Jika seseorang memberimu perhatiaan,
Jangan pernah sekali kamu mengabaikannya. karena suatu saat perhatian kecil itulah yang nantinya sangat kamu rindukan, di saat ia tak lagi bersamamu.
×××
Suatu hari di bulan Agustus...
Setelah berminggu-minggu disibukkan dengan comeback dan promosi kini para member Bangtan Sonyeondan atau sering dikenal dengan BTS terlihat tengah menikmati waktu tenang mereka. Para member duduk bersantai bersama di ruang keluarga. Namjoon, Jin, Yoongi, dan Jungkook fokus menyaksikan acara di layar televisi.
Jimin datang dari kamar dengan wajah kesalnya. Dengan kasar ia mendudukkan diri di samping Yoongi.
"Kau kenapa Hyung ?" Tanya Jungkook yang masih fokus menonton TV.
"Hoseok Hyung, terus terusan berisik, menyuruhku ini itu!, merapikan kamar, menata lemari, dan memaksaku kelur kamar, aku hanya ingin istirahat, lagi pula ini masa tenang, jarang sekali kan kita libur" Jimin mengrucutkan bibirnya. Ia lelah, ia hanya ingin menikmati waktu istirahatnya, tanpa melakukan apapun.
"Hanya perasaanku saja, atau Hoseok Hyung lebih cerewet dari biasanya, menurut mu bagaimana Yoongi hyung?" Jimin bertanya kepada Yoongi yang dibalas dengan anggukan.
"Ku akui Hoseok memang lebih cerewet akhir akhir ini, seperti kemarin, dia mengganggu ku dengan terus mengetuk pintu studioku hanya karena aku belum makan siang"
"Naaah aku benarkan? Hoseok hyung memang lebih berisik sekarang, semalam saja Hoseok Hyung menceramahi Jin Hyung gara-gara dapur berantakan, padahal tau sendiri Jin Hyung lebih tua darinya" Jimin berkata sambil menoleh ke Jin.
"Iya kau benar, tapi setelah itu Hoseok yang merapikan dapur, walaupun aku harus lelah mendengar ocehannya tapi ia membantuku, tidak seperti kalian yang hanya makan saja" jawab Jin sambil tertawa, menyindir adik-adiknya.
Para member lainnya hanya diam, berpura-pura tidak mendengar apapun.
Hening~~~
"Hahahaha ternyata kalian juga sama, aku kira hanya aku saja yang sering diomeli Hoseok"Namjoon tertawa canggung. Ia ikut masuk dalam pembicaraan Jimin.
"Kemaren saat aku kehilangan kaca mataku, Hoseok yang membantuku mencarikannya, dan ajaib nya dia menemukan kaca mata ku di atas wastafel. Yaaah setelah itu sama seperti Jin Hyung Hoseok juga menceramahi ku, lama sekali" Namjoon tersenyum
"Tapi aku rasa Hoseok Hyung baik-baik saja,masih sama seperti biasa" Taehyung datang dengan rambut basah sehabis mandi.
"Hoseok Hyung seperti itu karena dia peduli pada kita" sambung Taehyung,merasa tidak enak membicarakan Hoseok dibelakang hyung nya itu.
"Tae tapi Hoseok Hyung itu sudah-"
"Aku kenapa??" Perkataan Jimin terpotong dengan kedatangan Hoseok yang kini ikut bergabung di ruang keluarga.
"Aaah Hoseok Hyung ! Tidak, tidak ada apa-apa" jawab Jimin gugup
"Oooh ya sudah aku kira apa" Hoseok menoleh ke Taehyung yang ada di sampingnya.
"AIIGOOOO TAEHYUNGIE keringkan rambutmu dengan benar! Lihat airnya masih menetes, kau bisa sakit! dan juga bagaimana jadinya kulit kepalamu nantii! haiiisshh kau ingin rambutmu ada ketombe nya hah?!" Omel Hoseok sambil mengeringkan rambut Taehyung dengan handuk yang masih tersampir di lehernya.
Taehyung terkejut dengan apa yang terjadi, ia hanya diam tak menjawab Hoseok.
Mereka benar!!! Hoseok Hyung seperti ibu-ibu yang di pasar!!!
Jerit Taehyung dalam hatinya.
Member lainnya ikut terkejut, mereka saling bertatapan, lalu menghela nafas bersamaan.
"Haaaaaahhh...."
"Eh ? Kalian kenapa? Kalian lelah?" Tanya Hoseok bingung.
Lelah dengan ocehanmu tepatnya hyung~ batin Jimin berkata.
Tiba-tiba handphone Hoseok berdering.
Manager is calling....
"Eh kenapa manager menelpon ku?"
"Yeoboseyo Sejiin Hyung~"
Hoseok mengangkat teleponnya, menjauh dari member ke tempat yang lebih sepi.
Setelah kepergian Hoseok para member kembali bersuara.
"Tae, kau lihat sendiri kan?" Jimin melotot seram ke Taehyung.
"Uwaaaah sejak kapan Hoseok Hyung seperti itu" Taehyung tercengang.
"Entah aku pun tak tau, sebelum tour dan comeback kemarin dia tidak seperti ini" Namjoon bingung dengan sikap sahabatnya.
"Sudahlah jangan dibahas lagi, Hoseok datang" Yoongi memperingati, para member lainnya bersikap santai seolah tak terjadi apa-apa.
"Semuanya, manager menyuruh kita untuk bersiap-siap sekarang, kita dipanggil PD nim" Hoseok memberitahu para member.
"Dan kau Namjoonie dimana handphone mu huh ?!, manager terus menerus menelpon mu tadi, sudah kubilang kan bawa selalu handphone mu, walaupun ini hari tenang ada kemungkinan manager menghubungi kita seperti sekarang ini!" Hoseok mengomel lagi, kali ini Namjoon yang harus pasrah menerimanya.
"Iya-iya Hoseok-ah aku lupa, baiklah ayo kita bergegas, 15 menit lagi semua sudah harus siap" Namjoon berdiri diikuti member lainnya.
×××
15 menit kemudian~~~
Kini para member sudah siap untuk pergi ke gedung Utama Bighit, mereka hanya perlu menunggu jemputan manager Sejiin.
Tak lama kemudian yang ditunggu pun tiba. Terlihat Manager Sejiin sedang memarkirkan mini bus yang akan digunakan member Bangtan hari ini.
"Bagaimana kabar mu Hyung? Lama tidak jumpa" Namjoon menghampiri dan memeluk manager Sejiin.
"Aku baik-baik saja, Bagaimana kalian semua sudah siap??" Tanya manager Sejiin kepada yang lainnya.
"Sudaaah" jawab mereka kompak
"Baiklah ayo kita berangkat" semua member dengan cepat memasuki mini bus, Dirasa sudah lengkap manager Sejiin mulai menyalakan mesin.
×××
Mereka semua pun berangkat ke gedung utama Bighit. Para member duduk dengan tenang, namun ada satu orang yang sedari tadi diam. Jungkook, si Maknae itu tidak bicara apa-apa, semenjak mini bus berjalan ia hanya termenung. Namun sesungguhnya Jungkook kini tengah meredam emosinya.
Saat di dorm tadi, ia ingin ikut mengungkapkan kekesalannya pada Hoseok seperti Hyungnya yang lain, namun ia juga tidak ingin menyakiti hati Hoseok hyung. Jika Hoseok tau para member berbicara hal buruk dibelakangnya, ia pasti sedih.
Sebenarnya aku juga tidak suka sikap Hoseok Hyung yang sekarang, dia selalu menganggap ku ini seperti bayi, tidak lihatlah dia kalau aku sudah dewasa,22 tahun!
Aku ingin dianggap sebagai lelaki dewasa di matanya! Bukan lagi adik bayi yang harus selalu ia tuntun!
Hoseok yang merasa Jungkook hanya diam pun mengajaknya bicara.
"Jungkookie kenapa kau diam saja ? Apa kau sakit humm ? Kau ingin makan ? Mau Hyung suapi ?"
Hoseok menyodorkan cemilan yang ia bawa dari Dorm di depan mulut Jungkook hendak menyuapi.
Jungkook tersadar, seketika amarahnya muncul melihat Hoseok yang sedang mencoba menyuapinya.
"Diamlah Hyung, kau sangat berisik, aku bukan bayi Hyung, tak perlu kau suapi" satu hentakan tangan Jungkook membuat makanan yang Hoseok bawa terjatuh begitu saja.
Hoseok terkaget mata cantiknya mulai berkaca-kaca, tidak biasanya Jungkook berlaku kasar kepadanya. Untung, para member yang lain tidak melihat mereka sekarang. Hoseok berucap dengan nada sedihnya.
"Baiklah, maaf Jungkookie"
Hoseok tertunduk, merasa sakit kebaikannya ditolak teman yang ia anggap adik sendiri.
Ia melihat Jungkook yang kini tengah memejamkan mata untuk tidur, Jungkook tidak merasa bersalah sama sekali.
Aku hanya khawatir kepada mu Jungkookie
Sementara itu di kursi depan....
"Hyung sebenarnya apa terjadi? kenapa kita mendadak dipanggil ke Kantor ?" -Namjoon.
"Aku juga tidak tau Namjoon-ah, kita lihat saja nanti" -Manager Sejiin.
TBC
Akhirnya part 1 jadi hiks... hiks... hiks... :')
Gak nyangka bisa nyelesin 1 part.
Terima kasih buat authornim kak NamHopyy yang sudah membantu ku merangkai kata - kata, dan maaf untuk kedepannya mungkin bakal lebih sering ngerepotin 😭💜
Semoga para reader suka, dan tolong beri saya kritik maupun saran :')
Tombol komen dan vote selalu terbuka buat kalian :D
Terima kasih, see yaa next part ~~~
*Yang nyari TXT tunggu ya, kita ketemu di next part ^_^
Ayadataku pamit
💜💜💜