Babysitter, I Love You | [Hwa...

By 99noranhee

178K 23.1K 5.2K

ayah Minhee memiliki banyak hutang pada perusahaan Hwang Group. Saat hutang tersebut jatuh tempo ayah Minhee... More

Prologue
šŸ‡1
šŸ‡2
šŸ‡3
šŸ‡4
šŸ‡ 5
šŸ‡ 6
šŸ‡7
šŸ‡8
šŸ‡9
šŸ‡10
šŸ‡11
šŸ‡12
šŸ‡ 13
šŸ‘„ Da Deul Bla Bla šŸ‘„
šŸ‡14
šŸ‡15
šŸ‡16šŸ‡
šŸ‡17
šŸ‡18
šŸ‡19
šŸ‡21
šŸ‡22
šŸ‡ 23
šŸ‡24
šŸ‡25
šŸ‡26
šŸ‡27
šŸ‡28
šŸ‡29
šŸ‡30
šŸ‡31
šŸ‡32
šŸ‡33
šŸ‡34
šŸ‡35
šŸ‡36
šŸ‡37
šŸ‡38
šŸ‡39
KISSING YOU
šŸ‡40
šŸ‡41
šŸ‡42
šŸ‡43
šŸ‡44
šŸ‡45
šŸ‡46
šŸ‡47
šŸ‡48
šŸ‡49
šŸ‡50
šŸ‡51
šŸ‡52

šŸ‡20

3.1K 438 51
By 99noranhee

Diharapkan memberi 👉🌟 sebelum membaca, terimakasih 😊



Happy Reading All!





















































"Ayah pulang!"

"Kakek pulang!"

Hangyul tersenyum melihat Danhee berlarian menyambutnya, dirinya lalu menggendong Danhee kemudian mengecup pipi cucunya gemas. Danhee sekilas melihat Seungwoo yang berdiri dibelakang Hangyul.

"Kakek Woo datang!"

Seungwoo tersenyum melihat Danhee gembira akan kedatangannya, merasa gemas Seungwoo mengalihkan posisi Hangyul untuk menggendong Danhee. Mendengar teriakan Danhee yang menyebut nama Seungwoo Hyunjin langsung saja lari menemui Danhee.

"Kakek woo!"

Hyunjin memeluk pinggang pria parubaya di depan pintu rumah. Seungwoo semakin tersenyum lebar melihat dua bocah ini senang menyambutnya.

"Lo pernah ketemu cucu gue?"

"Iya, waktu mereka pulang sekolah sama Minhee dan nggak sengaja lihat gue nyanyi. Gue ngira Minhee diapain sampai punya dua anak kayak gini"

"Ah bentar lagi mereka jadi cucu lo juga, kok"

Seungwoo merotasikan matanya malas mendengar ucapan Hangyul yang nggak pernah diajarin disekolah.

"Eh ayah udah pulang"

Sihoon menghampiri Hangyul lalu tersenyum pada Seungwoo. Sihoon adalah teman Byungchan waktu SMP, Sihoon Byungchan Hangyul dan Seungwoo berteman akrab walaupun mereka tidak satu sekolah akan tetapi sekolah mereka berdampingan.

"Gimana kabar lo, Woo?"

"Baik, lo sendiri?"

"Baik juga"

Sihoon mengambil tas Hangyul, "kayaknya kita bakal ngobrol panjang sampai tengah malam, udah lama kita nggak ngumpul lagi kayak gini"

"Ayah?"

Seungwoo melihat Minhee datang menghampirinya bersama dengan Yunseong dibelakangnya.

"Ayah kok bisa disini?"

"Papa yang mengajak ayahmu kemari Minhee, papa tidak sengaja melihat ayahmu nyanyi di taman kota. Ternyata nyanyian ayahmu nggak berubah, ya? Pantas saja ibumu jatuh cinta dengan ayahmu karena dengar ayahmu menyanyi"

Minhee terkekeh apa yang dikatakan Hangyul memang benar karena ibunya juga pernah mengatakan itu padanya. Seungwoo menurunkan Danhee dari gendongannya lalu merentangkan tangannya langsung saja Minhee memeluk ayahnya erat.

"Astaga bayi besar ayah"

"Mini kangen ayah :("

"Gumus banget sih keluarga ini utututu temu kangennya nanti lagi, ya? Lebih baik kalian berdua mandi dulu"

"Kalau gitu gue pulang dulu"

"Eh lo mau kemana mandi sini aja? Lo bisa mandi di kamar gue, apa kita mandi bareng aja?"

"Heh homo kasar anjir!"

"Mama!"

"Sayang!"

"Sihoon!"

"Astaga!"

Sihoon langsung menutup mulutnya karena keceplosan berkata kasar dihadapan cucunya. Seungwoo menutup telinga Danhee sedangkan Hangyul menutup telinga Hyunjin.

"Bahasanya dijaga ya, sayang"

"M-maaf aku keceplosan"

"Memangnya homo kasar tuh apa sih kek?"

Aduh Hangyul bingung harus jawab apa buat pertanyaan Hyunjin.

"Danhee Hyunjin mandi dulu, yuk"

Beruntung Hyunjin sama Danhee langsung nurut begitu diajak Minhee untuk mandi. Sihoon, Seungwoo, Hangyul dan Yunseong menghela nafas lega melihat Hyunjin dan Danhee pergi mandi tanpa menuntut minta penjelasan. Seungwoo Hangyul menatap Sihoon tajam dan yang ditatap hanya mengeluarkan cengiran lebar. Lain kali Sihoon harus lebih berhati-hati agar cucu-cucunya tidak mengikuti ucapan kasarnya.

>•<

Jam 19.00 malam semua orang sudah ada diruang makan untuk makan malam bersama, Seungwo masih diam belum menyentuh makanannya dan lebih memilih melihat anaknya yang sibuk menyuapi Hyunjin dan Danhee.

"Woo, kok nggak makan? Ayo dimakan"

"Iya, maaf kalo gue ngerepotin"

"Halah santai aja anggap ini rumah sendiri lagipula bentar lagi kita bakal besanan, kok"

Yunseong melambatkan kunyahannya lalu meletakan sendok dan garpu dipiring sedangkan Minhee menepuk pelan dadanya karena tersedak minuman. Hangyul dan Sihoon hanya tersenyum simpul namun penuh makna lalu melanjutkan makan mereka.

"Ah kau ini ada-ada saja"

Seungwoo menendang betis Hangyul lalu tertawa renyah mencairkan suasana bahkan sudah tua pun sifat temannya tidak pernah berubah. Yunseong berdiri dari bangku untuk menyelesaikan tugas kantornya.

"Aku sudah selesai makannya"

Seluruh orang yang ada dimeja makan menatap kepergian Yunseong membuat Minhee kesal karena Yunseong tidak memiliki rasa sopan santun pada ayahnya.

Hangyul menepuk pundak Seungwoo,"udah nggak usah dipikirin anak gue emang gitu muka sama perilakunya minta digiles. Gue bahkan nggak inget Sihoon ngidam apa sampai anak gue kayak gitu. Untungnya cucu gue nggak nurunin bapaknya, kalok sampai nurunin mau jadi apa ini rumah?"

"Kuburan kalik ya, sepi"

Seungwoo terkekeh mendengar jawaban dari Sihoon.

>•<

"Kalok gitu gue pulang, ya?"

"Eh gue bilang apa tadi sore? kita bakal ngobrol panjang sampai tengah malam"

"Tapi gue nggak enak, Hoon"

"Gue udah bilang santai aja anggap rumah sendiri lo bisa tidur dikamar Minhee, nanti Minhee bisa tidur sama Yunseong. Atau lo tidur sama gue aja?"

"Terus gue mau dikemanain, gblk?!"

Sihoon menggeplak kepala Hangyul yang dibalas cengiran dari sang suami. Istrinya ini benar-benar barbarly no slay, untungnya Danhee sama Hyunjin sedang gosok gigi dikamar mandi jadi mereka tidak mendengar ucapan kasar yang dilontarkan oleh nenek mereka.

"Ya udah gue pulang aja"

"Oh tidak-tidak, lo kudu nginep disini udah lama kita nggak ngumpul kayak gini kapan lagi, kan?"

Minhee keluar dari kamar Danhee Hyunjin setelah memastikan mereka sudah tidur. Namun saat akan ke kamarnya ia melihat sang ayah dan orang tua Yunseong sedang bertengkar kecil didepan kamar Danhee Hyunjin.

"Ayah ada apa?"

"Minhee ayahmu akan menginap disini"

"Benarkah? Itu bagus saya jadi punya teman untuk tidur"

"Buka begitu, Minhee"

"Oh lalu?"

"Ayahmu akan tidur dikamarmu dan kau tidur dikamar Yunseong"

Minhee mengernyit bingung, "biar ayah sekamar dengan saya saja, ma. Saya tidak enak jika saya tidur bersama tuan Yunseong"

"Tidak apa, Minhee"

Seungwoo disuruh diam saja sama Hangyul Sihoon dan bodohnya ia hanya menurut aja. Seungwoo sudah tahu maksud Hangyul mau deketin Minhee sama Yunseong jadi no comment deh percuma debat sama dua orang ini ujung-ujungnya kalah juga.

"Kalau begitu saya siapkan kamar baru saja untuk ayah"

"Ini sudah jam 21.00 malam, Minhee. Kamu pasti lelah dan belum sempat menyiapkan buku pelajaranmu, kan?"

Minhee menggangguk iya juga sih mana belum belajar buat ulangan biologi lagi. Yunseong yang baru saja keluar dari ruang kerja tidak sengaja melihat orang tuanya, ayah Minhee dan juga Minhee sedang membicarakan sesuatu didepan kamar anaknya.

"Lebih baik kamu tidur bareng Yunseong saja, ya?"

"Tapi–"

"Minhee, kamu tidur sama saya biar ayahmu tidur dikamarmu"

Keempat orang itu menoleh saat Yunseong berceletuk sambil jalan mendekati mereka. Yunseong melirik kedua orang tuanya lalu pergi kekamar duluan sambil memainkan ponselnya. Dirinya tahu ini rencana kedua orang tuanya untuk bisa tidur bersama dengan Minhee. Yunseong tidak masalah toh dirinya juga ingin meminta maaf pada Minhee karena asal menuduhnya sekalian akan mengembalikan ponselnya.

Minhee mengerjap tidak percaya Yunseong setuju untuk tidur bersama. Minhee berpikir mungkin dirinya akan tidur disofa atau lantai, jujur saja Minhee masih marah pada Yunseong karena telah menuduhnya. Akan lebih baik kalau dirinya tidur disofa atau dilantai daripada tidur seranjang dengan orang menyebalkan itu.

"Istirahatlah dikamar Yunseong, Minhee. Mama papa sama ayahmu mau ngobrol diruang keluarga, selamat malam Minhee"

"Selamat malam, ma"

"Selama malam, Minhee"

"Selamat malam, pa"

Seungwoo mendekati Minhee lalu memeluknya, "maaf merepotkanmu, nak"

"Tidak papa, ayah istirahat yang cukup jangan tidur terlalu larut"

Seungwoo mengangguk, "selamat malam, Minhee"

"Selamat malam, yah"

Minhee melihat ketiga orang itu turun tangga menuju ruang keluarga untuk mengobrol bersama lalu jalan menuju kamar Yunseong.

*****

Minhee mendengar suara gemericik air dari kamar mandi saat masuk kekamar Yunseong. Memang kebiasaan buruk Yunseong mandi lagi waktu malam dengan alasan agar nyaman untuk tidur, padahal mandi malam itu tidak baik apalagi mandi dengan air dingin takut masuk angin. Tapi Minhee masa bodo sih bukan urusannya juga mau masuk angin, masuk api, masuk tanah apa masuk air juga nggak peduli.

Minhee mengambil piyama untuk dipakai Yunseong lalu diletakannya dikasur. Selang beberapa menit Yunseong keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit pinggangnya sambil mengusap rambutnya yang masih basah. Minhee memalingkan wajah menyembunyin rona merah di pipi sambil memilin selimut yang dibawanya. Selesai memakai piyama Yunseong menidurkan diri dikasur sambil melihat Minhee mengambil satu bantalnya.

"Mau kemana lo?"

"Pengajian!"

"Ya mau tidurlah, Yunseong bangsat!"

Minhee jalan kesofa sambil melirik Yunseong judes. Baru kali ini Yunseong melihat Minhee menatapnya judes bukannya serem tapi keliatan gemes.

"Tidur dikasur aja sini, gue tahu lo nggak nyaman tidur disofa"

"Siapa bilang? Nggak usah sok tempe"

"Minhee, sini"

"Nggak mau!"

Yunseong menatap Minhee serius lalu merubah posisinya menjadi duduk lalu melambaikan tangannya pada Minhee untuk mendekat.

"Sini"

Minhee mendecak kesal lalu jalan mendekati Yunseong, "apa sih? Eh!"

Yunseong menarik tangan Minhee lalu memeluknya kemudian kembali berbaring dikasur.

"Apa sih nggak puas lo nuduh gue? Sekarang lo mau dzolimi gue?!"

"Maaf"

Yunseong mengeratkan pelukannya membuat Minhee seketika diam tercium aroma lavender dari tubuh Yunseong sehabis mandi.

"Maaf udah nuduh lo dan bokap lo yang enggak-enggak. Gue hanya takut dan khawatir sama anak-anak karena udah dari siang perasaan gue nggak enak sama mereka dan ternyata bener mereka berdua hampir dibawa sama orang lain"

Minhee memainkan jari-jarinya, "gue ngerti kok karena gue juga pernah ngerasain itu, gue juga minta maaf karena udah lalai sama tugas gue. Tapi lo harus percaya sama gue kalok gue nggak ada niatan buat nyulik Danhee Hyunjin"

Minhee membalikkan tubuhnya untuk menatap Yunseong, "lo percayakan bukan gue yang nyuruh orang itu?"

Yunseong menarik pinggang Minhee untuk lebih dekat dengannya. Minhee mengerjapkan mata saat Yunseong mengecup ujung hidung dan bibirnya membuat wajahnya memerah padam.

'3rd kiss gue! Maaf mama Ucan Mini nggak bisa menjaga keperawanan bibir Mini (꒦ິ⌓꒦ີ)'

"Iya, gue percaya dan lo harus buat gue tetap percaya sama lo, Hee. Karena orang yang paling gue percaya buat jaga Danhee sama Hyunjin hanya papa, mama dan lo aja"

"Iya, gue akan buat lo tetap percaya sama gue"

Minhee menarik sudut bibirnya ke atas lalu membalas pelukan Yunseong dan berjanji akan membuat Yunseong selalu percaya padanya.





















Iya, selalu percaya padanya. Mungkin...





















































*****************TBC****************

Chapter 20 update! 🎉

Uye...konflik dichapter tadi gak terlalu beratkan? Hehehehe....
Tapi tenang aja konflik berat setengah sampai berat banget kek badan author bakal ada kok dan itu menyangkut kepercayaan yunseong keminhee 😂

Jadi jangan bosen-bosen buat ngikutin jalan ceritanya yak?
Chapter ini nggak ada keumpyo, ya anggap aja mereka lagi berlibur sambil mikir rencana biar minhee sama yunseong pisah wkwkwk 😂😂😂

Bonus foto hwangmini gaess

Mini cantik banget nggak ngerti lagi author pundung pokoknya ‧º·(˚ ˃̣̣̥⌓˂̣̣̥ )‧º·˚

Ya sudahlah jangan lupa untuk voment gaess! 👉🌟💬

Thankyou! 🙏

See you next chapter! 🙋

Continue Reading

You'll Also Like

73.9K 7.4K 72
bertahan walau sekujur tubuh penuh luka. senyum ku, selalu ku persembahkan untuknya. untuk dia yang berjuang untuk diri ku tanpa memperdulikan sebera...
290K 15K 30
Awal mula mengkisahkan tentang seorang siswi yang meninggal akibat sebuah kecelakaan dan mendapat kehidupan kembali menjadi seorang anak bos Mafia te...
1.5M 43.9K 30
"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan." Tapi apa setelah perpisahan akan ada pertemuan kembali? ***** Ini cerita cinta. Namun bukan cerita yang bera...
144K 14.4K 66
Takdir kita Tuhan yang tulis, jadi mari jalani hidup seperti seharusnya.