"IM YUGYEOM KEMBALIKAN SEPATU KUUU"
Pria yang dipanggil yugyeom itu hanya terkikik berlari meninggalkan rumah tidak peduli teriakan dari suadara kembarnya dan terus berlari menyusuri komplek setelah jauh dari rumah perlahan senyum yugyeom hilang
Yugyeom memasuki taman dan duduk di bangku taman memandang beberapa anak kecil yang sedang asik bermain ayunan
"aku tau kaliansedang berduka"ucapnya ntah pada siapa
Yugyeom manusia biasa yang memiliki rasa peka saat ia terbangun dari komanya memang ada rona bahagia diwajah kedua saudaranya tapi rona kesedihan lebih mendominasi. Yugyeom pasti menjadi alasan mengapa mereka bersedih
"kenapa aku selalu menjadi alasan saudara ku tidak bahagia tuhan?"
Yugyeom memejamkan kelopak matanya menikmati angin yang meniup kering air matanya
**
Jaebum mengelengkan kepala dengan apa yang dilakukan kedua saudaranya tidak terlalu menanggapi jaebum bangkit dari kursi ruang makan
"hyung makananmu belum kau sentuh" kata bambam khawatir
Jaebum tersenyum paksa mengacak rambut bambam
"sekali tidak sarapan aku tidak akan mati bammie" kata jaebum lalu berlalu meninggalkan bambam seorang diri
"tapi kau selalu melewatinya setiap kau makan dirumah ini hyung" kata bambam
Bambam memandang satu kursi tempat seorang pemuda yang sudah mengisi relung hati hyung nya itu.
"ayo kita habiskan semuanya bam"ujar jinyoung tersenyum manis pada bambam
Bambam menitikkan air mata memandang bayangan jinyoung yang masih tersenyum pada bambam
"jinyoung hyung luka jaebum hyung ternyata sangat dalam" kata bambam
**
Jaebum menyandarkan kepalanya di jok mobil suasana sangat sunyi bahkan tidak ada suara sama sekali. Jaebum memejamkan matanya saat supir nya mengatakan jalanan sedang macet parah.
"ada apa sampai macet seperti ini" ucap jinyoung
Jaebum memandang kesamping kearah bayangan pemuda yang saat ini memasang tampang penasaran. Jaebum memandang sosok jinyoung merasa dipandangi jinyoung mengalihkan pandangannya kearha jaebum dan tersenyum
"wae?aku sangat manis kan?" ucap jinyoung dan mengedipkan matanya pada jaebum
"jinyoung ah beri tahu ku cara untuk melupakanmu?" ucap jaebum
Jaebum memandang sedih jinyoung ingatannya kembali pada malam itu malam sunyi yang membuat jaebum kehilangan cintanya
"jadi bagaimana jaebum ssi?" tanya jackson
Jaebum memasang wajah datar dan membuat kening jinyoung mengerut bingung
"ada apa ini?" tanya jinyoung
Jackson memandang jinyoung bagaimana pun jinyoung adalah sosok baik tetapi kebaikan jinyoung tidak menular pada takdirnya
Jackson menceritakan semuanya tetang diri nya dan yugyeom dan alasan kenapa mark menginginkan jinyoung
"kau adalah satu satunya harapan kami untuk kesembuhan yugyeom jinyoung ah" ujar jackson
Jaebum masih saja terdiam menatap jinyoung tidak ada perubahan dari ekpresi jaebum masih dengan wajah datarnya
"walaupun bersaudara darah bambam dan jaebum berbeda dengan yugyeom dan anehnya aku menemukan satu orang yang memiliki darah sama dengan yugyeom ku" kata jackson lagi
Tapi sekarang jinyoung tidak mendengarkan semua penjelasan jackson dan menatap kearah jaebum lalu tersenyum
"jangan bersedih" ujar jinyoung
Jackson menaikkan satu alisnya bingung dengan perkataan jinyoung lalu melirik kearha pandangan jinyoung tepat disebelahnya hyung dari orang yang dia cintai Im jaebum yang masih dengan wajah datarnya
"jackson aku setuju mendonorkan jantung ku tapi izinkan aku berbicara dengan jaebum empat mata" kata jinyoung yang masih memandang jaebum
Jackson ragu dia tau dengan pasti jaebum mencintai jinyoung dan takut jaebum akan merubah pikirannya
"aku berjanji tidak akan membuat jaebum berubah pikiran" kata jinyoung
Jackson menggaruk tengkuknya dan mengangguk menepuk bahu jaebum lalu meninggalkan bumyoung berdua
Jinyoung melirik sekilas kearah pintu lalu mengalihkan pandangannya kearah jaebum dan tersenyum
"aku tidak akan bertanya apa kau mencintaiku atau tidak" kata jinyoung
Jaebum masih dengan wajah datarnya memandang jinyoung
"kau tau mengenal mu adalah satu satuna hal paling membahagiakan seumur hidupku"
Jaebum berusaha untuk tidak menangis
"janganragu dan merasa bersalah jaebum hyung jalani hidupmu bahagiakan yugyeom dan bambam" kata jinyoung
Jinyoung mengelus tangan jaebum yang berada didekat tangannya
"aku senang setidaknya aku menjadi salah satu alasan kau akan tersenyum nanti"
Jaebum sudah tidak kuat melangkah menjauh dan meninggalkan jinyoung dia tidak akan sanggup jaebum pasti akan berubah pikiran kalau terus bersama jinyoung
"jaebum hyung aku mencintaimu" ucap jinyoung
"hiks hiks aku ingin hidup ingin memiliki tujuh atau sembilan anak bersama mu hiks hiks memarahi mu saat kau pulang mabuk hiks hiks membangunkan mu saat bangun pagi hiks memasak untuk mu hiks hiks membuatkan mu kopi ah ani kau suka cola aku kan mengomel saat kau menghabiskan stok cola di kulkas hiks hiks jaebum hyung kenapa aku ingin hidup hiks hiks aku cinta kau hyung"
Diluar ada jackson yang terkejut karena pintu tiba tiba terbuka
"kau tetap pada pendirian mu hebat juga" kata jackson
"lakukan aku akan kembali kerumah sakit" kata jaebum dan kembali melangkah ketempat yang membuatnya terus membuatnya semakin tidak ingin bernapas
Jackson mengangguk dan kembali memasuki ruangan yang akan menjadi saksi bisu kehilangan terbesar untuk jaebum
"jinyoung ah mianhe dan gomawo" kata jackson
Jinyoung memejamkan matanya ini saat nya
**
Jaebum tidak kerumah sakit dia lebih mengendarai mobilnya kearah pantai berjalan menyusuri pantai sampai kesebuah tebing memandang langit gelap angin meniup rambutnya yang mulai memanjang
Jaebum melepas kemejanya melepas celananya menyisakan bokser lalu melangkah mundur dan berlari kedepan melompati tebing dan masuk kelaut
"HIYAAAA" teriaknya
Ombak membawanya terombang ambing dingin nya air laut menusuk tulangnya jaebum membuka matanya dan berenang ketepi pantai berbaring dipasir menatap bulan dan bintang yang menghiasi langit
"kalian ingin menertawakan ku kan?" tanya jaebum entah pada siapa
"PARK JINYOUNG JANGAN PERGI"Teriaknya
"AKU MENCINTAI MU HIKS AKU MENCINTAI MU HIKS"
Jaebum bangkit lalu kembali naik keatas tebing dan kembali melompat
"JINYOUNG AH MIANHEE" teriak jaebum
Jaebum terus melompati tebing berulang ulang
Jaebum menghapus jejak air matanya saat supirnya memberi tahu kalau mereka telah sampai di kantor. Beberapa orang menyambut kedatangan jaebum tetapi jaebum dengan wajah datar berjalan dan tidak mengabaikan sapaan karyawannya
"jaebum ah"
Jaebum memandang kearah orang yang memanggilnya mark tuan dengan setelan jasnya melangkah mendekati jaebum
"kau lupa kita ada rapat pagi ini" kata mark yang melihat raut bingung di wajah jaebum
Jaebum mengangguk kecil lalu mereka berjalan berdampingan keruangan jaebum. Mark duduk disofa sedangakn jaebum duduk di kursi singgasananya
"kenapa kau tidak balikan dengan bammie?" tanya jaebum
Mark dan bambam tidak kembali padahal yugyeom telah bangun dan tak tega bertanya pada adiknya justru bertanya pada mark
Mark tersenyum miris mengingat kisah cintanya
"apa itu harus?" tanya mark
"tentu saja setidaknya ada yang bahagia disini" kata jaebum tersenyum miris
Mark menatap jaebum dengan pandangan bersalah
"kurasa pertunangan jackson dan yugyeom sudah cukup membahagaikan" ucap mark
"aku tidak mengerti kenapa aku kembali berteman dengna pria dungu seperti mu" hina jaebum
"karna kau pria bodoh dan cocok berteman denganku" balas mark
Jaebum dan mark terkikik
"bagaimana keadaannya?" tanya mark
"siapa? bammie?" tanya jaebum
Mark mengangguk ragu bagaimana pun dia sangat mencintai adik pemuda dihadapannya ini
"kau yang tak ingin bersamanya dan kau menanyakan keadaannya" ledek jaebum
"aku hanya harus menunggu jaebum ah"
"menunggu apa?dia mencintai pria lain dan melupakan mu"
"kau tau pasti bambam sangat mencintai ku"
"tidak ada yang tau hati manusia markeu"
Mark menaikkansatu alisnya
"apa maksud mu?"
"pria di klub pianonya sedang berusaha mendekati bambam"
Mark bangkit sedikit terkejut dia lupa satu hal bambam adalah pemuda yang dapat memikat orang
"ini rabu bambam ada les piano kan jaebum aku mari undur rapat milo akan segera melahirkan aku harus menemaninya selamat tinggal" kata mark yang pergi dengan tergesa gesa
Jaebum terkekeh dan membuka map dihadapannya
"bukan kah milo anjing jantan? Hahaha" tawa jaebum
**
"kau sudah bisa melangkah" kata seorang pemuda dengan jubah dokter
Pria manis mengangguk masih dengan seragam rumah sakit tangan kanan nya menutupi wajahnya yang terpancar sinar matahari
"kau lihat sendiri suatu keajaiban bukan jackson ah" kata pemuda itu
Jackson dokter yang memandang pria itu tersenyum
"jadi kapan pernikahan mu?"
"sebulan lagi" jawab jackson
"kau ingin ku beri kado apa"
"kesembuhan mu" ujar jackson
"hahaha dimana mark?"
"tadi dia ada bilang ada rapat pagi dengan im jaebum"
Jackson melihat perubahan wajah pria itu saat nama jaebum disebut
"kau harus bertemu dengannya" kata jackson lagi
Pria itu menggeleng dan menatap jackson
"kau harus bertemu dengannya jinyoung ah" ucap jackson lagi
HALLOOOOOOOO ANYEONG HASEYOOOOOOOOOOOOO
Lama tidak bertemu dan maaf author tidak bisa membalas coment kesibukan di dunia nyata benar benar berat dan here we go
Jangan lupa vote and coment yaaaaaaaaaaa