Seorang gadis, bukan sekarang dia tidak bisa disebut gadis melainkan wanita sedang duduk menunggu seseorang datang.
"Lo ngapain nyuruh gue kesini" tanya ketus pria itu to the point yang adalah Bara Kevano Othario.
"Kamu sibuk?" tanya gadis itu sudah terbiasa dengan sikap kekasihnya ini.
Gadis itu adalah Bulan yang selalu sabar dengan sikap kekasihnya.
"Hm...cepet habis ini gue ada meeting" Bulan tersentak dengan ucapan Bara.
"Ini..." Bulan dengan perlahan menyerahkan sesuatu yang sangat membuat Bara kaget.
"Lo nggak main main kan, Lan kita hanya melakukan hanya sekali dan nggak mungkin langsung kaya gini" sentak Bara.
Bulan kaget dengan ucapan Bara yang membuang hasil USG dan tespeck kehamilanya ke tanah.
"Nggak Bara, aku tadi dari dokter dan dokter bilang kalau aku hamil berarti ini anak kamu" bela Bulan mengambil hasil itu dari tanah.
"Gugurin gue yakin ini bukan anak gue" ucap Bara membuat dunia Bulan seakan runtuh semua.
"Tap...tapi kata kamu kan mau bertanggung...jawab kalau...aku..." ucapan Bulan tercekat ketika teringat ucapan Bara.
"Lo percaya kalau gue bakal tanggung jawab, haha ngimpi mana mau gue nikah sama cewek kampungan gak berpendidikan kaya lo yang ada gue hidup sama lo dunia gue hancur dan lo itu hanya bahan taruhan tau nggak" bentak Bara.
Air mata Bulan sudah mengalir dengan derasnya ketika mendengar penuturan Bara.
"Cukup Bara aku tau kalau aku hanya cewek berpendidikan lulus sma dan ya aku kira perhatian dan ungkapan cinta kamu itu tulus tapi...kamu pembohong Bara, dan ya aku sekarang sadar kalau aku hanya cewek biasa bukan seperti kamu dari keluarga terpandang" Bulan sudah cukup mendengar makian Bara kini dirinya sudah tidak bisa membendung kemarahanya.
"Bagus kalau lo sadar sih" cuek Bara.
"Aku juga mau berterimakasih sama kamu udah nyadarin aku, dan ya kamu tenang aja aku akan pergi menjauh dari hidup kamu bersama anak ku nanti"
"Aku harap hidup kamu semakin bahagia" ucap Bulan meninggalkan Bara yang uring uringan.
VOTE & COMEENT