Suasana sekolah masih seperti biasanya
Diya dan kedua temannya, Maya dan Harry masih tetap memfavoritkan teras depan ruang komputer untuk mereka bersantai sebelum memasuki jam pelajaran
Dari tempat ini semua sudut bisa terlihat, dari mulai lapangan basket, mushola, dan kelas lainnya
Hanya kantin saja yang tidak bisa dilihat dari tempat ini
Harry masih asik dengan permainan gamenya mobile legen
Dan Maya masih selalu sibuk dengan sosmednya
Kadang meramaikan grup whattsapp yang isinya dia lagi dia lagi 🤭🤭
Sementara Diya terlihat tak sesibuk kedua temannya
Hanya ada chat dari si pacar yang mengatakan bahwa dia tidak sekolah karena harus terbang ke singapura lantaran kakeknya sakit dan harus di rawat di negeri sana
" uhh bete " keluh Diya matanya melirik kearah Maya
Kemudian ia melirik ke sebelah kanan arah mading yang hari ini tumben sekali banyak dikerubungi oleh murid-murid
" May .. May .. ada apa sih ? " tanya Diya sambil menepuk bahu Maya namun matanya mengarah ke mading
" apaan ? " tanya Maya menoleh
" kayaknya ada pengumuman penting " ucap Diya
Maya menoleh kearah mading
" yuk ah liat " Maya mulai bangkit dari duduknya begitu pula dengan Diya
" eh Har,ikut gak ?" ajak Maya
Harry yang tetap sibuk dengan gamenya cuma menggeleng.
Maka Diya dan Mayapun pergi meninggalkannya sendirian
Mereka berdua berjalan kearah mading yang di penuhi oleh murid-murid
" woy miniarta mikromini!, ada apa sih ? " tanya Maya kepada seorang siswi yang tak lain adalah Minny sambil menepuk bokongnya
Minny menoleh pada yang menepuk bokongnya
" liat aja sendiri punya mata kan " jawab Minny ketus
" ihh ngeselin lu !!" Ucap Maya
" woyy ..awas awas ! Minggir ..!! " serobot Diya ditengah-tengah kerumunan
Yang lain langsung bubar saat Diya menyerobot untuk sampai di depan mading yang lumayan besar itu
Sebuah pengumuman yang di buat oleh ketua OSIS Antonio terpapang jelas
Bahwa sabtu ini akan ada rekreasi ke pantai ancol sebelum ulangan umum di mulai
Tujuanya untuk merilekan pikiran sebelum menjalani ulangan semester
" wah ide bagus nih " ucap Maya saat membaca pengumuman itu
" bosen ancol terus, yang kerenan dikit ke ah, ke bali gitu atau lombok " sahut Diya lalu berbalik badan dan meninggalkan tempat itu
Maya mengikuti langkah Diya
" bali sama lombok memakan waktu dan biaya banyak woy " ucap Maya
Diya menyengir
" jadi gimana ? " tanya Diya
" berangkat ... " ucap Maya
***
Berangkat ke pantai kita . .🤭🤭
Anton terlihat sibuk mengatur acara jalan-jalan dadakan ini
Bersama wakil nya Citra ia coba mengatur bus untuk di bagi-bagi
Jalan-jalan ini lumayan banyak di minati, terbukti ada tiga bus tersedia untuk mengangkut murid dari kelas sembilan, sepuluh, dan sebelas
" ko gua punya filling liburan ini gak akan seru sama sekali ya " ucap Diya yang sudah berada di bus bersama genknya
" ah karna gak ada Abhi kan " ucap Maya
Diya melirik Maya
" wihh asik nih anak IPS sama IPA satu bus " ucap Adit yang baru naik ke bus
Di punggungnya terdapat ransel berwarna biru benhur dengan ukuran 35liter
Diya dan Maya menoleh ke arah laki-laki yang baru dateng itu
" pindah bus, ayo " ajak Diya lalu bangun dari duduknya
" woy mau kemana ? Udah mau berangkat nih!! " ucap Adit
Tapi Diya maupun Maya tak menggubris ucapan Adit
" bus lain udah penuh, balik ke dalam kita berangkat " ucap Anton menghadang dua gadis itu
" kita sanggup berdiri sampe tujuan " ucap Diya tetap menyerobot hadangan sang ketua OSIS itu
" minggir !" Dorong Maya sehingga membuat si wakil ketua OSIS Citra hampir terjatuh, untung saja ada Anton yang sigap menahan tubuh Citra
Kedua gadis itu pergi ke bus yang sudah terisi penuh
" anjritt tu orang dua! " ucap Anton kesel
" sabar kak " ucap Citra menenangkan emosi Anton yang terlihat sangat kacau oleh acara jalan-jalan dadakan ini
Anton masuk ke dalam bus bersama Citra
" tu cewek dua kemana Ton ? " tanya Adit pada Anton yang baru naik
" males liat lu makanya mereka kabur " jawab Anton
" ah cemen. Eh elu semua gak mau pada ikut pentolan lu noh " ucap Adit kepada teman teman Diya yang tersisa di bus itu
Teman-teman Diya cuma diam tak menghiraukan ocehan si playboy.
Bus berangkat star dari kota bogor ke pantai ancol memakan waktu 2 jam
***
" i love you Indonesiaku .. kau sangat indah sekali ..! " teriak Maya sambil melebarkan kedua tangan nya yang terbuka seraya menikmati hembusan angin dari lautan
Diya yang ada di samping Maya langsung duduk di atas butiran pasir dengan mata menatap luasnya lautan yang begitu tenang tanpa ombak besar
" naik perahu ke tengah laut berapa ya kira-kira " ucap Maya saat matanya melihat beberapa perahu ada di tengah laut
" 25ribu " jawab Diya sok tahu
Maya ikut duduk di samping Diya
" seru kali ya kalau naik perahu dan melihat lautan lebih dekat " ucap Maya
" ya seru kali, lu ajak sana si Harry " ucap Diya
Tangannya mulai mengeluarkan ponsel dari ranselnya untuk membuat instastorys di instagram
Maya menoleh kekiri lalu kekanan kemudian kebelakang
" lah teman-temen kita kemana ya ? " tanya Maya
Diya tak menjawab
Matanya fokus pada layar ponsel yang sedang merekam situasai di pantai yang saat ini sangat ramai
" ada yang mau ikut naik perahu gak ? Gua udah sewa nih " ucap seseorang dari belakangnya
Maya menoleh sementara Diya tetap fokus pada ponselnya
Sangat rugi jika dia harus menoleh karna dari suaranya saja sudah jelas itu suara si playboy Aditya
" Die .. Abhi ... " ucap Maya menepuk pundak Diya
" berisik deh, Abhi masih di singapura " ucap Diya kini mulai uplod story instagram lagi
" ihh liat dulu sini .. " Maya membelokan paksa wajah Diya dengan kedua tangannya
Diya langsung terkejut saat matanya bukan hanya melihat si monyet kutub Aditya tapi ada Abhi juga
Tiba-tiba wajahnya memancarkan sebuah senyuman
" ko bisa sih " ucap Diya masih tidak percaya
Abhi cuma tersenyum
" ya bisa lah " sahut Aditya
" siapa yang nanya loe !! " matanya kini menatap sinis Aditya
" mewakili gua mah, daripada kayak orang bego cuma senyum-senyum doank " dongkol Aditya
" ayo naik perahu " ajak Abhi dengan mengulurkan tanganya pada Diya
Diya meraih tangan Abhi dan bangun dari duduknya oleh bantuan Abhi
Cuma ada beberapa di perahu
Ada Anton dan Max saja jadi kini semuanya berenam
Sebenarnya males banget naik perahu sama anak IPS apalagi orangnya menyebalkan semua macam Aditya dan Anton si ketua OSIS yang rada sok juga
" dilarang deketin Maya, jauh-jauh sono lu dari Maya " ucap Diya dengan telunjuk mengarah pada wajah Adit
" santai " jawab Aditya lalu duduk di belakang
" tuh kan indah banget kalau dari deket gini, airnya begitu tenang " ucap Maya saat perahu sudah sampai tengah
" setenang perasaan gua melihat elu baik baik aja " sahut Adit
" ihh itu temen siapa sih ! " ucap Diya kesel saat mendengar ucapan Adit kepada Maya sementara Maya sendiri tak menanggapi ocehan Adit
" temen aku " sahut Abhi
" ngeselin tau gak " ucap Diya
" kenapa jadi ngurusin Adit ? " tanya Abhi
Diya melirik Abhi dan tak menjawabnya lagi
Mereka berdua berada di sudut paling depan bagian perahu
Angin terasa lebih sejuk mereka rasakan dan hamparan luas lautan begitu nyata di pelipis mata
" kapan kamu pulang kenapa gak ngabarin aku ?" Tanya Diya
" suprise kan " ucap Abhi dengan senyum
Diyapun tersenyum
" lalu gimana keadaan kakek kamu ? "
" masih belum membaik, stroke menyerang bagian kakinya, kakek masih harus menjalani pengobatan disana "
" apa setelah ini kamu bakal terbang lagi ke sana ? "
" mungkin selesai ulangan, ah iya aku mau ngenalin kamu ke seseorang "
" siapa ? "
" Sonia .. "
" Sonia ...???? "
" ya Sonia .. "
" siapa Sonia ...? "
" selingkuhan aku "
" ekkhh ..Abhi !! " Diya replek mendorong tubuh Abhi hingga tercebur ke laut
Semua menoleh ke arah Diya saat mendengar sesuatu tercebur ke laut
" woy tolongin Abhi, dia gak bisa berenang ! " teriak Adit
" gua gak bisa berenang " sahut Anton
" apalagi gua " lanjut Max
Diya menepuk jidatnya
Kenapa semua laki-laki yang ada di sini tidak ada yang bisa berenang
Tanpa basa basi Diya langsung menceburkan diri ke laut untuk menolong Abhi
Padahal si bapak pemilik perahu baru saja mengambil pelampung dan siap untuk menolong Abhi
" tenang tenang ya " ucap si bapak pemilik perahu kini mencoba membantu Diya dalam menolong Abhi yang sama sekali gak bisa berenang
Abhi berhasil di selamatkan hanya saja dia tidak sadarkan diri
" Bhi bangun Bhi ... " ucap Adit menepuk pipi Abhi berulang kali
" eh itu sepatu nya buka dulu " ucap Anton
" kasih nafas buatan ke lu malah diem aja bego " ucap Adit kepada Diya
" ih! apaan sih " reaksi Diya
" apaan ih! eh Abhi jatoh karna elu dorong ya, gua liat sendiri jadi tanggung jawab lah " ucap Adit
" sudah tenang jangan ribut " ucap Si Bapak pemilik perahu ia kini coba menekan perut Abhi berulang kali sampai akhirnya Abhi tersadar
Banyak air keluar dari mulutnya
" ahh alhamdulillah Bhi elu gak jadi mati " ucap Adit
Diya menghela nafas lega saat Abhi kembali sadar
" laki-laki disini semua nya gak berguna " ucap Diya
" eh maksud lu apa ?! " tanya Adit kesel
" elu semua ketololan, jago hanya dalam satu bidang yaitu basket tapi gak ada yang bisa berenang " ucap Diya
" sebenarnya gua sih bisa berenang " sahut Max
" lah kenapa lu tadi bilang gak bisa ?" Tanya Anton
" gua takut aja di kibulin Abhi, nanti gua tolongin tau tau dia bisa berenang lagi, kan rugi gua jadi basah " jawab Max
" temen gak berguna lu ! " cela Diya
" ihh elu juga jadi pacar gak guna malah nyelakain temen gua aja " sahut Adit
" hadeh apaan sih ko jadi ribut gini " ucap Abhi
" maafin aku ya " ucap Diya sambil memegang pipi Abhi
Abhi tersenyum
________ masih lanjut 👉 part 35