NOIR (END)

By MelodyJeon_

40.2K 5.5K 2.6K

Suatu negara di atur oleh Pemerintah. Pemerintah di Atur oleh Hukum. dan Hukum bisa di beli oleh orang yang m... More

Cast
Noir
Prologe
Power
Plan
Loup
Meet Them
Spinne
Cellulare
Amare
Die Frau
Masquerade
Almacén
Comienza
Trono Real
Enojado
Loialitate
Otravă
Aripi
Perlă Neagră
Pădure
Soupçon
Joker
Joker 2
Segreto
fragment de mémoire
deuxième morceau
Peligro
Quien
Qui
Faux
laberinto
empezar
entonces
Abaddon
Las ultimas piezas
Intruso
Hada
Mammon
Fin heureuse (Final Chapter)
Maze

lui

602 92 34
By MelodyJeon_

Crashhhh!!!!

Dug!

Dug!

Dug!

Suara pantulan kepala Yuvin yang terputus dari tubuhnya terdengar nyaring di dalam Dome.

Jinwoo terpekik di tempatnya, tangan nya memegang pundak Dohyun yang melebarkan matanya tidak percaya.

semua orang terdiam di tempatnya. Mereka syok dengan apa yang baru saja mereka lihat.

Yohan memenggal kepala Yuvin dengan tenang.

"ABADDON! KAU GILA?! ADA APA DENGANMU?!" teriak Minkyu

Yohan tercekat di tempatnya. Dia merasa bingung dengan apa yang baru saja dia lakukan. Bodoh. Yohan bodoh.

"Apa yang terjadi disini?" suara Minhee terdengar dan dengan spontan Minhee menutup mulut nya kaget ketika melihat kepala Yuvin yang sudah terpisah dengan tubuhnya.

"Siapa yang melakukan ini?" tanya Yunseong

"Jelaskan padaku sialan! Ada apa dengan mu?! Sebenarnya ada apa dengan kalian semua?!!" teriak Minkyu menarik kerah baju Yohan.

Yohan diam. Tatapan yang semula terkejut di gantikan dengan tatapan dingin nya.

Tangan nya melepaskan tangan Minkyu dan berjalan menaiki anak tangga menuju ke kamarnya.

"Singkirkan dia" ucap Yohan dengan tenang.

Dongpyo terdiam di tempatnya berdiri. Kenapa reaksi Yohan harus berlebihan ketika Yuvin menuduhnya?




.
.
.




Hyeongjun membuka matanya dan sedikit menengadah untuk melihat Dominan yang sedang mengusap punggungnya dengan tatapan lembut miliknya.

"Apa aku terlalu lemah?"

Wonjin menggeleng "kau terlalu kuat"

"Sepertinya aku Monster yang sebenarnya"

"Kenapa berfikir seperti itu?"

Hyeongjun diam.

"Lucifer memiliki alasan melakukan hal itu. Aku yakin, dia tidak bermaksud membuangmu. Dia sangat menyayangimu"

Hyeongjun diam.

"Jangan berfikiran bahwa dia-

"Dia ingin melindungi ku? Kau dan yang lain nya pun sama. Sebenarnya apa yang terjadi?"

Wonjin diam. sejujurnya dia pun kurang mengerti apa yang sebenarnya terjadi dan kenapa Beelzebup ingin memusnahkan Hyeongjun.

Dia hanya tau mengenai ramalan yang belum tentu kebenarannya.

"Aku juga tidak tau" ucap Wonjin

"Kau mempertaruhkan nyawamu untuk berbohong padaku?"

Wonjin menggeleng "lakukan kalau memang itu membuat mu percaya"

Hyeongjun diam. Tidak bisa. Dia tidak bisa lagi tinggal diam.

Ini semua terlalu rumit saat ini.

Dan jalan satu-satu yang bisa membantunya hanyalah Minkyu.



.
.
.




Minkyu tengah menatap keluar jendela di kamarnya ketika otaknya mengingat apa yang Yuvin katakan.

"Penyusup" gumam Minkyu dengan senyum yang sulit di artikan

"Semakin menarik" ucap Minkyu

"...joker" lanjutnya

"Atau mungkin abaddon?" ulangnya dengan kerutan keningnya.



.
.
.




Suasana unit Nci terlihat sangat sunyi saat ini. Minkyu melihat sekitarnya. Yunseong tengah mengecek berkas kasus dengan Junho, Dohyun tengah bermain game dan Jinwoo entah apa yang anak itu lakukan.

Dia sendiri sedang memainkan pulpen di tangan nya. Tidak ada yang berniat berbicara apalagi setelah kejadian Yuvin kemarin malam.

"Minkyu"

"Ace?!" Dohyun terlihat terkejut ketika melihat Hyeongjun yang masuk ke dalam Unit seorang diri begitu juga Junho, Yunseong dan Jinwoo yang sudah keluar dari tempat kerjanya untuk bertemu Hyeongjun

"Ikut aku" ucap Hyeongjun menarik tangan Minkyu

"Mau kemana?" tanya Minkyu

"Hanya ikut-

"Mau mengajak ku kencan ya? Woah kesayangan Minkyu sedang merindukan Minkyu ya? Aku juga merindukan mu" ucap Minkyu

Sedangkan Hyeongjun hanya diam tidak menanggapi. Yang terpenting saat ini dia harus bicara dengan Minkyu.

"Ace-

"Jika ada yang mencariku katakan aku sedang membantu Minkyu mengurus kasus" ucap Hyeongjun melihat ke arah Junho yang tadi sempat mau mencegahnya.

"Aku akan ikut" ucap Yunseong

"Tidak. Tetap disini" ucap Hyeongjun keluar unit dengan Minkyu yang mengerutkan keningnya bingung

"Ace.. Ada sesuatu?"

"Ya. Aku membutuhkan mu saat ini" ucap Hyeongjun



.
.
.




Wooseok terdiam ketika matanya melihat Jinhyuk yang sudah berada di depan nya. Matanya melihat ke arah Seungyoun yang menunduk tidak berani melihatnya.

"Wooseok-ah -

"Langsung pada intinya saja" ucap Wooseok

Jinhyuk tersenyum miris di tempatnya. Sepertinya Wooseok sangat membencinya.

"Biarkan aku bertemu dengan Hyeongjun"

"Tidak"

"Dia anak ku"

"Dia milik ku" ucap Wooseok

Jinhyuk mengangguk "aku berjanji tidak akan mengambilnya darimu.. Aku hanya ingin bertemu dengan nya"

"Untuk apa?"

"Biarkan dia bertemu dengan Hyeongjun. Wooseok-ah" ucap Seungwoo yang baru saja memasuki ruangan dengan Hangyul di sebelahnya

Wooseok diam. Begitu juga Jinhyuk yang tidak berniat sedikit pun melihat ke arah Seungwoo.

"Biarkan dia bertemu dengan Hyeongjun dan biarkan dia memberitau apa yang sebenarnya terjadi dengan Alex" ucap Seungwoo membuat Jinhyuk membeku di tempatnya ketika mendengar penuturan Seungwoo.



.
.
.




Minkyu melihat ke arah Hyeongjun yang tengah memejamkan matanya dengan helaian rambut yang tersapu angin lembut.

Jika saja Minkyu manusia, mungkin dia sudah menghela nafas melihat Submissive di hadapannya terlihat rapuh saat ini. Dan Minkyu tidak suka itu.

Minkyu berjalan pelan ke arah Hyeongjun dan berdiri tepat di sebelah Hyeongjun membuat Hyeongjun membuka matanya ketika merasakan kehadiran Minkyu di sebelahnya.

Keduanya terlihat diam dengan pikiran masing-masing. Hanya sunyi yang meyelimuti dan kunang-kunang sebagai penerang mereka saat ini.

"Kenapa tidak mau bertanya lagi alasan aku menarikmu kemari?" tanya Hyeongjun memulai pembicaraan setelah beberapa saat keduanya hanya saling diam.

Minkyu tersenyum "aku tidak berani"

Hyeongjun melirik Minkyu yang tengah memandang pemandangan Kota dengan kunang-kunang di hadapan nya dengan diam.

"Aku memang bodoh Hyeongjun-ah. Aku tau, di bandingkan Wonjin dan Yohan otak ku yang paling kecil. Meskipun aku selalu bertingkah konyol dan menyebalkan tapi aku tidak sebodoh itu hingga aku tidak tau saat ini apa yang tengah kau rasakan" ucap Minkyu

Hyeongjun diam

Minkyu tersenyum "aku tidak berani bertanya 'ada apa denganmu?' atau pun 'kau tidak apa-apa?' karena aku tau saat ini kau jauh dari kata baik"

"Aku juga tidak mau bertanya alasan nya mengapa kau seperti ini yang aku tau hal itu pasti sangat menyakitimu" lanjutnya

Hyeongjun diam

"Selama ini aku mengetahuinya. Mengenai hubungan yang terjadi di antara Kau, Wonjin dan Yohan. Mengenai kalian yang diam-diam memiliki misi masing-masing, atau pun Yunseong dan yang lain nya yang memainkan peran mereka dengan baik"

"Mengenai kau yang mengeluh dan mencoba mencari tau jati dirimu. Dan kau yang tengah kebingungan tentang siapa dirimu. Meskipun aku terlibat bodoh dengan berpura-pura tidak tau dan tidak percaya, tapi aku mengetahui semuanya. Sama seperti kalian yang memainkan peran kalian dengan baik, disini pun aku mencoba memainkan peran ku dengan baik" Ucap Minkyu

"Minkyu-ah"

Minkyu melihat ke arah Hyeongjun dengan senyum di bibirnya "Hyeongjun-ah. Entah apa peran ku sebenarnya disini, apakah aku pemeran utama nya? Atau kan hanya pemeran pendukung. Aku hanya ingin melakukan yang terbaik. Mungkin kah Wonjin pemeran utamanya? Atau kan Yohan pemeran keduanya setelah Wonjin dan aku hanya pemeran pendukung keduanya? Aku akan tetap disini bersama mu"

"Jadi.. Kesayangan Minkyu mau meminta bantuan apa dariku?" tanya Minkyu

Hyeongjun terdiam, mendengar penuturan Minkyu yang terdengar tulus membuatnya tersentuh dan hatinya menghangat.

Kenapa? Kenapa Hyeongjun tiba-tiba merasakan hal ini pada saat dia sudah memutuskan siapa yang akan menemaninya nanti?

Kenapa hatinya mulai menginginkan Minkyu? Padahal jelas-jelas dia hanya merasa detakan saat dengan Wonjin dan senang ketika berada di dekat Yohan.

Tanpa di sadari Hyeongjun sudah memeluk Minkyu "tidak. Jadilah pemeran utama disini"

Minkyu diam "Hyeongjun-ah"

Hyeongjun memeluk Minkyu dengan mata yang sudah terperjam nyaman dan Minkyu yang sudah memeluk Hyeongjun erat.

"kau tidak perlu menjadi seperti ini hanya untuk mendapat informasi dariku" ucap Minkyu

Hyeongjun menggeleng "tidak. Aku-

"Kau ingin tau mengenai apa?" tanya Minkyu

"Yong Yi?"

"Penyihir busuk itu?! Untun apa?!"

"Dia sempat mengatakan poci. Aku tidak mengerti apa maksudnya"

"Ah~ dia memang terkenal dengan penyihir yang bisa membuat ramuan untuk mahluk hidup bertemu dengan mahluk yang sudah tidak ada aku dengar kau akan mengetahui apa yang ingin kau tau mengenai masa lalu mu juga"

Hyeongjun diam. Tapi, Yong Yi sudah tidak ada saat ini.

"Mau mengecek ke rumahnya? Aku rasa dia meninggalkan sesuatu yang berharga untuk mu kalau dia bicara mengenai poci dengan mu"

Hyeongjun mengangguk "hm"




.
.
.




Dongwook membuka pintunya ketika mendengar seseorang berteriak dan menggedor pintunya kuat.

Lelaki di depan nya tersenyum ketika melihat Dongwook. "Kenapa lama sekali?" tanya nya

Dongwook menghela nafasnya. Dia sudah bisa menebak ini akan terjadi.

"Dimana Jinhyuk?" tanya Dongwook

Lelaki di depannya tertawa pelan "tidak mau menanyai kabar ku terlebih dahulu? kau sudah lama sekali bersembunyi disini"

Dongwook tersenyum "aku baik Lee Seung Gi-ssi"

Seung gi tarsenyum "kau tau dia menyuruhku kemari untuk apa"

"Membunuh ku. Lakukan tapi aku meminta padamu untuk tidak mengusik Wooseok dan yang lainnya"

"Bukan aku"

Dongwook mengerutkan keningnya

"Dia yang akan membunuh mu" ucap Seung Gi melihat ke arah Jinhyuk yang sudah menatapnya dengan mata memerah menahan tangis

Dongwook terdiam. Namun tersenyum tipis setelahnya.

"Maaf Aboji"

Crashhhhhh!!!!!!

"Kau..."

"Aku bersumpah! Tidak ada pilihan lain! Dia mengatakan padaku kalau dia akan membebaskan kau dan anak kita jika aku membunuh Alex"

"BAGAIMANA MUNGKIN KAU BERFIKIR SEPERTI ITU?!!" teriak Wooseok sedangkan Seungyoun dan Seungwoo hanya diam. Bingung mau bereaksi seperti apa

"KAU TAU DIA SANGAT MENYAYANGIMU!" teriak Wooseok

"Maaf aku mohon percaya padaku-

"kau tau?! Aku tidak akan pernah membiarkan Hyeongjun bertemu denganmu!! Pergi!!"

"Wooseok-

Brak!

Suara pintu terbuka dengan kuat menghentikan perdebatan yang terjadi di dalam ruangan besar bergaya klasik itu.

Minhee menatap Wooseok di depannya. "Aku menemukan nya"

"Kau menemukan nya?" tanya Wooseok

Minhee mengangguk

"Dimana Hyeongjun?" tanya Wooseok



.
.
.



Hyeongjun berjalan dengan tangan Minkyu yang menggengam tangan nya. Mereka berjalan memasuki kamar Yong Yi dengan Minkyu yang menutup hidungnya membuat Hyeongjun tertawa pelan di tempatnya.

"Kenapa tertawa?! Ada yang lucu?!" tanya Minkyu kesal

"Kalau bukan karena kau kesayangan ku aku mana sudi datang ke rumah busuk ini" lanjut Minkyu kesal

Hyeongjun tertawa "iya tau. Baik sekali, terimakasih ya"

"Nah begitu kan manis. Seharusnya kau bersikap manis padaku dari dulu Ace"

"Ck!"

"Kau menemukan nya?" tanya Minkyu

Hyeongjun menggeleng "tidak"

"Bisa cepat temukan? Demi apapun aku pusing mencium bau busuk ini" rengek Minkyu

"Sabar sialan!"

"Baru saja aku mengatakan kau manis sekarang sudah galak lagi"

Hyeongjun mengedikan bahunya acuh. Matanya kembali berpendar untuk mencari poci yang di maksud Yong Yi.

"Hyeongjun ini" ucap Minkyu melihat Poci kecil yang memiliki warna berbeda sendiri dengan poci lain nya.

"Kau yakin?"

"Tidak. Mau mencobanya?" tanya Minkyu

Hyeongjun mengangguk.

Keduanya diam dengan mata saling melirik.

"kenapa diam?" tanya Minkyu

"Kau tidak mau mencobanya lebih dahulu?" tanya Hyeongjun

"Tidak mau! Kalau ini salah dan aku mati bagaimana?!"

"Jadi kau lebih memilih aku yang mati?!"

Minkyu menggeleng "lagi pula cairan ini hanya satu teguk"

Hyeongjun diam. Benar juga.

"Kemarikan" ucap Hyeongjun merebut poci yang berada di tangan Minkyu

"Kau yakin?" Tanya Minkyu

"Hm" Hyeongjun mengangguk. Meskipun hatinya ragu namun dia tetap meminum cairan yang berada di poci.

Rasa pahit yang kuat menyeruak ketika Hyeongjun meminumnya. Sesaat Hyeongjun terdiam dengan Minkyu yang melihat Hyeongjun penasaran sebelum gelap menguasai dirinya.

Bruk!

"Hyeongjun!!" pekik Minkyu yang kaget ketika melihat Hyeongjun yang terjatuh tidak sadarkan diri.

"Hyeongjun.. Bangun kau bisa pingsan juga ya? Kau kan Vampire" ucap Minkyu sedikit memangku Hyeongjun yang tidak sadarkan diri sebelum-

BRAK!!!

Dobrakan pintu yang kuat terdengar dengan beberapa tentara yang masuk ke arahnya dan mengarahkan senjatanya ke arah Hyeongjun yang tidak sadarkan diri dan Minkyu yang terkejut di tempatnya.

"Aku menemukan mu"




.
.
.




Prank!!!

Eunsang Terdiam ketika tabung kimia yang dia bawa terjatuh begitu saja. Firasatnya tiba-tiba buruk saat ini.

Hyeongjun.




.
.
.




"Apa maksudmu Hyeongjun pergi dengan Minkyu?" tanya Wonjin

"Hyeongjun Hyung tidak mau di temani" ucap Dohyun

"Sial! Apa yang aku bilang tentang dia yang tidak bisa pergi sembarangan sekarang?!" ucap Wonjin

"Dimana Yohan?" tanya Dongpyo

"Aku belum bertemu dengan nya Hyung" ucap Dohyun

Wonjin berlari keluar Dome dengan cepat. Sungguh dia khawatir sekarang, bukan dia meragukan Minkyu hanya saja Minkyu kurang ahli dalam bela diri dan dia sangat khawatir dengan Subbmissive nya saat ini.




.
.
.




Hyeonjun membuka matanya dengan perlahan. Tangan nya memegang kepalanya yang terasa sakit.

Matanya berpendar dan sedikit mengerutkan keningnya ketika nuansa rumah ini seperti rumahnya sewaktu kecil.

"Akhirnya kau datang"

Hyeongjun menoleh melihat lelaki paruh baya yang tersenyum memakai Coat coklat dengan baju bergaya formal.

"Akhirnya aku bisa bertemu dengan mu Hyeongjun"

"Kau siapa?"

Lelaki paruh baya di depannya tertawa pelan "aku orang yang kau cari. Kau bisa memanggilku Alex atau Dongwook"





























.
.
.




























Halohaaaaaaaaa 💕

Hehe maaf kalau makin ga jelas ya sayang. semangat bacanya ini mendekati final chapter ko 💕

Continue Reading

You'll Also Like

HER LIFE By hulk

Teen Fiction

7.4M 364K 64
Sudah terbit di Glorious Publisher. Dia, gadis culun yang dibully oleh salah satu teman seangkatannya sampai hamil karena sebuah taruhan. Keluarganya...
97.6K 24K 65
mereka berdua punya perjuangan masing masing.
10.5K 861 32
Ini adalah beragam cerita yucil dengan para abang nya yang kelakuaannya lebih bikin istigfar dan naik darah seorang bocil ini, inilah kisahnya dari y...
2.5K 490 33
"Kepakan sayapmu dan teruslah terbang. Karena setiap hitungan kepakan maka aku hidup dan setiap detik tingginya kamu terbang adalah jiwaku." -Divaela...