Naughty Teacher (Jaeyong) End...

By Key_Rand

4.1M 326K 149K

[BxB] [Yaoi] [Gay] [Rated] [Mpreg] Lee Taeyong seorang guru cantik yang sangat mengincar murid kesayangannya... More

Cast + Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42 (End)
Epilog
Bonus Chap

Part 11

98.7K 8.1K 1.7K
By Key_Rand

CEK PART 10 DULU SAY


~~



Mark masih terus menangis dalam dekapan Taeyong, kepalanya melongok ke belakang tempat dimana Jaehyun dan Eunwoo duduk.

Ya mereka sedang di mobil, Johnny yang menyetir dan Taeyong disebelah nya sedangkan Eunwoo dibelakang bersama Jaehyun sekalian menyeka darah dari pelipis Jaehyun.

Jaehyun menyenderkan punggung pada sandaran kursi mobil matanya terpejam menahan perih karena Eunwoo masih membersihkan lukanya.

"Ma~" lirih Mark.

Taeyong mengelus kepala anaknya, "Ada apa sayang?"

Mark masih melihat kebelakang menatap Jaehyun yang sesekali meringis. "Uncle Jeyun sakit hiks bagaimana?" Mark menatap taeyong sendu.

Taeyong memeluk anaknya yang terus saja menangis sejak tadi. "Sstt Mark tidak boleh nangis, nanti Uncle Jaehyun sedih kalau Mark nangis." Taeyong menenangkan Mark.

Jaehyun membuka matanya, ia bisa mendengar suara tangis Mark yang sangat sedih, dengan pelan Jaehyun mencondongkan tubuhnya, tangannya mengelus tangan Mark satu-satunya yang bisa ia capai.

"Hei jagoan jangan menangis, Uncle tidak apa." Ucap Jaehyun pelan.

Mark mengangkat wajahnya dari bahu Taeyong lalu menatap Jaehyun, "Uncle jangan sakit hiks."

Jaehyun menarik pelan tubuh Mark hingga kini bocah kecil itu sudah berpindah tempat duduk di belakang, Taeyong menolehkan kepalanya pada Jaehyun ingin protes namun Jaehyun menggelengkan kepalanya dan Taeyong hanya pasrah saja.

Mark duduk dipangkuan Jaehyun matanya menatap Jaehyun sedih, "Maafkan Malk ya Uncle, kalena Malk Uncle jadi jatuh." Ucapnya pelan.

Jaehyun Tersenyum lalu menyenderkan kembali punggungnya karena bahunya terasa nyeri. Mark memeluk tubuh Jaehyun dengan erat, sudah tidak menangis namun masih sesenggukan.

Jaehyun mengelus kepala serta punggung kecil Mark pelan, ia merasakan bahwa bocah kecil itu melonggarkan pelukannya saat Jaehyun menunduk ia melihat Mark yang sudah tertidur. Mungkin ia lelah karena menangis sejak tadi.




~~




Luka Jaehyun masih ditangani oleh dokter sementar tiga orang dewasa dan satu anak kecil lainnya menunggu di luar ruangan.

Mark masih tertidur di pangkuan Taeyong, ia benar-benar lelah seperti nya.

Dokter yang menangani Jaehyun keluar dari ruangan itu, Johnny dan Eunwoo langsung menghampiri dokter tersebut. "Gimana teman saya dok?" Tanya Eunwoo.

Dokter itu tersenyum, "Tidak apa lukanya tidak parah, ia mungkin banyak mengeluarkan darah namun tidak teman kalian baik-baik saja hanya butuh istirahat."

Johnny dan Eunwoo menghela nafas lega, kemudian dokter tersebut pamit karena saat ini Jaehyun sudah bisa langsung dibawa pulang.

Jaehyun keluar dari ruang periksa dengan Johnny yang memapahnya, mata Jaehyun menangkap Taeyong yang menatapnya sedih.

Jaehyun menghampiri Taeyong lalu mengelus kepalanya pelan, "Hei, jangan sedih aku tidak apa."

Taeyong mendongak lalu meraih lengan Jaehyun yang masih mengelus kepalanya dan mengecup telapak tangan Jaehyun. "Pulang ke apartemen ku ya." Ucapnya.

Jaehyun Tersenyum tipis lalu mengangguk, matanya melirik Mark yang masih tertidur pulas.

Mereka keluar dari area rumah sakit, Johnny sudah berjalan terlebih dahulu ke arah parkiran agar mereka tidak perlu jalan terlalu jauh.

Setelah menempuh setengah jam perjalanan mobil Jaehyun berhenti di apartemen Taeyong.

"Mobilnya bawa kau ya John." Ucap Jaehyun dan Johnny hanya mengangguk.

Lalu lengan Jaehyun menepuk pundak Eunwoo, "Selesaikan yang tadi ya, aku percaya padamu."

Setelah itu Jaehyun keluar dari mobilnya dan menghampiri Taeyong yang sudah terlebih dahulu turun.

"Ayo." Jaehyun menggandeng tangan Taeyong yang masih saja terdiam sambil menggendong Mark.

Mereka berjalan beriringan sampai ke depan pintu unit apartemen Taeyong.

Mambuka pintu apartemen nya Taeyong langsung menarik Jaehyun ke arah kamarnya, ia menyuruh Jaehyun untuk duduk di ranjangnya.

Taeyong meletakan Mark di sebelah Jaehyun lalu menyelimuti anaknya.

"Tunggu disini sebentar aku akan buatkan minuman hangat." Taeyong mencium pipi Jaehyun sebelum keluar dari kamarnya.

Jaehyun Tersenyum, ia membuka jaket serta seragam miliknya jadi kini Jaehyun hanya mengenakan kaus putih tipis dengan celana sekolah.

Jaehyun menyenderkan punggung ke kepala ranjang, ia melirik Mark yang masih tertidur pulas, "Untung saja kau tidak apa, aku tidak tau apa yang terjadi pada Mama mu jika kau celaka." Jaehyun mengelus kepala Mark lembut.

Karena sungguh saat melihat Mark di tengah jalan dan sedang kebingungan tadi membuat nya secara otomatis langsung berlari sekencang mungkin agar menggapai anak itu, untung saja Eunwoo melihatnya jika tidak entahlah Jaehyun tidak bisa membayangi nya.

Pintu kamar terbuka, disana Taeyong sedang berjalan ke arahnya dengan cangkir di tangan lelaki cantik itu.

Taeyong memberikan teh hangat itu pada Jaehyun, lalu dengan senang hati Jaehyun menerimanya.

Taeyong duduk berhadapan dengan Jaehyun, tangannya terulur untuk mengusap pelan luka di pelipis Jaehyun, "Apa masih sakit?" Tanyanya khawatir.

Jaehyun meletakkan cangkir di nakas lalu tangannya mengelus pipi Taeyong, "Tidak apa, aku baik-baik saja. Untung Mark tidak terluka." Ia berkata sambil melirik Mark sedikit.

Taeyong menggenggam tangan Jaehyun yang berada di pipinya, "Maaf, mungkin karena aku tidak fokus dengan Mark jadi ia pergi begitu saja." Taeyong menunduk, baru kali ini ia merasa lalai saat menjaga Mark.

Jaehyun menarik tubuh Taeyong agar sedikit lebih dekat dengannya, "Dengar, tidak ada yang tau kejadiannya kau tidak perlu menyalahkan dirimu sendiri oke."

Jaehyun mendekatkan wajahnya pada wajah Taeyong lalu dengan cepat kedua bibir itu sudah saling bertautan. Taeyong memejamkan matanya tangannya mengelus pelan belakangan kepala Jaehyun.

Jaehyun melepaskan ciumannya lalu menempelkan keningnya pada kening Taeyong, "Jangan sedih aku baik-baik saja."

Taeyong mengangguk lalu ia menangkup wajah Jaehyun dengan kedua tangannya, "Kau harus istirahat yang cukup, sekarang tidurlah."

"Denganmu ya."

Taeyong tersenyum lalu ia berdiri, "Cepat sembuh." Taeyong mengecup luka di pelipis Jaehyun sebelum bergerak ke sebelah kanan Mark.

Jaehyun Tersenyum lalu membaringkan tubuhnya di sebelah kiri Mark. Tangannya memeluk Mark dan Taeyong sekaligus.

Tangan Taeyong terulur untuk mengelus kepala Jaehyun, "Tidurlah."

Jaehyun mengeratkan pelukannya lalu memejamkan mata, elusan di kepalanya membuatnya sangat nyaman dan cepat tertidur.

"Aku mencintaimu Jaehyun." Bisik Taeyong sebelum ikut memejamkan matanya.






~~








Jaehyun merasa tidurnya sedikit terganggu karena ia merasakan ada tangan kecil yang sedang mengelus pipinya pelan.

Jaehyun membuka matanya perlahan dan ia menemukan Mark yang sedang menatapnya dan tangan mungilnya mengelus pelan pipi Jaehyun.

"Hai jagoan." Sapa Jaehyun.

Mark terdiam lalu ia tersenyum tipis, "Uncle masih sakit?" Tanya Mark.

Jaehyun menggelengkan kepalanya, "Tidak, Uncle tidak sakit Mark." Jaehyun mengangkat Mark ke atas tubuhnya.

"Dimana Mama mu?" Tanya Jaehyun.

"Masak di dapul." Tangan Mark mengarah pada luka di pelipis Jaehyun, "Sakit Ndak?" Tanyanya.

Jaehyun menggeleng, "Tidak jagoan, tidak sakit jangan sedih." Jaehyun melihat mata Mark yang hampir mengeluarkan air mata lagi.

Mark memeluk Jaehyun erat, "janan sakit ya Uncle, nanti Malk sedih." Ucapnya.

Jaehyun terkekeh kecil lalu mengelus punggung Mark pelan, "Iya tidak Mark, Uncle tidak sakit jika Mark tidak sedih tapi jika Mark sedih dan menangis nanti Uncle sakit."

Mark mendongak menatap Jaehyun, "Iya Malk Ndak nangis." Mark menghapus air matanya kasar.

Jaehyun gemas, ia mencium pipi Mark berkali-kali. "Kau sangat menggemaskan hm sama seperti Mama mu."

Cklek

Taeyong memasuki kamar dengan nampan penuh makanan di tangannya.

"Kau harus makan Jaehyun." Ucap Taeyong setelah menaruh nampan di meja sebelah ranjang dan duduk dipinggir ranjang.

Jaehyun bangkit dari tidurnya lalu ia bersender pada kepala ranjang. Mark ia duduki di atas pangkuannya.

Tangan Jaehyun mengelus tangan Taeyong pelan lalu ia tersenyum, "Suapi ya." Cengirnya.

Pipi Taeyong merona, bibirnya berkedut menahan senyum. "Seperti anak kecil saja." Ucapnya, namun tangannya tetap mengambil piring yang ia bawa tadi.

Mark melihat bagaimana Taeyong menyuapi Jaehyun, "Mama~" panggil Mark.

Taeyong menunduk lalu mengusak rambut Mark, "Ada apa sayang?"

Mark membuka mulutnya, "Malk mau disuapi juga denan Mama." Ucapnya lucu.

Taeyong tertawa anaknya sangat lucu, dengan begitu Taeyong juga menyuapi Mark.

Jadi saat ini Taeyong sedang mengurus dua bayi sekaligus.





~~






Drrtt drrtt

Ponsel Jaehyun bergetar, saat melihat siapa yang menelepon Jaehyun menghela nafas panjang, kawan laknatnya.

"Jaehyun?"

"Ada apa Woo?" Disana juga Jaehyun bisa mendengar suara Johnny yang sedang berteriak tidak jelas.

"Ada pentas seni di sekolah sebelum libur dan band mu di suruh tampil untuk memeriahkan acara tersebut."

"Siapa yang bilang?"

"Mingyu tadi memberitahu ku."

Belum sempat Jaehyun menjawab suara Johnny sudah terdengar. "Sekarang teman kita yang bodoh sepertinya dekat dengan Mingyu."

Jaehyun hanya tertawa, "Kau mau dengan Mingyu atau Moonbin Woo?" Tanya Jaehyun ikut menggoda Eunwoo.

"Yaa kalian sialan!!" Jaehyun yakin jika saat ini Johnny sedang dipukuli oleh Eunwoo.

"Bagaimana Moonbin mau suka dengan mu jika kau galak seperti macan betina lepas." Jaehyun tertawa.

Tawa Johnny terdengar lagi, "kau tau Jae, tadi Eunwoo di telfon oleh Moonbin dan kau tau? Wajah Eunwoo memerah seperti kepiting rebus."

Jaehyun kembali tertawa, "Eunwoo, kau tidak pingsan kan saat Moonbin menelfon mu?"

"Kalian teman tidak berguna."

Kemudian sambungan telepon diputus secara sepihak oleh Eunwoo.

Jaehyun menoleh saat pintu kamar Taeyong terbuka, Taeyong masuk dengan senyum di wajah cantiknya.

"Mark sudah tidur?" Tanya Jaehyun.

Taeyong mengangguk lalu naik ke atas ranjang sebelah Jaehyun. "Sudah malam, tidur Jae."

Jaehyun memeluk Taeyong lalu mengusak wajahnya pada leher Taeyong, "Aku tidak bisa tidur." Rengeknya.

Taeyong mengelus belakang kepala Jaehyun, "aku akan menemanimu."

Tangan Jaehyun menyentuh dada Taeyong, "Mau ini Ma~"

Taeyong berdecak, "Kau bukan Mark."

Jaehyun menatap Taeyong dengan tatapan memohon, "Ayolah."

Taeyong membalikkan tubuhnya memunggungi Jaehyun, "Tidur sendiri saja sana." Apakah Jaehyun tidak tau jika wajah Taeyong sudah sangat memerah saat ini.

Jaehyun membalikkan tubuh Taeyong dengan paksa agar kembali menghadapnya, "Ayo Ma~ aku mau susu"

Taeyong akan protes namun tidak jadi karena bibirnya sudah di bungkam oleh bibir tebal Jaehyun.

Tangan Jaehyun membuka kancing piyama Taeyong lalu mengelus perut rata Taeyong pelan sebelum naik keatas dan menemukan benjolan kecil disana.

Jaehyun mengecup pelan bibir Taeyong, "Ya ya ya?"

Taeyong mengangguk pelan, ia malu.

Jaehyun merosot, wajahnya kini berada tepat pada puting pink milik Taeyong, ia mendongak. "Selamat malam sayang." Lalu menghisap puting Taeyong pelan.

Taeyong memejamkan matanya sebentar lalu membukanya lagi, ia mengelus surai Jaehyun lalu memeluk kepalanya, "Selamat malam Jaehyun."



TBC



Jaeyong Area

Continue Reading

You'll Also Like

449K 48.7K 14
1st #kucing (1 Juli 2018) [Jaehyun ๐Ÿ’– Taeyong] Hidup monoton Jaehyun langsung berubah saat di suatu malam ia mendengar suara 'Miaw' di depan Aparteme...
1.1M 78K 22
[BxB] [Mpreg] [Mature๐Ÿ”ž] Taeyong bahkan tidak berharap lebih untuk perasaannya terbalaskan. Menyukai Jaehyun membuat hatinya tak menentu. -Boys Love...
13.7K 2K 26
Follow! Baru baca . . . Si Pendiam Geum Donghyun dan Si Playboy Hwang Yunseong Complete โœ”
312K 50.7K 35
[SUDAH DIBUKUKAN] ๐˜ฟ๐™ช๐™– ๐™ฅ๐™ง๐™ž๐™ค๐™ง๐™ž๐™ฉ๐™–๐™จ ๐™ฎ๐™–๐™ฃ๐™œ ๐™ข๐™š๐™ฃ๐™Ÿ๐™–๐™™๐™ž ๐™ฉ๐™ช๐™Ÿ๐™ช๐™–๐™ฃ ๐™Ž๐™–๐™ฃ๐™œ ๐™†๐™ค๐™ข๐™–๐™ฃ๐™™๐™–๐™ฃ, ๐™ข๐™š๐™ฃ๐™–๐™ ๐™ก๐™ช๐™ ๐™ ๐™–๐™ฃ ๐™–๐™ฅ๐™ž ๐™™๐™–๐™ฃ ๐™ข๐™š...