Jooheon ngehela nafas untuk keberapa kalinya dalam sehari ini.
Suntuk banget rasanya bacain dokumen kantor yang mati satu tumbuh seribu itu.
Dan akhirnya, Jooheon manggil sekretarisnya, minta buat atur ulang jadwal rapat hari itu.
Jooheon lagi pengen nenangin diri.
Dan satu-satunya tempat yang ada di pikiran Jooheon sekarang cuma di tempat itu.
Cafe punya mama-nya...
***
"Loh, Jooheon, tumben jam segini ke cafe?" Sapa salah satu barista mama-nya, Kim Mingyu yang kenal lumayan deket sama Jooheon.
"Bosen Gyu di kantor. Suntuk juga lama-lama di kantor."
"Caramel frappucino?"
Jooheon geleng. "Matcha latte aja."
"Tumben?"
Jooheon ketawa pelan. "Iya, itu minuman favorit seseorang."
Dan Jooheon jadi keinget lagi, sewaktu mereka lagi jalan-jalan dan mampir ke cafe, Changkyun matanya berbinar pas ngeliat pesenan dia, matcha latte, itu dianter ke mejanya.
"Cowok manis itu ya?" Tanya Mingyu dengan tangan yang mulai sibuk membuatkan pesanan Jooheon.
"Hah?"
"Gak usah kaget gitu." Mingyu ketawa pelan. "Wonwoo pernah gak sengaja liat kalian."
Jooheon hanya tersenyum tipis. "Iya, cowok manis itu. Dan seandainya gue gak bodoh, dia pasti masih sama gue sekarang."
Mingyu kemudian meletakkan secangkir matcha latte di hadapan Jooheon.
"Kurangin gengsi lo. Kalo lo emang cinta sama dia, kejar. Perjuangin perasaan lo. Dan juga minta maaf. Gak ada salahnya kan?"
Jooheon mikir, omongan Mingyu itu bener. Kenapa dia harus mertahanin gengsinya?
Gak lama, bel yang dipasang di atas pintu masuk cafe itu bunyi, tanda ada tamu yang dateng.
"Kak Mingyu! Matcha latte 1 ya!"
Jooheon otomatis noleh dan...
"C-changkyun?"
Oohh... jadi ini cowok manis yang dimaksud Wonu?
Pantesan Jooheon suka...