ATHALA || END

By isnipupu

175K 13.1K 522

TETAP VOTE WALAU SUDAH TAMAT YA (Belum di Revisi) "Untuk menjadi luar biasa itu perlu jam terbang yang teruj... More

Chapter 1
chapter 2
chapter 3
chapter 5
chapter 6
chapter 7
chapter 8
chapter 9
chapter 10
chapter 11
chapter 12
chapter 13
chapter 14
chapter 15
chapter 16
chapter 17
chapter 18
chapter 19
chapter 20
chapter 21
chapter 22
chapter 23
chapter 24
chapter 25
chapter 26
chapter 27 [end]

chapter 4

6.9K 579 8
By isnipupu

Setelah menunaikan sholat asar, anak anak kelas 10 pun dipanggil untuk berkumpul agar kegiatan selanjutkan bisa dimulai.

Dirasa semuanya udah kumpul, Athala dan anak Osis lainnyapun ikut ketengah lapangan.

"Jadi kegiatan kita selanjutnya adalah mencari ranting atau kayu sebanyak banyaknya untuk api unggun yang kita butuhkan pada malam hari. Tiap kelompok akan didampingi oleh anak Osis, masing- masing kelompok satu orang anggota Osis!

"Dan kelompok yang dipanggil segera memisahkan diri, pertama kelompok  Garuda bersama kak Agam, silahkan."

Bla.bla.bla.

Ditempat perkemahan tersisa Athala, Adam,Galang, Iqbal, Yara, Vara, Naya dan Sasa. Sedangkan guru guru pun ikut mencari kayu bakar.

"Lo pada makan dulu sana," ucap Vara mengingat bahwa keempat cowok itu belum makan.

"Bawain dong Var, buat mantan tersayang," sindir Iqbal dengan kekehan.Dan dibalas dengan pelototan tajam dari Vara.Vara kalem kalem Kejam.

"Tau ih  Neng Vara, mantan tampanmu kasian kekurangan tenaga nih, butuh makanan." Ini juga Galang ikut ikutan.

"Bacot." umpat Adam.

"Ayolah Var, bawain. Aa Adam kan cape," ujar Athala

"Thal diem deh jangan ikut ikutan anak gembel kayak mereka," kesal Adam. Dia kesal, sungguh. Mereka pikir dicengcengin gak malu apa, apalagi dicengcengin sama mantan pacar, apalagi status Adam yang gagal move on. Kalau Vara sih entah udah move on entah belum.

"Berisik ya kalian," kesal Vara dan meninggalkan 4 cowok yang sedang beristirahat itu.

Vara datang pada teman temannya yang sedang membersihkan dapur perkemahan.

"Lu kenapa Var? Datang datang kol muke lo ke kesel?" tanya Sasa dengan cadel, dia bule.

"Gua kesel sama Athala sama dayang dayangnya itu. Masa gua dicengcengin terus sama Adam," adunya dengan muka kesal dan memerah menahan amarah.

"Kenapa lagi sih? Adam lagi?" tanya Yara.

"Hem"

"Yaampun Vara Isvara, yaudah sih gak usah kesel kalau lo udah gak ada rasa sama siAdam itu," cerocos Yara.

"Ya gimana, gua cuma kesel doang ko!" katanya.

"Bilang aja lo kalau gagal move on," ujar Naya.

"Naya udah deh jangan buat gua kesel berkali kali lipat," kesalnya.

"Yaudah ia ia mon maaf nyonya Isvara Yuania," ucap Naya.

"Nasi masih ada kan?" tanya Vara.

"Ada tuh baru aja gua pisahin diwadah itu," unjuk Yara dengan malas.

"Yaudah gua ambil ya buat mereka," kata Vara.

"Katanya kesel tapi care," sindir Naya.

"Mereka belum pada makan bro, kalau mereka gak makan bisa bisa mati!" kesal Vara. Vara yang kalem hilang seketika.

"Bilang aja lo khawatir sama mantan tertampan lo itu," kekeh Yara.

"Yara please deh jangan sampe gua jodohin lo sama Athala ya," pekik Vara.

"Amit amit jabang bayi ya," teriak Yara.

Yara itu rival abadinya Athala begitupu sebaliknya. Sangat susah untuk menyatukan mereka, tapi gak ada yang mustahilkan?.

***

Setelah mendapatkan nasi dari  Vara dan Sasa yang mengantarkan, Athala dan kawan kawanpun segera makan dengan tak nafsu.jam makan mereka sudah lewat dari tadi, tapi berbeda dengan Iqbal yang memang sangat menikmati masakan yang tak seberapa enaknya.

"Ini yang masak siapa?" tanya Iqbal.

"Mana gua tau!" balas Galang yang sedang meminum air yang tersedia untuk panitia.

Merekapun hanyut kembali dengan makanan mereka, tak lama Yara and the gengpun datang.

"Anak-anak udah berangsuran datang, kalian cepat habiskan makannya," ujar Vara.

"Bentar dong Beb," ujar Iqbal yang langsung dipelototin.

"Canda elah tuh mata mau copot," kekeh Iqbal.

"Iqbal gila," umpat Vara.

"Ia bentar  Var, kita makan dulu," kata Athala.

"Yaudah cepetan ya." Athala mengangguk.

Diam diam Yara memperhatikan Athala yang sedang makan itu, ya Yara memang mengagumi sosok tampam itu, selain itu terdapat nilai plus dari pandangan yara tentang Athala, hanya saja ada satu hal yang membuat Yara enggan untuk jujur tentang kesempurnaan yang Athala miliki, walau didunia ini gak ada yang sempurna. Resek, sifat Athala yang membuat Yara kesal.

"Yara omg lo liatin Athala gitu banget," pekik Sasa yang tak sengaja menoleh pada Yara yang sedang memperhatikan Athala.

Merasa terpanggil Athalapun menoleh pada Yara dan menautkan kedua alisnya."Lo liatin gua?" tanya Athala.

"Kagak," ucapnya sedikit memalingkan pandangannya.

"Gua tau, diam diam lo mengangumi wajah gua yang tampan ini kan?" tanya Athala.

"Please deh gak usah resek! Kesempurnaan lo tertutupi oleh sifat lo yang resek itu," kesal Yara yang langsung melenggang pergi.

"Lah kenapa lagi sih kembaran lo Var?" tanya Galang.yang ditanya hanya menggelengkan kepala.

"Aneh ya si Yara, dari tadi natap Athala sampe gak ngedip pas keciduk aja malah ngomel," cerocos Sasa yang lugunya minta dibanting.

"Diem deh Sa, lemes banget tuh mulut!" ucap Naya.

***

Pagi harinya.

Kegiatanya untuk pagi hari adalah senam pagi dan lomba memasak, peralatanya adalah peralatan yang dibawa oleh masing masing kelompok.

Ditengah tengah kegiatan senam pagi, Athala meninggalkan lapangan untuk menerima telpon dari sang Papah.

"[Halo Pah? Ada Apa?]"

"[Papah mau denger suara kamu, kok kayak gak suka Papah telvon.]"

"[Lagi sibuk, lagi kegiatan. Nanti ya Pah, Aku baik.]"

"[Hem.]"

"Yaelah marah deh tuh Bapak Bapak, udah tau anaknya lagi sibuk, telpon terus. Bokap ko posesiv," kesal.

"Thal." Galang datang tergesa gesa.

"Apa Lang?" tanya Athala.

"Senam udah selesai, waktunya lomba memasak. Lo yang buka gih." Athala mengangguk.

"Yaudah ayo."

Ya, dikegiatan perkemahan ini Athalalah yang paling berpengaruh, bukan hanya tanggung jawabnya besar tapi dia seorang ketua osis dan ketua kegiatan juga yang artinya tanggung jawab sangat besar. Dan Athala termasuk orang perpeksionis, yang artinya apapun yang dilakukannya harus terlihat bagus, lancar dan sempurna.

***

Dan seperti biasa setiap kegiatan didampingi oleh anak anak osis yang siap membantu. Tentu yang tersisa hanya Athala, Adam,Galang, Iqbal, Yara, Vara, Sasa,dan Naya. Mereka adalah panitia inti.

"Waktunya sampe jam setengah 9 ya, kalau yang udah bisa disimpan disebelah sana," teriak Athala. Bahkan suaranya sudah bindeng, karena banyak teriak dari kemarin.

"Kalau kekurangan air, ambil disungai ya. kesungai nya minta didampingi teman atau anak Osis ya. Jangan sendiri! Berbahaya." teriaknya lagi.

"Iya Kak." teriak mereka ditengah tengah kegiatan memasaknya.

"Jika yang butuh obat, atau yang sakit yang memang sudah gak kuat. Bisa menghampiri tenda kesehatan. Jangan diam saja jika kalian mau baik baik saja. Mengerti?" teriak Athala.

"Baik mengerti Kak," pekik mereka berbarengan.

"Yasudah silahkan dilanjut." Athalapun menghampiri Adam yang sedang berada ditenda kegiatan. Adam masuk angin, gara gara semaleman gak paka jaket karena dikasih keAthala.

Flashback on

"Jaket lu mana Thal?" tanya Adam menghampiri Athala yang ada didepan api unggun. Anak anak sudah pada tidur dan tersisa anak anak Osis yang menjaga.

"Basah," balasnya acuh.

"Ko bisa?" tanya Adam dengan wajah tak mengerti. Kapan dia melihat Athala main air sampe jaketnya katanya basah.

"Kejemplung air danau," celetuknya.

"Ada ada aja. Lo bawa jaket satu?" Athala mengangguk.

"Bisa masuk angin lo Thal, badan lo rentan kalau lo tau." Athala mengangguk.

"Gak papa lah selow. Besok bisa dijemur," katanya.

"Yaudah pake dulu yang gua, gua gak mau lo sakit dan akhirnya bokap lo bawa lo pulang," ucap Adam melepaskan jaketnya.

"Gak usah Dam."

"Gak usah atau lo gua panggang disana." ancam Adam.

"Yaudah ia ia."

Flashback of

"Lo udah gak papa?" tanya Athala ketika memasuki tenda kesehatan. Disana terlihat Adam yang terbaring.

"Udah gak papa," katanya.

"Meriang dikit gua."

"Huh maafin gua yak, coba aja semalem lo gak ngasih jaket lo kegua mungkin lo gak mungkin sakit."

"Yaelah santai aja. Kan semalem lo jadwal jaga, masa gak gua kasih jaket," kata Adam. Ya Adam memang orang terbaik sedunia.

"Jangan terlalu mengorbankan semuanya demi gua Dam, gua takut hidup gua banyak bergantung sama lo kedepannya," tutur Athala

"Yaelah Thal gak papa kali, kita kan saudara."

"Lo banyak berkorban demi gua Dam." Athala merasa tak enak hati pada Adam.

"Itu karena gua masih mampu Thal." tekan Adam. Athala menghela nafas, Adam terlalu baik buatnya.

"Thanks sama semuanya," lirih Athala

"Udahlah sana lo keluar gua mau istirahat!ganggu aja," kesal Adam.

"Sialan lo taik!"

Bersambung..

Continue Reading

You'll Also Like

59.1K 3.6K 13
Januar, remaja yang selalu di-bully teman-temannya karena terlahir sebagai anak haram justru berpredikat di sekolah. Dia terpaksa tinggal di panti as...
6.8K 981 15
(Kamu nggak akan tahu apa yang sebenarnya terjadi kalau nggak baca sampai akhir, so baca sampai akhir, ya, orang-orang baik 🌹) Dipertemukan karena k...
27.9K 2.4K 18
Berawal dari menemukan seorang anak kecil tengah malam dijalanan, Gama justru harus terjebak mengungkap kasus rumit sindikat penjualan anak. "Papa...
3.7M 295K 49
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...