PANGERAN UNTUK KALILA (OPEN P...

By wgulla_

910K 69.6K 6.1K

Hati-hati jadi Sarjana Bucin [Follow dulu sebelum baca] *** Kisah tentang Kalila seorang gadis penderita peny... More

Prolog
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
BAB 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
BAB 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
BAB 35
OPEN PRE ORDER 2
Extra Part

Bab 6

18.5K 2K 180
By wgulla_

Kalila

Samudra

Yuk sebutkan kota kalian!

Love dulu buat part ini ♥️♥️♥️♥️

***

Aku yakin disaat aku meminta pada Allah. Cepat atau lambat kamu akan menyukaiku.

****

Kalila seperti biasa bangun subuh. Ia sedang membuat bekal untuk Rio. Walau ia tahu Rio akan menolaknya, tapi paling tidak ia harus mencoba sampai Rio mau memakan masakannya. Kalila membuat nasi goreng seafood. Baru saja ia ingin memindahkan ke kotak makanan. Sebuah panggilan masuk berbunyi di ponselnya. Kalila mendesah kemudian mengangkat panggilan itu.

"Pagi." Suara itu membuat Kalila terdiam. Itukan suara Pangeran. Darimana cowok itu bisa mendapatkan nomer ponselnya.

"Apa Pangeran?" Tanya Kalila ketus. Karena pagi buta cowok itu sudah mengganggunya.

"Jangan lupa bekal gue atau lo bayar lima puluh juta ke gue." Setelah mengatakan itu Pangeran mematikan panggilannya. Sebelum Kalila sempat membalas pria itu.

"Dasar ngeselin! Nelpon cuma buat kayak gitu. Emang dikira aku babunya apa." Kalila menggerutu tidak senang dengan perbuatan Pangeran. Cowok itu bisa-bisanya menghancurkan moodnya di pagi hari demi apapun ini masih jam lima pagi. Ia ingat dulu Samudra pernah memberikan nomernya, ketika dulu ia diminta menjemput Samudra.

Kalila hendak merapikan peralatan yang tadi ia buat masak. Namun alangkah terkejutnya ia mendapati sang Ibu berada di hadapannya. Padahal dulu ia mengira jika wanita itu adalah ibunya. Pantas saja ia selalu di anak tirikan ternyata ia bukanlah siapa-siapa. Malah dibilang kehadirannya begitu di benci oleh wanita di hadapannya itu.

"Saya harap kamu bisa membuat Rio tergila-gila sama kamu. Jangan sampai kehilangan dia. Karena semua biaya yang kami berikan kamu tidaklah gratis. Asal kamu tahu perusahaan ayahmu itu hampir akan bangkrut. Cuma keluarga Ardiansyah yang menolongnya. Kita punya hutang budi dengan mereka, kalau kamu tidak jadi menikah dengan Rio maka mereka bisa membuat kita jatuh miskin. Kamu tahu bukan biaya penyakit kamu itu mahal, jadi ingat itu!" Kalila terdiam mendengar itu. Ia tahu posisinya. Lagi pula ia menyukai Rio tulus bukan untuk memanfaatkan kekayaan pria itu. Tapi kenapa keluarganya malah bersikap seperti ini. Pantas saja Rio sangat membencinya pasti pria itu berpikir dia adalah wanita murahan yang mengejar-ngejarnya karena pria itu kaya. Tanpa sadar Air mata Kalila mengalir. Tidak adakah di keluarganya yang tulus mencintainya. Baik ibu, ayah dan kakaknya semuanya sama saja mereka hanya menganggap dirinya adalah sebuah kesalahan yang seharusnya tidak pernah ada.

***

Kalila menaruh tas di tempat duduknya. Ia tersenyum mendapati Rio duduk sambil bermain ponsel. Beberapa anak sudah ada yang datang. Ada yang sedang piket membersihkan kelas dan ada juga yang sedang mengajarkan PR. Kalila mengambil Paperbag yang berisi dua kotak bekal satu untuk Pangeran satunya lagi untuk Rio.

"Hay Kalila lihat PR dong." Yuli yang baru datang menyapa Kalila. Yuli adalah teman sebangku Kalila yang memang suka mencontek PR-nya.

"Ambil aja di tas. Aku mau ketemu Rio dulu."

"Oke!! Makasih ya.."

"Semangat, semoga Rio bisa suka sama lo!!" Yuli menyemangati Kalila. Semua anak-anak di sekolah sudah tahu bagaimana perasaan Kalila pada Rio. Karena Kalila yang tidak pernah menyerah mengejar Rio kapanpun dan dimanapun. Walau sudah di tolak berkali-kali. Bisa dibilang Kalila itu bucinnya Rio.

Rio juga termasuk cowok yang dingin. Dia susah di dekati wanita manapun. Hanya Kalila lah satu-satunya wanita yang kuat bertahan mendapatkan hati Rio disaat orang-orang mundur dengan teratur.

Kalila melangkah ke meja nomer tiga urutan ke dua dari depan. Tempat dimana Rio duduk. Wajahnya terasa panas, melihat Rio yang selalu nampak tampan di matanya. Entah kenapa dia sulit sekali berpaling dari pria itu.

"Rio, aku buatin kamu nasi goreng seafood." Ujar Kalila sambil menyerahkan sekotak bekal berwarna merah jambu di meja Rio.

Rio yang tengah asik bermain game mengalihkan pandangannya. Ia menatap kesal Kalila karena telah mengganggunya. Ia kesal dengan Kalila yang semalam telah membuatnya khawatir tapi gadis itu malah mau di boncengi cowok lain, disaat jelas-jelas gadis itu adalah calon tunangannya. Dengan sekali sentakan Rio membuang nasi goreng itu hingga tumpah berceceran di lantai.

Semua orang yang berada disana terkejut begitu juga dengan Kalila. Baru kali ini Rio membuang makanannya biasanya pria itu hanya menolak dan pergi. Tapi sekarang pria melemparnya tanpa rasa bersalah.

"Gue alergi seafood." Setelah mengatakan itu, Rio kembali memainkan game di smartphonenya.

Kalila berusaha untuk tersenyum namun tidak bisa menghentikan air matanya. Ia tahu Rio tidak alergi dengan Sea Food. Pria itu tega sekali melakukan hal ini padanya. Padahal ia sudah bersusah payah memasak dari tadi pagi. Tanpa sadar Kalila terisak dalam diam. Ia berusaha untuk tidak menangis sambil bersuara.

Kalila jongkok untuk membersihkan makanan yang tumpah itu. Namun ia terkejut melihat sapu dan serokan. Ia mendongak mendapati Pangeran disana. Lagi-lagi pria itu datang disaat-saat seperti ini. Ia tersenyum tanpa sadar.

"Minggir gue mau nyapu, hari ini gue piket." Kalimat itu membuat Kalila terdiam, ia tidak menyentuh masakannya yang sudah berceceran bagai sampah di lantai.

"Gue baru tahu kalau ada orang yang menghargai anak-anak yang piket kebersihan disini." Pangeran membersihkan nasi yang berceceran itu. Rio yang awalnya bermain game teralihkan menatap tingkah Pangeran yang sok menjadi pahlawan.

'Cih dia bilang jadwal piket! Padahal namanya saja belum di masukkan di jadwal piket' Rio mendengus tidak suka. Entah kenapa ia jadi membenci Pangeran sejak cowok itu muncul di kehidupannya.

Kalila menghapus air matanya. Lalu mengambil kotak makanannya lalu menaruhnya ke dalam Paperbag kembali. Baru saja Kalila ingin pamit kepada Rio. Pangeran datang kembali.

"Bekal buat gue bawakan?" Kalila mengangguk kemudian mengeluarkan sebuah kotak bekal yang sama bentuk dan warnanya dengan apa yang ia berikan kepada Rio.

"Temenin gue makan di taman." Hal itu ternyata tak lepas dari pengamatan Rio. Cowok itu menatap keduanya kesal. Ia tidak menyangka jika Kalila juga membuatkan untuk Pangeran. Sialan! Bahkan dengan tempat yang sama persis dengannya. Apa sih maunya gadis itu! Apa gadis itu mau mempermainkan perasaannya? Rio berdecak sinis! Tidak tahukah Kalila jika ia begitu gila karena berusaha mengingkari jika ia menyukai gadis itu!!

Bisa-bisanya Kalila melakukan hal ini padanya. Rio mematikan ponselnya kesal, ia jadi tak berniat bermain lagi. Moodnya langsung hilang karena kedua orang itu. Apalagi disaat punggung mereka menghilang keluar dari kelas. Rio tidak menyukai hal itu. Ia tidak suka ada cowok lain yang mendekati Kalila-nya selain dirinya.

***

Pangeran duduk di atas tempat duduk panjang berdua dengan Kalila. Mereka memberikan jarak yang cukup jauh. Pangeran membuka kotak bekalnya dengan semangat. Ia tadi sengaja tidak makan. Hanya untuk bisa menyantap sarapan dari Kalila. Ternyata masakan gadis itu lezat sekali. Ia jadi rindu ibunya.

"Ini lo yang masak?" Tanya Pangeran. Kalila hanya mengangguk, ia masih agak canggung berduaan dengan Pangeran. Lalu hanya ada hening ditemani semilir angin.

Hingga beberapa menit kemudian suara Pangeran membuat Kalila menatap Pangeran.

"Sebesar itu rasa cinta lo buat Rio?" Ada rasa ragu untuk menjawab itu.

"Aku sangat mencintainya dari dulu hingga sekarang bahkan aku tak bisa menjelaskan sebesar apa cintaku. Karena setiap detak jantungku ada untuknya." Pangeran terkekeh mendengar itu.

"Apa lo nggak sakit selalu dapet penolakan dari Rio?"

"Semua orang pasti sakit kalau cintanya tak terbalas. Mungkin kamu jika di posisiku juga akan merasakan yang sama."

"Sayangnya enggak, karena gue itu Pangeran. Seorang Pangeran tidak mungkin cintanya tidak terbalas."

"Bahkan nggak lebih dari tiga detik sejak pertemuan pertama kita, gue yakin lo udah jatuh cinta sama gue.." Setelah mengatakan itu Pangeran menyelesaikan suapan terakhirnya dan meninggalkan Kalila yang terpaku memahami setiap kata yang di ucapkan Pangeran. Jantung Kalila tiba-tiba berdetak dengan begitu kencang. Kalila memegang dadanya mengamati punggung Pangeran yang menghilang dari pandangannya.

"Perasaan macam apa ini?"

***

Follow Instagram

Mana nih?

#teamPangeranKalila
#teanPangeranRena

Salam

Gulla
Istri sahnya Lee min ho ♥️♥️

Love you ♥️♥️

Continue Reading

You'll Also Like

2.4M 245K 44
[READY EBOOK πŸ“±] LINK PEMBELIAN EBOOK BISA DM/BUKA DI PROFIL AKU, TEPATNYA DI BERANDA PERCAKAPAN YA☺️ "Ngapain di sini? Jual diri ya." Luna memejamk...
789K 57.8K 34
Aneta Almeera. Seorang penulis novel legendaris yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwany...
1.5M 172K 66
[SUDAH TERBIT & PART MASIH LENGKAP] *** Apa hal yang bisa membuat kamu menjadi seorang pengagum rahasia? Apa alasan kamu bisa bertahan dalam kurun wa...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

950K 51.6K 51
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...