DARIAN AND EMILIA (END)

By _deforselina_

151K 18.8K 7.9K

Kisah cinta dari dua latar belakang berbeda. Tentang Darian dan Emilia yang bertemu lalu terpisah hingga 14... More

BLURB
1. Penjaga Hatimu
2. Kamu, Cinta Sejatiku
3. Aku Merindukanmu
4. Seandainya ...
5. Masih Menunggu Kamu
6. Cinta Terakhirku
7. Can We Meet Now?
9. You're The Only One I Love
10. Cinta Ya Cinta Aja
11. Penyesalan Selalu Belakangan
12. I Will Come For You
13. The Boys in Action (1) - Perjalanan Menuju Amsterdam
14. The Boys In Action (2) - Romeo & Juliette
15. From This Moment With You
16. Honeymoon And Babymoon
17. Way Back To Jakarta
18. Satu Lagi Rahasia yang Terkuak
19. Menutup Masa Lalu
20. Nasi Goreng Cinta
21. Our Destiny
E-BOOK DARIAN

8. Tanpamu, Aku Bukan Apa-Apa

6.5K 895 358
By _deforselina_

Haiii ... selamat malam ... selamat berkumpul dengan seluruh keluarga kalian ya. 🥰😍

Maaf ya kalo agak lama updatenya soalnya biasalah ibu-ibu dengan sejuta kesibukannya dari jam 3 pagi sampe jam 11 malam baru tidur. Kadang bisa nyuri-nyuri tidur siang, tapi seringnya nggak bisa. 

Nah ... sambil baca part ini, dengerin baik-baik lagu ini. Kalo nggak ikutan baper denger syairnya, berarti Mami salah pilih lagu nih.

So ... happy reading ya ... 💗💗💗

🌺🌺🌺

Song : Tanpa Cinta – Yovie And Nuno

Aku mencintaimu tanpa syarat
Aku rela menunggu sangat lama
Katamu suatu saat aku pasti
Jadi cintamu, satu cintamu

Aku ingin kau menerima seluruh hatiku
Aku ingin kau mengerti, di jiwaku hanya kamu
Namun bila kau tak bisa menerima aku
Lebih baik ku hidup tanpa cinta

🌺🌺🌺

Dari Jepang, Darian tembak langsung ke New York dengan alasan reunian sama teman. David hanya meringis tak percaya.

"Anggap aja gue percaya, Dar!" cibir David sambil melengos. "Gue tahu lo mau ngapain, Dar. Awas lo kalo bikin anak orang hamil!" ancam David galak.

"Kenapa lo boleh dan gue nggak? Udah berapa kali lo hamilin Chelsea?"

David terperangah mendengarnya dan berteriak, "Chelsea itu istri gue, pea! Mau gue hamilin 10 kali juga nggak masalah! Cari istri deh lo, Dar! Makin ke sini keknya lo makin pea deh! Pusing gue liat lo! Sono lo merangkak ke New York!"

Darian hanya tertawa keras dan berjalan meninggalkan David ke arah lain. Mereka sama-sama berada di bandara Narita, Tokyo dan mengambil jalur yang berbeda. Tapi tawa itu segera berhenti setelah dia berada jauh dari David.

Darian pikir dia pasti sudah gila. Belum pernah seumur-umur dia mengejar perempuan tapi sekarang dia rela merogoh koceknya hanya untuk terbang ke New York.

Ini ke New York lho! Jarak ribuan kilometer dan ongkos belasan juta yang harus Darian keluarkan. Tapi dia rela dan nggak ada perasaan keberatan sama sekali. Padahal Darian itu sebelas duabelas dengan Andrew. Sama-sama pelit ke cewek-cewek teman kencannya. Dulu aja ada perempuan cantik yang menarik perhatiannya tapi sayangnya perempuan itu tinggal di Bandung, Darian langsung mundur teratur tuh.

Katanya, "Kejauhan! Berat di ongkos! Mereka bukan siapa-siapa sampe harus nikmatin duit gue!"

Tapi coba kalo para keponakannya yang minta, berapa banyak juga Darian kasih padahal bukan keponakan kandung. Tapi memang di keluarga The Lajanks nggak pernah ada istilah kandung atau nggak kandung.

Dan sekarang langkahnya terasa ringan berangkat ke New York. Ada sesuatu dalam diri Emilia Leander yang membuat Darian penasaran dan rasanya Darian ingin tahu semua hal tentang gadis itu.

Sejak jam 10 pagi Darian sudah duduk manis di sebuah café menghadap ke pintu masuk apartemen mewah milik Emilia. Sudah 2 jam dia menunggu tapi gadis itu tidak muncul juga.

Dan ketika Darian sudah mulai bosan, Emilia turun dari sebuah Rolls Royce mewah sambil berangkulan dengan Alonzo. Darian tidak bisa menahan senyum lalu tangannya mulai bergerak mengirimkan pesan di handphonenya.

Hi, aku Darian Siregar.
Ingat kan?
Kebetulan aku lagi di Manhattan!
Can we meet now?

Darian masih menunggu beberapa saat sambil menatap bosan ke pemandangan jalan Manhattan yang lumayan padat ketika bunyi ting terdengar dari handphonenya.

Em Leander
Hi, aku Em Leander.
Aku masih ingat Abang kok.
Mau ketemuan di mana?

Darian bersorak dalam hati lalu buru-buru membalas pesan itu.

Aku ada di café depan apartemenmu.
Kau yang ke sini atau aku yang naik ke apartmu?

Em Leander
Aku yang akan turun ketemu Abang di café.
Wait a minute!

Mungkin Darian terlalu bahagia dengan jantung yang berdegup lebih cepat, hingga wajahnya tersenyum lebar. Apalagi ketika dia melihat Emilia keluar dari gedung apartemen dan setengah berlari.

Senyum Darian semakin lebar ketika melihat Emilia datang dengan pakaian yang berbeda dari yang dipakainya tadi. Gadis itu bahkan hanya mengenakan sepasang sandal cantik, alih-alih sepatu.

"Hai ..." sapa Emilia terengah-engah.

Sumpah, Darian seperti terlempar ke belasan tahun yang lalu. Kepada seorang gadis remaja cantik yang membuat hatinya jungkir balik. Suara jantungnya seakan balapan dengan deru nafas berat Emilia.

"Hai ..." Hanya itu yang keluar dari mulut Darian. Tapi matanya tidak bisa lepas dari seraut wajah cantik yang tersenyum di hadapannya.

"Ayo kita pacaran, Em!"

"HAA?!"

Mereka berdua sama-sama terkejut. Tapi Darian lebih terkejut karena bisa-bisanya dia mengeluarkan pernyataan gila itu. Lalu untuk mencairkan suasana, Darian tertawa sambil meraih tangan Emilia dan membawanya duduk di sebelahnya.

"Kau sudah makan siang?"

"Aku pas baru mau masak nasi goreng pas Abang WA tadi."

"Aku belum makan sih."

Emilia bangkit dan menarik tangan Darian. "Kalo gitu, ayo makan di tempatku bareng Alonzo. Tapi menunya cuma nasi goreng aja, nggak apa-apa kan?"

Darian hanya terpaku dan seperti orang bodoh dia mengikuti Emilia yang masih menggenggam tangannya menuju apartemennya di seberang.

Mimpi apa dia semalam? Dia bahkan tidak pernah membayangkan reaksi Emilia akan semanis ini?

Gadis itu juga masih belum menyadari bahwa tangan mereka masih bergandengan seperti ini. Sayangnya pemandangan indah senyumnya Emilia dirusak oleh pemandangan sosok pria gemulai yang hanya mengenakan boxer mondar-mandir di dalam apartemen Emilia.

"Honey bunny sweety, mana nasi gorengnya? Aku lapar!" seru Alonzo yang langsung melongo melihat sosok Darian berada di tengah ruangan.

Alonzo langsung berdiri tegap dengan kedua tangan di pinggang. "Honey bunny sweety, what is he doing here?!"

Darian mendadak ingin muntah. Rasanya jiwa petarungnya mulai muncul dan keinginan untuk melakukan smack down pada pria gemulai ini semakin tinggi. Tapi Emilia bakalan marah nggak ya?

"Aku mengajak Darian untuk makan siang bareng kita, Al. Kamu kan udah kenal Darian kan?" Emilia berbicara dari pantry dan dia kembali sibuk mengolah bahan-bahan nasi gorengnya.

"But I'm your boyfriend, Em!" protes Alonzo dan berjalan ke arah pantry lalu memeluk Emilia dengan mesra.

Tangan Darian mulai mengepal dengan kekesalan tingkat tinggi. Rasanya dia ingin mencekik leher Alonzo dan melemparnya ke luar jendela. Darian langsung berdehem keras hingga membuat Alonzo terganggu lalu melepaskan tangannya dari pinggang Emilia.

"Abang ngapain bengong di situ?" seru Emilia dengan lambaian tangannya. "Duduk di sini, Bang. Bentar lagi mateng kok."

Alonzo menghentakkan kakinya merasa tidak diacuhkan oleh Emilia. "Al, sit down please. I want you to make friends with Darian."

Darian mendengus geli. Langsung keliatan femininnya!

Pria normal mana yang marah sambil bersidekap dan menghentakkan kaki? Atau menggerak-gerakkan mulutnya dan memutar-mutar bola matanya seperti orang ayan? Tanpa mempedulikan Alonzo, Darian langsung mengambil posisi di sebelah Emilia.

Gadis itu masih beberapa kali bolak-balik ke pantry dan akhirnya Darian bisa mencium aroma yang membuatnya semakin lapar.

"Em is a very good cook, you know!" ucap Alonzo dengan ketus.

Darian menoleh dan bisa melihat betapa Alonzo menyayangi Emilia. Mau tidak mau Darian juga harus bisa berteman dengan gay satu ini.

"Aku menyayangi Emilia, Darian! Dan bila kau menyakitinya atau bahkan membuatnya menangis, aku masih bisa menghajarmu walaupun aku gay!" desis Alonzo sambil sesekali melirik ke arah pantry.

Darian mengangguk dan tersenyum.

"Kau tidak kaget mendengar diriku gay?"

"Aku sudah tahu dari awal, Al!" jawab Darian tegas.

"Aku sadar pria sepertimu pasti punya banyak link untuk mencari suatu informasi. Hanya saja aku bingung, kenapa kau tidak mencari ..."

Darian masih menunggu ucapan Alonzo berikutnya tapi Emilia keburu datang dengan semangkuk besar nasi goreng sehingga membuat Alonzo tidak melanjutkan niatnya.

Maminya Darian termasuk wanita modern yang pintar masak, walaupun tidak sejago Uwa Kayla dan selama hidupnya, nasi goreng Mami selalu menjadi favoritnya. Tapi sekarang, sepertinya dia harus mengecewakan Mami karena nasi goreng buatan Emilia jauh lebih enak dan membuat Darian ketagihan.

Entah kenapa setelah mereka selesai makan, Alonzo mundur teratur lalu menepuk bahunya dengan bersahabat. "She is yours, brother!"

"Em, I'll be in my room, Love!"

Saat itu Darian mulai bisa membaca bahwa Alonzo begitu menyayangi dan melindungi Emilia dalam segala keadaan. Pria itu tidak patut untuk dicemburui.

"Abang nginep di mana?" tanya Emilia sambil menghempaskan tubuhnya di sisi Darian.

"Belum booking hotel sih. Soalnya begitu mendarat, Abang langsung ke sini!"

Emilia terperanjat dan menatap Darian dengan bingung. "Trus kopernya?"

"Abang cuma bawa ransel itu doang."

"Abang nginep di sini aja, gimana? Ntar Abang tidur di kamar Al dan Al tidur sama aku ya!" Emilia segera bangkit dan bergegas menuju kamar Alonzo. Darian bahkan belum sempat menyatakan keberatannya.

Keberatan yang konyol sebenarnya. Darian keberatan bila Emilia tidur bersama Alonzo. Emangnya Emilia siapanya gue? Darian tertawa miris dalam hati.

"Alonzo bilang oke ya, Bang."

Darian hanya terpaku tanpa bisa menjawab Emilia.

🍁🍁🍁

Emilia luar biasa bahagia dengan kehadiran Darian. Dan ketika dia mengatakan pada Alonzo tentang Darian yang akan menginap di apartemen mereka, dengan santai Alonzo menyentuh pipinya dan berkata, "Darian memang harus menginap di sini, Em. Kemana lagi dia harus pergi selain ke hatimu, Sayang?"

Emilia menatap Alonzo dengan bingung lalu merespon, "Kau tidur denganku malam ini, Al. Aku takut mimpi burukku datang lagi!"

Alonzo tersenyum lembut. "Tenanglah, Em. Pria yang akan menjagamu selamanya sudah ada di sini, don't worry!"

"What are you talking about, Al?" dengus Emilia lalu meninggalkan kamar Alonzo dengan perasaan bahagia.

Perasaan bahagia itu tidak juga surut. Emilia bahkan mengajak Darian berjalan-jalan ke taman di lingkungan apartemen mereka. Tadinya mereka hanya berjalan berdampingan hingga menuju taman seperti dua orang teman yang sudah lama tidak berjumpa, tapi tiba-tiba saja Darian meraih tangan Emilia dan menggenggamnya.

"Hmm ... Em, this is serious! Really serious! Kita pacaran ya!"

Emilia terpana. Ini memang benar-benar serius melebihi apapun! Mata indah Emilia tertancap tajam di bening mata Darian. Tiba-tiba saja Emilia tersenyum lebar lalu tertawa pelan.

"Abang pasti becanda kan?"

Darian tidak tertawa tapi matanya tidak berhenti menatap Emilia. "I'm serious, Em!"

Tawa Emilia berhenti dan jantungnya mulai berdegup lebih cepat. "Why?" desisnya.

"Karena kau mengingatkanku pada cinta pertamaku."

Emilia langsung mengepalkan tangannya. "Siapa namanya?"

"Namanya Emilia Duana. Lucu ya ... Namanya pun sama seperti namamu."

Emilia terpaku seperti orang bodoh dan rasanya dia ingin berteriak, ITU AKU!

"Maafin Abang ya kalo terlalu jujur tapi Abang hanya nggak mau kehilangan kamu, seperti Abang kehilangan Emilia dulu. Dia meninggal dunia karena kebakaran."

Tanpa sadar kakinya mundur selangkah dan tangan Emilia semakin kuat mengepal.

"Abang tahu ini terdengar gila tapi Abang tidak pernah jatuh cinta lagi setelah Emilia pergi dan kehadiranmu menyadarkan Abang bahwa Abang membutuhkanmu."

"Can we get back to my apartment now, please? I need to think about this first!" Emilia langsung balik badan dan berjalan pelan meninggalkan Darian yang akhirnya mengekori Emilia pulang.

Sepanjang perjalanan singkat itu Emilia sibuk berpikir sementara dengan sabar Darian hanya mengekorinya dari belakang.

Jadi aku sudah meninggal selama ini? Bang Darian bahkan nggak tahu kalo aku masih hidup? Nggak heran kami nggak pernah bisa bertemu satu sama lain selama 14 tahun ini. Dan nggak heran juga dia nggak pernah cari aku selama ini.

Lalu apa yang harus kulakukan sekarang?

Bang Darian minta aku jadi pacarnya tapi bukan karena cinta tapi karena aku mengingatkan dia pada Emilianya, cinta pertamanya. Trus aku harus gimana?

Begitu mereka masuk ke dalam apartemen, Emilia hanya berjalan lurus menuju kamarnya dan menutup pintunya tanpa mempedulikan Darian yang juga berada di sana. Lalu dia menuju sofa di depan jendela kamarnya lalu terduduk menatap ke luar jendela dengan mata yang berkaca-kaca.

Papa, betapa aku membenci wajahku sendiri saat ini. Betapa aku ingin memiliki mesin waktu dan kembali ke 14 tahun yang lalu sebelum kecelakaan itu terjadi. Aku ingin sekali mengatakan betapa aku mencintainya sepenuh hatiku. Tapi itu semua tidak mungkin!

Aku tidak bisa menyalahkan Bang Darian karena dia tidak salah, Papa. Faktanya, dia masih sangat mencintai aku, tapi dia tidak tahu kalau aku adalah aku, Papa. Kalau dia tahu aku masih hidup, apa yang akan terjadi? Apakah dia akan shock lalu pergi meninggalkanku? Aku mencintainya, Papa. Sangat mencintainya dengan seluruh hidupku.

Apa yang harus kulakukan sekarang, Papa?

Emilia menutup matanya dan bersandar di sofa itu. Airmatanya mengalir deras di pipinya. Ayo Em, berpikir dengan hatimu. Singkirkan sebentar saja logikamu!

Apa yang akan kalian lakukan bila cinta pertamamu akhirnya muncul dan kau masih mencintainya?

Tanpa sadar Emilia mengetik kalimat itu di grup chat The 5 Wonder Girls. Saat ini Emilia sangat membutuhkan keempat sahabatnya. Dia bisa saja menerobos kamar Alonzo tapi dia belum siap bertemu muka dengan Darian.

Elektra
Just grab your happiness, baby!
It's your time to be happy, you know!

Wonder Woman
What is it, babe?
Are you crying now, Em?
I can feel you, you know?

Emilia semakin sesegukan sambil menutup mulutnya. Cahaya di luar semakin redup dengan turunnya senja.

I just miss you, girls!

Wonder Woman
You want me to come by to NY?
I can ask Noah to take care of the kids.

No, you don't have to, Q!
I have Alonzo here with me.
Just give my kiss to the kids, will you?

Black Widow
Em, what is it?
I can come by now!
There's always a plane to catch to NY.

Wonder Woman
Apa maksud pertanyaanmu di atas, Em?
Kau akhirnya bertemu Darian?
Is he my cousin Darian Siregar, Em?

No, aku hanya iseng bertanya karena tiba-tiba aku teringat dia dan berpikir seandainya dia tiba-tiba datang.

Emilia hanya tidak ingin mengatakan apa-apa pada para sahabatnya. Dia hanya membutuhkan mereka saat ini.

I have to go now.
Thank you, girls. Love you a lot!

Emilia buru-buru mematikan handphonenya dan kembali merenung. Dia hanya belum siap untuk memberitahu Queensha bahwa sepupunyalah yang Emilia tunggu selama ini.

Sebuah pesan panjang muncul di handphone yang berasal dari Alonzo.

Elektra
Hi babe, I'm sorry!
Aku tidak sempat memberitahumu bahwa aku baru saja terbang ke Los Angeles.
My Mom is sick, Em and she needs me now.
I just wanna tell you that you need to be happy, girl.
Kuharap aku berada di sampingmu saat ini dan bisa memelukmu.
Jangan tolak apa yang ada saat ini, Em.
Apapun yang terjadi aku akan selalu ada untukmu.
You know what? I hate to see you crying, babe.

Emilia malah kembali menangis tersedu-sedu. Sejujurnya dia tidak ingin kehilangan Darian lagi tapi kenapa semuanya jadi terasa aneh ya?

Tapi aku ingin bahagia bersamanya.

Biarpun orang mengatakan dia bodoh karena cinta, biarlah! Mereka tidak pernah tahu betapa berat tahun-tahun yang harus dilewatinya tanpa pria itu. Saat ini adalah saat ini dan Emilia tidak ingin menyia-nyiakan waktunya.

14 tahun yang lalu aku belum sempat mengatakan aku mencintainya dan kami terpisah selama itu. Saat ini aku hanya ingin bersamanya apapun yang terjadi. Kalau suatu hari nanti dia tahu semua kebenarannya, aku akan siap menerima semua konsekuensinya.

Saat ini aku hanya ingin bersamanya!

Emilia bangkit dari sofanya dan melangkah keluar dari kamarnya.

🌲🌲🌲

Hampir sejam Darian mondar-mandir di depan pintu kamar Emilia. Dia begitu terkejut dan merasa tak berdaya ketika Emilia mengatakan ingin kembali ke apartemen dan memikirkannya.

Darian tidak tahu bagaimana dengan hatinya bila gadis itu menolaknya. Saat ini mungkin Darian belum mencintai Emilia tapi rasa itu semakin berkembang dan rasanya Darian tidak ingin melepaskan kesempatan untuk memiliki cinta seperti yang dimiliki saudara-saudaranya.

Saat ini dia hanya ingin serius menjalin hubungan ini. Walaupun ada benua besar dan jarak yang memisahkan mereka tapi Darian akan selalu berusaha untuk membuat hubungan ini nyata.

Alonzo baru saja mengirimkannya sebuah pesan dan Darian tidak tahu darimana pria itu tahu nomor handphonenya. Sudahlah, Darian tidak ingin memikirkannya. Yang menjadi pemikirannya adalah isi pesannya itu.

Darian, I'm Alonzo!
I have to go back to LA. There's an urgent family matters dan aku butuh bantuanmu untuk menjaga Emilia.
Apapun yang terjadi, cobalah mengerti dirinya. Oke?
I trust you!

"Bang Ian ..."

Suara serak yang memanggilnya itu berhasil membawanya kembali ke hari pertama Emilia memanggilnya dengan nama itu. Darian berbalik dan melihat Emilia berdiri dengan wajah yang sembab, penuh dengan bekas-bekas airmata.

"Bang Ian ..." panggil Emilia lagi sambil menghampiri Darian lalu melingkarkan kedua tangannya di pinggang Darian dan tenggelam dalam pelukannya.

"Emilia ..." Dengan perasaan yang luar biasa lega Darian memeluk erat Emilia lalu mencium kepalanya.

"Just don't leave me again, Bang ..."

Walaupun sedikit bingung dengan ucapan Emilia, tapi Darian menjawabnya juga. "I won't, Em. Abang akan selalu ada untuk kamu."

Tanpamu, aku bukan apa-apa, Em!

🍀🍀🍀

Liza Soberano & Nick Bateman

🌺🌺🌺

Jadi lagu ini Mami resuffle (ulang2) sampe chapter ini selesai dan anak2  bilang, "Astaga Mami, apa nggak bosen dengerin lagu itu terus?"

Mami cuma jawab, "Nggak bosen tuh karena kalo lagu ini nggak diputer, feelnya nggak dapet aja."

Mami ya begini ini. Di rumah cuma berdaster dan walaupun rambut keriting berwarna coklat cetar badai, tapi tetep aja disanggul ditambah kacamata plus selalu nempel di mata jadi kek opung-opung keceh sekseh hahaha 🤭 ... Kalo cuma berduaan sama laptop di rumah, Mami tuh harus setel musik dari youtube di tivi. Dari jenis musik blues Michael Buble sampe dangdutnya Soimah (dia penyanyi dangdut favorit Mami lho). Roti dan secangkir latte selalu setia menemani juga gonggongan anjing Mami kalo ada orang yang lewat depan pagar. 

Saking Mami tuh nggak bisa diem, suatu hari pas libur, si Papi bilang gini ke anak2, "Anak-anak, coba paksa Maminya tidur siang. Papi gerah lihat Maminya nggak bisa diem dari tadi, istirahat kek." Dan bener lho, Mami dipaksa masuk kamar dan disuruh tidur. Tapi efektif juga sih, Mami tidur pules selama 2 jam, hahaha ...

Segitu dulu ya intermezzonya. Semoga kalian semangat menyambut hari Senin besok!

Makasih buat temen-temen yang sudah promote cerita2 Mami dan jangan lupa vote juga komen-komen kalian yang selalu jadi mood booster buat Mami.

Love u all, 😘
-def-
IG: dee_sibarani25

(Silahkan follow IG Mami untuk tahu info update-an cerita-cerita Mami ya.)



Continue Reading

You'll Also Like

2.9M 139K 57
[SUDAH TERSEDIA DI TOKO BUKU OFFLINE DAN ONLINE] A story to all genre, but contains elements of 17++ HumoRomance Karena cinta dan kepercayaanlah yang...
DARAYA By Y U E

Teen Fiction

64.1K 5.5K 15
Transmigration || BL AREA!! Alfonso Daraya Rozentine, seorang CEO yang mati saat menyelamatkan anak kembarnya yang di culik oleh musuh bisnisnya. Ia...
4.6K 507 9
"Mawar, engkau begitu cantik, aku rela tertusuk durimu agar boleh menemani sepimu." -Noel Veltman "Noel, jangan berikan senyummu karena aku akan memb...
4.4M 142K 33
PROSES REVISI UNTUK PENERBITAN