SUE IT! [BTS RM] āœ”

By Mytholojoon

13K 1.3K 288

[COMPLETE] āš ļø[Mengandung konten : kekerasan] āš ļø Jika sudah bersinggungan langsung dengan ambisi, bahkan kelua... More

Destiny Begins
Who is Kim Namjoon?
Is this a love?
One Step Closer, but...
His Promise
Kim Namjoon and The Royal Kim Family
Kim Namjoon and The Royal Kim Family 2
Where are you?
Wait, What?
I want to make you mine
Real fight begin
Rival
A day before
Knowing Him
Unpredictable Thing 'bout Him
You Think?
Join In Your Clan
Watch Your Words
He doesn't know yet
Mission
His House
Little Brother
Try Again Later
Love Letter For Him
High Court
It's not over yet
Need Advice
It Happens Again
Back To Korea
Campaign
Night In His House
Press Conference
Presidential Election
A Plan
The Girl
World War
The Truth Untold
Family Gathering
The Final

Road To Press Conference

165 26 8
By Mytholojoon

Yoongi memacu Pajero sportnya membelah jalanan Seoul, sesuai titah sang kakak ipar ia akan menemui orang tua Hyossang untuk menjelaskan situasi ini dan membawa Hyossang menemui kakak iparnya, alias ayah Namjoon.

'Sial, aku tidak mengira semua akan jadi serumit ini' gumam Yoongi sembari menunggu lampu merah. Setelah bertanya pada Jungkook arahan kediaman Hyossang, Yoongi memutuskan untuk berangkat sendiri, dengan begini ia bisa lebih leluasa berbicara dengan Hyossang dan keluarganya.

Empat jam perjalanan sungguh membuat Yoongi ingin berbaring dan bangun pada hari berikutnya, 'kalau bukan untuk menyelamatkan reputasi kakak ipar dan keponakanku, aku tidak akan mau seperti ini' gumamnya lagi. Sebenarnya tadi Namjoon memaksa ingin ikut, namun Yoongi melarang karena keadaan sedang benar-benar buruk di luar, Yoongi hanya tidak ingin semakin banyak rumor dan berita buruk tentang Kim's family tersebar.

Sesampainya di depan rumah Hyossang, Yoongi bergegas turun dari mobilnya, setelah merapikan pakaiannya dan melihat lagi penampilannya dari kaca mobil, Yoongi melangkah mendekati pintu kediaman keluarga Hyossang. Diketuknya dengan pelan pintu itu, dan beberapa saat kemudian tampak wanita berusia 50 tahunan membukakan pintu, menurut perkiraan Yoongi itu adalah ibu dari Hyossang.

"Iya? Anda mencari siapa?" Sambut wanita itu, segera setelah membukakan pintu.

"Saya perwakilan dari keluarga Kim ingin menemui anda sekeluarga." Jawab Yoongi dengan sopan. Ibu Hyossang tentu tak menyangka keluarga Kim akan benar-benar mengirim orang untuk datang kesini, prasangka buruk mulai menghantui pikiran ibu Hyossang, dengan canggung ibu Hyossang mempersilahkan Yoongi masuk.

"Silahkan duduk tuan, anda mau minum apa?" Tawar ibu Hyossang.

"Anda jangan memanggil saya tuan, panggil Yoongi saja, dan tidak usah repot-repot nyonya, saya hanya ingin bertemu Hyossang dan keluarga." Kata Yoongi dengan ramah.

"Ini tidak merepotkan, ah saya akan panggilkan Hyossang, hari ini dia mengurung diri di kamar." Ucap ibu Hyossang yang di sambut anggukan dan senyum simpul oleh Yoongi.

Tak berselang lama, Hyossang keluar dari kamarnya, wajahnya tampak stres, sepertinya ini benar-benar membebani pikirannya.

"Oppa, ada apa?" Kata Hyossang.

"Ini tentang artikel di koran itu, Mr. Kim memintaku membawamu menghadap beliau." Jawab Yoongi.

"Apa? Menghadap sajang-nim? Tapi..." Hyossang tak melanjutkan kata-katanya.

Dari arah dapur tampak ibu Hyossang membawa nampan yang diatasnya ada sebuah teko kuno yang cantik dengan beberapa cangkir kecil khas untuk jamuan minum teh. Sesampainya di hadapan Yoongi, ibu Hyossang menurukan nampan itu, dan menuangkan teh ke sebuah cangkir kecil kemudian memberikannya pada Yoongi.

"Wah, mengapa anda repot-repot nyonya, terima kasih." Ucap Yoongi sambil menerima cangkir berisi teh dari ibu Hyossang.

Ibu Hyossang tersenyum simpul, "Ini tidak merepotkan, lagipula anda jauh-jauh datang kesini jadi harus mendapat jamuan sepantasnya."

"Anda membuat saya merasa terhormat nyonya" Yoongi menjeda perkataanya dan meminum tehnya, "ah langsung saja, maaf boleh saya bertemu dengan ayah Hyossang? Ada hal yang ingin saya bicarakan dengan kalian."

"Ah tentu, biar kupanggil dulu, dia sedang ada di kebun belakang." Ibu Hyossang beranjak dari duduknya, dan begegas memanggil suaminya.

"Sebenarnya ada apa oppa? Kau membuatku bingung dan penasaran." Hyossang mulai gugup.

"Tunggu orangtuamu datang dulu, baru aku jelaskan semuanya." Kata Yoongi.

Tampak dari arah pintu masuk seorang laki-laki berusia sekitar 55 tahun, Yoongi begegas berdiri dan membungkuk yang disambut anggukan oleh laki-laki itu.

"Apakah anda tuan Jung?" Kata Yoongi segera setelah dipersilahkan duduk.

"Ya benar, dan anda ini?" Jawab ayah Hyossang.

"Ah perkenalkan tuan, saya Min Yoongi, perwakilan keluarga Kim, saya datang kesini untuk menjemput Hyossang, Mr. Kim ingin bertemu dengannya." Jelas Yoongi.

"Mr. Kim calon presiden itu? Ada apa?" Kekwatiran tampak jelas di wajah kedua orangtua Hyossang.

"Ini mengenai artikel yang beredar di koran nasional pagi ini tuan, kami berpikir untuk membuat konfrensi pers dan mengatakan bahwa Hyossang adalah tunangan dari Namjoon, agar publik tak semakin beropini negatif, ini menyangkut reputasi perusahaan dan reputasi Mr. Kim sebagai calon presiden." Sambung Yoongi.

Tidak ada jawaban dari kedua orang tua Hyossang, mereka berdua syok mendengar apa yang baru saja dikatakan Yoongi, bagaimana mungkin mereka yang bukan siapa-siapa tiba-tiba akan dikenal publik sebagai besan calon presiden sekaligus pengusaha sukses yang kaya raya seperti Mr. Kim? Lantas apa yang akan dikatakan khalayak ramai tentang hal ini? Hyossang, tubuhnya seketika lemas setelah mendengar apa yang dikatakan Yoongi, kepalanya mendadak sakit dan membuat pandangannya sedikit kabur saking syoknya.

"Kami minta maaf kalau menurut anda keluarga kami kurang sopan tuan, bukannya datang sendiri, Mr. Kim atau Namjoon malah meminta saya berbicara dengan anda, artikel ini sungguh berdampak pada keluarga kami, terutama Mr. Kim dan Namjoon, kami mohon pengertiannya tuan, segera setelah publik melupakan masalah ini, semua akan baik-baik saja, ah atau sekalian saja nikahkan Namjoon dan Hyossang, toh mereka juga saling mencintai." Yoongi tersenyum amat lebar mengatakan hal itu, sedangkan Hyossang hanya bisa membelalakkan mata mendengar apa yang baru saja di katakan Yoongi.

"Jadi bagaimana tuan dan nyonya? Apa saya boleh membawa Hyossang? Saya akan bertanggung jawab apabila terjadi hal buruk pada Hyossang, dan saya akan mengantarnya pulang segera setelah konfrensi persnya selesai" sambung Yoongi.

Ayah dan ibu Hyossang saling melempar pandangan, sedangkan Hyossang hanya terpaku dengan wajah yang sudah pucat, "Baiklah tuan, tapi alangkah baiknya kita tanyakan terlebih dahulu kepada Hyossang apakah dia bersedia ikut atau tidak." Jawab ayah Hyossang.

Kini semua pandangan tertuju pada Hyossang, mereka menunggu jawaban dari yang bersangkutan.

"Bagaimana Hyossang-ssi?" Tanya Yoongi.

Hyossang bersusah payah mengumpulkan tenaga untuk sekedar mengatakan sebuah kalimat. "Maaf oppa, aku tidak bisa, oppa pasti tau apa yang sudah terjadi diantara kami, dan mengakui dia sebagai tunangan? Bukankah lebih baik kita menjelaskan kalau itu salah paham? Dia tidak benar-benar memelukku, gambar itu diambil dengan angle kamera yang tepat saja sehingga terkesan kami berpelukan, kurasa begitu akan lebih bisa diterima masyarakat."

Jawaban Hyossang tidak membuat Yoongi kaget, ia tau betul Hyossang masih sakit hati atas perlakuan tidak masuk akan keponakannya. Yoongi berusaha memutar otaknya, mungkin ada benarnya juga perkataan Hyossang, "Kau bisa coba katakan itu pada sajang-nim, siapa tau dia setuju dan menerima usulanmu untuk mengubah rencananya, tapi pertama-tama, maukah kau ikut denganku untuk bertemu sajang-nim?" Tawar Yoongi lagi.

"Baiklah, hanya bertemu sajang-nim, tidak yang lain." Ucap Hyossang menegaskan.

"Ah iya, hanya sajang-nim dan mungkin juga istrinya." Sambung Yoongi, Hyossang mengangguk dan meminta ijin untuk bersiap-siap, 20 menit kemudian Hyossang sudah rapi tan cantik, tanpa basa-basi Yoongi segera pamit pada orang tua Hyossang dan pergi bersama Hyossang.

"Oppa apa kau yakin pernyataan ini akan diterima khalayak ramai begitu saja? Memangnya mereka tidak akan bertanya, siapa Jung Hyossang? Wanita macam apa dia sehingga bisa menjadi tunangan seorang Kim Namjoon? Bukankah itu akan membuat publik semakin ingin tau dan menyoroti keluarga kalian?" Ucap Hyossang memecah keheningan dalam mobil.

"Entahlah, jujur dari tadi pagi otakku tidak bisa berpikir dengan jernih, skandal ini benar-benar membuatku sakit kepala, sejujurnya aku masih lelah karena kemarin kami baru saja dari Daegu untuk kampanye, dan pagi tadi ayah Namjoon sudah memintaku kembali untuk menjemputmu, tulang-tulangku pasti akan copot satu persatu setelah ini." Kata Yoongi jujur.

"Maafkan aku oppa, seandainya kemarin aku tidak pergi jogging atau setidak-tidaknya aku bisa menjaga diri agar Namjoon tak mendekatiku, mungkin semua tak akan seperti ini." Hyossang menghembuskan nafasnya dengan berat.

"Sudahlah, ini bukan salah siapapun, itu tempat umum, dan yang kalian lakukan juga bukanlah hal ilegal atau diluar batas, media memang semakin gila akhir-akhir ini, mungkin berita ini tak akan besar jika yang tersandung bukanlah CEO muda terkenal putra calon presiden." Yoongi tampak pasrah, wajahnya sunggu lelah.

Mereka sampai di puri Kim's family sekitar pukul 8 malam, tepat setelah waktu makan malam selesai, semua orang sudah berkumpul di ruang tamu untuk menyambut kedatangan Hyossang dan Yoongi, untungnya tadi Yoongi sempat mengajak Hyossang mampir ke restoran untuk sekedar mengisi perut yang kelaparan.

Kini mereka telah berada di depan pintu masuk rumah keluarga Kim, keringat dingin membasahi tubuh Hyossang saking gugupnya. Dua orang pelayan membukakan pintu dan tampak sebuah ruangan selebar lapangan bola terhampar di depan Hyossang dan Yoongi, 'besar sekali rumahnya' batin Hyossang yang masih sempat memerhatikan luasnya kediaman keluarga Kim. Seorang pelayan tampak menuntun Hyossang dan Yoongi ke arah ruang tamu di sebelah kiri, di sana sudah ada Mr. dan Mrs. Kim, Namjoon, Hoseok, Jimin dan Jungkook serta seorang laki-laki yang tak Hyossang kenali.

"Sajang-nim." Ucap Yoongi, kemudian Yoongi dan Hyossang membungkukkan badan. Mr. Kim memberi isyarat pada Yoongi untuk duduk sedangkan Hyossang masih tetap berdiri.

"Jung Hyossang, kau kah itu?" Tanya Mr. Kim.

"Ne, sajang-nim." Hyossang menunduk tak berani menatap Mr. Kim.

"Yoongi pasti sudah mengatakan maksudku mengundangmu kemari bukan?" Ucap Mr. Kim.

"Ne, sajang-nim, dia sudah mengatakannya." Jawab Hyossang.

"Jadi bagaimana? Tidak ada masalah kan? Kau tidak keberatan kan?" Tanya Mr. Kim lagi.

"Sebenarnya, saya sedikit keberatan sajang-nim, saya minta maaf yang sebesar-besarnya, saya mengatakan ini bukan karena saya tidak menghormati anda atau hwajang-nim, tapi dengan mengatakan bahwa saya adalah tunangan dari hwajang-nim, bukankah akan membuat media semakin penasaran, maksud saya media akan semakin menyoroti keluarga sajang-nim?" Hyossang masih menunduk, ia benar-benar takut kata-katanya akan membuat sang big boss tersinggung.

"Aku juga sempat berpikir begitu, tapi jika kita balikkan faktanya, semisal kita bilang kalau itu adalah foto rekayasa atau diambil dari angle yang tepat, bukankah akan membuat masalahnya semakin keruh? Mereka akan berlomba membuktikan bahwa itu foto asli dan menyerangmu juga Namjoon atas pernyataan palsu kan?" Perkataan sajang-nim sukses membuat Hyossang diam.

"Ahh, benar kata anda sajang-nim, baiklah saya ikut rencana anda." Hyossang memilih mengikuti rencana Mr. Kim karena benar yang dikatakan Mr. Kim, jika mereka mengelak maka masalahnya akan semakin keruh.

"Duduklah Hyossang-ssi." Ucap Mrs. Kim.

"Terima kasih nyonya, tapi tidak masalah jika saya harus berdiri sampai ini selesai." Hyossang tersenyum simpul pada Mrs. Kim.

"Duduklah nak, kau tidak sedang di hukum, kursi itu juga tidak akan rusak kalau kau duduki." Perkataan Mrs. Kim membuat yang lain tertawa.

Hyossang yang canggung berjalan mendekat dan duduk di sofa yang kosong di depan Namjoon, mereka terpisahkan meja kaca kecil.
"Jadi malam ini kau akan menginap disini nak, besok setelah konfrensi pers Jungkook atau Yoongi bersama Namjoon akan mengantarmu pulang ke Daegu." Sambung Mrs. Kim.

"Tidak perlu nyonya, saya bisa pulang naik kereta cepat." Hyossang benar-benar berusaha menjaga setiap perkataanya.

"Tidak tidak, setelah konfrensi pers besok, kau akan dikenal sebagai calon menantu keluarga Kim, orang jahat bisa saja menyerangmu dijalan nak, biarlah Jungkook atau Yoongi yang mengantarmu." Kata Mrs. Kim lagi.

"Baiklah nyonya." Sekali lagi Hyossang hanya bisa menurut omongan orangtua


Hwajang-nim : CEO (Kim Namjoon)
Sajang-nim : pemimpin/bos (ayah Kim Namjoon

Continue Reading

You'll Also Like

34.6K 3.2K 54
TULISANNYA BERPROSES! Baca aja dulu šŸ˜ Regina, seorang gadis biasa dengan berbagai masalah pelik yang mengelilingi hidupnya, secara tidak sengaja ber...
120K 8.4K 50
Kenapa ini semua harus terjadi kepadaku? -Kim Taehyung Dasar cowok sombong. -Kim Jisoo Maafkan aku, aku menyesal. -Bae Irene
15.2K 894 17
[ C O M P L E T E ] [[word count: 10,561 words]] story by ssjin___
427K 39K 54
Cast ~ Choi Chimyung ~ Choi Y/N ( yourname ) ~ Jeon Jungkook ~ Cha Eunwoo Y/N seorang single parent yang memiliki seorang balita manis bernama Ch...