The Bastard's Angel

By ameyliamd

58.6K 3.8K 632

Genre : Romance, Young Adult Rate 17+ Don't Copy My Story | DILARANG PLAGIAT! ---------- Angela Princessa Hud... More

The Bastard's Angel
The Bastard's Angel | Part 1 - My Angel
The Bastard's Angel | Part 2 - Love Bird's
The Bastard's Angel | Part 4 - Such a Crazy BOY
The Bastard's Angel | Part 5 - Poor Jarvis
The Bastard's Angel | Part 6 - I'll Wait
The Bastard's Angel | Part 7 - Mafia
The Bastard's Angel | Part 8 - Worry
The Bastard's Angel | Part 9 - Who Are You?

The Bastard's Angel | Part 3 - No Sex Before Married!

6.9K 480 56
By ameyliamd

JARVIS AND ANGEL UPDATE!!!
Siapa yang nungguin? Semoga ada ya💖

HOPE YOU LIKE IT!

e n j o y

"Shit! I'm so down for yoy baby!"

Jarvis tidak berkata apapun lagi setalahnya, yang dia lakukan adalah menurunkan wajahnya untuk semakin dekat dengan gadis yang sangat dicintainya itu. Perlahan tapi pasti, sudut bibirnya mulai menyentuh pelan bibir lembut itu. Mereka sama-sama menutup mata. Merasakan desiran cinta diantara gelapnya malam itu.

Namun, keadaan tidak mendukung. Belum puas, bahkan itu baru permulaan. Kegiatan itu harus terusik oleh gebrakan suara pintu yang bedebum keras.

BRAK!!!

"Jarvis Leonel de Luca! Berani-beraninya kau!"

The Bastard's Angel

Part 3 – No Sex Before Married!

_______________

"Gior..." Faith mencoba menenangkan suaminya. Bagaimanapun juga Gior harus ingat jika orang yang membuatnya marah itu adalah putra sahabatnya sendiri. Gior menatap Faith sekilas, dia memberi anggukan kepala menenangkan pada istrinya itu—secara tidak langsung menjelaskan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Jarvis bangkit perlahan dari tubuh Angel yang sudah mulai gemetar. Bukan takut pada Gior yang akan memarahinya—Gior sekalipun tidak pernah memarahinya. Angel hanya takut jika Jarvis yang akan terkena amukan ayahnya.

"Angela, cari Mama." Angel mengangguk lemah, dia menatap Jarvis dengan tatapan takut sebelum akhirnya menghampiri Faith yang masih berdiri di belakang Gior.

"Dan kau, ikut aku!" Perintah Gior dengan tatapan setajam elangnya.

Gior meninggalkan dua perempuan yang dicintainya. "Mama, apa Daddy akan melakukan sesuatu pada Jarvis?" Tanya Angela pada Faith yang sedang mengusap-usap lembut rambut panjangnya.

"Angel menyayangi Daddy, kan? Maka dari itu Angel harus mempercayainya." Ucap Faith pada putrinya, pasalnya Faith juga tidak dapat memastikan hal apa yang suaminya akan lakukan pada Jarvis.

Angel mengangguk lemah, kemudian akhirnya memeluk Faith untuk mendapat ketenangannya.

"Tenang sayang, Jarvis akan baik-baik saja."

*****

Bugh!

"Sudah berapa kali kau menyelinap, huh?!" Tanya Gior setelah memberi pukulan kedua pada wajah tampan Jarvis. Persetan dia anak siapa, yang terpenting Gior benar-benar marah pada laki-laki ini sekarang.

"Uncle..."

"Jangan mentang-mentang kau putra Luca—kau bisa melakukan hal seperti itu pada putriku!"

"Uncle dengar, aku mencintainya."

"Bukannya sudah aku bilang—Angela masih kecil, dia belum pantas untuk mengenal sesuatu yang seperti itu."

"Angel sudah melewati 17 tahunnya Uncle, mau sampai kapan kau memperlakukannya seperti anak berumur 5 tahun!"

"Apa saja yang sudah kau lakukan?! Sejauh apa?" Tanya Gior dengan tatapan penuh selidiknya.

Jarvis tersenyum tipis, "Berciuman."

"Kau yakin hanya itu, hm?"

"Sedikit rabaan dan...meremas—"

"Sialan kau, Jarvis! Benar-benar bajingan!"

"Uncle, tenang dulu—"

"Bagaimana aku bisa tenang pada laki-laki brengsek yang telah menyentuh putriku, huh?!" Teriakan Gior menggema di ruangan besar itu, suasana disana berubah panas. Tatapan tajam yang Gior layangkan benar-benar mematikan. Jika saja yang berdiri di hadapannya adalah orang lain dan bukanlah Jarvis—sudah dapat dipastikan jika orang itu sudah gemetar ketakutan.

"Bukan begitu Uncle, aku melakukannya karena aku mencintai Angel. Aku sudah berulang kali mengatakannya bahwa aku ingin menikahinya dan—"

"Dan berungkali juga aku mengatakan bahwa Angel masih terlalu muda untuk pernikahan Jarvis!"

"Apa kau gila meminang putriku saat dia baru saja memasuki masa Junior High School-nya huh!" Sambung Gior sama sekali tidak percaya dengan pikiran gila Jarvis.

"Ya, Uncle. Aku pikir, aku memang sudah gila semenjak pertama kali melihat putrimu."

"Jarvis, aku heran bagaimana Luca mendidikmu." Gior duduk di kursi kebesarannya. Memijit keningnya pelan mendapati bahwa anak muda di hadapannya ini begitu gigih dan berani. Bahkan sedari tadi Jarvis selalu menjawab pertanyaannya dengan lantang.

"Papa mendidiku dengan baik, Uncle—"

"Mendidikmu untuk menyelinap ke kamar seorang gadis di tengah malam seperti in?"

"Untuk hal itu sepertinya iya, mengingat Papa pernah menceritakan kisahnya saat menyelinap ke kamar Mommy saat masa mudanya!"

"Astaga! Jarvis! Kau benar-benar menelan mentah-mentah didikan ayah gilamu itu! Berpikirlah sedikit!" Sarkas Gior pada Jarvis yang nyatanya masih tenang-tenang saja. Dua pukulan Gior yang sebenarnya cukup keras tadi tidak bisa menghentikan dirinya untuk mencintai Angela.

Terjadi keheningan, Gior terlihat berpikir. Jarvis terlihat menunggu.

"Baiklah, kau aku izinkan untuk bersama Angela," Bukan apa-apa, Gior telah memikirkannya matang-matang, ini bukan kali pertamanya Gior melihat kegigihan Jarvis. Gior tidak ingin hal seperti tadi terjadi lagi, apalagi terjadi di belakangnya—tanpa sepengetahuannya. Lebih baik melihat Jarvis dan putrinya secara terang-terangan dan atas pantuan darinya dan juga Faith.

"Maksud, Uncle? Aku sudah boleh menikahinya!"

"Bodoh! Kenapa kau seperti ayahmu, huh?! Apa aku mengatakan pernikahan!"

Jarvis merasakan kelegaan luar biasa, penantian panjangnya. Akhirnya, setelah sekian lama, dia mendapatkan izin dari ayah Angel. Tidak akan ada lagi acara menyelinap—tapi jika hal itu perlu, Jarvis akan tetap melakukannya. Itu memacu adrenalinnya sebagi seorang laki-laki sejati.

"Maaf Uncle, aku terlalu bersemangat! Aku akan menjaga Angel dengan sepenuh hatiku, aku tidak akan menyia-nyiakan izinmu."

"Jangan terlalu senang, Jarvis. Ada syaratnya, kau pikir aku akan memberikanmu izin secara cuma-cuma, huh?!"

"Apa Uncle? Aku akan penuhi segala syaratnya!" Jawab Jarvis semangat.

Gior tersenyum puas, "No more skinship!"

"WHAT! Apa aku tidak salah dengar!" Teriak Jarvis sama sekali tidak percaya dengan syarat yang Gior ajukan. Astaga, Demi Dewa Neptunus junjungan rakyat Bikini Bottom! Jarvis tidak akan kuat dengan hal seperti itu. Bagaimana bisa? Melihat Angel yang hanya berdiri di hadapannya saja sudah membuatnya gila. Dan ini, diizinkan bersama Angela tanpa melakukan sentuhan apapun—Apa dirinya bisa bertahan?

"Kenapa kau terkejut? Beberapa waktu yang lalu aku mendengar anak muda yang begitu menggebu dengan syarat yang akan aku ajukan." Sindir Gior dengan kekehan mengejeknya.

"Apa berpegangan tangan tidak boleh?" Tanya Jarvis pelan, hilang sudah semangatnya. Dia akan melakukan berbagai cara untuk bernegosiasi bersama Gior.

"No Kiss—"

"Sekalipun itu di pipi, Uncle?! Apa kau mau membuatku gila dan mati perlahan-lahan?" Protes Jarvis tanpa sengaja memotong ucapan Gior.

"Jangan potong ucapanku, sialan! Atau aku akan melemparmu jauh dari jangkauan putriku!"

"Kenapa kau kuno sekali, Uncle?Demi Tuhan! Ini Amerika, kalau kau takut jika aku menghamili Angel—"

"Jika kau berani melakukan hal itu, aku akan menembakmu Jarvis. Tidak perduli darimana asal-usulmu!"

"Bisakah kita berkompromi?" Tanya Jarvis memelas, "Uncle pasti pernah muda dan tahu bagaimana rasanya saat kita berada dekat dengan gadis yang kita cintai."

"Jangan mengajariku, Jarvis. Aku lebih mengerti daripada dirimu!"

"Aku tahu, Uncle. Aku tidak akan menyakiti Angel apalagi menjerumuskannya ke hal yang buruk. Beri aku kepercayaan."

"Baiklah, tapi tetap saja. No sex before married!"

"Baiklah!" Jarvis tidak akan membantah, setidaknya dia bisa melakukan foreplay dengan gadisnya.

"Tidak ada foreplay!"

'Sialan!' Jarvis merutuk, Gior seperti tahu apa isi pikirannya.

"Baiklah, Uncle."

"Baiklah, hanya sebatas bergandengan tangan, peluk, dan cium."

"Iya, Uncle." Jawab Jarvis lemah, dia akan melakukan apapun. Lagipula menunggu Angel sampai gadis itu siap adalah sebuah hal yang keren, Jarvis akan menjaganya sampai hari pernikahan mereka terjadi.

"Sekali saja kau menyakitinya, maka jangan harap bisa mendapatkannya dengan mudah!"

"Aku bersumpah tidak akan menyakitinya, Uncle."

"Hati-hati dengan ucapanmu, Jarvis! Kadang kala itu akan menjadi boomerang untuk dirimu sendiri."

"Baik, Uncle. Tapi aku akan berusaha untuk tidak menyakitinya."

"Baiklah, satu lagi. Kau putra dari pemimpin Mafia..." Jarvis menatap Gior dengan serius. Perubahan emosi Gior patut diacungi jempol hingga bisa membuat Jarvis merasakan sensasinya. Laki-laiki itu mendengarkannya dengan seksama.

"Cosa Nostra, kau yang akan mengambil alihnya, bukan?" Tanya Gior semakin serius.

"Aku tahu Uncle pasti sudah mengetahuinya—jauh sebelum aku mengetahuinya. Dalam waktu dekat ini, Papa akan mengumumkan aku sebagai Capo untuk meneruskannya."

"Dan kau pasti tahu bagaimana kisah orang tuamu, bukan?"

"Aku tahu, Uncle. Aku tahu bagaimana cerita Mommy yang hampir kehilangan nyawanya berulang kali karena bersama Papa. Dan aku juga tahu Papa yang selalu menjadi pelindung Mommy. Jika Uncle menakutkan hal itu, aku berjanji—Angel, dia akan selalu aku lindungi sama seperti bagaimana Papa melindungi Mommy."

Gior tidak bisa berkata apapun lagi, "Baiklah J, aku percaya padamu."

"Angel akan baik-baik saja, Uncle. Dia punya ayah dan kakak yang hebat, dia juga memiliki aku yang rela menaruhkan nyawa untuk dirinya."

*****

"Akkhh..."

"Maaf, apa itu sakit? Daddy memukulnya lagi, pasti sakitnya bertambah, ya?" Tanya Angel yang sedang mengobati luka Jarvis.

"Sakitnya tidak sebanding dengan kebahagiaanku, sayang. Karena gantinya...aku bisa selalu bersamamu."

"Maksudnya apa, J?" Tanya Angel dengan ekspresi bingungnya.

"Uncle sudah memberiku izin untuk bersama anak gadisnya yang cantik ini." Kekeh Jarvis sembari mengusap lembut pipi Angela yang sudah merona malu.

"Apa Daddy tidak marah lagi?"

"Untuk hal itu aku tidak tahu," Jarvis mengambil kapas yang masih gadisnya genggam, membuangnya asal. Dia melakukan hal sama pada kotak p3k yang berada di pangkuan gadis itu.

Jarvis menarik Angel pelan, posisinya yang bersandar pada kepala ranjang dan posisi Angel yang sekarang sedang duduk di tepi ranjang membuat keduanya tampak romantis.

Jarak keduanya sudah dekat, "Sebagai gantinya, Uncle melarangku menyentuhmu lebih jauh." Bisiknya sensual.

"Maksudnya menyentuh lebih jauh?" Tanya Angel bodoh, dia tidak dapat berpikir. Berada dekat dengan Jarvis membuatnya mendadak hilang akal.

"Seperti meremas dadamu, seperti ini." Tangan Jarvis yang memegang pinggang Angel naik hingga dada gadis itu, meremasnya kecil—Angel meremang merasakannya.

"Seperti ini," Jarvis menunduk meraih leher Angela dan memberikan ciuman dan hisapan memabukan disana hingga meninggalkan bekas merah di leher putih itu.

"Dan seperti ini," Mata Jarvis turun ke arah pusat gadis itu, menunjuknya pelan dengan telunjuknya.

"Jarvis, nanti Daddy..."

"Bagaimana aku bisa menahannya, Angel? Aku bisa saja gila jika tidak menyentuhmu." Lirih Jarvis dengan suara seraknya.

"Tapi, kata Jarvis—Daddy bilang jika—"

"Ssshh... kita bisa melakukan apapun, yang kita sukai, sayang. Asal..." Jarvis sengaja menggantung ucapannya, menggantikannya dengan ciuman gemas di bibir penuh milik Angela dengan tangan-tangannya yang sudah bergeriliya menyentuh tubuh indah Angela.

"Asal apa, Jarvis?" Angel terengah, tangannya meremas pakaian yang pria itu kenakan. Dia merasa sangat liar hanya karena sebuah ciuman yang Jarvis berikan.

"Asal tidak ketahuan." Bisik Jarvis nakal sambil kembali menyerang gadisnya.

To be continue.

Gimana sama part ini?

Next part?
Kalo rame bakal cepet up lagi  ^ ^

Jangan lupa Vote dan tinggalkan komentar kalin buat part ini ya💖 yang banyak pokoknya😀

Makasih banget buat kalian yang masih nungguin cerita aku ini, kalian terbaik ❤️

A M E Y L I A M D

Continue Reading

You'll Also Like

628K 65.5K 39
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
RAYDEN By onel

Teen Fiction

3.6M 221K 67
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...
410K 26.5K 51
JANGAN DISIMPAN, BACA AJA LANGSUNG. KARENA TAKUT NGILANGšŸ¤­ Transmigrasi ke buku ber-genre Thriller-harem. Lantas bagaimana cara Alin menghadapi kegi...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

3.9M 229K 28
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...