Sesorang murid duduk menghadap ke jendela memperhatikan telapak tangan kirinya yang bekas luka oresan benda tajam
Dia mendengar seseorang pembuka pintu perpustakaan, ruang dimana dia duduk.
Renjun membuka pintu dan memasuki perpustakaan. Ruang itu luas. Renjun berjalan melewati beberapa rak buku. Masih belum menemukan yang dicari.
Murid yang tadi duduk itu memperhatikan renjun dari jauh.
Renjun akhirnya sudah menemukan yang dicari. Dia mengambil beberapa buku langsung.
Renjun duduk di lantai dan membaca buku itu satu per satu.
"Pelupa? Tidak bukan yang itu." renjun melanjutkan ke halaman-halaman selanjutnya.
"Amensia? Memang terdengar mirip. Amnesia total... Kehilangan sebagian ingatan? Ah aku tidak tahu."
Renjun mulai lelah membaca buku-buku yang makin bertumpuk itu.
Badannya sudah terasa pegal karena terlalu lama duduk dan leher juga karena terus merunduk saat membaca.
Dia meregang tubuhnya meluruskan kaki dan lengannya, dan menggerakkan leher ke kanan dan ke kiri dan menengadahkan kepala keatas. Dia melihat ada yang bergerak di rak buku di depannya.
Sebuah buku terlihat bergerak.
Renjun memicing matanya, menyakinkan penglihatannya. Benar. Buku itu bergerak gerak kecil.
Dengan rasa penasaran renjun berdiri dan mendekati rak di depannya. Mengulurkan tangannya dan mengambil dan menarik buku itu keluar dari rak buku.
Dia melihat sampul buku dengan dasar hitam dan gambar bunga-bunga kecil berwarna merah muda memenuhi sudut sampul.
.....
Renjun terkejut dengan huruf-huruf yang bergerak dan kembali tersusun rapi pada sampul buku itu.
'SECRET'
Itu yang tertulis sebuah buku itu.
Renjun ingin mengecek buku itu, membuka beberapa halaman dan sesuatu terjadi. Dia langsung menutup bukun.
Renjun terbelalak, dia bisa melihat sebuah kejadian di kepalanya. Dia seperti mendapat gambar masa depan.
Lucas berada di hadapannya, mereka ada di perpustakan.
"Kau mengikutiku sampai kemari?" tanyanya.
Renjun melihat diri sendiri berjalan melewati lucas tanpa menghiraukan.
lucas menarik tangannya Membuat renjun yang ada dibayangkan itu behenti henti dan menatap lucas.
"Sudah cukup." kata lucas.
Lalu bayangkan itu menghilangnya digantikan bayangan kejadian yang lain.
Di kantin, Renjun melihat felix salah satu teman sekelasnya mengganguk pada chenle yang duduk di meja depannya. Chenle tersenyum penuh maksud.
Lalu renjun melihat kaki chenle menyandung seorang, mangkuk terisi kari terbang. jaemin terjatuh disamping seorang yang ternyata itu renjun sendiri, semangkuk dari jatuh dan tumpah mengenai bajunya renjun kotor dan baju jaemin juga kotor.
Banyak murid yang merekam mereka dengan ponsel. Lalu terakhir renjun melihat hendery mengulur tangannya.
Renjun tersentak dan bayangan itu hilang.
Barusan itu apa??
Dia bernafas dengan cepat mencoba menenangkan dirinya. Tidak tahu apa yang tadi dilihatnya. Dia mencoba mencerna tapi justru dia menjadi panik tanpa sebab membuat tubuhnya tidak seimbang.
Dia melangkah mundur mencari pijakan tapi kakinya tersandung, buku yang di pegangnya terlempar dan tubuhnya robot beruntung seorang menahan dengan satu tangan.
Renjun memutar badannya dan mendapat lucas berdiri disana.
Lucas memasang wajah tidak suka, menghela nafas berat.
"Kau mengikutku sampai kemari?" tanyanya.
Itu membuat renjun tertegun lalu renjun berjalan melewati.
Dia tidak menjawab pertanyaan lucas. dan beranjak pergi. Tapi, lucas menahan tangannya.
"Sudah cukup." kata Lucas.
Renjun menggeleng tidak percaya. Dia melepaskan tangannya dari genggaman lucas dan langsung lari keluar dari perpustakaan.
Ekspresi wajah lucas, lokasi dan apa yang dikatakan lucas sama persis seperti bayangan yang muncul sebelum ini.
Kali ini renjun sudah mencapai titik kebingungannya. Dia tidak bisa berpikir apapun. Mungkin benar dia sudah gila.
Dia berlari menuju pintu, ingin meninggalkan perpustakaan.
Lucas berjalan mengejar renjun tapi sesorang menariknya membuat dia berhenti.
"Aishhh, itu sangat mengganggu" kata jungwoo melingkar di lengannya lucas.
"Bagaimana kau bisa bertahan denganya selama 10tahun? Itu bukan hanya cinta tak terbalas biasa. Itu namanya menguntit. Astaga aku merinding." lanjutnya pada lucas yang masih melihat renjun pergi.
Lucas tidak merespon ucapan uke yang selalu menempel kemanapun dia pergi itu. Meskipun lucas sebenarnya ingin menyanggah perkataan jungwoo.
"Aku saja sangat muak dengannya. Pasti perasaanmu lebih buruk lagi" katanya dengan manja.
Lucas tetap tidak merespon.
Seorang melangkahkan kakinya dengan mantap, Berjalan melewati lucas, menabrak punggung bahu lucas dengan sengaja.
"Assshh hei!" panggil lucas dengan pelan tapi penuh gerakan. Murid yang memiliki badan tinggi itu tidak menghiraukan.
"Hei!" panggil lucas lagi yang sudah kesal. Kali ini dengan suara yang lebih kencang. Namun tetap tidak menghiraukan.
"HEI!!!" lucas semakin kesal.
Murid itu menoleh. Lucas tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas karena cahaya dari pintu yang cukup terang menutupnya.
Dia melihat nama tag murid itu, tapi tidak tertulis.
Murid itu kemudian sudah pergi dan meninggalkan perpustakan.
Lucas yang kesal bergegas mengejar murid itu. Tapi jungwoo sudah menarik tangannya lucas lagi.
"Kau mau kemana?"
"Kau mengenalnya?" tanya lucas pada jungwoo
"Tidak" jawab jungwoo
"Lucas, kapan kau akan menboncengku dengan motormu?" tanya jungwoo dengan masih manja pada lucas
Lucas tidak menghiraukan. Dia masih kesal dengan renjun yang terus menguntit kemana siapa anak murid itu berani menabrakku tadi.
********