[SOHYUN POV ]
Kakiku terasa lemas, aku bahkan hanya bisa melihat punggung nya yang berbalik pergi , aku tidak bisa mencegahnya, aku tidak bisa menghentikan nya , ada apa denganku ?
Duniaku sudah berbalik padanya saat ini, apa yang bisa kulakukan ketika dia pergi ?
aku seakan mati . . .
mati . . .
mati . . .
semuanya kembali gelap saat ini, gelap seperti pertama kali.
SATU TAHUN KEMUDIAN, INDONESIA
[ ZEVA POV ]
" Kau yakin kau sudah bisa mulai bekerja ? " eomma menjejalkan sepotong kecil sandwich kedalam mulutku sementara aku masih sibuk dengan ikatan tali heelsku. " oh... eomma, semakin cepat aku memulai aku bisa belajar lebih cepat "ucapku, aku buru buru menyambar tas kerjaku diatas meja rias dan berlari ke garasi, memacu sedan hitam miliku menyusuri jalanan kota menuju M Corp.
---
Menyalakan komputer , memeriksa dan menandatangani beberapa dokumen menjadi pekerjaan pertamaku di hari ini, hari pertamaku bekerja , Aku mengambil alih M Corporation milik daddy.
ah... apa aku terlihat berbeda ? aku hanya mengecat rambutku, mencoba membuat hal hal baru dalam hidupku. Aku senang karena meski aku tidak menginginkan nya, tapi aku mempelajari mata kuliah bisnisku dengan baik sehingga aku bisa menggantikan daddy menjabat sebagai CEO M Corps saat ini.
" Selamat pagi nona Zeva , semua persiapan konferensi pers untuk nanti siang sudah selesai, ini gaun anda nanti " seorang wanita , mungkin sebaya denganku masuk dan menyerahkan sebuat cloth cover, dia Rani, sekretarisku. " thanks ran . . ."ucapku singkat sebelum membuka bungkusan itu dan dan menggantungnya dibelakang meja kerjaku. konferensi pers , ini dia.
---
sial, terlalu banyak orang yang datang, ini membuatku gugup. Ya, bagaimana tidak setahun setelah kematian pemilik lama , akhirnya M Corps memiliki pemiliknya yang baru, orang pasti akan penasaran.
Aku berusaha tersenyum kearah blitz kamera yang sebenarnya membuatku tidak nyaman.
ini dia, MC memberikan isyarat padaku untuk memulai. " saya Zeva megantara , akan mengambil alih M corps mulai hari ini, saya akan menggunakan metode yang mungkin berbeda dari pemilik yang sebelumnya, Doni Megantara, ayah saya... semoga kami bisa mengembangkan perusahaan dengan lebih baik " ucapku membuka presscon dengan kalimat yang berusaha kususun dengan rapi meski aku dilanda rasa gugup yang teramat . " apa yang membuat anda muncul ke publik dan mengambil alih M construction pada akhirnya ?" . " bukankah anda sudah menikah ? kenapa anda jarang tampil dengan suami anda selama satu tahun ini ? ". " suami anda adalah Presdir Cha dari C group di korea , kenapa anda pindah ke Indonesia ? ". " apakah benar rumor yang mengatakan anda telah berpisah dengan Presdir Cha ? " . Sudah kuduga , aku akan menerima banyak pertanyaan begitu membuat penampilan perdana di publik. Aku tidak ingin menjawab semua itu sekarang. Aku mencoba tersenyum dan mempertahankan ekspresiku untuk tetap terlihat tenang. " konferensi pers hari ini hanya mengenai , pemberitahuan tentang saya sebagai pemilik M Construction yang baru, jadi saya tidak akan menjawab pertanyaan apapun, terimakasih " ucapku santai sebelum berjalan pergi.
[ AUTHOR POV ]
SEOUL, KOREA
Hyun woo melangkah perlahan memasuki bangunan yang bahkan hampir tidak layak disebut rumah saat ini, dia menggeleng lemah setiap kali meihat botol botol soju atau wine menghalangi langkahnya. Sudah satu tahun. Pria tiga puluh tahunan itu selalu datang untuk sekedar mengantarkan makanan sebelum dia berangkat bekerja, mengurus C group selama setahun ini. "depyonim . . . " ucapnya mengguncang tubuh seorang laki-laki diatas sofa . "aku membawakanmu sarapan, bangunlah " ucapnya kesal , karena usahanya mengguncang pria ini tidak juga berhasil, sepertinya dia mabuk berat. "depyonim, sampai kapan anda akan begini terus , anda harus membersihkan diri, dan kembali ke kantor, aku tidak bisa terus menerus mengambil tanggung jawab selama anda tidak bekerja, aku tidak digaji untuk pekerjaan seberat itu, eh . . . " bujuknya, Lakilaki yang berusaha dibangunkan nya membuka mata dan menatapnya tajam, " hyung selalu mengangguku sepagi ini .. " ucapnya parau, penampilan nya terlihat lusuh.
" ahh depyonim, anda mabuk lagi semalam ? " tanyanya cemas dengan pandangan meneliti kearah penampilan sohyun yang duduk didepan nya. "pergilah kalau hyung hanya ingin memarahiku... palli ga ! " Sohyun mencoba mendorong tubuh pria di depan nya, "aku kesini mengantarkan makanan, dan ini" Hyun woo menyodorkan sebuah ponsel kepada laki-laki didepan nya. " lihat beritanya . . ." ucapnya singkat.
[ SOHYUN POV ]
" lihat beritanya . . ." ucap hyung singkat, menyodorkan ponselnya padaku. berita ? apa memang yang sepenting itu untuk kulihat ? " Zeva . . . ?" ucapku terkejut, melihat dia adalah topik utama berita di negaranya saat ini. dia baik baik saja, syukurlah. Dia bahkan terlihat lebih cantik. " tidak kah anda ingin menemuinya ? " suara hyung membuyarkan lamunanku, membawa ku kepada segenap kesadaranku. Ini hidupku yang sekarang, aku tidak ingin mengganggu wanita itu lagi. " anda harus menjelaskan semuanya, menjelaskan kalau bukan anda yang . . ." aku menatap tajam hyung, membuat dia menghentikan kalimat nya. " aku tidak ingin membahasnya " ucapku dingin, membuat hyung menarik nafas panjang. " kau ini memang bodoh dari dulu, habiskan waktumu dengan berguna dan baca ini . . ." balasnya tajam, melempar sebuah amplop coklat besar keatas meja. " semoga saja itu bisa membuatmu sadar" imbuhnya sebelum berjalan pergi.
[ ZEVA POV ]
"eomma, aku akan pulang terlambat karena ada pesta penyambutan di kantor , titip xavier baik baik ya . . ." ucapku sebelum mengakhiri pembicaraan dengan eomma di telepon. Xavier, aku bahkan baru berjauhan selama beberapa jam, tapi aku sudah merindukan nya, Xavierku.
--- FLASH BACK ---
Suara orang orang panik terdengar bersautan , membuat aku terpaksa membuka kelopak mataku yang terasa sangat lelah. "nona, apa bisa bantu kami dengan no ponsel keluarga anda ? nona nona . . . ." aku meliha pria berjas putih dan beberapa wanita disampingnya mencoba mengguncang tubuhku. Aku menyebutkan nomor ponsel eomma dan aku merasakan sesuatu yang menyengat ditanganku, sepertinya salah satu dari mereka menyuntikan sesuatu kepadaku, semuanya tiba-tiba buram , dan menggelap.
Aku membuka mata dan melihat eomma sedang mondar mandir cemas di dekat ranjang tempatku berbaring. " sayang kau sudah sadar darl . . ." ucapnya cemas menyentuh pucuk kepalaku. "mom dimana aku ? " tanyaku parau. "kita dirumah sakit, seseorang menemukanmu pingsan di jalan, dan kau meminta dokter menghubungi eomma, makanya eomma langsung kemari dari hotel " jelasnya membuatku mengingat apa yang baru saja kualami. "bayiku . . . " suaraku mulai bergetar."sayang apa yang terjadi padamu ? kau beruntung sekali, bayi dalam kandunganmu baik baik saja kau hanya mengalami pendarahan ringan karena terkejut berlebihan " eoma berbicara dengan nada cemas yang bisa kupahami sebagai seorang ibu.
" jadi maksud eomma , babynya masih didalam perut ku ?" tanyaku ragu. Eomma mengangguk membuat kelegaan menyeruak membanjiri perasaan ku saat ini. syukurlah , aku idak kehilangan semuanya.
--- FLASH BACK END ---
Xavier, miliku. batinku sebelum pergi ke butik untuk mencari gaun , untuk dikenakan pada pesta penyambutan sore ini.
---
Mini dress hitam lengan panjang dengan tile polos dibagian dada menjadi pilihanku untuk hari ini, aku ingin terlihat tidak terlalu formal.
Pesta di kantor benar benar meriah dengan beberapa DJ yang sengaja didatangkan untuk memeriahkan suasana, aku cukup terkesan, tapi tetap saja aku tidak begitu menyukai pesta. Aku pergi berjalan di luar, mencari angin setelah menyapa beberapa tamu penting, rasanya pengap di dalam, tidak banyak orang yang kukenali. satu tahun, sudah satu tahun ternyata, batinku.
perasaan aneh macam apa ini ? aku tiba tiba merasa sedih dan gelisah seolah sedang ada yang memikirkan ku saat ini.Angin malam memang hal yang paling membuatku merasa lebih baik selama satu tahun ini , aku berjalan di jalanan sekitar kantor , langkahku terhenti ketika aku melihat seorang pria yang sedang berdiri dalam kegelapan dan memandang kearah langit, bukan orang jahat ? penculik ? perampok ? . Baru saja aku akan berbalik arah ketika laki-laki itu juga berbalik dan aku bisa melihat wajahnya dengan jelas.
" I found you " ucapnya dengan suara yang membuat hatiku seakan dicambuk .