MY EVERYTHING

By anakperunggu01

2.2K 68 3

Warning๐Ÿ”ž 18++ ***** Bastard Sialan Keparat Benar benar bajingan. Hari yang benar benar memalukan. Akan ku h... More

PROLOG
KEHEBOHAN SHERLONA
STORY FOR TODAY (I)
STORY FOR TODAY (II)
BASTARD
SESAL..
I'M ALWAYS BY YOUR SIDE
PRIA ITU...
MELIHATNYA LAGI?!!!!
MY EVERYTHING

MUHAMMAD ALAMSYAH RIZWAN KHAN

467 11 2
By anakperunggu01

Happy Reading🤗

🎵🎵🎵

Naisyila berjalan menyusuri trotoar yang terlihat basah karena hujan besar baru saja mereda. Gadis itu membenarkan letak krudung lebarnya yang berkibaran karena angin yang cukup kencang.

"Aduuh. Pake acara si pinky sakit segala lagi" gerutu Naisyila pelan.

Gadis itu harus segera sampai di kampusnya agar ia tidak ketinggalan acara yang benar-benar penting menurutnya.

Acara seminar dari seorang pengusaha muda asal negeri yang sama dengan Naisyila dan kini sukses mengembangkan bisnisnya di berbagai negara. Termasuk negara yang saat ini menjadi tempat tinggal Naisyila guna menuntut ilmu. Colombia.

Gadis itu kini sudah mulai lebih melebarkan langkahnya. Ia berharap semoga saja ia tidak melewatkan acara seminar itu.

Tanpa di sadarinya tiba-tiba sebuah mobil melaju dengan kecepatan sedang dan tepat ketika mobil itu sejajar dengan tubuhnya,mobil itu melewati kubangan yang memang ada karena perbaikan selokan bukan karena jalan rusak. Saat mobil itu melewati kubangan tersebut saat itu lah air yang ada di dalamnya tercipratkan di gamis pink milik Naisyila.

"Aaaa" teriak Naisyila.

Mobil yang menjadi akar dari teriakan Naisyila pun berhenti beberapa meter di depan gadis itu yang kini sedang menunduk membersihkan gamisnya. Meskipun itu semua sia-sia karena gamis yang di kenakan Naisyila adalah gamis berwarna pink muda yang jika terkena sesuatu noda pasti akan terlihat dengan jelas.

"Aaahhh. Kok pait banget idup gue hari ini. Ya Allah ampuni lah dosa hamba dikemarin hari ya Allah. Demi apa !!?? Kalo gue kek gini gimana gue mau ke acara seminar coba. Ya ngalamat malu dong ya" oceh Naisyila dengan kerasnya tanpa memperdulikan keadaan sekitar. Saat ini bahkan ada beberapa orang yang memandang ke arahnya. Ada yang memandang iba,bingung, dan bahkan memandang dengan raut wajah aneh.

Tiba-tiba saat Naisyila mendongkakkan kepalanya,gadis itu melihat mobil sialan tadi sudah melaju dengan tenang nya. Tanpa bertanggung jawab atas apa yang menimpa gamis baru miliknya.

"Iihhh dasar nggak ada akhlak. Seharusnya itu tanggung jawab dong eh malah kabur nyelonong begono aja" teriak Naisyila tanpa peduli tatapan aneh dari para orang-orang yang melihat ke arahnya.

Naisyila pun kembali melanjutkan langkahnya dengan kaki yang dihentak-hentak dan bibir yang maju beberapa senti ke depan. Jangan lupakan ocehan receh miliknya yang terus ia lontarkan akibat kesialannya hari ini.

*****

"Oh my God. Syila, apa yang terjadi kepadamu?" Sherlona menutup mulutnya begitu mendapati penampilan Naisyila yang terlihat benar-benar mengenaskan. Krudung gadis itu terlihat sedikit menceng di ujungnya,tali gamisnya ia biarkan tergantung begitu saja dan noda coklat yang tercetak sembarang di gamis pink cerah yang ia kenakan.

" Saat dalam perjalanan tadi sebuah mobil melewati kubangan air dan air dalam kubangan itu mengenai bajuku" jawab Naisyila dengan kesalnya.

Sherlona membantu Naisyila membersihkan gamis nya dengan tisue yang tersedia di dalam toilet itu.

Tadi setelah Naisyila hampir sampai di tempat acara-Aula kampus nya sendiri- Naisyila memutuskan menghubungi Sherlona-sahabatnya untuk menemuinya di sebuah kelas yang memang kosong dan mengajaknya ke toilet untuk membantu membersihkan gamisnya akibat ulah mobil sialan itu.

"Ha? Maksud mu?" tanya Sherlona yang saat ini mendongkakkan wajahnya ke arah Naisyila. Gadis itu tengah mengangkat bagian gamis Naisyila dan membersihkannya dengan tissue yang sudah di basahinya dengan air.

"Saat itu aku tengah berjalan untuk sampai di kampus,tapi sialnya sebuah mobil yang berjalan di sampingku melewati kubangan air dan jadilah air kotor itu menodai gamis baru ku ini. " jawab Naisyila yang juga tengah sibuk membersihkan gamisnya.

"Kau itu bagaimana? Bukankah kau punya motor. Kenapa tidak menggunakan itu saja? "

"Sialnya si pinky berada di bengkel. Kemarin aku yang membawanya"

" Dan kenapa kau tidak menghubungi ku? Kau kan bisa bersama dengan ku untuk berangkat? "

" Oh Sherlona. Kau persis seperti seorang paparazzi yang haus akan gosip selebriti" Naisyila menghela nafasnya kasar seraya menatap jengkel ke arah Sherlona.

"Aku kan hanya bertanya bodoh" jawab Sherlona yang juga mulai jengkel.

"Uwes lah uwes. Sekarang gue mending pulang aja lah. Acaranya udah setengah jalan apalagi gue nggak mungkin dateng di acara itu kalo dandanan gue aja nggak karuan kaya gini" Naisyila mengurucutkan bibirnya kesal. Gadis itu bahkan kini sudah mulai menggurutu dalam bahasa Indonesia. Itu artinya suasana hatinya benar-benar kacau.

"Ya sudah kalo kamu mau balik. Aku anterin ya?" Untung saja Sherlona memang bisa berbahasa Indonesia. Meskipun gadis itu berdarah asli Amerika akan tetapi gadis itu sangat tertarik dengan Indonesia bahkan sampai mempelajari bahasanya.

"Eh nggak usah lah Sher. Kamu lanjutin aja nikmati acaranya. Aku bakal pulang naik taxi aja kalo nggak ya jalan kaki. Lagian nggak jauh kan"

"Udah deh Syil. Aku anterin aja nggak pp. Lagian yang ngisi seminar aja udah di ganti. Padahal tadi itu yang ngisi ganteng banget loh" Jawab Sherlona dengan mata berbinar penuh semangat.

Naisyila pun ikut berbinar saat mendengar ucapan Sherlona yang mengatakan bahwa pengisi seminar nya adalah seorang pria tampan. Bagaimana Naisyila tidak ikut berbinar? Sedangkan ia saja termasuk salah satu gadis penggila cogan alias cowok ganteng.

"Really?lo nggak bohong kan,soal pengisi seminarnya?" tanya Naisyila tak percaya.

"OMG. Jadi kamu tidak memeprcayaiku? Naisyila,jika aku berbohong,tadi saat kau telphone aku sudah mengangkatnya langsung" Sherlona memutar bola matanya malas. Oh c'mon. Sherlona berkata jujur saat ini. Tadi memang saat Nisyila menelphonenya Sherlona bahkan mengangkatnya setelah gadis itu menonton puas wajah tampan sang pengisi seminar. Sampai-sampai Sherlona mengangkat telphone dari sahabatnya setelah 5 panggilan terabaikan. Ia benar-benar menikmati acara seminarnya.

"Yah. Gue ngelewatin rejeki gratis dong" Naisyila merubah raut wajahnya menjadi berpura-pura sedih saat mengetahui jika Sherlona benar-benar tidak berbohong.

"Udahlah Syil. Pulang aja yuk lah. Aku malah juga. Pengisi seminarnya udah di ganti sama yang lebih tua. Tidak lebih ganteng dari yang tadi"

"Huss. Lo itu gimana si? Ngatain orang sembarangan" Naisyila terkekeh di akhir kalimatnya membuat Sherlona pun ikut terkekeh.

Mereka pun akhirnya memutuskan untuk keluar dari toilet itu dan berniat untuk pulang. Akan tetapi,saat mereka barusaja melangkahkan kaki,tiba-tiba mereka melihat seorang pria dengan pakaian formal nya masuk ke dalam toilet dan saat mata pria itu tertuju pada Naisyila saat itu juga terdengar teriakan kencang dari Sherlona. Naisyila pun dengan cepatnya membungkam mulut Sherlona dengan menyumpalkan gumpalan krudungnya yang memang lebar ke dalam mulut Sherlona.

"Berisik lu"

Sherlona pun menarik kasar krudung Naisyila yang menyumpal di mulutnya dan mengalihkan pandangannya ke arah Naisyila dengan jengkel.

"Kamu apa-apaan si? Main nyumpal-nyumpal mulut seksi aku segala" grutu Sherlona kesal sedangkan Naisyila hanya memutar bola matanya malas dan mengalihkan pandangannya ke arah pria tadi yang masuk ke dalam toilet.

"Excuse me Sir. Sepertinya kau salah masuk tempat. Ini toilet wanita bukan toilet pria. Toilet pria ada di sebelahnya. " Naisyila berkata dengan sopannya kepada pria itu. Pria itu pun mengeryitkan alisnya menatap ke arah Naisyila.

"Kamu... Arunni kan?" tanya pria itu menunjuk ke arah Naisyila dengan bahasa Indonesia.

Naisyila pun menampilkan raut wajah bingung,menatap aneh ke arah pria itu.

"Syil. Pria itu adalah pria yang mengisi acara seminar tadi" tiba-tiba Sherlona berbisik di telinga Naisyila membuat Naisyila pun membelalakkan matanya dan menatap ke arah Sherlona dengan pandangan seolah-olah mengatakan 'loe nggak bohongin gue kan?'.

"Aku serius Syil" Sherlona kembali berbisik di telinga Naisyila.

"Hai. Apakah kamu benar-benar Arunni?" tanya pria itu yang membuat pandangan Naisyila dan juga Sherlona teralihkan ke arah pria itu.

"Apakah kita saling mengenal?" tanya Naisyila balik dengan raut wajah kebingungan miliknya.

"Kamu udah lupa sama aku? Aku Rizwan. Temen sepupu kamu di pondok Abah kamu" jawab pria itu lagi.

Naisyila pun terlihat menautkan alisnya berfikir. Berusaha mengingat-ingat nama Rizwan yang rasanya tidak asing baginya. Setelah beberapa saat,mata Naisyila pun terbelalak dan mulutnya membulat setelah ia berhasil mengingat nama Rizwan yang pria itu ucapkan.

"Kamu Rizwan yang dulu sering ngusilin aku sama Bang Zaki ?" tanya Naisyila spontan menunjuk ke arah Rizwan.

Sherlona yang berada di samping Naisyila pun terlihat kebingungan dengan apa yang terjadi di depannya. Gadis itupun hanya terdiam dan menampilkan raut wajah bingung miliknya.

"Iya Run. Aku Rizwan. Nggak nyangka ya kita ketemu di sini" jawab pria itu dengan tersenyum.

"Subhanallah. Ternyata pengusaha muda pengisi seminar di kampus itu kamu ya? Pantes pas nama yang tertera Rizwan aku langsung ngerasa nggak asing. Ternyata Rizwan kamu" balas Naisyila yang saat ini juga tersenyum ke arah Rizwan.

"Mohon maap menganggu. Ini masih ada makhluk cantiq bak bidadari di sini" ucap Sherlona tiba-tiba dengan kesalnya.

Naisyila dan Rizwan pun terkekeh bersama mendengar ucapan Sherlona.

"Oh ya Bang Rizwan. Kenalin ini sahabat aku Sherlona" ucap Naisyila memperkenalkan Sherlona. Rizwan pun berjalan mendekat,dan saat pria itu telah sampai di depan Naisyila dan Sherlona pria itu tersenyum ke arah Sherlona dengan senyum menawannya.

"Saya Rizwan. Temannya Arunni " ucap Rizwan kepada Sherlona masih dengan senyum menawan miliknya.

Sherlona pun meleleh melihat senyum pria itu. Gadis itu mengulurkan tangannya,berniat ingin mengajak berjabat tangan untuk berkenalan. Akan tetapi,Rizwan malah menangkupkan ke dua tangannya di dada dan membungkuk sedikit. Membuat Sherlona menyengir malu dan menarik tangannya kembali.

"Sabar o Sher" bisik Naisyila di sampingnya. Membuat Sherlona melotot kesal ke arahnya.

"Lama nggak ketemu ya Run" ucap Rizwan tiba-tiba,Naisyila pun tersenyum ke arah Rizwan sebelum menjawab.

"Iya Bang. Aku nggak nyangka bisa ketemu Abang di sini"

Tiba-tiba dering ponsel milik Rizwan terdengar. Pria itu pun tersenyum mengangguk ke arah Naisyila dan juga Sherlona. Meminta izin untuk mengangkat telphone. Setelah mendapat respond senyuman dari ke dua nya,Rizwan pun segera merogoh saku celana hitam rapinya dan segera mengangkat telphone di depan Naisyila dan juga Sherlona.

"Waalaikumsalam. Iya?"

"Iya baik-baik. Sepuluh menit lagi saya keluar. " Setelah mengatakannya, pria itu kembali menyimpan ponselnya di saku dan mengalihkan pandangannya ke arah Naisyila.

"Aduuh,Run. Sebenarnya saya masih pingin ngobrol sama kamu tapi saya masih ada keperluan. Lain kali saja ya Run. Saya akan hubungi kamu. Bolehkan minta nomor ponsel kamu?"

"Boleh,Bang. Lain kali kita ngobrol lagi" balas Naisyila dengan senyum manisnya.

Rizwan pun segera mengambil kembali ponselnya dan Naisyila menyebutkan digit nomornya yang langsung di simpan Rizwan. Setelah menyimpannya,pria itu pun berpamitan kepada Naisyila dam Sherlona lalu segera berlalu keluar.

"Aduhhh. Kalo dia ada ngehubungin kamu. Calling calling aku ya Syil" ujar Sherlona setelah kepergian Rizwan.

"Aduuh. Sherlona kau ini" Naisyila terkekeh dan segera mengajak Sherlona untuk pulang.

*****

Don't forget to VoMent ya Guys🤗

Berharap banget ini 😊

Continue Reading

You'll Also Like

5.5M 291K 56
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...
1.9M 152K 31
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
2.1M 190K 30
Mati dalam penyesalan mendalam membuat Eva seorang Istri dan juga Ibu yang sudah memiliki 3 orang anak yang sudah beranjak dewasa mendapatkan kesempa...
1.3M 63.9K 50
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...