Life After Marriage [Min Yoon...

By LixAhLyne

3K 392 318

Sekuel : OBLIVIOUS Yoongi hampir kehilangan istri dan anak-anaknya dalam sebuah peristiwa mengerikan sekaligu... More

WARNING!!!
EXERCISE
WARNING
The Night Before ...
GLANCE
BAD DREAM
GLANCE
BEGIN
GLANCE
SOLEMN PROMISE
GLANCE
SURPRISE!!
GLANCE
HONEYMOON TRIP
GLANCE
ISLAND!!!!!
GLANCE
THE FIRST NIGHT
GLANCE
PREGNANT
WE WILL BECOME PARENTS!!
NEW HOUSE
FIRST DAY IN NEW HOUSE
A VISIT
TWINS
HELP HAN JI SUNG
CAMP
DILEMMA
COMA
MIN YOONGI
I MISS YOU
AWAKE
Come Back Home

WRECK

73 10 6
By LixAhLyne

"Kapan kita akan melepaskan mereka?" Felix yang berdiri di sebelah Jin, mengeluarkan pertanyaan ke arah Yoongi.

"Sebentar lagi. Tunggu saja aba-aba Yoongi. Kita akan melepaskannya bersama-sama." bukan Yoongi yang membalas, tetapi Ye Shi.

"Kenapa harus adikku yang di tembak, sih?!" Hyunjin berdecak sebal di sebelah Ye Shi. Semua mata memandangnya.

"Kau mau Han yang menembakmu? " Bang Chan menjitak kepala Hyunjin. Membuat Hyunjin meringis kesakitan.

"Jangan berisik!" Ye Shi terlihat kesal.

"Sekarang! Sekarang!" seru Yoongi.

Yang lain langsung mengambil posisi. Di tangan setiap orang ada sebuah toples ukuran besar. Di dalamnya ada banyak kunang-kunang. Mereka mulai membuka tutupnya, membiarkan para kunang-kunang beterbangan ke arah Han yang sudah menembak Soo Bi.

Suasana menjadi semakin romantis. Sampai tiba-tiba, Ye Shi menyuruh mereka semua segera pergi dari sana. Tetapi tetap menjaga ketenangan. Hyunjin awalnya menolak, tetapi, dengan sigap, Bang Chan menyeretnya pergi. Hyunjin sama sekali tidak peka. Yang lainnya hanya bisa tertawa pelan. Hampir saja mereka ketahuan oleh Soo Bi.

Keesokkan harinya, di pagi hari yang cerah, mereka sudah bersiap-siap dan membereskan semua barang dan peralatan kemah. Semua berjalan sesuai rencana.

Semalam, rencana mereka srmua benar-benar berhasil. Akhirnya, Soo Bi dan Han resmi berpacaran. Sekarang, mereka berdua sedang  membereskan tenda sambil sesekali saling berpandangan, dan kemudian tersenyum malu-malu. Tingkah mereka membuat Hyunjin yang berada tidak jauh dari sana tersenyum muak. Ye Shi yang mengamati sambil duduk, hanya bisa tersenyum geli.

"Apa yang sedang kau tertawakan?" Yoongi yang tidak sengaja dan melihat senyuman Ye Shi merasa heran, dan kemudian mengikuti arah pandangan istrinya itu.

"Mereka terlihat lucu. Seperti terlibat kisah cinta segitiga. Lihat, tampang Hyunjin!" Ye Shi menunjuk Hyunjin yang masih cemberut.

"Jika menyakngkut rencana seperti ini, kau memang ahlinya, Chagiya!" Yoongi mencubit gemas pipi Ye Shi, dan kemudian, dia kembali melanjutkan pekerjaannya.

"Ini untukmu!" tiba-tiba Jin datang dan menyodorkan sebotol susu ke arah Ye Shi.

Ye Shi memandangnya heran sebelum mengambil susu itu dari tangan oppanya.

"Terima kasih!" Ye Shi membukanya dan langsung menenggak habis isinya.

"Apa kau baik-baik saja?" Jin terlihat khawatir. Dia duduk di samping dongsaengnya itu.

Kening Ye Shi berkerut. "Wae? Kenapa oppa terlihat begitu khawatir? Aku baik-baik saja."

"Lihatlah! Usia kandunganmu sudah menginjak delapan bulan, dan dengan santainya, kau ikut berkemah bersama kami. Kau hanya tinggal bilang kepada kami, dan kami akan menjalankannya. Apa kau tidak khawatir? "

Ye Shi tersenyum untuk menenangkan Jin yang terlihat sangat khawatir. Dia meraih tangan oppanya itu, dan mengusap-usapnya pelan. Berharap dengan begitu, oppanya itu bisa sesikit tenang.

"Gwaenchana, oppa! Kan, ada kalian semua di sini. Dan juga Yoongi." Ye Shi melihat suaminya yang masih sibuk mengurus barang-barang dan memasukkannya ke dalam mobil. "Aku merasa baik-baik saja."

"Kuharap begitu." Jin berusaha meyakinkan dirinya.

Ye Shi memandangnya lagi. "Lagipula, di rumah sendirian sangat membosankan. Sudah lama kita tidak pergi bersama seperti ini."

"Baiklah kalau begitu, aku akan melanjutkan membantu yang lain." Jin bangkit berdiri dan meninggalkan adiknya itu duduk santai.

Hampir satu jam kemudian, semua sudah beres. Dan mereka berkumpul di tengah-tengah lapangan. Yoongi memeluk pinggang istrinya, menjaga agar dia tetap aman di dalam pelukannya.

"Baiklah! Terima kasih sudah ikut berpartisipasi dalam acara kemah dadakan ini. Ku harap kalian tidak mengeluh dan masih bersemangat untuk selanjutnya." Jin tersenyum sambil memberikan pidato yang sebenarnya tidak perlu dilakukan.

"Hyung, lain kali, kita harus lebih lama lagi jika berkemah." Bang Chan menimpali sambil menampilkan ekspresi konyolnya.

"Setidaknya, ini lebih menyenangkan daripada harus duduk diam mendengarkan para dosen yang mengoceh tidak jelas." Felix menggaruk-garuk hidungnya.

"Kapan kau akan suka kuliah, sih? Kerja mu, kan, hanya tidur di kelas." Han menimpuk pelan kepala Felix. Yang di timpuk hanya nyengir kuda.

"Apakah kita akan mampir ke festival makanan di bawah sana?" Sung Jun bertanya kepada Jin. Membuat yang lain menoleh ke arahnya.

"Tentu saja. Ku rasa, kalian tidak keberatan!" Jin memandang yang lain secara bergantian.

"Kami juga ingin pergi, hyung. Lagipula, jarang ada waktu bersantai seperti ini, kan." Hyunjin menimpali sambil membenarkan tas ranselnya. "Lagipula, mataku butuh penyegaran. Dari kemarin, yang di lihat hanya pemandangan yang menyebalkan." dia melirik saudari kembarnya yang berdiri diantara dirinya dan Han.

Semua paham apa yang dimaksud Hyunjin. Refleks, semua yang ada di situ tertawa. Soo Bi memukul kasar pundak kembarannya itu. Han hanya bisa ikut tersenyum.

"Baiklah! Mari kita pulang." Jin membubarkan kerumunan.

Semua masuk ke dalam mobil masing-masing. Yoongi dengan Ye Shi. Jin dan Sung Jun. Na Yoo dengan Taehyung, Soo Hee, Soo Bi dan Han. Yang lainnya masuk ke dalam van besar. Tempat berkemah mereka memang berada di perbukitan yang indah. Dan di desa di bawah, sedang berlangsung acara festival makanan tahunan. Jadi, mereka memutuskan untuk mampir dan mencoba. Sekalian makan. Kebetulan, mereka semua suka makan.

Mobil Yoongi dan Ye Shi berada di barisan paling belakang dari rombongan mereka. Jadi, ketika semua orang sudah menghentikan mobil dan menyeberangi jalan untuk ke tempat festival, tempat parkir dan tempat festival berseberangan, Yoongi dan Ye Shi baru saja menghentikan mobil.

"Sini!" Yoongi membantu Ye Shi membuka sabuk pengaman yang melingkari tubuh istrinya itu. Kebetulan, Yoongi sudah melepas sabuk pengamannya duluan.

"Terima kasih." Ye Shi tersenyum. Dan di balas dengan senyum gummy suaminya.

"Kembali! Tunggu! Akan kubukakan pintu." perintah Yoongi ketika Ye Shi mulai menggerakkan tangannya untuk meraih gagang pintu mobil.

Ye Shi akhirnya diam di tempat. Yoongi dengan cekatan segera turun dari mobil. Dia berputar melalui bagian depan mobil. Dan dengan sigap pula, membuka pintu.

"Pelan-pelan! Perhatikan langkah kakimu!" Yoongi membantu Ye Shi yang tampak agak kesusahan untuk bangkit berdiri dari kursi mobil. Maklum, perutnya sudah membuncit sangat besar. Apalagi yang di kandungnya anak kembar.

Yoongi dengan penuh perhatian, memegang lengan dan pinggang istrinya. Setelah Ye Shi berhasil keluar dari mobil, Yoongi segera menutup pintu mobil.

"Ah, aku lupa!" Ye Shi menepuk dahinya.

"Ada apa, chagiya?" tanya Yoongi ketika dia selesai mengunci otomatis mobilnya, dan melihat Ye Shi menepuk dahinya.

"Obat dan vitaminku ada di dalam koper. Aku harus meminumnya."

Yoongi tersenyum. Dia mengacak-acak gemas rambut istrinya itu. Dia pikir, ada sesuatu yang ketinggalan atau acara yang terlewat.

"Arrasseo! Arrasseo! Akan kuambilkan. Diamlah sebentar di sini. Jangan kemana-mana." Yoongi mencium pipi istrinya dengan sikap gemas. Dan hanya di tanggapi dengan senyuman.

Yoongi berjalan ke arah bagasi. Membukanya dan segera mencari dan membongkar koper yang di maksud Ye Shi tadi. Yoongi masih mencari sampai dasar-dasar koper.

Di tempat lain. Tetapi masih di arena parkir. Tidak jauh dari tempat mobil pasangan Min berada, ada sebuah truk makanan yang baru saja berhenti. Pengemudinya segera turun dan menerima panggilan yang tiba-tiba. Tanpa dia sadari, dia lupa untuk menahan rem mobil itu seperti yang biasa dilakukan. Apalagi, tempat parkiran itu menanjak. Itu karena tanah pegunungan. Mobil itu melaju ke bawah tanpa pengemudi.

Di sudut bawah, tepat di tempat Ye Shi berdiri, dia tidak melihat ada mobil yang sedang meluncur ke arahnya. Dia masih menatap Yoongi yang sibuk mencari obatnya.

"Apakah sudah ketemu?" tanya Ye Shi dengan sedikit nada tidak sabar.

"Belum. Dimana kau meletakkannya?" tanya Yoongi balik, tetapi, dia masih menunduk, dan tidak melihat Ye Shi dan truk makanan yang melaju tanpa suara itu.

"Hmmmm...." Ye Shi mencoba mengingat dimana dia meletakkan obat. "Ah, di tas tanganku. Maaf. Bukan di koper itu ternyata." Ye Shi berjalan menghampiri Yoongi.

"Ck.... Kenapa kau jadi pelupa, sih. Lain kali biar ak....." seketika, mata Yoongi terbelalak kaget.

Matanya menangkap laju mobil yang hanya beberapa meter lagi dari arah istrinya. Posisi Ye Shi sudah berada di samping bagasi belakang. Dan Yoongi berada di ujung bagasi yang lain.

"CHAGIYA!!!!!"

"YE SHI-AH...!!!!"

"NOONA!!!!!"

"EONNI!!!"

Terdengar teriakan dari mulut Yoongi. Dan bersamaan dengan Jin, Han dan Na Yoo yang juga kebetulan melihat mobil yang melaju ke arah Ye Shi itu.

Yoongi melangkahkan kakinya lebar-lebar. Dia berusaha menarik Ye Shi ke arahnya. Tetapi terlambat. Tubuh istrinya itu menghantam bagian samping depan truk itu. Terserempet dengan sangat keras. Tubuhnya melayang dan terlempar melewati Yoongi, agak jauh, tetapi cukup jauh hingga membuat Yoongi tidak bisa meraihnya.

Shock dan rasa tegang menyelimuti Yoongi dan yang lainnya. Saking tegang dan terkejutnya, telinga mereka tidak menangkap suara truk itu yang menabrak pagar tembok pembatas tempat parkir.

Sedetik kemudian, dengan panik, Yoongi menghampiri istrinya yang jatuh. Tangan Ye Shi melingkupi perutnya. Itu otomatis dia lakukan untuk melindungi perutnya dari hantaman aspal tempat parkir. Tetapi, kepalanya membentur jalan dengan keras. Tubuhnya bergetar hebat.

Dengan panik dan hati-hati, Yoongi meraih kepala Ye Shi, dan meletakkannya di atas pangkuannya. Darah segar menetes dari pelipis Ye Shi yang menghantam aspal.

Continue Reading

You'll Also Like

7.2M 350K 75
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
307K 24.7K 56
Elviro, sering di sapa dengan sebutan El oleh teman-temannya, merupakan pemuda pecicilan yang sama sekali tak tahu aturan, bahkan kedua orang tuanya...
16.9M 750K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
410K 2.1K 16
Warning ⚠️ 18+ gak suka gak usah baca jangan salpak gxg! Mature! Masturbasi! Gak usah report! Awas buat basah dan ketagihan.