M A U R A

By nshtlaz

693 142 3

"Buru buru banget sih, emang nya gak kangen sama pacar?" Ucap Brayn, sengaja menggoda gadisnya. "Ihh! Kamu su... More

1. Broken Heart
2. Nasihat Terbaik
3. My New School
4. A day with Farrel
5. A day with Farrel -2
6. Dasar Iblis
7. Papa!?
8. Perdebatan
9. Rumah Kedua
10. Salah Paham
11. The Bad Mom
12. Music Festival
13. Kiss?
14. Taruhan
15. Sorry Ra
16. Just The Way You Are
17. Gara gara Vlog Naya
18. Brayn Maura?
19. Go Home and First date
21. Gara Gara Saipul

20. Dasar Bucin

25 1 0
By nshtlaz

Pagi hari pun tiba, matahari telah menyinari kota Jakarta. Maura mengerjapkan mata dan meregangkan otot tangannya. Teringat bahwa hari ini adalah hari Senin, gadis itu segera melangkahkan kakinya menuju kamar mandi, walaupun kini rasa malas tengah melanda dirinya.

Setelah selesai membersihkan tubuh, ia segera mengenakan seragam putih abu kebanggaan nya dengan rapih. Lalu selesai dengan semua itu Maura segera turun dan menghampiri keluarganya. Kali ini ia tidak menyantap sarapan, dikarenakan mood hari ini sangat tidak mendukung.

"Papaa, aku berangkat yaa" Ucap Maura, mengikat tali sepatu.

"Kamu gak sarapan dulu?" Tanya Dian, yang kini sedang memakaikan dasi pada Hendro.

"Nggak, nanti di sekolah juga bisa" Ucapnya, lalu menyalimi Hendro dan Dian.

"Papa antar ya"

Maura melihat jam, yang menempel pada dinding rumahnya "gak usah deh pah, aku naik ojol aja"

Pada saat Maura membuka pintu, ia di kejutkan dengan adanya Brayn, yang berdiri tepat di depan pintu rumahnya. Entah dari kapan ia sudah berada disana.

"Heii, kamu ngapain?" Tanya Maura bingung.

"Mau ngelamar kerja"

"Ohh, ngelamar kerja.. boleh deh, masuk aja mas"

"Enggak lah yang, aku mau jemput kamu" Tangannya bergerak merangkul pundak Maura.

"Tapi aku udah pesen ojol" Maura menunjuk seorang ojek online yang kini sudah berada tepat di depan rumahnya.

Brayn berjalan menghampiri ojol tersebut, dan memberinya uang. Maura yang melihat itu mengernyit heran, bagaimana bisa Brayn membatalkannya, dengan cara seperti itu.

"Ko di cancel sih, kan abang nya kasihan"

"Gak kasihan dong, kan aku kasih uang lebih"

Maura hanya menganggukkan kepalanya.

"Yaudah yuk jalan, nanti kita terlam– eh tapi kalo terlambat juga gakpapa, asalkan sama kamu.. soalnya aku gak bisa jauh dari kamu, karena kamu separuh hati dan nafasku"

Maura tertawa, lalu mendongakkan kepalanya untuk menatap Brayn yang lebih tinggi darinya, lalu mengangkat alisnya seolah mengatakan 'apaan sih'

..

Sesampainya di sekolah, Brayn dan Maura berjalan secara berdampingan, tangan Brayn asik melingkari pundak Maura. Tidak peduli dengan adanya Ghea and the gang yang menatap mereka dengan iri, bahkan ada pula yang memberi selamat atas jadinya hubungan mereka. 

Tak lama, bel pun berbunyi, semua warga SMA Bina Nusantara berbondong bondong keluar kelas menuju lapangan untuk melaksanakan upacara bendera yang sudah menjadi rutinitas mereka pada hari Senin. Semua murid berbaris sesuai kelas mereka.

Maura mengikuti upacara bendera dengan khidmat, ia berdiri berdampingan dengan Naya. Saat lagu Indonesia Raya di nyanyikan oleh Paduan suara, kepala Maura terasa sangat pusing, pandangan dan pendengarannya mulai berkurang, tetapi ia tetap berusaha bertahan dengan keadaannya sekarang.

Naya menoleh kearah Maura dengan wajah panik "Ra, lo kenapa?"

Maura hanya menggeleng dan tersenyum coba membuktikan bahwa dirinya baik baik saja. Tetapi saat itu juga, cairan kental berwarna merah mengalir begitu saja dari hidungnya.

"Ra, lo mimisan!!" Ucap Naya panik.

BRUKK

"MAURAA!!"

Maura ambruk di tengah upacara yang sedang berlangsung hingga menjadi pusat perhatian semua orang, dan akhirnya suasana pun menjadi ramai. Brayn segera menghampirinya, lalu menggendong Maura ala Bridal Style, untuk membawanya ke UKS.

..

Maura membuka matanya perlahan, semuanya masih terlihat buram, ia berusaha bangun dari posisi tidurnya dan mendapat sosok Brayn di sampingnya. 

"Raaa?" Brayn mengenggam tangan Maura dengan erat, syukurlah rasa khawatirnya kini sudah mereda.

Maura mendongakkan kepalanya dan berusaha turun dari brankar tetapi Brayn menahannya.

"Jangan turun dulu, kamu belum sembuh, nih aaaa" Ucap Brayn, sembari menyuapi sesendok Nasi goreng.

"Kamu mah lebay, aku cuma pingsan, gak mati" Ucap Maura, dengan bibirnya yang mengerucut.

"Ya makanya makan, biar gak mati"

"Oh jadi kamu mau aku mati!?"

"Ya nggak, kan tadi kamu yang ngomong gitu"

Maura terlihat berpikir, mengingat dengan apa yang baru saja ia katakan "Whahahahah"

Tawa mereka pecah, sampai tak menyadari bahwa kini upacara bendera masih berlangsung.

"Shutt, nanti kalo pak Broto kesini gimana? Bahaya!"

"Ya bilang aja, lagi nemenin pacar saya lagi sakit"

Setelah beberapa menit akhirnya upacara bendera pun berakhir, semua murid mulai berpencar menuju kelas masing masing terkecuali Riko dan Naya, mereka tidak langsung menuju kelas, melainkan ke UKS untuk membolos pelajaran bu Santi.

"Samlekom mamank" Teriak Riko saat masuk ke dalam ruangan UKS.

"Bacot banget mulut lo Riko!" Naya menyentil kening Riko, untuk yang ke sekian kalinya.

Menurut Riko, itu adalah hal biasa yang sudah sering dilakukan oleh Naya, dan dirasakan olehnya. Tenang saja, Riko sudah kebal merasakan hal hal seperti itu. Begitupun sebaliknya, Riko sangat senang bila Naya marah karena ulahnya. Ia tak pernah gagal meledeki Naya dengan hal apapun.

"Yah ada ular sama pawangnya" Ucap Brayn, membuat seisi UKS tertawa. Di dalam UKS hanya ada mereka ber-empat, jadi mereka bisa tertawa sepuasnya.

"Itu Nasi goreng gak dimakan?" Tanya Riko, melihat sepiring Nasi goreng yang terletak di atas nakas.

"Masih" Ucap Brayn.

"Nggak" Ucap Maura dan Brayn bersamaan. Setelah itu mata mereka bertemu, Brayn menautkan kedua alisnya, memberi kode 'kenapa' kepada Maura.

Dibalas oleh Maura yang kini menepuk perutnya, sebagai arti kalau perutnya sedang sakit.

"Wailah, berasa dunia milik berdua" Ucap Riko, dengan mulut yang terisi penuh.

"Woi anjing, muncrat!" Naya segera bangkit dari duduknya, lalu membersihkan rok nya.

"Whahahahaha" Riko tertawa, semakin membuat isi dalam mulutnya, berhamburan.

"Fix lo bukan temen gue!" Ucap Naya, menyilangkan tangan nya di depan dada, lalu membuang muka, tidak ingin menatap Riko.

"Of course I'm not your friend, but I'm your boyfriend" Riko menaik turunkan kedua alisnya.

"Big no!"

"Big yes!"

"Big no Riko!!"

"Big yes Naya"

"Big no!"

Bilang yes aja susah banget nay -Batin Riko

"Ohiya Nay, kemarin gue lihat nilai Matematika lo, tau gak hasilnya berapa?"

"Berapa berapaa?" Tanya Naya, penasaran.

"90" Ucapnya singkat.

"Yesssss!!"

"Alhamdulillah, akhirnya lo bilang yes juga" Terlihat jelas, senyuman yang terlintas di bibirnya.

Membuat Naya kalah debat dengan Riko adalah suatu hal yang sangat menyebalkan baginya. Riko punya banyak cara untuk membuat Naya kesal, Riko selalu punya jawaban yang tepat untuk membalas perkataan Naya, karena itulah Naya sangat sebal bila berdebat dengan Riko.

"Ihhh Riko nyebelin banget sih lo!!" Naya menghentakan kakinya, lalu beranjak pergi meninggalkan ruang UKS.

Baru saja Naya ingin menyentuh kenop pintu, tetapi pintu itu sudah terbuka, dan terlihatlah bu Santi. Riko segera menarik pinggang Naya, untuk bersembunyi bersamanya di belakang pintu.

"Ra, Kamu tadi pingsan?" Tanya bu Santi, yang baru saja masuk ke dalam ruang UKS.

"Iya bu" Jawabnya.

Matanya beralih melirik Brayn  "Kamu ngapain disini?"

"Nemenin pacar bu" Jawabnya dengan percaya diri.

Maura membulatkan matanya,  bagaimana bisa kekasihnya menjawab pertanyaan bu sinta dengan santai.

"Dasar bucin" Bu Santi memutarkan Bola matanya malas, sedangkan Maura berusaha menutup mulutnya agar tidak tertawa.

Kurang ajar ni guru, pantesan aja sampe sekarang belum ada yang nyantol -Batin Brayn

"Hmm, kalian lihat Riko dan Naya tidak?" Tanya bu Santi.

Sontak mata mereka langsung tertuju pada Naya dan Riko yang kini bersembunyi di belakang pintu. Naya segera menyilangkan kedua tangan nya, membentuk huruf X.

"Hmm gak lihat bu" Ucap mereka serempak.

Bu santi segera menutup pintu, lalu Riko dan Naya pun keluar dari tempat persembunyian.

"Yhaaaa bucin bucinn" Ucap Riko, meledeki Brayn seraya meyenggol lengan nya.

"Bu bu, Riko ada disinii" Teriak Brayn, berniat untuk mengancam Riko.

"Eh diem!" Dengan antusias, Riko segera membekap mulut Brayn, Tetapi ia berhasil menggigit tangan Riko.

"Makanya, jangan main main kau anak muda."

..

Setelah tiga jam berdiam diri di ruang UKS, Brayn, Maura, Riko dan juga Naya bergegas menuju kantin dengan jurus seribu kaki, dan segera menghampiri stand Pak Gembrong yang sudah terlihat ramai.

"Pak gembrong, buburnya empat, kaya biasa.. yang satu gak pake Ayam!" Teriak Naya.

"Ceritain sejarah bubur ayam gak pake ayam dong nay" Ucap Riko, seraya membuka kaleng kerupuk.

"Lo gak tau sejarah bubur gak pake ayam?"

"Jadi ginii ceritanya..." Naya melambaikan tangan nya, menyuruh agar mereka mendekat.

"Ya ya gimana yak, mon maap ni gue juga gatau. Jangan mentang mentang anak IPS gue suruh jelasin sejarah Bubur Ayam gak pake ayam dong"

"Yeee maymunah! Kirain gue beneran ada sejarahnya" Ucap Riko kecewa, ia segera beranjak membeli es teh manis.

"Riko ikuttt!!" Naya berlari mengejar Riko secepat mungkin.

Naya berlari dengan cepat, tak memperdulikan keadaan kantin yang begitu ramai, hingga tak sengaja menabrak segerombolan lelaki yang tengah asik bernyanyi seraya memainkan gitar nya.

Mampuss! Bisa mati berdiri gue -Batin Naya

"Maaf maaf gue gak sengaja" Ucap Naya, lalu pergi meninggalkan mereka.

"Ehh tunggu!"

Naya menghentikan langkahnya lalu menoleh ke belakang. Salah satu dari mereka menghampirinya, dan melihat Name Tag yang ternyata tertutupi oleh rambut panjangnya. Baru saja lelaki itu ingin menyingkirkan rambut Naya, tetapi Riko datang lebih dulu, dan menarik tangannya, agar cepat pergi dari sana.

"Jangan macem macem lo" Ucap Riko, seraya menujuk lelaki tersebut.

.
.
.
.
.
TBC

Ngerasain banget gasii kalo kalian ada di posisi Nayaa:'(

Ok jangan ditanya Brayn belajar bucin dari siapa, pasti klean udah pada tau kan siapa biang keroknyaa 😂👍

Okee ditunggu Next Part nyaa ya🎈

Kalo ada yg kurang bagus & apalah yang menurut kalian kurang, kalian boleh comment ko xixi 😗

Pencet Bintang dong, yang ada di kiri bawah. Makasiiih lho 😚

See you!!
Salam nshtlaz ♥️

Continue Reading

You'll Also Like

1.7M 76.5K 73
[PART LENGKAP] #1 IN KISAH REMAJA [22/02/2022] Galang Pramudya, ketua The Lion di SMA Elang, yang terkenal ganas dalam menghabisi musuhnya. Tapi beru...
Garis Luka By Rani

Teen Fiction

12.9M 1.2M 51
"Lo suka sama gue kan?" Zeta mengangguk cepat dengan matanya yang berbinar. "Mau jadi pacar gue kan?" Zeta mengangguk lagi. Agra tersenyum, senyum...
2.1K 116 14
" gue suka am lu qil"ucap cwo itu "Ha,apa brniยฒnya lu suka am cwe gue"ucap sang cwo brengsek "lah lu apaยฒan si lu udh nyktin gue masi aja ngarep buat...
773 70 59
(Teenagers โ€ข Fiction โ€ข Romance) Lagi-lagi Arvon melepaskan cekalan Al dari tangannya. "Gua sekarang udah punya pacar, artinya, lo udah gak boleh nyen...
Wattpad App - Unlock exclusive features