Prince Of Night [Tower Of God...

By ChaerunNessa

20.1K 2.4K 230

Namanya adalah Bam, yang artinya 'Malam'. Pemuda berbakat yang memiliki tujuan menemukan jati diri dan Ayah k... More

Chapter #1
Chapter #2
Chapter #3
Chapter #4
Chapter #5
Chapter #6
Chapter #7
Chapter #8
Chapter #9
Chapter #10
Chapter #11
Chapter #12
Chapter #13
Chapter #14
Chapter #16
Chapter #17
Chapter #18
Chapter #19
Chapter #20
Chapter #21
Chapter #22
Chapter #23
Chapter #24
Chapter #25
Chapter #26
Chapter #27
Chapter #28
Chapter #29

Chapter #15

522 72 3
By ChaerunNessa

Hamparan langit biru terbentang luas dihiasi burung-burung liar yang bebas berterbangan. Langit itu menaungi puluhan Pengawal yang tengah berjaga dan melakukan aktivitas lainnya. Selain itu juga terlihat beberapa orang berlalu-lalang di sekitar halaman.

Dari sebuah balkon luas di lantai 3 sebuah Mansion megah, seorang Pria tengah berdiri sambil memandangi pemandangan di sekitarnya. Pria itu memasang raut gusar yang sedikit tertutupi oleh wajah tegasnya. Ia lalu menghela napas panjang.

"Sepertinya hari ini akan kubuat hujan petir saja," ucap pria itu.

Suasana hatinya cukup buruk dan kurang sesuai dengan cuaca cerah hari ini. Pikirannya pun kalut sehingga kekesalannya sedikit bertambah.

"Anda tidak boleh seperti itu Tuan Edahn. Orang-orang mungkin akan mencurigai Anda."

Seorang pria bertubuh tegap dengan pakaian serba hitam muncul di belakang Edahn. Penampilan pria itu begitu misterius dengan wajah yang tertutupi topeng. Dia adalah Flux, orang kepercayaan Edahn. Flux memutuskan menghampiri tuannya itu lantaran ia tahu Edahn sedang dilanda gundah.

Bila Edahn memang berniat mengubah cuaca cerah hari ini, maka itu akan benar-benar terjadi. Kekuatan Edahn lebih dari cukup untuk melakukannya. Tapi tentu saja flux harus mencegah itu. Daerah mereka terlalu sering diguyur hujan sehingga cuaca cerah seperti ini akan lebih menguntungkan bagi seluruh orang.

"Saya dengar 3 hari yang lalu para Pasukan Khusus sudah melakukan pengecekan posisi. Anda pasti khawatir dengan Tuan Muda Aguero. Dia mungkin sudah mencurigai sesuatu."

Edahn terdiam sejenak. Tidak ada yang tahu jelas apa yang pikirkan pria itu. Hanya saja samar-samar terpancar aura gelap di sekelilingnya "Apa kau bisa mengatasinya?"

Flux terlihat mengusap dagunya mencoba memikirkan ucapan Edahn, "Itu mungkin sulit. Segel itu memang hanya berumur 10 tahun dan sudah mulai melemah. Jika segel itu sudah terlepas, kemampuannya mungkin akan bangkit. Tuan Aguero mungkin akan menolak penyegelan ulang karena sudah mengetahui kekuatan aslinya."

Edahn memejamkan matanya. Jarang sekali ia merasa sepenat ini hanya karena urusan seorang anak. "Tidak bisa disegel sekarang sebelum segel lama terbuka?"

"Tidak bisa, Tuan." Flux menggeleng pelan lalu memberikan penjelasan singkat. "Apabila menimpa segel lama dengan segel yang baru mungkin saja semua segel itu bisa rusak dan tubuhnya akan kebal dengan segel itu. Kita mungkin tak akan pernah bisa menyegelnya lagi walaupun dengan segel lain."

Edahn berdecih kesal, "Ck. Sialan."

"Kenapa tidak biarkan saja Tuan Aguero mendapatkan kembali kekuatannya. Apa Tuan begitu tidak ingin dia menjadi pewaris tahta?" tanya Flux yang sebenarnya cukup penasaran dengan tingkah Edahn. Sepuluh tahun lalu ia tiba-tiba diminta menyegel kekuatan Khun. Dan semenjak hari itu sikap Edahn ke orang-orang menjadi berubah.

"Dia tak akan pernah mendapatkan kekuatannya ataupun menjadi seorang pewaris. Aku tidak akan membiarkannya." Satu-satunya hal yang tak diinginkan Edahn terjadi adalah anaknya itu mendapat kekuatannya kembali. Dengan cara apapun ia harus memastikan kekuatan Khun tetap tersegel.

Flux hanya bisa menatap sendu ke arah Edahn. Ia tak yakin kalau tuannya itu benar-benar membenci anaknya sendiri. Tatapan benci yang selalu Edahn berikan kepada Khun juga terasa janggal. Hanya saja Flux juga tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

"Entah apa yang sebenarnya terjadi, pasti berat menanggung semua ini sendirian. Saya yakin Tuan memiliki alasan lain, tapi saya tidak akan mempertanyakannya. Saya akan melakukan semua yang Tuan perintahkan."

"Baguslah kalau kau mengerti. Segera temukan solusi terbaik untuk masalah ini." balas Edahn tanpa terlalu menanggapi ucapan Flux.

"Baik, Tuan." Ucap Flux mengakhiri ucapannya dengan senyuman tipis.

***

V baru saja sampai dirumahnya setelah melewati perjalanan yang cukup jauh dari Baylord Tengah. Sebenarnya ia ingin menetap lebih lama untuk memantau perkembangan para Reguler di Pasukan Khusus TUA. Tapi ia harus kembali lebih cepat dari yang direncanakan karena ia akan kedatangan tamu penting. Orang itu adalah salah satu teman lama V yang sudah belasan tahun tidak bertemu.

V sudah meminta Luslec untuk menyiapkan jamuan. Temannya itu harusnya sampai di tempat V sebentar lagi. V menghabiskan waktu dengan membaca laporan-laporan yang dikirimkan oleh bawahannya mengenai perkembangan kota dan desa di daerah kekuasaan V. Masalah yang terjadi satu persatu sudah teratasi membuat V dapat sedikit merasa lega.

"Tuan, Nyonya Tu Perie Tperie sudah tiba." Suara Luslec terdengar dari luar pintu. V memang sudah meminta Luslec untuk memanggilnya jika temannya datang. Saat ini temannya mungkin sudah menunggu di ruang tengah.

"Ah, baiklah. Aku akan menemuinya."

V lalu bergegas menuju ke ruang tengah. Di sana ia melihat Tperie sedang mengobrol santai dengan Hana. Hana memang tinggal di Mansion milik V selama beberapa tahun terakhir ini. Hal itu agar memudahkan V dalam berkoordinasi karena Hana memegang jabatan yang cukup tinggi di Baylord Barat menggantikan Arlene.

"Tperie, selamat datang. Bagaimana perjalanan mu di benua seberang? Kau sepertinya terlalu sibuk sampai lupa menghubungi kami semua," ucap V begitu mendudukkan diri di hadapan Tperie dan Hana.

Wanita itu terlihat tertawa kecil, "Yah begitulah. Banyak hal baru yang aku temukan disana. Mulai dari flora dan fauna jenis baru hingga makanan enak yang belum pernah aku rasakan. Aku juga bertemu dengan orang-orang kuat."

"Menarik sekali," V tersenyum tipis, "Mungkin lain kali aku juga harus melakukan perjalanan panjang seperti mu." Ucap V yang sebenarnya cukup tidak mungkin mengingat dirinya sangat membenci perjalanan jauh. Bolak-balik ke Baylord Tengah dan Baylord Barat saja terasa melelahkan baginya apalagi mengelilingi benua lain?

"Oh, iya. Bagaimana dengan Arlene? Anak kalian pasti sudah besar ya?" ucap Tperie dengan bersemangat seakan teringat pada suatu hal.

"Ah, apa yang kau maksud itu Eh-"

"Arlene menghilang," jawab V memotong perkataan Hana. "Dan aku tidak mempunyai anak dengannya."

Tperie mengerutkan keningnya, "Maksudmu? Apa aku melewatkan hal penting?"

V tersenyum tipis namun sarat akan kepedihan. Ia kemudian menceritakan apa yang terjadi pada Arlene mulai dari awal sampai saat ini. Tperie merasa begitu kaget dan tidak bisa mempercayainya. Dirinya dan Arlene sudah saling mengenal bahkan sebelum Arlene mengenal V. Mereka berdua sudah layaknya seorang saudara.

"Bagaimana bisa hal seperti itu bisa terjadi. Berarti kau juga kehilangan anakmu?" tanya Tperie merasa prihatin.

V terlihat bingung dengan perkataan Tperie yang selalu membahas anaknya. "Aku tak punya anak. Mengapa kau berkata seperti itu?"

Tperie yang mendengar itu juga ikut bingung, "Apa kau tak mengetahuinya? Sebenarnya saat kalian mengesahkan pernikahan kalian, aku melihat ada sesuatu yang berbeda dengan tubuh Arlene. Seperti ada kehidupan lain di dalam perutnya. Biasanya hal seperti itu hanya terjadi pada wanita yang sedang mengandung. Oleh karena itu aku berpikir kalian akan mempunyai seorang anak."

Mata V bergetar hebat. Jika tidak ada kejadian seperti itu menimpa Arlene, mungkin saat ini mereka sudah menjadi keluarga kecil yang bahagia. Pikiran V seketika menjadi kacau. Jika benar Arlene tengah mengandung, itu artinya dia bukan hanya kehilangan Arlene tapi juga calon buah hatinya. Itu membuat V semakin terpukul.

"Jadi Arlene dan anak ku...."

"Tenanglah V," ucap Tperie menenangkan V, "Kau tahu kan aku dan Arlene sangat dekat. Walaupun keadaannya saat ini belum diketahui, tapi aku masih bisa merasakan aura kehidupannya masih ada. Karena itu aku mengira dia baik-baik saja. Kau harus percaya itu."

"Tperie, kau tidak bisa sembarangan memberikan V harapan palsu. Ia harus belajar menerima kenyataan. Jika terus terpuruk seperti ini, bagaimana V akan melanjutkan hidupnya?" ucap Hana menentang perkataan Tperie.

"Tidak ada yang namanya harapan palsu. Harapan memang ada untuk diharapkan. Kau sebagai sahabat V harusnya mengerti bagaimana perasaannya," tegas Tperie. Ia tak mengerti mengapa Hana bersikap seperti itu.

"Tperie, tolong bantu aku menemukan Arlene dan anakku. Ini sudah 17 tahun berlalu, aku akan menerima apapun asal mereka kembali padaku." V menatap tepat ke dalam manik Tperie. Wanita itu adalah spesialis terbaik dalam hal-hal seperti ini. Setidaknya V menemukan setitik harapan baru.

"Tentu aku akan menolong dengan senang hati."

-TO BE CONTINUED-

8 February 2020


Continue Reading

You'll Also Like

93.4K 10.5K 43
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...
38.3K 3.2K 69
#taekook #GS #enkook "Huwaaaa,,,Sean ingin daddy mommy. Kenapa Sean tidak punya daddy??" Hampir setiap hari Jeon dibuat pusing oleh sang putra yang...
50.7K 5.4K 20
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
73.2K 6.9K 30
Marsha Ravena baru saja diterima di salah satu perusahaan ternama, ia jelas sangat senang karena memang dari dulu itulah yang ia inginkan. tetapi kes...