15.13wib
Happy reading..
Jan lupa vote nya..
"Anak-anak udah tidur?" Tanya Seungwoo.
"Udah O-om." Jawab Ranti kikuk.
"Sini duduk disebelah saya, dari tadi siang saya mau ngomong sama kamu tapi kehalang anak-anak." Kata Seungwoo sambil nepuk-nepuk sofa disebelahnya yang kosong.
Ranti pun nurut, dia duduk tepat disebelah Seungwoo.
"Emangnya Om mau ngomongin apa?" Tanya Ranti.
"Jangan panggil Om, saya gak setua itu."
"Jadi mau dipanggil apa? Kak? Sayang? Woo? Baby? Ayahnya Pyo? Ayahnya Esa?"
"Jadi ini sifat asli anak tunggal Agung Jarot Rahman." Sinis Seungwoo.
"Kenapa? Emangnya sifat saya gimana?" Bingung Ranti.
"Banyak omong." Jawab Seungwoo singkat.
"Terserah." Ranti muter bola matanya males. "Jadi mau dipanggil apa?" Tanya Ranti.
"Terserah." Kata Seungwoo ngikutin nada bicara Ranti tadi.
"Gak jelas nih Om-Om."
"Saya capek mau tidur." Seungwoo berdiri dari duduknya.
"Yaudah, aku juga mau pulang." Ranti juga berdiri dan bersiap ninggalin kediaman keluarga Seungwoo itu.
Seungwoo angguk aja biarin perempuan yang jadi calon istrinya itu pulang sendirian.
Emang tega bener si Seungwoo, udah malem padahal, gak ada niatan anterin Ranti sedikitpun.
Ranti mendengus kasar, gini amat calon laki nya, coba aja kalo Hangyul, pasti dia gak bakal biarin Ranti pulang sendirian malem-malem gini. Jangankan malem, siang aja Hangyul tetep bakal anterin Ranti kemanapun Ranti mau.
Aduuh jadi kangen Hangyul :'(
*****
"Hadehh... pake mogok segala lagi." Kesel Ranti.
Motornya tiba-tiba mati dan berhentinya tepat ditempat yang sepi, Ranti gak takut hantu cuman takut ada begal aja.
Kalo Ranti kena begal kan gak lucu, mana motornya belom lunas lagi. Iya belom lunas, ini motornya Ranti sendiri yang nyicil, dia gak mau orangtuanya campur tangan sama keinginan Ranti.
"Minta tolong ke siapa ini?...." Bingung Ranti.
"Masa nelepon si kanebo kering. Malesin amat." Monolog Ranti sambil ngacak rambutnya frustasi.
Drtt drtt
Tiba-tiba ponsel Ranti geter pertanda ada yang nelepon, Ranti liat nama si penelepon.
"Hangyul.. ngapain dia nelepon.." Ranti pun angkat panggilan itu.
"Halo Gyul."
"Kamu dimana?"
"Aku.... dijalan, motorku mogok, abis bensinnya." Jawab Ranti gak enak.
"Kamu dijalan mana? Biar aku susul."
"Gak ngerepotin nih?" Tanya Ranti ragu.
"Nggak kok, kamu shareloc aja, biar aku susul."
"Iya.." Ranti menutup sambungan teleponnya, lalu mengirimkan lokasinya ke Hangyul via chat.
Setelah itu Ranti dudukin motornya dan nunggu Hangyul buat nyusulin.
Tin tin
Ranti ngeliat pengendara mobil yang ngeklakson.
Mobil itu berhenti tepat disamping motor Ranti yang mogok, lalu si pengendara pun keluar dari mobilnya.
Ranti mendengus ngeliat orang yang keluar dari mobil. Itu Seungwoo.
"Ngapain kesini? Nyesel karena gak nganterin aku?" Ketus Ranti.
"Gausah geer, saya kebetulan mau ke minimarket, terus liat kamu disini kayak gembel." Kata Seungwoo datar.
"Yaudah sana, ngapain berhenti disini, lanjutin aja jalan ke minimarket nya, ngeselin banget sih jadi orang." Kesel Ranti.
"Motor kamu kenapa?" Tanya Seungwoo ngalihkan pembicaraan.
"Bukan urusan Om."
Ranti pun liat motor Hangyul yang udah berhenti tepat didepannya. Ranti senyum, akhirnya dateng juga si Hangyul, Ranti udah males liat si Han datar Seungwoo.
"Maaf Ran aku lama, beli bensin dulu tadi." Kata Hangyul yang udah ngelepas helm nya dan nunjukin 2 botol aqua berisi bensin.
"Ah iya Gyul gapapa. Makasih ya.." Kata Ranti.
Hangyul senyum. "Biar aku aja yang ngisiin." Kata Hangyul tanpa memperdulikan keberadaan Seungwoo.
Hangyul tau, pasti orang ini yang dijodohin sama Ranti.
"Udah nih, coba kamu hidupin." Kata Hangyul yang udah selesai ngisiin bensin Ranti.
Ranti pun nurutin Hangyul dan yap motornya nyala.
"Makasih ya Gyul udah mau dateng jauh-jauh kesini buat nolongin aku." Kata Ranti sambil ngelirik sedikit ke Seungwoo yang dari tadi diem aja ngeliatin interaksi Hangyul dan Ranti.
"Iya sama-sama, apasih yang nggak buat kamu." Kata Hangyul sambil cubit pelan pipi Ranti.
"Yaudah yuk pulang." Ajak Ranti.
"Kita mampir dulu gimana? Aku pengen ngobrol sama kamu." Kata Hangyul.
"Gak boleh." Itu Seungwoo yang jawab.
"Ih apaan sih Om, apa hak Om ngelarang aku pergi sama Hangyul?" Kata Ranti gak terima.
"Saya calon suami kamu, dan sekarang kamu mau jalan berdua sama laki-laki lain? Perempuan macem apa kamu." Sinis Seungwoo.
"Kok Om ngomongnya gitu?!" Kata Ranti yang mulai emosi.
"Loh, emang kenyataannya gitu kan? Perempuan macem apa yang keluar sama laki-laki lain sementara statusnya udah punya calon suami."
"Terserah Om lah mau anggap aku perempuan kayak gimana, aku gak perduli. Udah Gyul ayok kita pergi, males ngomong sama orang tolol." Sarkas Ranti.
"Jadi ini calon suami kamu? Apa sih yang diliat orangtua kamu dari laki-laki ini? Duitnya?"
"Udah Gyul gak usah perduliin."
"Kalo orangtua kamu ngeliat laki-laki ini karena uang, aku juga bisa cari uang bahkan bisa lebih dari orang ini." Hangyul ngeliatin Seungwoo dengan pandangan remeh.
"Udahlah Gyul biarin aja dia." Kata Ranti yang mulai merasa gak nyaman sama situasi ini.
"Gak bisa Ran, aku harus tau gimana sikap laki-laki yang bakal jadi suami kamu ini."
"Bocah ingusan kayak kamu ini tau apa? Gak usah sok menilai saya, orangtua Ranti milih saya untuk jadi menantunya juga bukan karena uang, mereka pasti anggap saya itu laki-laki yang baik buat anaknya."
"Oh ya? Ranti baru aja pulang dari rumah Om kan? Laki-laki mana yang biarin calon istrinya pulang sendirian malem-malem gini? Itu yang Om bilang laki-laki baik? Bullshit Om." Sarkas Hangyul yang buat Seungwoo diem.
"Udah Gyul ayok pergi aja." Kata Ranti bujuk Hangyul.
"Ayok lah, ntar kemaleman kalo lama-lama."
Kemudian mereka berdua pergi dengan motor masing-masing tanpa pamit ke Seungwoo yang diem liatin kepergian Ranti.
Enak kan Mas, makanya anterin Ranti nya, disalip sama orang lain kamu kan. :P
TBC...
[Feb 11, 2020]
Sorry for late update guys..
Aku lagi mumet di dunia nyata, banyak amat tugas T_T
SEXY
OR
CUTE