Naughty Teacher (Jaeyong) End...

By Key_Rand

4.1M 326K 149K

[BxB] [Yaoi] [Gay] [Rated] [Mpreg] Lee Taeyong seorang guru cantik yang sangat mengincar murid kesayangannya... More

Cast + Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42 (End)
Epilog
Bonus Chap

Part 12

102K 8.2K 6.2K
By Key_Rand

Yang tadi minta double up nih..
Komennya berkurang sedih 😭😭


~~

Hari ini adalah H-2 pentas seni di sekolah Jaehyun, jadi hari ini sekolah di liburkan namun harus tetap ke sekolah karena harus latihan.

Jadi sekarang Jaehyun sudah di mobil bersama dua temannya, tidak usah disebutkan pasti sudah tau kan siapa mereka.

Taeyong tidak ke sekolah, nanti katanya kalau sempat ia akan menyusul karena ia harus menjemput Mark yang menginap di rumah orang tua Taeyong.

Eunwoo sibuk dengan ponsel nya di kursi belakang sendirian, Johnny duduk di sebelah Jaehyun.

"Woo, sudah?" Tanya Jaehyun namun ia tidak mendapat jawaban apapun dari sahabatnya.

"Mentang-mentang di ajak date semalam dengan Moonbin jadi otak nya semakin miring saja." Johnny melempar kotak tisu ke kursi belakang.

"Sakit Bodoh!!" Dengus Eunwoo kembali melempar kotak tisu ke depan.

"Aku bertanya padamu Woo dan kau tidak jawab." Sungut Jaehyun.

Eunwoo menggaruk belakang kepalanya, "Ah maaf, kau bertanya apa Jae?" Eunwoo Tersenyum canggung.

"Ck, yang aku suruh padamu sudah Cha Eunwoo?" Tanya Jaehyun kesal.

Eunwoo mencondongkan tubuhnya, sekarang kepalanya ada di antara tubuh Jaehyun dan Johnny, "Yang mana? Yang soal Tae-"

Johnny memukul kepala Eunwoo, "Tidak usah menyebut merk."

Eunwoo menggigit bahu Johnny, "Sakit tau." Kesal dia, Johnny suka sekali memukul kepalanya, "Jika aku idiot bagaimana" ucapnya galak.

"Kau kan sudah idiot." Balas Jaehyun membuat Johnny tertawa keras.

Eunwoo menarik kencang telinga Jaehyun, "Aku tidak akan selesaikan ini biarkan saja." Ancam Eunwoo.

Jaehyun mengelus telinganya pelan, sakit juga ternyata jika dijewer Eunwoo. "Ya sudah tidak usah selesaikan, aku memiliki Johnny dan kau tidak akan mendapatkan apapun dari hasil yang kemarin." Sahut Jaehyun.

Johnny kembali tertawa, senang dia kalau Eunwoo sudah dipojokkan seperti ini. "Huft, iya iya akan aku selesaikan hari ini." Eunwoo mengembung kan pipinya.

"Nah itu baru temanku, nanti aku akan menyuruh Moonbin untuk menemanimu." Kekeh Jaehyun, karena Eunwoo tidak ikut dalam band Jaehyun dan Johnny, ia hanya ikut menyemangati saja.

"Baguslah, jadi ada yang bisa di andalkan dari otak mu." Eunwoo menendang bahu Johnny kasar.

"Teman sialan!!"


~~


Taeyong sedang mengendarai mobilnya dengan Mark di samping nya yang hanya dia menatap jalan.

"Mark ingin pulang atau ke sekolah Mama?" Tanya Taeyong.

Mark memiringkan kepalanya menatap Taeyong, "Di sekolah Mama ada apa?" Tanyanya.

"Tidak ada apa-apa, hanya banyak orang berlatih untuk tampil nanti."

Mark berpose seperti orang berfikir, "Ada Uncle Jeyun tidak?" Tanyanya.

Taeyong mengangguk, "Uncle Jaehyun latihan bernyanyi hari ini dengan Uncle Johnny." Jawab Taeyong.

Mark Tersenyum lebar, "Ayo ke sekolah Mama saja, Malk mau liat Uncle Jeyun belnyanyi." Ucapnya semangat.

Taeyong tertawa pelan, "baiklah baiklah ayo kita ke sekolah."

Taeyong menjalankan mobilnya ke arah sekolah, setelah sampai ia turun lalu membukakan Mark pintu sebelum menggandeng nya.

Banyak pasang mata yang melihat Taeyong dan Mark berjalan beriringan, ada yang gemas dengan Mark dan ada yang terkaget karena Taeyong menggandeng anak kecil.

Taeyong berjalan di koridor sekolah dengan santai, ia tidak peduli dengan hampir seluruh murid nya memperhatikan nya.

Seseorang menghampiri Taeyong, "Hai Taeyong."

Taeyong menoleh dan menemukan Rowoon yang sudah berdiri di belakangnya.

Rowoon menatap Mark lalu melambaikan tangannya, "Hai Mark." Mark hanya diam.

"Hm, ada apa?" Tanya Taeyong.

Rowoon menggelengkan kepalanya, "Tidak ada hanya ingin menemani mu dan Mark." Lalu ia memegang tangan Mark. "Ayo Mark jalan-jalan dengan Uncle."

Mark menggeleng heboh lalu merapatkan tubuhnya pada kaki Taeyong. "Ndak mau." Ucapnya pelan.

Dengan paksa Rowoon menggendong Mark, "Ayo aku akan mengajakmu makan di kantin ya." Ucapnya.

Mark bergerak tidak nyaman, matanya basah hampir menangis lalu tangan nya menggapai Taeyong, "Mama Mama."

Taeyong mengambil Mark dari gendongan Rowoon, "maaf Rowoon, Mark tidak biasa dengan orang baru."

Rowoon senyum terpaksa, "Ia akan terbiasa jika aku menjadi Calon Papa nya." Ucapnya pelan namun Taeyong masih mendengarnya.

"Mark." Suara lain yang Mark sudah hafal membuatnya mengangkat kepalanya dari bahu Taeyong, saat melihat siapa yang memanggil Mark memaksa untuk turun, "Tulun Ma, Tulun." Ucapnya.

Taeyong melihat Jaehyun yang berjalan dengan Eunwoo tanpa Johnny. Lalu ia menurunkan Mark dari gendongan nya.

Mark berlari ke arah Jaehyun setelah Taeyong menurunkannya lalu ia memeluk kaki Jaehyun, "Uncle Jeyun." Teriaknya.

Jaehyun terkekeh lalu mengangkat Mark tinggi-tinggi, "Kenapa kau berada disini hm?" Tanya Jaehyun.

"Haha Tulun Uncle haha." Mark terus tertawa.

"Mark belum menjawab pertanyaan Uncle, kenapa bisa disini?" Jaehyun menurunkan Mark dan ia menggendong Mark seperti biasa.

"Kata Mama Uncle akan latihan belnyanyi, Malk mau liat." Ucapnya semangat.

Jaehyun dan Eunwoo berjalan mendekati Taeyong dan Rowoon yang menatap Jaehyun sinis.

"Mark, Jaehyun harus latihan sini sama Uncle saja." Ucap Rowoon.

Namun Mark malah memeluk erat leher Jaehyun, "Ndak mau, Malk mau sama Uncle Jeyun."

Jaehyun Tersenyum lalu menatap Taeyong, "Maaf Saem saya izin bawa Mark boleh?" Ucapnya pada Taeyong, jika tidak ada Rowoon juga Jaehyun tidak akan bertanya pada Taeyong.

Taeyong mengangguk, "Ya tidak apa." Jawab Taeyong lalu ia mengelus kepala Mark, "Jangan nakal oke." Mark mengangguk paham.

Jaehyun membungkuk hormat diikuti Eunwoo kemudian ia pergi dari hadapan Taeyong dan Rowoon.

Rowoon menatap Taeyong, "Kenapa bisa Mark mau dengan Jaehyun?" Tanya Rowoon.

Taeyong mendelik, "Tidak tahu, maaf aku harus pergi." Dengan begitu Taeyong pergi meninggalkan Rowoon.


~~


Hari ini adalah hari H pentas seni, Taeyong sedang bersiap menggunakan jas nya, ia berangkat dengan Jaehyun kali ini karena Jaehyun yang memaksa ingin menjemput nya padahal ia harus bersiap untuk tampil.

Taeyong merapikan kemejanya lalu menoleh kebelakang melihat Mark yang sudah rapi, "Kau tampan sekali hei." Puji Taeyong.

Mark Tersenyum, "Ini kan yang suluh pakai sepelti ini Uncle Jeyun, jadi Malk halus tampan." Ucapnya pede.

Taeyong terkekeh pelan, Mark sangat lucu menggunakan kaus putih dengan celana model tentara dengan sepatu dan topi yang sama dengan model celananya, ia juga menggunakan kalung angka dua, angka ulang tahunnya dan menggunakan kaca mata.

Kalung dan kaca matanya Jaehyun yang memberikan.

"Kata Uncle Jeyun Mama halus cantik." Ucap Mark.

Taeyong tertawa bahagia, "bukankah Mama setiap hari sudah cantik?" Tanya Taeyong.

Mark menganga lalu mengangguk, "Ha benar juga."

Ting tong

Bel apartemen berbunyi dan Mark langsung berlari ke depan pintu lalu ia melihat Jaehyun yang sudah berdiri di depan pintu apartemennya.

Hari ini Jaehyun menggunakan kemeja hitam bergaris dengan celana hitam dan sepatu putih.

"Hai Uncle, Malk sudah tampan belum?" Tanya Mark, ia memamerkan tampilannya pada Jaehyun.

Jaehyun tertawa lalu menggandeng Mark untuk duduk di ruang tengah, "Sudah tampan kok, sangat tampan."

Mark memberikan jari jempol di depan wajah Jaehyun, "Tampan sepelti Uncle."

Jaehyun terkekeh lalu membenarkan kaca mata Mark, "Diamana Mama?"

Mark menunjuk kamar Taeyong, "Malk menyuluh Mama untuk beldandan cantik."

Jaehyun tertawa, "Kenapa Mark menyuruh Mama seperti itu?"

"Kan Uncle akan belnyanyi jadi Malk halus tampan dan Mama halus cantik." Ucapnya polos.

"Jaehyun" suara Taeyong terdengar dan Jaehyun menoleh, Taeyong sudah siap dengan setelan jas nya dan ia juga menggunakan kaca mata miliknya, entahlah Taeyong terlihat sangat manis saat ini.

"Ayo." Ucap Taeyong, ia menunduk pelan karena dari tadi Jaehyun memandangnya, ia malu.

Jaehyun berdiri lalu kembali menggandeng Mark, sebelah tangannya meraih pinggang Taeyong lalu membawa mereka keluar dari apartemen Taeyong.


~~


Taeyong dan Mark berjalan dan kembali menjadi pusat perhatian semua orang. Jaehyun berpisah dengan mereka karena ia harus berganti pakaian.

"Acalanya dimana Ma?" Tanya Taeyong.

Taeyong menunduk menatap Mark, "Di sana Sayang, Mark mau ke ruangan Mama dulu atau langsung kesana."

Mark berfikir sebentar, "Malk sudah Lapi (rapi) belum?" Tanya Mark.

Taeyong terkekeh, "Sudah tampan kok."

Mark meloncat-loncat senang, "Ya sudah langsung kesana saja."

Taeyong kembali berjalan sampai di tempat acara dengan Mark di gandengannya.

Saat Taeyong memasuki ruangan acara ia melihat sudah agak ramai, ia tidak menemukan Jaehyun atau Johnny dan Eunwoo mungkin mereka bersiap, eh tapi kan Eunwoo tidak ikut tampil, ah mungkin sedang membantu mereka.

Taeyong duduk di barisan tengah, tidak terlalu depan dan tidak terlalu belakang. Taeyong duduk dengan Mark disampingnya yang sedang meminum susu kotak yang ia bawa.

Taeyong merasakan jika ada seseorang yang duduk di sebelahnya, saat menoleh ia melihat Rowoon sudah duduk di sampingnya.

"Hai Taeyong." Sapanya, lalu ia mencondongkan tubuhnya dan menoleh ke arah Mark, "Hai Mark."

Mark menoleh namun ia hanya terdiam, tidak mengatakan apapun masih sibuk meminum susu kotak nya.

Acara dimulai, sedari tadi Rowoon mencoba mengajak ngobrol Taeyong namun Taeyong hanya menjawab seadanya saja, Mark pun begitu ia mengabaikan Rowoon dan sibuk dengan panggung di depannya.

Rowoon juga mengajak Taeyong pergi setelah acara namun Taeyong bilang jika ia sangat sibuk jadi tidak bisa.

Seseorang yang berjalan di ujung ruangan membuat atensi Mark teralihkan padanya, saat melihat orang tersebut duduk di bagian belakang Mark menoleh pada Taeyong.

"Mama, itu kesana." Mark menunjuk kebelakang.

Taeyong menoleh ke Mark, "Ada apa? Kenapa Mark mau kebelakang?" Tanya Taeyong.

Rowoon ikut bertanya pada Mark, "Disini saja Mark, kan lebih terlihat dari sini."

Mark mendiamkan ucapan Rowoon, ia menarik ujung jas Taeyong, "Ayo Ma~ disana ada Uncle Enu, Malk mau sama Uncle Enu."

Taeyong mencari keberadaan Eunwoo di belakang dan benar saja Eunwoo duduk sendirian disana. Taeyong berdiri lalu menurunkan Mark dari kursi sebelum menggandeng nya menemui Eunwoo.

"Uncle Enu." Sapa Mark riang.

Eunwoo yang sibuk dengan ponselnya menoleh, lalu tersenyum melihat Mark dan Taeyong yang mendekatinya.

"Hai Mark." Sapa Eunwoo melambaikan tangan pada Mark.

Mark diangkat oleh Taeyong agar duduk disebelah Eunwoo lalu ia duduk di sebelah Mark.

"Kenapa Mark sangat keren sekarang?" Tanya Eunwoo.

Mark membenarkan kaca matanta yang merosot, "agal Malk bisa tampan sepelti Uncle Jeyun." Jawabnya.

Eunwoo tertawa mendengar ucapan Mark, "Mark kan memang tampan." Eunwoo membenarkan topi Mark.

Mark Tersenyum lebar, "Memang, Uncle Jeyun juga bilang kalau Malk tampan."

Taeyong hanya diam mendengar Mark dan Eunwoo lalu ia menoleh dan menemukan Rowoon yang kembali duduk di sebelahnya, huft lelah Taeyong.

"Kenapa kau disini?" Tanya Taeyong.

Rowoon Tersenyum, "aku ingin bersamamu."

Taeyong mengabaikan ucapan Rowoon ia fokus menonton muridnya yang sedang berpidato didepan.

"Kapan Uncle Jeyun nyanyi?" Tanya Mark.

"Setelah ini, sabar ya."

Mark mengangguk paham. Lalu memukul pelan lengan Eunwoo, "Malk boleh minta gendong Uncle Enu tidak agal bisa liat Uncle Jeyun?" Tanya Mark.

Duh Eunwoo gemas, ia mencubit pelan pipi Mark, "Tentu boleh."

Rowoon menepuk kaki Mark, "Kalau di gendong Uncle saja bagaimana? Bisa lebih tinggi." Tawar Rowoon.

Mark menggeleng lalu mencengkeram kemeja Eunwoo, "Mau sama Uncle Enu aja."

Mereka kembali terdiam, lalu saat band Jaehyun di panggil Mark langsung menarik-narik Eunwoo.

"Ayo Uncle, gendong Malk mau liat Uncle Jeyun." Mark berteriak heboh sampai beberapa orang melihat ke arah mereka.

Eunwoo berjongkok di hadapan Mark, ia ingin menggendongnya Mark di bahu nya. "Ayo naik."

Mark bingung bagaimana caranya ia naik, Mark menoleh pada Taeyong, "Mama tolong~"

Taeyong terkekeh lalu mengangkat Mark ke bahu Eunwoo. Dirasa Mark sudah naik Eunwoo memegang punggung Mark agar tidak jatuh sedangkan Mark memeluk kepala Eunwoo.

Mata Mark melihat Jaehyun yang sudah naik ke atas panggung lalu dengan semangat ia bertepuk tangan.

Musik di mulai, Jaehyun pun mulai membuka suaranya. Suara halus Jaehyun membuat ruangan menjadi sangat sepi.

Mark berbisik pada Eunwoo, "Suala Uncle Jeyun bagus."

Eunwoo mengangguk, "Kau benar Mark."

Mark merasa jika Jaehyun sedang menatapnya lalu ia melambaikan tangan ke arah Jaehyun membuat Jaehyun didepan sana tersenyum ke arahnya.

Lagu selesai semua orang memberi tepuk tangan tak terkecuali Mark yang yang bertepuk tangan dan berteriak heboh.

"Uncle Jeyun Kelen Ma." Mark menoleh pada Taeyong.

Taeyong hanya mengangguk lalu mengelus tangan Mark, "Mark mau bisa nyanyi seperti Uncle Jaehyun tidak?" Tanya Taeyong.

Mark mengangguk, "Malk juga mau sepelti Uncle John yang belmain gital Ma."

Taeyong hanya mengangguk, "Iya nanti minta ajarkan pada Uncle John."

Mark masih betah di atas bahu Eunwoo sampai matanya menangkap Jaehyun yang sudah berganti pakaian dengan pakaian yang tadi pagi sedang berjalan ke arahnya.

"Uncle Uncle." Mark melambaikan tangan pada Jaehyun.

Jaehyun Tersenyum lalu mengulurkan tangannya untuk mengambil Mark dari bahu Eunwoo.

"Bagaimana tadi? Bagus tidak?" Tanya Jaehyun ketika Mark sudah berada di gendongan nya.

Mark mengangguk, "bagus kok, Uncle Kelen." Mark bertepuk tangan.

Mata Jaehyun melirik Rowoon yang lagi-lagi menatapnya sinis lalu ia kembali menatap ke arah Mark, "mau jalan-jalan tidak?" Tanya Jaehyun.

Mark mengangguk semangat, "Ayo jalan-jalan denan Mama juga kan?"

Jaehyun mengangguk lalu mencium pipi tembam Mark, "Iya ayo kita jalan-jalan." Jaehyun melirik Taeyong sebentar sebelum keluar dari ruangan diikuti oleh Eunwoo dibelakangnya.

Taeyong mengambil sepatu Mark yang sengaja dilepas agar tidak mengotori baju Eunwoo tadi, saat ingin beranjak lengannya ditahan Rowoon.

"Kau bilang sibuk? Tapi mengapa kau ingin pergi dengan Jaehyun?" Tanya Rowoon.

Taeyong menyingkirkan tangan Rowoon, "itu permintaan Mark, aku akan lakukan apapun demi anakku. Permisi." Taeyong pergi meninggalkan Rowoon yang menggertakkan giginya.


~~







SeoJohn mati kau Cha Eunwoo 😠😠

JungJay aku tau aku tampan hahahaha

Nayut hai Eunwoo

TyLee tampan

Moon.bin aku jemput jam 5 sore  @ChaEunwoo_



~~




Jaehyun mengajak Mark dan Taeyong ke pantai, sudah lama Mark mengatakan padanya jika ia ingin ke pantai namun Taeyong sedang sibuk. Berhubung besok mulai libur jadi Jaehyun sengaja membawa Mark dan Taeyong ke pantai.

Mark melebarkan matanya saat melihat hamparan pasir dan ombak yang sangat indah, "Wahhh pantai."

Jaehyun terkekeh, "Mark senang tidak?" Tanya Jaehyun.

Mark mengangguk lalu mencium pipi Jaehyun, "Telimakasih Uncle."

Taeyong mengelus tangan Jaehyun dengan ibu jarinya, ia sangat senang Jaehyun membawanya kesini dengan Mark yang selalu menginginkan bermain di pantai.

"Makan dulu ya, baru main air." Mark dan Taeyong hanya mengangguk.

Jaehyun membawa mereka ke restoran yang sudah ia pesan dengan makanan yang sudah tersedia di meja mereka.

Mark makan dengan lahap disuapi oleh Taeyong dan Jaehyun sesekali menyuapi Taeyong karena Taeyong sibuk dengan Mark.

Setelah selesai makan mereka masih terdiam di restoran namun sisa makanan sudah dibereskan.

Jaehyun menggenggam tangan Taeyong pelan, "Hyung"

Taeyong mendongak menatap Jaehyun yang sedang menatapnya serius, "ada apa?"

"Aku punya dua permintaan." Ucap Jaehyun pelan.

Mark masih sibuk dengan ice cream di tangannya.

"Apa itu?"

"Kesempatan dan izin." Jawab Jaehyun. Lalu ia mengeratkan genggaman tangannya pada Taeyong, "Bolehkah?"

Taeyong menahan nafas, ia sangat gugup saat ini, sungguh Jaehyun yang serius seperti ini jauh lebih dewasa dari biasanya. "Kesempatan apa?" Akhirnya Taeyong mengeluarkan suara.

"Kesempatan untuk bisa hidup bersama dengan mu lebih dari selamanya."

Taeyong merasa jantungnya berhenti berdetak saat ini, ia merasakan ribuan kupu-kupu beterbangan di perutnya, "Lalu izin? Izin untuk?" Tanyanya lagi.

Jaehyun melirik Mark sebentar sebelum kembali menatap Taeyong, "Aku meminta izin mu untuk menjaga Mark, Mengajaknya berjalan bersama dengan ku hingga ia dewasa nanti." Jaehyun memotong kalimatnya.

"Apakah kau akan memberikan ku kesempatan dan izin itu?" Tanya Jaehyun.

Taeyong tidak menjawab, hatinya membuncah ia merasa penuh saat ini. Jaehyun muridnya meminta hal seserius ini padanya.

"Hyung, aku tau aku masih terlalu kecil untuk membahas hal ini namun sungguh aku ingin kau dan Mark bersama ku untuk waktu yang lama dalam ikatan keluarga. Dan aku juga paham itu tidak mudah, tapi izinkan aku untuk menjaga Mark dan berikan aku kesempatan untuk selalu bersama mu Hyung."

Mata Taeyong berkaca-kaca, ia mengeratkan genggaman tangan Jaehyun, ia tidak bisa berkata-kata saat ini.

"Jadi, Hyung maukah kau menjadi kekasihku?" Jaehyun menatap Taeyong tepat di mata lelaki cantik itu.

Taeyong menahan nafasnya, ia masih tidak bisa mengeluarkan kata apapun, bibirnya Kelu.

"Jae, aku..."

TBC

Eheheh 😁

Jaeyong Area

Continue Reading

You'll Also Like

3.7K 405 15
[Hanya sebuah kisah klasik tentang percintaan remaja] Nakamoto jaemin seorang murid baru, pindahan Jepang ini selalu dibingungkan dengan adanya stick...
3.7K 401 20
Tujuh orang sahabat (Kim Namjoon, Kim Seokjin, Min Yoongi, Jung Hoseok, Park Jimin, Kim Taehyung, Jeon Jungkook) yang masing-masing dari mereka menda...
255K 35K 24
Sederhana saja. Hanya tentang kehidupan tiga bersaudara putra Pak Bratadikara yang akan membuatmu harus memutuskan antara dua pilihan, yakni mengingi...
2.8M 144K 73
[Cerita ini sudah terbit di E-Book] beberapa part mungkin terhapus. ... Ana menolak habis-habisan rencana Alex, Ayahnya sendiri untuk menjodohkannya...