✔️ Me After You (FIN)

By thisis_queenbee

664 33 9

"aku akan membuatmu kembali menyukai taekwondo. Dan aku" - kim yohan "hal yang paling kusukai... adalah senyu... More

1. Meet U
2. War of Thought
3. Decision
4. Fenceless
5. Senior
6. Save Me
7. Jealousy
8. Special one
9. Trauma
10. One Step Closer
11. Confess
12. Pain
13. Flashback
14. Thankyou, I Love U
15. Fallin in Love
16. Just an Ordinary Couple
17. Problems that Reappear
19. Wrecked
20. December Rain
21. Reason
22. Let me Protect You
23. Me After You (End)

18. Break up?

25 2 0
By thisis_queenbee

Jaera berangkat ke kampus seperti biasa. Namun satu hal yang tak biasa, teman-teman didalam kelasnya berbisik-bisik sembari menatap kearah Jaera. Jaera yang kebingungan sembari meletakkan tas nya tiba-tiba dikagetkan dengan kedatangan seorang wanita dari arah belakang dan duduk disebelah Jaera.

"Hei hei hei! Kau dalam masalah" bisik wanita yang tak lain Eunbi tersebut.

"ada rumor yang mengatakan bahwa kau mendekati Yohan sunbae setelah putus dengan Eunsang. dan lebih gila nya lagi, kau merebut pria yang dekat dengan Sungji"

"MWO?" teriak Jaera protes. Eunbi langsung menepuk lengan Jaera agar menurunkan suaranya. Setelah mendengar pernyataan Eunbi Jaera benar-benar kesal.

Gadis itu langsung berdiri dari duduknya.

"dengar semua!" Eunbi buru-buru menarik lengan Jaera untuk segera duduk namun Jaera tak bergeming dan masih berdiri. Semua mata tertuju pada Jaera setelah gadis itu mengeraskan suaranya didalam kelas.

"aku adalah pacar Yohan sunbae dan hubungan kamii sudah berjalan sebulan lebih. Dan tentang Eunsang aku tak ada hubungan apapun sebelumnya dengan Eunsang, kami hanya berteman! Lalu, apa? Merebut pria yang dekat dengan Sungji? Aku lebih dulu berteman dengan Eunsang sebelum Sungji! Aku juga dekat dengan Yohan Sunbae sebelum Sungji. ARRA??" teriak Jaera kesal lalu duduk kembali masih dengan perasaan kesalnya.

Sementara teman-teman yang lain ada yang bersorak untuk Jaera dan ada juga yang menertawakan sikap Jaera. Namun sebagian besar dari teman-temannya yang ada dikelas sangat terkejut dengan perkataan Jaera

Apa? pacar Yohan? tentu saja itu akan menjadi buah bibir di seluruh kampus. Beberapa orang mulai mengeluarkan Handphone nya dan mulai mengetik disana.

Jaera dikenal pendiam dan dingin, ia lebih memilih untuk menghindari masalah ketimbang menjelaskannya pada orang-orang. Tapi lihatlah, ia sangat berani berbicara lantang dan menjelaskan situasinya pada yang lain. Terlebih, dia mengonfirmasi bahwa ia dan Yohan sudah berkencan sebulan lebih!

Seseorang di pintu kelas Jaera tersenyum manis mendengar teriakan gadis itu.

"kau benar-benar berubah setelah bertemu Yohan" terang pria yang tak lain Eunsang tersebut sembari tersenyum, meski dalam hatinya terbesit rasa sakit yang tertinggal.

***Me After You***

Hari ini adalah hari pertandingan Taekwondo. sayangnya Yohan tak boleh ikut lomba karena Wooseok melaporkan kejadian beberapa hari lalu pada polisi, sehingga Yohan dikenakan sanksi untuk tidak mengikuti pertandingan selama 6 bulan.

Hal itu tentu saja membuat Jaera menangis. Karena Yohan tak bisa bermain, semua gara-gara dia. Jika saja ia tak berurusan dengan Wooseok, pasti Yohan tak akan memukul Wooseok dan mendapat pinalti.

"sudah ku bilang ini bukan salahmu, hei aku hanya dapat hukuman untuk tidak ikut pertandingan selama 6 bulan saja, itu hukuman yang ri-"

"6 bulan kau bisa mendapat paling tidak 3 medali emas, dan karena aku, kau tak mendapatkannya. Aku tahu pertandingan itu bagaikan makanan dan minuman bagi seorang atlet. Dan kau menyia-nyiakan 6 bulan karena aku" kini Jaera sempurna menangis di ruang tunggu membuat Yohan kewalahan dan segera memeluk Jaera.

"bagiku kau lebih penting dari pertandingan Taekwondo. Aku akan lebih menyesal jika tak bisa melindungimu dari Wooseok. Nam Jaera tidak sebanding dengan Taekwondo ku, jadi jangan menyalahkan diri sendiri. Mengerti?" Yohan masih memeluk Jaera sembari mengusap kepala gadis itu yang masih bergetar karena menangis

"maaf" terang Jaera ditengah isakannya. Yohan bahkan baru tahu bahwa ia terkena pinalti ketika ia akan bertanding. Saat memasuki pertandingan, wasit yang akan meniup peluit tiba-tiba didatangi seorang pria yang berbisik padanya. Dan beberapa detik kemudian, ia berkata bahwa Yohan di Diss. Pria itu bahkan masih mengenakan seragam Taekwondo ketika memeluk Jaera

"jika kau meminta maaf sekali lagi, kau akan dapat masalah" goda Yohan membuat Jaera berhenti menangis. Hal itu membuat Yohan terkekeh geli.

"lagi pula ada Hangyul yang menggantikanku. Jadi, jangan khawatir, mengerti?" Yohan mengusap pipi Jaera yang berair. Gadis itu mengangguk, meski dalam hatinya ia masih merasa bersalah pada Yohan.

"gadis baik" Yohan tersenyum mengusap kepala Jaera.

Berbicara tentang Wooseok, Jaera sepertinya harus berkata yang sejujurnya pada Yohan tentang masalahnya dengan Wooseok.

"anu, Oppa.." panggilan Jaera membuat Yohan kini menatap Jaera sembari memegang tangan gadis itu.

Jaera terlihat ragu, padahal setelah kemarin Riri mengatakan sesuatu pada Jaera, gadis itu sangat berani, namun kenapa sekarang tidak.

"aku yakin Yohan akan berpihak padamu jika kau mengatakan semua padanya. Bukankah, jika masalah ini kau pendam terlalu lama, Yohan pasti akan mengetahuinya. Kau tahu, mengetahui Rahasia seseorang dari orang lain akan lebih menyakitkan dibandingkan mendengarnya langsung dari yang bersangkutan. Tak apa, aku akan membantu menjelaskannya pada Yohan jika ia marah padamu"

Kalimat Riri kembali terngiang di kepalanya, membuatnya membulatkan tekad untuk segera menjelaskannya pada Yohan. Lagi pula, hati Jaera tak tenang jika ada yang ia sembunykan dari Yohan.

"masalahnya-"

"Yohan-ah!!!" teriakan seorang Lee Hangyul yang tiba-tiba datang membuat Jaera dan Yohan terperanjat.

Hangyul tersenyum lebar sembari memamerkan medali emasnya. Membuat Yohan dan Jaera bersorak senang.

Yohan memeluk Hangyul yang notabene basah karena keringat.

Jaera senang namun ia terlihat tersenyum kecut. baru saja ia berani untuk menjelaskannya pada Yohan. Sunggung ia kehilangan timing yang tepat.

Hari ini adalah hari bahagia dimana semua anggota sangat senang, termasuk Yohan Oppa. Aku tak ingin merusak kebahagiaannya dengan menjelaskan masalahku padanya. Ini hari yang sempurna untuk bahagia. Besok saja. Ya, besok saja aku akan menjelaskan pada nya.

***Me After You***

Jaera merebahkan badannya ke kasur empuk. Menenggelamkan wajahnya pada kasur, seolah hal itu mampu membuat tenaganya kembali terisi. Membiarkan tas tangannya jatuh dari kasur, membuat Riri yang berada di kasurnya melirik sekilas kearah Jaera namun segera fokus pada laptop yang ada didepannya.

"bagaimana? Sudah membicarakannya dengan Yohan?" pertanyaan Riri membuat Jaera kembali mengehela nafas berat kini menolehkan kepalanya agar bisa menghadap Riri.

"sepertinya waktu belum berpihak padaku" gerutu Jaera

"huh?"

"aku selalu kehilangan timing yang tepat" terang Jaera kesal.

"Tidak meminta Yohan makan malam bersama dan menjelaskannya?" Jaera menggeleng, tak perduli Riri melihat gelengannya atau tidak.

"kami satu klub sudah makan malam bersama, dan ketika aku mengajak Yohan Oppa untuk berbicara, Hangyul mengajaknya untuk berpesta di rumahnya. Ia tak bisa menolak karena Hangyul Sunbae mabuk dan tak bisa pulang sendiri. AAAARGHH" Jaera kembali menenggelamkan wajahnya dalam kasur, membuat Riri menggelengkan kepala heran.

"telfon saja"

"kau tau sendiri, pasti akan lebih rumit jika dijelaskan lewat telefon"

"ah, kau benar" terang Riri tersenyum datar sembari menatap kosong kearah atap. Lalu kembali fokus pada tugasnya.

"besok, semoga saja aku mendapat timing yang pas"

***Me After You***

Esoknya di cafe. Kelas Jaera akan dimulai nanti siang, Eunsang kebetulan mempunyai sift yang sama dengan Jaera. baru saja Jaera berangkat, wajah Eunsang sudah seperti ingin memakan Jaera hidup-hidup.

"kenapa-"

"kenapa? Kau bertanya kenapa?" pertanyaan Jaera terpotong oleh Eunsang yang terlihat jengkel. baru saja Jaera ingin menuju ruang ganti wanita, ia sudah di semprot Eunsang.

"gajimu dipotong 50% dan jika kejadian yang sama kembali terulang kau akan di pecat!" terang Eunsang yang masih jengkel membuat Jaera tertawa hambar. Eunsang seperti mata-mata yang tahu segala masalahnya.

"tak apa, aku hanya perlu mencegah kejadian yang sama kembali terulang"

"Ra-ya!" Eunsang yang protes segera membuat Jaera memasuki ruang ganti

"cepat buka cafe nya atau kau akan dimarahi manager" kilah Jaera

***Me After You***

Jaera sudah berada di kasir. Pagi sungguh sangat ramai, untung saja Jaera sudah memberi pesan pada Yohan bahwa ia ingin bicara setelah pulang dari kuliah nanti. Paling tidak, hari ini mari kuatkan hati untuk menerima reaksi Yohan.

"kau terlihat gembira bahkan setelah kejadian beberapa hari lalu" terang Eunsang yang masih sibuk menunggu gilingan biji kopi mengeluarkan sarinya.

"Ya, hari ini mau tak mau aku harus meningkatkan mood" terang Jaera lalu segera menyerahkan americano panas pada pelanggan didepannya dengan sopan.

Eunsang terlihat menaikkan sebelah alisnya.

"apa hari ini spesial?"

"Ya.. mungkin akan menjadi hari yang berat" terang Jaera menekan layar sentuh di meja kasir dan memberikan kartu yang ia pegang pada pelanggan didepannya.

"jika ada masalah, kau bisa bilang padaku" terang Eunsang kini membuat latte art pada mug berwarna cream di tangan kirinya. Jaera tersenyum mendengar pernyataan Eunsang. bahkan setelah Jaera menolak pria itu, ia masih bersikap baik padanya.

"tentu saja, tuan baik hati" terang Jaera membuat keduanya terkekeh

***Me After You***

Saat jam istirahat, Jaera buru-buru mengeluarkan handphone yang ada di saku celemek miliknya, memastikan bahwa Yohan sudah membaca pesannya.

Namun kedua sudut bibir gadis itu tertarik kebawah ketika melihat notifikasi bahwa Yohan bahkan belum membaca pesannya.

"mungkin dia sibuk" Jaera mencoba menelfon Yohan, sekali tak diangkat, dua kali tak diangkat.

"apa benar-benar sibuk?" tanya Jaera menatap layar datar ditangannya. Ia mencoba menelfon Hangyul

"J-Jaera?"

"Sunbae, apa kau bersama Yohan Oppa?"

"Y-Yohan? Mm.. y-ya.. d-dia.. mm.. sedang-"

"halo" tiba-tiba suara Hangyul terputus oleh suara Yohan.

"Yohan oppa? Kenapa tak lihat handphone mu, aku-"

"kau ada di cafe?" pertanyaan dingin Yohan membuat Jaera tertegun

"i-iya"

"baiklah aku akan kesana"

'pip'

Perasaan Jaera Sungguh tidak enak. Yohan terdengar marah ketika ditelfon tadi.

"ada masalah?" tanya Eunsang yang melihat Jaera menatap layar datarnya dengan kerutan dalam didahinya

"huh? Ah, tidak" Jaera segera memasukkan handphone nya kedalam saku celemek nya.

"kau belum sarapan?" Eunsang menyodorkan sandwich kearah Jaera. gadis itu tersenyum sembari berkata terimakasih saat menerima sandwich dari Eunsang.

"telfon dari Yohan?" pertanyaan Eunsang membuat Jaera yang sedang memakan sandwich mengangguk, mata gadis itu masih tak fokus seperti sedang memikirkan sesuatu. Mereka sedang ada di pantry.

"kalian masih bertengkar?" pertanyaan Eunsang dihiraukan oleh Jaera. gadis itu seperti sedang memikirkan sesuatu.

"ra-ya" Eunsang memegang punggung tangan Jaera yang ada di meja pantry.

'cklek' pintu pantry tiba-tiba terbuka, dan disana ada Yohan dengan wajah datarnya.

Wajah datar itu menjadi wajah marah ketika melihat tangan Eunsang yang memegang tangan Jaera.

Belum juga Jaera menyapa Yohan, pria itu sudah menarik tangan Jaera untuk pergi dari pantry.

"o-oppa.. ada apa? Tanganku sakit" rintih Jaera ketika Yohan menariknya untuk kebelakang cafe.

Jaera dan Yohan berdiri saling berhadapan, Jaera menatap pergelangan tangannya yang memerah, sementara Yohan dengan wajah memerahnya menatap Jaera.

"apa itu kau?" Tanya Yohan sembari menyodorkan sebuah handphone.

Layar persegi panjang itu memperlihatkan seorang perempuan yang hanya memakai bra, sedang tertidur, background foto tersebut seperti sebuah motel ataupun hotel, dan disampingnya ada Wooseok yang setengah telanjang menampilkan senyum terbaiknya.

Tangan Jaera bergetar melihat foto itu, kapan Wooseok mengambil fotonya?

Dengan tangan yang masih bergetar, gadis itu mencoba menengadah menatap wajah Yohan.

Yang ia tahu, Yohan sekarang sangat marah.

"b-biar kujelaskan, kumo-"

"KAU BILANG TAK ADA HUBUNGAN APAPUN DENGANNYA!" bentak Yohan membuat Jaera kini menundukkan kepalanya sembari memundurkan langkahnya. Teriakan Yohan benar-benar mampu membuat hatinya remuk redam.

Jaera benar-benar tak mampu menatap Yohan sekarang.

Sementara Yohan, matanya sudah berkaca-kaca. Hatinya terasa tercabik mengetaui sebuah fakta yang mampu meluluh lantakkan hatinya.

Sementara Jaera mulai menangis, memegang tangan Yohan dan mencoba menjelaskan apa yang terjadi.

"aku tak perlu penjelasanmu, yang ingin aku tahu hanya satu" Yohan mencoba meredamkan amarahnya.

"apa itu kau?"lanjut Yohan dengan suara tercekat. Jaera yakin Yohan sekarang sedang menahan tangisnya.

Sementara tangan Jaera yang memegang lengan Yohan mulai kendur. Gadis itu tertunduk dalam. masih menangisi kesalahannya, kenapa tak dari kemarin saja ia jelaskan pada Yohan.

Gadis itu sedang mengumpulkan keberaniannya menjawab pertanyaan Yohan. Mencoba menguatkan hatinya.

Jaera mengangguk, sangat pelan.

Angukan itu kembali membuat hati Yohan semakin pecah berkeping-keping. Air matanya tak bisa ia tahan lagi.

"baiklah. Hubungan kita cukup sampai disini" terang Yohan segera meninggalkan Jaera setelah merebut handphone yang ada ditangan Jaera.

Gadis itu mencoba menahan tangan Yohan, dan dengan kasar tangan gadis itu ditepisnya hingga membuat Jaera terjatuh. Namun gadis itu masih mencoba mengejar Yohan. Baru sampai pada pintu belakang cafe. Seseorang menahan tangan Jaera.

"Jelaskan padanya ketika ia sudah mulai tenang. Jika kau jelaskan sekarang, ia tak akan bisa menerima alasan apapun darimu. Beri dia waktu untuk menenangkan hatinya" seseorang tersebut adalah Eunsang.

Mendengar penjelasan Eunsang, membuat Jaera semakin menangis, gadis itu jatuh terduduk. Merutuki dirinya yang tak bisa menjaga dirinya sendiri.

"aku sangat menyukainya, Eunsang-ah" terang Jaera ditengah isakannya. Sementara Eunsang memeluk Jaera yang masih jatuh terduduk tersebut dengan hati yang ikut hancur.

***TBC***

Continue Reading

You'll Also Like

55.1M 1.8M 66
Henley agrees to pretend to date millionaire Bennett Calloway for a fee, falling in love as she wonders - how is he involved in her brother's false c...
771K 47.2K 112
Kira Kokoa was a completely normal girl... At least that's what she wants you to believe. A brilliant mind-reader that's been masquerading as quirkle...
512K 18.4K 94
The story is about the little girl who has 7 older brothers, honestly, 7 overprotective brothers!! It's a series by the way!!! 😂💜 my first fanfic...
9.9M 500K 199
In the future, everyone who's bitten by a zombie turns into one... until Diane doesn't. Seven days later, she's facing consequences she never imagine...