KissMark|| Jaeyong ⚠️🔞

By Milouniverse724

2.4M 153K 60.1K

Taeyong dengan segala imagine mengenai sang Jung tampan menjadikannya tak bisa menolak sentuhan manis yang su... More

Let Me Know You
Dare Me
.... .
Gak jadi
hemmm
F************
Ujian Hidup
Dear FF,
UpDate😘
What?!
Save.
BRoKe uP
Broke Up (no tipu-tipu)
New❗
Pamit
Ron
Hap
L
Share
So Hot
Werewolf(?)
What Do You Mean?
For Some Reason
Rise
Fifty Shades Of Jay
Miss Me?
Papa?
I Won't Let U Go like, Let It Go
Disappear
RUSUH ASTOFIRULOHHH :V
Eh Duntak :v
That Day....
"Channie Is Mine!"
After We Bare Our Choice
Daddy's Activites
Beauty Inside
Hello Btch
No One Asking
Because
Sparkling
Never Say Never
Celebration
Beach Mada-
My Daddy's Love
Affairs
If I Die Young
Level 17
Starry Night ( Level 17 Part 2 )
Bonus Chap : A New Year
The War
Bukan Notif Ayank mu
After War ( Level 17 Part 3 )
DUKUNG AKU DI NOVELME!
Spread My Legs For U

Stupid Stalker

25.2K 2.1K 187
By Milouniverse724

Semua berjalan sangat mudah awalnya. Taeyong merasa dunia nya kini hanya berpusat pada seorang Jung Jaehyun saja.

Semua orang bersorak saat tau pasangan yang tidak biasa ini memiliki hubungan yang sangat romantis. Sayup-sayup terdengar sedikit teriakan dari arah belakang.

Byurr!

"KAUUU!!!"

"Ups, maaf tanganku licin!"


Semua orang melongo sesaat. Jaehyun dan Taeyong yang sembari saling memperhatikan kedua wanita yang mengenal mereka saja tidak. Kecuali seseorang yang saat ini kepalanya mengeluarkan uap kemarahan. Jaehyun sangat mengenalnya. Gaun merahnya basah oleh cairan orange juice yang harganya saja sangat fantastis.

Ya... Mungkin sekitar 2,5jt lha jusnya:v

"KAUUU!! APA YANG KAU LAKUKAN!" ia berteriak, wanita satunya hanya bersmirk ria. "Aku tidak melakukan apapun. Aku hanya menghalangi niat jahatmu." ia tersenyum meremehkan. Tak peduli wanita yang tengah mencak-mencak itu sambil menenteng gaunnya keluar dari lantai dansa.

Wanita itu berbalik, "Dan kau!" ia menunjuk Taeyong. Jaehyun langsung menepis tangannya. "Kau tak berhak menunjuk-nunjuknya dengan jari-jari mu yang kotor."

Wanita itu tertawa remeh, "Aku berhak menunjuk-nunjuk makhluk hina itu! Tak kusangka, pria setampan dirimu malah mau menikah dengan laki-kaki kurus tak menarik seperti ini!"


"Tenang saja, aku juga tak tertarik dengan jalang sepertimu."

Wanita itu segera menarik tengkuk Jaehyun dan dengan cepat Jaehyun memelintir lengan sang gadis.

Krakkk

"AHHHH!!! LEPASHHH LEPASSKANN!!"

Jaehyun menyeringai, "Macam-macam lagi, kau tidak akan selamat ditanganku." bisiknya dengan nada bariton yang sangat menusuk ulu hati. Ia hanya tersenyum lalu segera melepaskan tangan sang gadis. Membiarkannya pergi di antara kerumunan orang-orang yang menyerngit tidak suka padanya.

Jaehyun beralih pada wanita satunya yang saat ini masih termenung melihat kepergian wanita gila itu. "Sebenarya, apa yang terjadi?"

Gadis itu menoleh, menyerahkan semacam alat penyetrum ringan yang dipasang di telapak tangan. Saat ini, alat itu agak basah karena cairan orange tadi. "Yang ingin ia lakukan adalah menyetrum pria manismu di depan banyak orang. Menganggapya suatu kecelakaan. Dan menghancurkan hari bahagia kalian." Taeyong yang mendengar hal itu agak terkejut. Tak disangka, wanita tadi ingin mencelakainya. Namun, kenapa? Mengenalnya saja tidak! Taeyong tidak mudah bergaul dengan orang banyak, ia salah satu tipe yang pemilih. Ia lebih suka berada di antara orang-orang kalem yang suka membaca buku.

"Apapun yang kau lakukan aku berterima kasih padamu. Andai tidak ada kau, mungkin aku sudah terkapar di lantai dan malam ini akan menjadi malam yang gelap." Taeyong menggenggam tangan wanita itu. Yang digenggam hanya tersenyum sembari mengusap belakang kepala Taeyong. Wait, Jung kau tidak cemburu?

"Aku akan mengingatmu sebagai seorang senior yang menolongku saat masa OSPEK tiba. Tanpa ragu, kau selalu membantuku saat aku butuh orang lain daripada kau. Tapi, kau malah bersusah payah memayungiku saat hujan tiba. Dan membiarkan para senior itu berteriak padamu bahwa, kau adalah salah senior terbodoh di kampus." Taeyong membelalakkan matanya. Tidak mungkin, kan?

"Kauu.... Lisa?" gadis itu tersenyum lalu mengangguk. "Ya, ini aku oppa." Taeyong langsung menangis, ia memeluk Lisa erat. "Terimakasih Lisa. Aku sangat menyayangi mu." semua orang yang berada di sana terharu. Mengambil sarung tangan mereka dan menyeka air mata yang sudah menetes menuruni pipi.

Jaehyun yang melihat interaksi itu itu hanya tersenyum, ia merasa sangat damai melihat pemandangan seperti ini.

Flashback On...

Seorang gadis dengan penampilannya yang sangat absurb berlari kencang menuju gerbang kampusnya. Ia bangun kesiangan karena harus mengerjakan banyak tugas, ia sangat tidak menyukai masa OSPEK ini. Jujur, ia lebih memilih pulang kuliah sore daripada menjalani pelatihan semacam ini.

Ia berlari ke arah seorang satpam yang sedang berusaha menutup pagar gerbang yang agak sedikit macet itu. "Pak, pak pak! Jangan di tutup dulu!"

Seolah tak mendengar teriakan gadis yang diyakininya seorang MaBa itu langsung menarik pagar itu agar sepenuhnya tertutup. Biar saja ia dihukum seniornya.

"Pak, itu masih ada yang ingin masuk kenapa malah ditutup gerbangnya?" tanya seorang pria mungil dengan kaca mata bulat bertengger di matanya.

"Dia' kan datang terlambat. Biar saja para senior itu membantai nya habis-habisan! Jika aku mengizinkannya masuk, aku bisa kena marah mereka, dan mereka melaporkanku pada dewan keamanan!" jelasnya, namun Taeyong menggeleng. "Aku salah satu dewan keamanan itu. Aku memerintah kan mu, Ahjussi bukakan gerbangnya untuknya saja. Nanti aku akan memberi voucher makan gratis di kantin."

Tentu ia sangat tertarik dengan penawaran yang sangat bagus ini. "Benarkah? Kau tidak berbohong?" Taeyong mengeluarkan voucher makan itu, si satpam yang berbinar-binar itu segera mengambil nya dari tanga Taeyong. "Baiklah, cuma dia saja bukan?"

Gadis itu berhasil lolos. Ia masuk dan menoleh ke arah Taeyong. "Terima kasih Sunbae."

"Cepat sebelum para senior datang menjemput kalian di kelas. Kau harus sudah ada di dalam sana." Lisa mengangguk, ia segera berlari kembali.

.
.
.
.

"KURANG KERAS!! BERAPA KALI AKU BILANG PADA KALIAN?! BUKA MULUT KALIAN LEBAR-LEBAR!!" teriakan para senior yang kejam itu bergema di sebuah ruang aula yang sangat besar. Semua peserta berusaha mematuhi peraturan yang agak nyeleneh ini.

Mereka sedang melakukan plank sambil menyanyikan lagu mars mereka.

Sambil bernyanyi, Lisa menoleh ke samping kiri kanannya. Beberapa temannya tumbang. Dengan segera, para petugas kesehatan berdatangan. "Hah! Kalian lemah sekali! Durasi lagu ini hanya 2 menit dan kalian sudah menyerah duluan? Bahkan, anak umur 4 tahun bisa melakukan ini lebih baik dari kalian!"

"Kenapa tidak kau lakukan sendiri saja? Aku yakin kau pasti sudah mengeluh duluan sebelum kami." suara itu datang dari teman satu kelasnya. Kim Sara.

"SIAPA YANG BERKATA TADI?! JAWAB!" teriakan itu seolah-olah menciutkan nyali para MaBa. Dalam hati, mereka merutuki orang itu.

"Kalau tidak ada yang mau mengaku, aku suruh kalian push up 50 kali sambil menyanyikan lagu kebangsaan secara terus menerus! Jangan harap kalian pulang ke rumah kalian!" semua MaBa menunduk, tak berani menatap mata sang senior. Lantas, Lisa menoleh ke arah Sara.

Gadis itu langsung berdiri. Sang senior memandanginya dari atas ke bawah. "Oh, ini yang mau jadi pahlawan kesiangan? Beraninya kau melawan seniormu?"

Gadis itu tertawa remeh, "Berani lah, kau bukan orang tuaku atau orang yang berpengaruh di kampus ini."

Sang senior itu mengepalkan tangan. "Aku suka nyali besarmu untuk melawanku. Tapi, aku tidak yakin kau akan lulus dari masa OSPEK ini. Bisa saja, aku akan mencobai mu sampai teman-temanmu lulus S1 mereka."

"Woww, aku akan terjebak di neraka selamanya.. Kau juga akan terjebak di antara orang-orang yang membuatmu sebal sepertiku. Apa kau masih ingin mencobaiku? Aku tidak yakin kau akan bertahan hidup besok. Mungkin, kau sudah masuk rumah sakit jiwa setelahnya."

Senior itu langsung menghampiri gadis itu, dijambaknya rambut dengan style kelabang itu. Para senior lainnya berusaha menarik kembali temannya agar tidak kelepasan. Atau mereka akan ditegur oleh dewan kedisiplinan.

"Sudah cukup, Choi! Kau mau ia melaporkanmu pada orang tuanya dan mendepakmu dari universitas? Gunakan otakmu daripada ototmu!" Pria bername tag Kim Kihyun itu berusaha menyadarkan temannya yang kelewat bodoh ini. "Ia hanya ingin menggodamu, Choi. Jadi biarkan saja!"

"Aku tidak terima! Tidak ada sopan santun, mulutnya berbisa, bagaimana ia bisa masuk ke universitas yang menjunjung kesopanan disaat ia tak mempunyai kesopanan!" teriaknya.

"Apa orang tuamu seekor binatang? Apa kau tinggal di hutan sehingga kau tidak memiliki tata krama dan sikapmu sangat bar-bar!" sambungnya, tak lupa ia menunjuk-nunjuk gadis itu.

"Orang tuaku adalah seorang keturunan bangsawan. Tentu saja, sikap mereka sangat terjaga dan masih mempertahankan tradisi tata krama yang baik. Namun, mereka tidak mengajariku untuk menghormati seorang bajingan yang tidak patut dihormati sepertimu. Dasar penggila jabatan!" Sara masih menyerang senior laki-laki di depan nya.

Suasana saat itu adalah suasana yang agak seru dan sangat menarik untuk dijadikan tontonan.

.
.
.
.

Berita tentang pertengkaran itu terdengar sampai ke dewan kedisiplinan. Tak lupa, orang tua sang gadis yang melihat video kejadian tersebut merasa dilecehkan. Mereka dianggap binatang.

"Ini salahmu karena sudah meladeni gadis itu! Tidakkah kau berpikir bahwa orang tuanya adalah seorang pejabat tinggi dengan gelar keturunan bangsawan jaman dulu yang masih bertahan? Ia juga mengenal orang dalam di kampus ini! Sekarang rasakan! Masih baik kau di D.O selama 2 minggu!" Kihyun masih tidak percaya pada kelakuan temannya yang sudah kelewat batas.

"Ada yang ingin mengkambinghitamkan aku. Buktinya, mereka menunjukkan rekaman itu pada orang tua gadis bar-bar itu! Mereka seharusnya tidak usah menunjukkannya segala!" pria bermarga Choi itu mengusak kepalanya frustasi. Kihyun hanya menghela napas.

"Mereka sudah melihatnya, Choi. Video itu tersebar di internet. Dan pelaku penyebar video itu meng tag universitas kita." jelasnya.

"Siapa yang beraninya menyebarkan video ku?! Siapa Kihyun?! Akan aku hajar dia!" Choi mengepalkan tangannya meninju dinding, Kihyun menggeleng. "Tidak ada yang tahu, Choi. Kami juga sedang mencarinya."

"Dasar tidak tahu diri! Beraninya dia! Gara-gara video itu, jabatan ku dicabut dan aku di D.O dengan waktu yang cukup lama! Tidakkah itu sangat kejam, Kihyun?!"

Kihyun mengelus punggung temannya lembut. "Relakan saja, jadikan pelajaran agar kau tidak bertindak bodoh lagi."

.
.
.
.

Siang hari yang sangat menyengat, Lisa menyeka keringatnya. Sara menepuk pundaknya. "Hei, kau haus? Mau minum?" Sara menyerahkan botol airnya. "Terima kasih, Sara."

Suasana agak hening.

"Oh, ya Sara kau yang menyebarkan video itu?" tanya Lisa. Sara menggeleng. "Tidak, saat aku pulang dari rumah. Orang tuaku sudah memarahiku. Lalu, mereka berencana pergi ke kampus untuk melaporkan ini. Tau-tau, senior itu sudah di cabut jabatannya. Ia sudah bukan panitia OSPEK lagi." Lisa melongo. Masih berpikir kembali. Bagaimana bisa ada orang yang merekam video itu dan menyebarkannya di media sosial? Mungkin, ia hanya ingin viral saja.

.
.
.
.

Choi mengamati mereka berdua dari jauh. Ia langsung berasumsi, jika Lisa adalah orang yang menyebarkan video itu. Karena, terlihat jika Lisa adalah sahabat yang baik dan sahabat baik tidak akan membiarkan sahabatnya disakiti, bukan?

"Kau berhasil menyakitiku. Tapi jangan harap kau sudah lolos dariku! Awas saja!"

.
.
.


Lisa berteriak minta tolong. Semua para panitia bahkan para MaBa melihat kejadian itu. Sara saat itu tidak masuk sekolah. Kondisi gadia itu kritis.


"Aku bersumpah bukan aku yang menyebarkan video itu!" ia berusaha menarik-narik tangannya kembali. "KAU PIKIR AKU BODOH?! KAU TEMANNYA! PASTI SUDAH JELAS KAU LAH PELAKU PENYEBAR VIDEO ITU! GARA-GARA KAU, JABATAN KU SEBAGAI KETUA PELAKSANAAN MASA OSPEK DICABUT!"




lisa kembali membela diri, "Itu buka salahku! Itu salahmu sendiri tidak bisa mengontrol ucapanmu. Jika kau melakukan kekerasa fisik, mungkin tidak sampai dicabut jabatanmu!" Choi semakin geram dan menjambak rambut Lisa. Melemparkan tubuh mungil gadis itu ke arah lapangan yang diguyur oleh derasnya hujan.



"BUKTIKAN JIKA KAU BUKAN PELAKUNYA, KAU AKAN BERDIRI DISINI HINGGA PAGI MENJELANG! AKU AKAN MENGAWASIMU 24 JAM!!" semua orang jelas terkaget dengan perkataan Choi. Teman-temannya bahkan berusaha menghentikannya. Namun, saat ini tak ada seorang pun yang mau menolong Lisa. Mereka punya asumsi sendiri. Jika benar pelakunya adalah Lisa, maka mereka tidak heran bahwa gadis itu memang dekat dengan Sara.

Video yang tersebar itu membuat image perkuliahan menjadi buruk. Para orang  tua juga memprotes tindakan kekerasan yang dilakukan dalam video tersebut. Serta mengutuk mulut Choi yang dianggap tidak mencerminkan seorang senior yang baik.

Lisa berdiri di bawah tiang bendera dengan keadaan berantakan. Hujan mengguyur seluruh tubuhnya. Lisa menangis dalam diam. Ia tidak dalam keadaan yang baik-baik saja.


"Apa yang lakukan, murid baru?! Kenapa malah hujan-hujanan begitu?!" semua orang menoleh pada Taeyong. Ia adalah pangeran kampus ini. Walau, banyak para seme yang mengincarnya. Teman-temannya melongo, menganggap Taeyong tidak tahu kondisi yang sebenarnya.


"TAEYONG, MAU APA KAU DENGAN PAYUNG ITU?! TIDAK USAH MELINDUNGI SI GADIS KEPARAT ITU!" Taeyong malah semakin berlari ke arah Lisa. Lisa hanya menunduk sambil menangis. Ia sedikit kaget saat ia tak lagi merasakan guyuran hujan menerpanya. Kepalanya terdongak ke atas. "Kak... Kumohon, kembalilah! Choi Sunbae akan sangat marah padamu!" Taeyong menggenggam tangan Lisa. "Ia bukan ketua OSPEK lagi. Buat apa takut?"

Taeyong mengusap punggung tangan Lisa, "Aku tidak akan meninggalkanmu kedinginan begitu saja." Taeyong melepaskan jaketnya dan menyelimuti tubuh Lisa.


"Taeyong! Kembali atau ku laporkan kau ke Dewan Kedisiplinan!" teriak Choi. Taeyong tanpa takut mengepalkan tangannya. Menyuruh Lisa memegangi payung nya sebentar. "Aku yang seharusnya melaporkan mu pada Dewan Kedisiplinan! Kau seharusnya tidak melakukan ini!"



"Tapi dialah yang menyebarkan video perkelahianku dengan temannya! Tidakkah kau akan melakukan hal yang sama jika kau berada di posisiku?!" Taeyong sedikit maju ke hadapan Choi. "Jika aku jadi kau, kugunakan otakku dengan baik. Karena, belum tentu semua orang dibekali oleh kepintaran yang sama. Contohnya saja kau, kau punya otak. Tapi, kau tak punya kepintaran." Choi langsung ingin memukul wajah Taeyong seketika.


Grepp!!

"Mau kau apakan calon istriku, hem? Kau mau memukulnya?" itu suara bass Jaehyun. Taeyong sedikit tidak percaya, Jaehyun datang di saat yang tepat!


"Kauu!! Bajingan keparat!" semua orang tak menyangka, ia bahkan berani menantang Jaehyun. Sang pemilik kampus terkenal ini.



"Choi, kau adalah orang terbodoh yang pernah aku kenal" Kihyun bahkan ingin menyembunyikan wajahnya. "Dia bukan temanku."

.
.
.
.
.

Choi sudah di depak dari kampusnya. Sayang sekali, padahal ia sudah sangat bangga masuk ke Universitas Favorit semua orang ini. Jaehyun memeluk Taeyong erat.


"Bagaimana dengan skripsinya, sayang? Kau akan segera lulus, kan?" Taeyong mengangguk. Lalu tersenyum.



"Kak Taeyonggg!!" Taeyong tersenyum gemas pada Lisa yang berlari layaknya anak kecil yang bertemu dengan temannya. "Ada apa, Lisa-ya?"

Lisa dengan malu-malu menyerahkan payung dan jaket Taeyong padanya. "Terima kasih, kak! Kau selalu menolongku disaat aku butuh pertolongan!" Taeyong mengangguk, "Sama-sama, Lisa. Oh iya, bagaimana dengan temanmu? Apa ia sudah sembuh?" Lisa mengangguk ceria. "Iya, akhir-akhir ini cuaca tidak bisa di tebak! Oh iya, kak mau makan malam bersamaku?"



"Baiklah, aku yang traktir. Bagaimana dengan sushi?" jawab Jaehyun. Lisa hanya mengangguk canggung. Merasa sungkan, "Ah, tidak usah! Aku bisa membayar sendiri!" jawabnya. "Anggap saja ini adalah perayaan seminggu sebelum aku dan Taeyong menikah."



"Kak Taeyong mau menikah dengan pemilik kampus ini?" Lisa seakan tercekat. Paru-parunya sesak. Kepalanya sedikit berputar, dunia nya seakan kelabu. "Iya, Lisa. Aku dan Jaehyun-ssi akan menikah minggu depan. Setelah aku merayakan kelulusan ku." Lisa pura-pura bahagia. Ia berusaha tak terlihat menyedihkan. "Ah, aku tidak kaget! Kakak adalah siswa paling pintar di sekolah ini!" Taeyong mengulum senyum lalu mengeluarkan sebuah USB kecil. "Apa ini kak?"


"Jaehyun-ssi menemukan pelaku penyebar video itu dan mulai memberinya hukuman. Selain tidak pantas, ia juga melanggar hak cipta serta menimbulkan keributan yang tidak perlu. Bahkan, kau sampai jadi korbannya!" Lisa langsung memeluk Taeyong. Air matanya tak terbendung. Ia menangis bukan karena keberhasilan ini.

Tidak, ini soal perasaannya.



"Baiklah, kalau begitu selanat merayakan anniv kalian! Aku tidak jadi ikut! Takut menganggu kalian! Semoga bahagia selalu!" Lisa sekilas mencium pipi Taeyong lalu berlari menjauhi Taeyong dan Jaehyun.


Ia berlari sekencang-kencangnya, lalu beralih ke toilet. Ia menutup pintu itu rapat. Dan mulai menangisi takdirnya yang tidak beruntung.


"Kenapa harus cinta ku yang bertepuk sebelah tangan?! KENAPA?!"



Flascback Off




Lisa masih terdiam. Dipandangnya lekat-lekat pasangan favoritnya yang masih berdansa bersama yang lain. Ia menggenggam tangannya kuat.


"Kenapa rasa itu kembali lagi setelah sekian lama memghilang?"


Yeeee

Ini FF terpanjang yang pernah aku buat!

Total 2396 lha:v

Moga kalian like it!


















Continue Reading

You'll Also Like

240K 32.6K 23
Sederhana saja. Hanya tentang kehidupan tiga bersaudara putra Pak Bratadikara yang akan membuatmu harus memutuskan antara dua pilihan, yakni mengingi...
152K 17.2K 38
Seorang ibu yang kehilangan anak semata wayang nya dan sangat rindu dengan panggilan "bunda" untuk dirinya Selengkapnya bisa kalian baca aja ya luuvv...
44.6K 3.9K 37
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote
857K 169K 177
"MAMAKU JAGO NEMBAK!" "MAMAKU BISA BAWA MOBIL BALAP!" "MAMAKU CAKEP!" "....mamaku gula darahnya rendah" Kelanjutan dari Urusan Penerus Warisan. Menja...