh hangat yang dibuatnya. Membuat Minhee semakin terkekeh geli melihat kelakuan Yunseong.

"Kenapa lo cengengesan gitu?"

"Ha enggak, siapa yang cengengesan?"

Yunseong menggidikan bahunya lalu minum tehnya lagi, "jam segini belum tidur?"

"Belum, gue nungguin lo pulang dulu sekalian kunci pintu rumah. Kalo gue tinggal tidur nanti lo tidur ngemper didepan rumah lagi"

"Lo nggak nyuruh bibi Shin aja?"

"Kasian bibi Shin keliatan capek banget tadi, ya gue inisiatif aja. Lo udah makan belum? Mau gue buatin sesuatu?"

"Nggak, gue nggak terlalu lapar"

"Gue nggak percaya, setidaknya gue harus liat lo makan 1 slice roti. Gue buatin roti panggang, ya?"

"Serah deh, tapi jangan pakai selai kacang"

Minhee membuka kulkas mengambil mentega, setoples selai cokelat, 1 lembar keju dan 2 slice daging kemudian mengambil 4 lembar roti di toples roti.

"Kenapa? Padahal selai kacang enak loh"

"Gue alergi kacang"

"Lo alergi kacang, terus siapa lagi yang alergi?"

"Danhee juga alergi"

"Hyunjin, nyokap sama bokap lo nggak ada yang alergi kacang?"

"Yang lain enggak, mereka malah suka banget"

Minhee mengangguk lalu mulai memanggang roti tawar, "ngomong-ngomong soal Danhee, dia bilang 2 minggu lagi hari ulang tahunnya. Lo udah ada kado buat Danhee?"

Yunseong menatap Minhee yang membuat roti panggang, "belum, lo udah?"

"Belum juga, tapi gue mau buatin kue ulang tahun buat Danhee"

"Gitukah?"

Yunseong jalan menuju saklar lampu untuk mematikan lampu membuat Minhee terperanjat lagi saat lampu tiba-tiba mati dan Yunseong memeluknya dari belakang.

"Ngapain lo meluk-meluk gue?"

"..."

"Kalok kangen Donghyun, peluk Donghyunnyalah kok meluk gue"

"Gue lagi kangen sama seseorang, tapi bukan Donghyun"

"Terus kangen siapa?"

"Elo mungkin"

"Ha apaan sih? Tiap hari ketemu juga"

Sudah berulang kali Yunseong membuat Minhee salah tingkah dan membuat wajahnya merona. Yunseong dengan santai menyandarkan kepalanya dipundak Minhee sesekali mencium aroma manis menguar dilehernya.

"Wangi lo bermacam-macam, ya?"

"Bermacam-macam?"

"Iya, wangi strawberry, melon kiwi, jeruk, anggur kadang juga wangi rice milk"

Minhee terkekeh,"itu karena gue suka gonta-ganti sabun mandi, emang kenapa? Baunya bikin enek, ya?"

"Nggak juga sih, baunya manis kayak yang makek rasanya pengen gue gigit"

Yunseong masih diam anteng memeluk Minhee erat. Sedangkan Minhee sendiri tidak tahu harus bagaimana karena dirinya bener-bener mati kutu diserang perkataan Yunseong terus-terusan, apa kabar jantung?

"Yunseong, berat"

"Makanya jangan rindu, beratkan? Biar gue aja"

"Kepala lo yang berat"

Minhee merotasikan matanya malas mendengar perkataan Yunseong dan membuatnya semakin hilangan fokus karena rambut yang menggelitik lehernya.

"Seong, mending lo duduk manis selagi nungguin rotinya jadi"

Yunseong melepaskan pelukan Minhee lalu duduk dibangku meja makan

"Seong..."

"Hm"

"Jangan bikin gue baper, bisa nggak?"

"Baper?"

"Kalok lo baper tumpahin aja semuanya"

Yunseong melepaskan dasi dan jas lalu meletakannya dibangku kemudian melipat lengan kemejanya hingga siku sambil menghampiri Minhee lagi.

"Bukan itu masalahnya–"

Minhee membelalakkan matanya saat tangan kiri Yunseong memeluk perutnya lalu jemari kanan Yunseong menarik dagu untuk menciumnya. Dengan pasti tangan kiri Yunseong mematikan kompor yang menyala.

Pikiran Minhee seketika blank belum mencerna apa yang terjadi karena terlalu mendadak. Yunseong memutar tubuh Minhee untuk berhadapan dengannya lalu mencium kembali bibir candu itu.

Minhee refleks memejamkan matanya lalu memeluk leher Yunseong membuat Yunseong dengan muda menarik pinggang Minhee agar semakin menempel. Kali ini ciuman Yunseong menuntut dan penuh gairah karena benda lunak dimulutnya juga mengeksplor seluruh rongga mulut Minhee.

Minhee meremas kencang kemeja Yunseong memberi tahu dirinya perlu oksigen. Yunseong melepas ciumanya membiarkan Minhee menghirup udara.

Yunseong mengangkat tubuh Minhee untuk duduk meja pantry lalu kembali mencium bibir Minhee sedikit brutal. Yunseong pikir setelah mencium kembali Minhee akan memberontak dan menamparnya tapi sebaliknya Minhee malah membalas ciumannya.

Tangan Minhee sibuk meremas kemeja dan rambut belakang Yunseong sebagai pelampiasan. Setelah puas dengan bibir manis itu Yunseong kemudian mencumbui titik lemah Minhee dibelakang telinga lalu turun menuju leher indahnya.

Minhee menengadahkan kepala memamerkan leher jenjangnya membuat Yunseong semakin gencar mencumbui leher yang membuatnya candu. Selagi sibuk mencumbui dan memberi tanda samar dileher, tangan Yunseong sibuk bergerilya ditubuhnya, meraba pahanya dan hampir menyentuh benda sintal dibawah punggungnya.

"Yunseonghhh"

"Yes like that, moan my name louder"

Yunseong semakin liar memberikan Minhee tanda samar dan menyentuh seluruh tubuhnya untuk mendengar rintihan yang menyebut namanya keluar dari bibir manis itu. Namun saat akan ingin mendengar rintihan Minhee lagi tiba-tiba saja lampu dapur menyala.

Minhee terkejut refleks turun dari meja pantry lalu agak menjauh dari Yunseong.

"Loh mama cantik sama papa ngapain di dapur?"

Lagi-lagi Yunseong mendengus kesal karena kegiatannya dihentikan dengan kedatangan sang anak didapur.

"Eh Hyunjin itu..."

"Mama cantik buatin papa teh sama roti panggang, kamu mau?

"Enggak pa, Hyunjin udah makan tadi", Hyunjin menggeleng sambil tersenyum pada Yunseong dan Minhee secara bergantian.

"Hyunjin belum tidur?"

"Sudah kok, tapi Hyunjin haus"

Hyunjin meminum air dingin lalu meletakannya di wastafel. Setelah itu Hyunjin kembali ke kamar untuk melanjutkan tidurnya, namun untuk sesaat Hyunjin menghentikan langkahnya untuk menatap Yunseong dan Minhee.

"Papa sama mama cantik kalau mau kasih hadiah Danhee adik baru dihari ulang tahunnya nanti sebaikanya buatlah dikamar jangan di dapur. Untungnya  yang ke pergok Hyunjin, kalok ke pergok kakek Gyul atau nenek Hoon gimana? Nanti papa bisa digiles ramai-ramai"

"Hwang Hyunjin"

"Hyunjin tidur dulu, selamat malam!"

Hyunjin lari cekikikan saat sang papa menatapnya tajam. Seketika suasana menjadi canggung, Yunseong berdeham lalu mengambil roti panggang buatan Minhee.

"Nggak usah didengerin, becandanya memang kadang kelewat"

Yunseong mengulas senyum lalu menepuk kepala Minhee pelan, "eh maaf aku tidak bisa mengendalikan diri, selamat malam"

"I-iya, selamat malam"

Minhee berbalik memunggungi Yunseong untuk menyembunyikan wajahnya yang merah dan menahan malu. Yunseong mengambil tas beserta jas dan dasinya lalu pergi menuju kamar.

"Nyolo lagi nyolo lagi!"

*****

Dongpyo duduk di kursi malasnya sambil menonton berita ditv lalu meminum tehnya. Ini kabar bagus mengetahui ulang tahu Danhee sebentar lagi, Dongpyo sudah memikirkan rencana terbaik yang pasti tidak akan gagal.

"Tuan Son"

Kepala pelayan Yoon membungkukan badannya lalu menyerahkan sebuah stopmap cokelat kepada Dongpyo, "Ini data pribadi yang tuan Son inginkan"

Dongpyo mengambil stopmap tersebut, "terimakasih kepala Yoon"

Kepala pelayan Yoon membungkukan badannya lagi pergi meninggalkan Dongpyo yang membaca data seseorang.

"Jadi ibu bibi Shin memiliki riwayat penyakit jantung?", Dongpyo menaikan satu alis lalu seulas senyumpun terpapampang di bibirnya

Dongpyo melihat alamat rumah bibi Shin disana, "ini akan sangat menarik"

Dongpyo memasukkan kembali data pribadi bibi Shin ke dalam stopmap sambil menyeringai lebar.

"Hwang Yunseong, kita lihat seberapa percayanya lo sama Minhee"

"Dan Minhee, it's showtime"







































*****************TBC***************

Chapter 23 update! 🎉

Yunseong emang gitu gaess nggak bisa nahan hormon langsung serang aja dah minheenya eh malah kelabar anaknya sendiri 😂

Maap kalok kurang panjang adegan 'anu'nya habis udah dilabrak hyunjin duluan 😂

Kemungkinan 2 chap kedepan ada konflik hwangmini lagi gaess.
Siapa disini yang kangen yunseong sama minhee gelud-geludan, tapi bukan gelud diranjang yak? 😂

Wkwkwkw...ngarep banget seh kelean mau mereka gelud diranjang tapi tenang adegan ranjang bakal meluncur kok!?

caming sun! 😂😂😂😂

Makanya tetep stay tune dan jangan bosen-bosen nungguin chapter selanjutnya! 😊

Ya udahlah tanpa banyak bacot

Jangan lupa untuk voment ya gaes! 👉🌟💬

Thankyou! 🙏

See you next chapter! 🙋

Continue Reading

You'll Also Like

123K 14.5K 59
Ini Hanya karya imajinasi author sendiri, ini adalah cerita tentang bagaimana kerandoman keluarga TNF saat sedang gabut atau saat sedang serius, and...
661K 3.8K 12
Berisi cerita pendek dengan tokoh yang berbeda-beda! ⚠️Mature content with a sex, deep kiss, and vulgar words⚠️ ⚠️Setiap cerita bisa membuatmu sange...
1.3M 104K 53
Tetep baca dan vote walaupun cerita ini sudah end. Publish Juni 3 2023 End Oktober 2 2023 Bagaimana jika seorang CEO muda yang dingin dan tidak terse...
346K 34.7K 29
Ketika menjalankan misi dari sang Ayah. Kedua putra dari pimpinan mafia Alexander malah menemukan bayi polos yang baru belajar merangkak! Sepertinya...