Frozen's Love

By Mei-kss75

110K 15.2K 3.9K

Awalnya Dita cuma penasaran kepada Galen, cowok pindahan dari Manhattan yang sifatnya sedingin es. Yang nyari... More

Lilis Pramudita โˆš ยน
Galen Fahnrio โˆš ยฒ
1. Nasi Goreng
2. Ini Namanya Jodoh!
3. Aquamarine
4. Kunjungan
5. Tragedi Rooftop
6. Galen Tsundere!
7. Restoran
8. Sesosok Tamu
9. Kakaknya Galen
10. Telepon Tengah Malam
11. Maaf
12. Manis
13. Tak Terduga
14. Salah Duga
16. Rapuh

15. Terungkap

4.7K 648 239
By Mei-kss75

Perasaan kecewa tidak bisa untuk tidak tampak di wajah Dita ketika melihat seseorang yang di luar ekspetasi. Bibir yang semula tersenyum lebar, langsung berubah menjadi garis tipis.

"Mengira aku adalah Galen?" tebak Zio yang sialnya tepat sasaran. Lelaki itu menaikkan kaki kanannya di lutut kiri, dia menghela napas. "Aku tak habis pikir, apa kau tidak bisa membedakan antara aura cheerful milikku dan aura mistis milik Galen?"

Mistis? Dikira Galen itu setan, apa! Dita menggerutu dalam hati.

Lagipula kalau dipikir  lebih lanjut, rambut hijau terang milik Zio sudah berubah warna, menjadi hitam gelap seperti Galen. Kedua-duanya juga memiliki fitur tubuh belakang yang hampir sama, jadi tidak heran jikalau Dita salah mengira.

"Di surat tulisannya F, berarti Fahnrio. Kalo Bang Zio kan Z."

Zio menggerakkan jari telunjuknya menolak. "F for Fawzio, not Fahnrio. Understand?"

Bibir Dita mengerut, tidak menyangkal perkataan Zio karena nama belakang lelaki itu memang diawali huruf F.

"Ck, nyebelin." Dita beralih duduk di hadapan Zio dan menaruh clutch miliknya di atas meja. "Ngapain nyuruh gue kesini?"

"Mau mantap-mantap."

What?!

Mata Dita kontan membulat sempurna dengan rasa shock yang menyerangnya. Membuat Zio tidak bisa menahan tawa hingga terpingkal-pingkal.

"Hanya bercanda."

Tawa Zio perlahan mulai berhenti, lelaki itu berdehem melonggarkan tenggorokannya. Dalam sepersekian detik, raut wajahnya berubah menjadi serius.

"Kau sudah putus dengan Galen, right?"

Dita tak menjawab. Putus? Apakah keputusan sepihak itu bisa menyatakan kalau hubungan mereka sudah berakhir?

Walau bagaimana pun, Dita tidak pernah menginginkan hubungannya dengan Galen berakhir. Dia mencintai cowok itu.

"Hah, sudah aku duga kalau si bocah itu tidak serius denganmu."

Mendengarnya, Dita mendelik. "Maksudnya?"

Kali ini Zio tak menjawab, dia malah mengambil sesuatu dari kantongnya. Sebuah dompet yang lalu diletakkan Zio di atas meja, lantas mendorongnya agar sampai di jangkauan Dita.

"Dompet siapa?"

Tak menunggu tanggapan dari Zio, tangan Dita bergerak dengan sendirinya membuka dompet itu.

Di dalam dompet tidak ada isi apapun, terkecuali sebuah foto seorang cewek cantik dengan rambut dan mata Aquamarine. Paras cantik sosok itu bahkan sempat membuat Dita terpana.

"Itu Thea."

Mata Dita bergulir melihat Zio yang balas menatapnya lurus. Thea adiknya Galen?

"Thea itu adiknya Galen, kan? Terus apa hubungannya sama putusnya gue dan Galen?" tanya Dita sedikit malas.

"Yeah, it's right. Thea memang adikku dan  juga Galen. Tapi untuk Galen, Thea bukan hanya sekedar adik, tapi juga—" Zio menghela napas.

"—First love."

Dua kata terakhir yang keluar dari bibir Zio berhasil membuat Dita langsung membeku di tempat. Oksigen seolah menghilang hingga membuatnya menjadi sulit bernapas. Tapi sesaat kemudian, dia tertawa kecil.

"Bercanda lo nggak lucu tahu nggak! Ya kali Galen sister complex."

"I'm not tipu-tipu." jawab Zio. "Bahkan dulu Galen bersaing dengan saudara kembarku untuk mendapatkan hati Thea."

"What?!"
Dita tentu saja terkejut. "Lo punya saudara kembar?"

Selama ini dia kira saudara Galen hanya Zio dan Thea saja. Tapi ternyata lebih, bahkan Zio mempunyai saudara kembar. Semua hal yang ia ketahui tentang Galen dan keluarganya ternyata sangatlah sedikit.

"Yes, i have. Namanya Nio." Nada suara Zio berubah getir. Wajahnya langsung muram seketika. "Dan dia sudah tiada."

Dita bisa melihat Zio yang tampak sangat berbeda dari biasanya. Bibir yang kerap kali tersenyum cerah ataupun konyol, berubah menjadi melengkung ke bawah dengan murungnya.

"Ini terlalu pahit untuk diceritakan, tapi kau harus tahu." Zio menatap lurus ke wajah Dita. "Galen dan Nio sama-sama mencintai Thea. Mereka berebut untuk mendapatkan Thea."

Seulas senyum miris terukir dari wajah Zio. Dia menggaruk pelipisnya tidak mengerti. "Aku tidak habis pikir otak mereka itu geser atau bagaimana, kenapa bisa sampai mencintai adik mereka sendiri. Tapi perasaan memang tidak bisa disalahkan."

Bibir Dita terkunci. Dia tidak ingin berbicara karena ini memang bukan saat yang tepat untuk ia mengeluarkan suara.

"Dulu Thea mengalami kecelakaan hebat, dan Galen menolongnya. Kecelakaan itu membuat Galen harus mengalami kelumpuhan." Zio tertunduk dengan tangan yang mengepal kuat. Mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu itu sungguh membuatnya merasa sesak.

"Thea kritis, dan butuh donor jantung. Akhirnya Nio memutuskan untuk memberikan jantungnya." Suara Zio semakin serak. Matanya memerah.

Sebenarnya Zio sama sekali tidak ingin menceritakan hal ini, tetapi karena ulah Galen, kejadian pahit yang membuatnya berbulan-bulan menangis setiap malam—harus ia ceritakan. Dia merasa kasihan kepada gadis ini.

"Galen akhirnya menyadari kalau perasaannya itu salah. Jadi dia memutuskan untuk pergi ke Manhattan, menjauh dari Thea. Tapi dengan maksud agar tidak dikunjungi oleh keluarganya, dia kabur ke negaramu ini."

Dita terdiam cukup lama. Jadi itulah alasan mengapa Galen memakai kursi roda dan pindah ke negara ini?

"Galen masih mencintai Thea sampai sekarang ini, kau tahu?" ucap Zio lalu tersenyum miring.

Wajah Dita berpaling menatap ke luar jendela, mengamati pemandangan random yang tertangkap di matanya. Pikirannya terus menyangkal, tidak mungkin Galen mencintai adiknya sendiri. Zio pasti mengarang cerita.

"Terserah kau mau percaya atau tidak." Zio menghendikkan bahunya acuh tak acuh. "Tapi coba kau pikir mengapa Galen mau mendekatimu dan bahkan memberimu kesempatan, itu hanya karena mata dan juga rambutmu."

Reflek, Dita menyentuh rambutnya yang dicat ombre Aquamarine. Dia tertegun, benar juga, sejak dia mengubah warna rambut dan matanya, Galen mendadak mendekatinya. Bahkan Galen yang sebelumnya sangat dingin dan seolah tidak pernah mnganggapnya ada, langsung berubah romantis dan cukup perhatian kepadanya. 

Keringat mulai bermunculan di dahi Dita. Jemarinya terasa dingin seiring deru napasnya yang tak beraturan. Sebuah kenyataan serasa mengoyak hati Dita malam itu. Dia hanya dijadikan tempat pelampiasan sekaligus pengganti?

Tapi dewi batin Dita terus membisikkan kata-kata bahwa pemikirannya itu tidaklah benar. Perhatian dan sikap romantis Galen kepadanya itu tulus tanpa suatu tipu daya.

"Kalau kau masih belum percaya, coba kau pergi kesini." Seakan tutup mata akan kesedihan Dita, Zio menunjukkan layar ponselnya kepada Dita.

"Di sana, semuanya akan terjawab."

Mata Dita sontak melirik arlojinya yang menunjukkan pukul tujuh lebih empat lima. Dengan tergesa-gesa dan tanpa berbasa-basi dengan Zio, Dita langsung berjalan cepat keluar dari cafe.

Dita menyetop taksi dan hendak pergi menuju ke suatu tempat. Di perjalanan, dia tidak henti-hentinya berharap semoga apa yang dia pikirkan tidak menjadi kenyataan.

Berbelas menit kemudian akhirnya Dita sampai di tempat yang ia tuju. Dia bergegas menembus kerumunan orang yang berlalu-lalang, dimana dominan banyak membawa koper.

Matanya dengan awas mengedar ke sekitar berusaha menemukan seseorang yang dia cari. Perasaannya was-was tak karuan, takut jikalau kenyataan tak seindah ekspetasinya.

Tapi rasanya, Tuhan sedang tidak memihak Dita saat ini. Ekspetasinya hancur, harapannya hancur, dan hatinya juga hancur detik itu juga. Matanya hanya menatap pada satu titik, dimana ada dua orang yang berhasil membuat jiwanya seolah hilang saat itu juga.

Tepatnya ke arah Galen dan Thea yang saling berpelukan.

Jadi, Galen memutuskannya karena tidak ingin Thea mengetahui hubungan mereka?

.
.
.
TBC. 

Hampir lupa janji up-nya 😂😂

Continue Reading

You'll Also Like

6.2M 265K 58
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
638K 30.1K 46
selamat datang dilapak ceritaku. ๐ŸŒปFOLLOW SEBELUM MEMBACA๐ŸŒป "Premannya udah pergi, sampai kapan mau gini terus?!" ujar Bintang pada gadis di hadapann...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

891K 48.2K 52
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

2.3M 124K 60
"Walaupun ูˆูŽุงูŽุฎู’ุจูŽุฑููˆุง ุจูุงุณู’ู†ูŽูŠู’ู†ู ุงูŽูˆู’ุจูุงูŽูƒู’ุซูŽุฑูŽ ุนูŽู†ู’ ูˆูŽุงุญูุฏู Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...