PANASEA 1996

By bluehanabi

21.8K 5.3K 1K

Bantu saya agar selalu baik-baik saja, selama dia bahagia. PANASEA 1996: Panasea untuk Redia -republish, alte... More

#1. Rumahnya dekat pabrik tahu.
#2. Saya tau namanya siapa.
#3. Dia salah tebak, jadi saya patah hati.
#4. Kejadian di bioskop.
#5. Tadinya mau menyerah.
#6. Salah menilai.
#7. Haeril Chandra, gak sedang nyamar.
#8. Terima kasih, Deden!!!
#9. Dia gak mau pacaran.
#10. Katanya jangan ke rumah.
#11. Ketemu juga akhirnya.
#12. Perpisahan yang tenang.

PANASEA 1996: Panasea untuk Redia

6.1K 790 153
By bluehanabi

Disuatu pagi Januari 1996, anak laki-laki yang perawakannya gak terlalu kurus dengan rambut sedikit ikal dan jabrik dan ganteng banget berjalan pelan menyusuri dusun yang memang biasa dilaluinya kalau berangkat atau pulang sekolah. Nanti di depan, bakal ada jembatan yang cukup gede. Cukup buat satu mobil sama dua sepeda dipinggirnya. Cuma sayangnya orang-orang disini cuma jalan pakai kaki, kampungan pisan.

Daripada telat mending gak usah sekolah.

Gerutunya dalam hati diiringi langkah kaki ini yang semi gontai udah gak kuat pengen gigitaran aja di rumah dan bilang ke si Mamah kalau sekolah diliburin, gurunya pada rapat atau kelas tiga libur terus!

Tapi langkah si ganteng melambat waktu di jembatan, saya berdiri dulu disana. Gak tau juga mau apa. Kalau lihat keatas, langit biru bersih. Kalau lihat kebawah, sungai dengan batu-batu dan air bersih tapi sedikit surut. Cuma sayangnya geuleuh suka ada yang buang air besar tuh deket batu gede! Jongkok jongkok aja tau-taunya buang ranjau! Hujan gak turun-turun padahal sudah musimnya.

Saya berbalik, iseng. Eh ada perempuan cantik, kulitnya kuning langsat bersih. Pakai jaket parasut warna merah tua. Geulis pisan. Dia jalan dari arah tadi dimana saya datang, gadis itu nenteng keresek hitam cukup besar yang isinya sedikit keluar.

"Abis beli sayur, Teh?" tanya si pemuda itu, dalem hati tapi.

Soalnya saya juga sambil mikir kalau nanya gitu nanti dikira 'oon, udah kelihatan beli sayuran pake ditanya segala. Sampai gak sadar, gadis itu sudah jalan melewati saya dan gak nengok sedikitpun.

Segini kasepnya gak kelihatan?

Maka karena rasa penasaran dan inisiatif berlebihan, pemuda ini ngikutin langkah perempuan jaket merah itu. Lalu pelan-pelan menyamai langkahnya sampai,

"Mau saya bantuin gak, Teh?"

Saya ingat namanya meskipun saya taunya bukan dari dia langsung. Saya ingat sempat ngira dia hantu soalnya dia satu dusun dengan saya tapi saya betul-betul belum pernah lihat dia dan gak tau juga dimana rumahnya! Saya ingat semuanya.

Saya ingat bagaimana rupanya. Bagaimana dia kalau tertawa gara-gara saya ngelucu meskipun sudah lucu dari sperma, bagaimana dia suka salah tingkah kalau saya puji cantik, dan bagaimana ketika dia suka pura-pura judes sambil nahan ketawa kalau saya bilang saya pingin nikah sama dia.

"Hereuy wae ah," katanya.
Bercanda terus ah,

Namanya Redia, perempuan yang lebih tua dua tahun dari saya, perempuan paling cantik yang saya temui di tahun 1996.












Made in 2019

REPUBLISH

PANASEA 1996
[ bluehanabi, 2021 ]

Continue Reading

You'll Also Like

1M 84.8K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
1.6K 93 7
Langsung baca aja guys
31.9K 3.4K 16
[When a sacred love have a many problems.] 💠Second Fanfic, indonesian. ❗ edited 16/16; completed ❗ p,s ; edited dah selesai, tapi belom tentu dah ra...
194K 38.4K 37
Lebih baik jadi dirimu sendiri. ©anyanunim 2019