Our Story

By nurlhdyh

3.9K 1.3K 1K

"still loving you, even when you hurt me" Hubungan yang awalnya bahagia dan hampir tak ada masalah. Namun kis... More

1
2
3
4
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
#cast 1
31
32
33
Info
34
#cast 2
35
36
37

5

169 102 60
By nurlhdyh

Sinar mentari masuk melalui celah-celah gorden kamar milik Tasya. Tasya sekarang sudah siap dengan seragam sekolahnya, dia bersiap siap turun untuk sarapan.

"Pagi mah." ucap Tasya.

"Pagi bang." ucap Tasya malas.

"Pagi juga." jawab mama dan Reno bersamaan.

"Bang gue berangkat bareng lo lagi yah." ucap Tasya sambil menyeruput susu putih hangat miliknya.

"Nyusahin aja lo." celetuk Reno.

"Ishh, tuh mah abang jahat." tutur Tasya kepada Sinta.

"Reno! Kamu tuh kebiasaan deh." omel Sinta pada Reno.

"Ya udah ayo cepet." ucap Reno sambil memutar bola matanya malas.

"Yey, kita berdua berangkat ya mah." ucap Tasya.

"Hati-hati kalian." ucap Sinta.

"Assalamualaikum." ucap Tasya sambil mencium punggung tangan mamanya itu.

15 menit perjalanan kesekolah, akhirnya mereka sampai, banyak pasang mata yang melihat mereka berdua bahkan ada yang mengira mereka pacaran.

"Makasih abangku yang paling ganteng." ucap Tasya dan segera lari dari dalam mobil abangnya itu.

Sekarang Tasya sudah berada di kelasnya.

"Ehh, Sya lo beneran kemaren pulang bareng Andra?" tanya Killa tiba-tiba.

"Iya." jawab Tasya singkat.

"Terus-terus gimana dia?" tanya Killa lagi.

"gimana app.. " belum sempat Tasya menyelesaikkan pembicaraannya seseorang berteriak dari ujung pintu.

Andra POV,

Sekarang gue udah didepan kelas Tasya, gue sengaja ke kelasnya untuk memberikan tote bag yang berisi donat dan juga selembar kertas.

"Lo tolong panggilin Tasya. Suruh dia keluar!" perintah gue ke cewe yang ada didepan pintu.
Dengan segera cewe itu berteriak memanggil Tasya.

Andra POV end,

"Tasya! Dicariin nih!" teriak seorang cewe dari ambang pintu.

"Siapa sih, pagi-pagi udah nyariin gue?" ucap Tasya pada Killa.

"Abang lo kali," jawab Killa.

Tasya beranjak dari tempat duduknya untuk menemui siapa yang mencarinya itu. Didepan sana terdapat cowo bertubuh tegap dengan tangan dimasukkan kedalam saku celana dan baju yang tidak dimasukkan, cowo tersebut menyandarkan tubuh pada tiang didepan kelasnya.

"Siapa ya?" tanya Tasya.

Dan cowo tersebut berbalik badan menghadap tasya,

Tasya terkejut, "Lo.." ucap Tasya.

"Ngapain lo kesini?" ucap Tasya lagi.

"Gue mau ngasih ini ke lo." ucap Andra sambil menyodorkan tote bag kepada Tasya.

"Atas dasar apa lo ngasih gue kaya ginian?" tanya Tasya.

"Ck, tinggal terima aja apa susahnya sii." jawab Andra gemas.

Dengan ragu Tasya pun menerima tote bag dari Andra tersebut,

"Makasih." ucap Tasya.

"Hm, yaudah gue balik ke kelas dulu, jangan banyak bengong." ucap Andra lalu tersenyum kepada Tasya sebelum benar-benar pergi dari kelas Tasya.

Kenapa gue jadi deg-degan gini, demi apa dia senyum ke gue. batin Tasya tak karuan.

Tasya masuk kembali kedalam kelas, dan disambut pertanyaan pertanyaan dari teman sebangkunya yaitu Killa.

"Sya-sya, siapa yang kesini?" tanya Killa.

"Kok lo bawa tote bag, jangan-jangan itu dari..?" tanya Killa lagi.

Tasya sudah tahu isi pikiran Killa, "Dari Andra." jawab Tasya singkat.

"What! Demi apa lo, tadi Andra kesini nyamperin lo dan ngasih tote bag ini?" teriak Killa sampai sampai semua anak-anak memerhatikan mereka berdua.

"Ishh, bisa diem ngga sih lo ya ampun dasar toa mushola." celetuk Tasya.

Kelas yang sebelumnya ramai sekarang hening karena guru yang mengajar jam pertama masuk.

"Selamat pagi anak-anak," ucap Pak Dodo.

"Pagi pak!" jawab seluruh isi kelas.

"Eh Kill, ini guru apa?" tanya Tasya.

"Ini tuh guru fisika, namanya Pak Dodo orangnya tuh ya ampun datar banget, kalau ngasih soal tuh yah ngga tanggung tanggung susahnya." jelas Killa.

"Ooh jadi gitu." jawab Tasya singkat.

Pelajaran demi pelajaran telah usai, bel istirahat pun berbunyi semua siswa berhamburan pergi ke kantin.

"Kill kantin yuk, gue udah laper banget!" ucap Tasya.

"Yuk." balas Killa.

Suasana kantin saat ini sangat ramai, Tasya dan Killa memilih tempat biasa, disana sudah ada Putri, Naya dan Dita.

"Woi cepet amat dah lu pada." seru Tasya.

"Kaget gue njirr!" jawab Dita.

"Hehe, maap-maap." ucap Tasya sambil crengesan.

"Udah-udah, kalian pada mau pesen apa?" tanya Killa.

"Gue batagor aja deh" ucap Dita.

"Gue teh anget aja deh." ucap Tasya.

"Kalo gue sama kaya Dita aja." ucap Naya.

"Gue nasi goreng aja deh." ucap Putri.

"Oke, kalian tunggu sini ya." ucap Killa lalu melangkah pergi.

Setelah 5 menit menunggu akhirnya makanan pun datang, dan sekitar 10 menit mereka makan,

"Eh eh kalian tau ngga, tadii Andra ke kelas gue.." ucap Killa heboh.

"Demi apa lo, ngapain dia?" ucap Putri dan Naya barengan.

"Jadi tuh gini yah, dia tuh ke kelas gue nyariin Tasya dan bawa tote bag, ya ampun sweet banget ngga sih gue jadi pengen dapet begituan dari Andra." heboh Killa.

"Ya ampun romantis banget si, si Andra." jawab Putri.

"Yee, bilang aja lo iri sama gue." kali ini Tasya yang berbicara sambil diiringi tawa mereka.

"Eh, btw isinya apa tuh tote bag?" tanya Naya kepo.

"Ooh iya yah gue belum buka tuh tote bag." jawab Tasya.

"Lu gimana sih." seru Naya.

"Eh Dita kenapa kok diem aja dari tadi?" tanya Putri.

Keempat cewe tersebut serempak menoleh kearah Dita.

"Lo kenapa Dit ada masalah?" tanya Killa sembari merangkul bahu Dita.

"Kalo lo ada masalah cerita aja sama kita, kita bakal bantu sebisa dan semampu kita." ucap Tasya.

"Ck, sok bijak bat lo kek Mario Teguh." celetuk Killa.

"Yee biarin" jawab Tasya.

"Gue ngga papa kok cuma kurang enak badan aja, yaudah kita ke kelas aja yuk!" ucap Dita.

"Kalo lo mau curhat, curhat aja kita siap dengerin kok." ucap Tasya sambil menapuk bahu Dita pelan sebelum pergi ke kelas mereka masing-masing.

Dikelas,

"Sya buka dong tote bag nya, gue kepengen liat apaan isinya." rengek Killa.

"Kepo bat lo!" jawab Tasya.

"Sini biar gue buka, nunggu lo ngebuka tuh tote bag harus nunggu gajah bertelur dulu." seru Killa sambil merampas tote bag yang ada ditangan tasya.

"eheheh..." ucap Tasya.

"Woi woi woi, isinya donat Sya, ah so sweet banget sih si Andra." teriak Killa dengan histeris.

"eh itu kertas apaan?" tanya Tasya sambil mengambil kertas itu.

Pulang sekolah gue tunggu diparkiran.

"What dia ngajak pulang bareng gue..." heboh Tasya.

"Demi apa lo, siniin kertasnya gue pengen lihat!" seru Killa.

"Menang banyak lo Sya ya ampun kapan lagi coba dapet tebengan dari cogan kek dia." cerocos Killa.

"Kok lo yang lebay sih, tapi ngga papa sii." jawab Tasya dengan cengiran khasnya.

"Ye lo seneng kan bisa pulang bareng dia, ngaku aja lo" ucap Killa sambil menoel pipi Tasya.

"Ishh apaan sih." jawab Tasya sambil senyum-senyum sendiri.

~see you next part~

Continue Reading

You'll Also Like

13.2M 1M 74
Dijodohkan dengan Most Wanted yang notabenenya ketua geng motor disekolah? - Jadilah pembaca yang bijak. Hargai karya penulis dengan Follow semua sos...
15.5M 875K 28
- Devinisi jagain jodoh sendiri - "Gue kira jagain bocil biasa, eh ternyata jagain jodoh sendiri. Ternyata gini rasanya jagain jodoh sendiri, seru ju...
Lucent By ads ¡¡

Teen Fiction

170K 3.9K 17
lucent (adj); softly bright or radiant ✿ ✿ ✿ My brother's hand traces the cut on my right cheek for some minutes. I have no idea how a cut can b...
1.1M 36.8K 70
HIGHEST RANKINGS: #1 in teenagegirl #1 in overprotective #3 in anxiety Maddie Rossi is only 13, and has known nothing but pain and heartbreak her ent...