Babysitter, I Love You | [Hwa...

By 99noranhee

178K 23.1K 5.2K

ayah Minhee memiliki banyak hutang pada perusahaan Hwang Group. Saat hutang tersebut jatuh tempo ayah Minhee... More

Prologue
πŸ‡1
πŸ‡2
πŸ‡3
πŸ‡4
πŸ‡ 5
πŸ‡ 6
πŸ‡7
πŸ‡8
πŸ‡9
πŸ‡10
πŸ‡11
πŸ‡12
πŸ‡ 13
πŸ‘„ Da Deul Bla Bla πŸ‘„
πŸ‡14
πŸ‡15
πŸ‡16πŸ‡
πŸ‡17
πŸ‡18
πŸ‡20
πŸ‡21
πŸ‡22
πŸ‡ 23
πŸ‡24
πŸ‡25
πŸ‡26
πŸ‡27
πŸ‡28
πŸ‡29
πŸ‡30
πŸ‡31
πŸ‡32
πŸ‡33
πŸ‡34
πŸ‡35
πŸ‡36
πŸ‡37
πŸ‡38
πŸ‡39
KISSING YOU
πŸ‡40
πŸ‡41
πŸ‡42
πŸ‡43
πŸ‡44
πŸ‡45
πŸ‡46
πŸ‡47
πŸ‡48
πŸ‡49
πŸ‡50
πŸ‡51
πŸ‡52

πŸ‡19

2.5K 409 62
By 99noranhee

Diharapkan memberi 👉🌟 sebelum membaca, terimakasih 😊



Happy Reading All




















































Waktu menunjukan pukul 19.00 malam dari sore sampai sekarang Yunseong tidak keluar dari kamarnya. Awalnya Minhee ingin mengetuk pintu kamar Yunseong untuk mengajaknya makan malam namun diurung karena takut jika Yunseong terganggu dan semakin marah padanya. Jika boleh jujur Minhee jadi merasa khawatir pada Yunseong.

Hyunjin dan Danhee hanya menatap Minhee yang tidak kunjung memakan makan malamnya. Hyunjin sudah menjelaskan pada sang papa bahwa Minhee tidak bersalah tapi sang papa hanya mengabaikan itu seolah tidak mempercayai semua perkataannya.

"Ma"

Minhee menatap Danhee yang memanggilanya, "nasinya dimakan dong? Mama cantik kalok nggak makan nanti sakit, terus yang jagain Danhee sama kak Hyunjin siapa?"

Minhee hanya tersenyum sembari mengusap rambut Danhee masih merasa tidak enak jika makan dengan rasa bersalah pada Yunseong. Walau Danhee dan Hyunjin mengatakan jika itu bukan kesalahannya tapi tetap saja Minhee merasa sangat bersalah.

"Minhee, kamu antarkan makan malam ke kamar Yunseong sekalian buat minuman yang hangat juga buatnya, ya?"

Sihoon menepuk pundak Minhee, "Danhee sama Hyunjin sudah cerita pada Yunseong bahwa kamu tidak salah. Meminta maaflah walau kamu tidak salah dan bicaralah pelan-pelan"

Minhee tersenyum kecil mendengar saran dari Sihoon lalu menyiapkan makan malam dan minuman hangat untuk Yunseong.

>•<

Selesai makan malam Minhee menuju kamar Yunseong sembari membawakannya makan malam. Sejenak dirinya menarik nafas mengumpulkan segala keberanian untuk mengetuk pintu kamar Yunseong.

Tok!

Tok!

Tok!

"Yunseong makan malam dulu", beberapa saat tidak ada jawaban dari pemilik kamar

"Yunseong gue masuk, ya?"

Minhee memutar knop pintu kamar Yunseong yang tidak di kunci. Dengan perlahan Minhee lalu melihat Yunseong yang sibuk menatap layar laptopnya.

"Yunseong makan dulu"

"Hm..."

Minhee meletakkan nampannya dimeja nakas lalu menunggu Yunseong hingga menyelesaikan pekerjaannya untuk makan malam sekalian meminta maaf.

Minhee masih menunggu Yunseong menyelesaikan pekerjaannya hingga 30 menit berlalu tapi Yunseong masih saja tetap sibuk dengan laptopnya. Merasa kesal Minhee mendekati Yunseong lalu mengambil laptopnya untuk menyimpan dokumen lalu mematikannya.

"Apa yang lo lakuin?"

"Makan dulu baru tugasnya dikerjain lagi"

"Gue akan makan sehabis nyelesaiin pekerjaan gue"

"Hala mau sampai tengah malam sekalipun lo nggak akan makan ini makan malam."

"Lo cuma babysitter, lo nggak ada hak buat ngatur-ngatur gue"

"Maaf gue udah nyadar diri tapi nyokap lo nyuruh gue buat nganterin makan malam. Gue juga mau selesaiin masalah ini dan meminta maaf, gue bener-bener nggak tahu kalok Hyunjin sama Danhee hampir diculik sama orang lain yang gue tahu Hyunjin ngechat gue kalo mereka  pulang bareng sama teman-teman Hyunjin"

"Alasan lo basi tau nggak, ngaku aja kalo lo nyuruh mereka buat nyulikan anak-anak gue. Lo sengaja ngelakuin itu buat cepat-cepat bisa ngelunasin hutang bokap lo, kan?"

"Kok lo bisa berpikir seperti itu? Untuk apa gue nyuruh orang lain buat nyulik anak lo? Bahkan gue nggak punya duit buat bayar mereka"

Yunseong berdecih menatap Minhee sinis, "nggak usah ngelak, lo tahu gue orang terpandang, punya banyak duit, punya rumah gede kayak hotel. Lo pasti ada kepikiran kerjasama dengan mereka buat nyulik anak gue dan minta uang tebusan, kan? Setelah itu penghasilannya lo bagi sama rata"

"Bahkan Danhee Hyunjin ngejelasin ke elo kalok gue nggak salah! Danhee Hyunjin yang bilang, lo nggak percaya sama anak lo sendiri?"

"Anak-anak gue ngebela lo udah pasti diancam tutup mulutlah nggak mungkin kalok nggak, lo sama bokap lo orang miskin liat aja bokap lo bahkan jadi pengamen jalanan buat ngelunasin hutang-hutangnya"

Minhee meremas laptop Yunseong merasa kesal karena telah menghina ayahnya.

"Dasarnya miskin jadi kalian bisa halalin segalanya buat ngelunasin Hutang ke gue, pakek nyulik anak gue segala lagi"

"Hwang Yunseong!!!"

"Udah berani neriakin atasan lo sendiri, Kang Minhee?"

Minhee berusaha menahan diri untuk tidak menampar Yunseong karena sudah menghinanya dan ayahnya. Minhee hanya bisa menghela nafas

"Gue nggak ngerti kenapa lo bisa berpikiran seburuk itu sama gue? Gue dijebak, gue nggak akan sedangkal itu buat nyulik anak lo. Bokap gue rela-rela ngamen sana sini buat ngelunasi hutang-hutangnya bahkan lo nyuruh gue jadi babysitter anak lo udah gue laksanakan. Kalok lo ngira gue nyulik anak lo, apa lo punya bukti?"

Minhee menaruh laptop disamping Yunseong lalu melempar ponselnya di dada Yunseong,

"Geledah semua isi ponsel gue sampai ke riwayatnya disitu juga masih ada chat dari Hyunjin. Kalo menemukan sesuatu yang mencurigakan di kontak, chat atau apapun diponsel itu langsung laporin gue ke polisi tapi tolong nggak usah nyeret-nyeret bokap gue karena bokap gue murni nggak tahu apa-apa"

Minhee jalan menuju pintu kamar Yunseong namun sebelum keluar dirinya mengurungkannya saat mendengar panggilan Yunseong.

"Minhee..."

"Gue emang orang miskin, nggak kayak lo yang bergelimang harta. Tapi satu gal yang haru lo tahu gue nggak akan serendah itu nyulik anak lo hanya karena duit. Masih banyak lowongan kerja yang bisa bikin gue ngehasilin duit. Gue juga minta maaf sebesar-besarnya karena udah lalai dari tugas, gue gagal jaga mereka dengan baik. Jangan lupa makan malamnya dimakan, ya? Kasihan nyokap lo udah masakin susah payah"

"Minhee"

Minhee keluar meninggalkan Yunseong yang masih menatap pintu kamarnya. Yunseong menggeledah semua isi ponsel Minhee dengan rinci namun tidak ada yang mencurigakan. Isi ponselnya hanya sebuah chat dari group kelas, guru, teman-teman Minhee, chat miliknya dan chat Hyunjin. Isi smsnya hanya dari operator kartu sim, pemberitahuan lowongan kerja dan sms penipuan, email dan pesan snsnya hanya dari teman-temannya dan beberapa pemberitahuan lowongan kerja juga. Kontaknya juga tidak ada yang mencurigakan hanya ada kontak Seungwoo, guru Minhee, dirinya, Hyunjin, dan teman-teman Minhee.

Yunseong menghela nafas tidak seharusnya ia menuduh dan bersikap sangat kasar pada Minhee, dirinya hanya merasa kalau anak-anaknya ada dalam bahaya itu saja.

"Gue harus minta maaf sama Minhee"

*****

Keesokan hari disore itu Hangyul jalan kaki dari terminal bus menuju rumahnya. Hangyul memiliki kebiasan kalau dihari senin sampai kamis dirinya pulang-pergi ke kantor menaiki mobil nah ditiap hari jumat Hangyul akan menaiki transportasi umum lalu melanjutkan jalan kaki dari terminal menuju rumahnya, hitung-hitung olahraga juga.

neoui nunmureul ara
jichin moseupdo ara

himi deul ttae dangdanghage neul dasi ireona tto utgo inneun neol
neul jikyeobon naya

nuguboda ganghan palgwa ppareun dariga itgo
nugurado matseondamyeon igyeonaeneun yonggil gajin neo
jarangseureon neoui moseup ne useumi saenggangna
geuge baro neo areumdaun neol saranghae

Saat hendak melanjutkan jalan melewati taman kota Hangyul tidak sengaja mendengar suara nyanyian yang familiar.

Hangyul menghampiri kerumunan orang yang ramai mengelilingi seseorang dibawah pohon sakura. Dirinya tersenyum kecil karena sudah menduga orang yang bernyanyi tersebut adalah temannya semasa SMP. Hangyul memutuskan untuk ditaman kota sebentar sembari mendengar temannya bernyanyi hingga selesai

>•<

"Seungwoo"

Seungwoo menoleh saat seseorang memanggilnya namanya. Setelah Seungwoo selesai bernyanyi orang-orang pergi satu persatu menyisakan dirinya dan Hangyul yang masih berada ditempat. Hangyul lalu jalan mendekati Seungwoo yang duduk dibangku bawah pohon sakura.

"Apa kabar lo, sat?"

"Siapa lo? Nggak kenal"

"Jahatnya sama temen sendiri"

Hangyul manyunin bibir sok imut membuat Seungwoo merinding disko melihatnya dan refleks memukul bibir Hangyul.

"Nggak usah manyun gitu, ngeri bangsat"

"Baby Woo galak banget sama daddy"

"Eh, nggak gitu maksudnya daddy. Maafin baby Woo, cup cup cup dady jangan nangis"

"Baby Woo, gimana kabarnya?"

"Baik, kalok daddy?"

"Baik juga, baby"

Seungwoo memasukan gitarnya kedalam tas gitar lalu menentengnya, "dah yang kayak gitu, geli gue anjir"

"Ya maaf udah lama nggak menggila kayak dulu lagi sampai kita dipanggil bocah sudrun awokwokwokwo."

"Lah biasanya makin tua makin kesana kesini"

"Tapi guenya nggak tuh, gue makin tua tetep makin tua aja nggak kesana kesini"

"Dahlah", Seungwoo merotasikan matanya mendengar kekehan Hangyul

"Eh kerja apa lo sekarang?"

"Nggak tahu cuma kayak gini susah banget nyari kerja, bukan susah nyarinya sih cuma guenya yang sering ditolak"

"Katanya lo punya hutang sama anak gue"

"Anak lo?"

"Iya, si Hwang Yunseong"

"Oh berarti anak gue kerja dirumah lo? Syukurlah gue jadi lebih tenang"

"Tenang aja kalok anak gue macem-macem sama anak lo, bakal gue sunat tytydnya. Nah sekarang ikut gue yuk, gue pengen ngobrol sama lo buat nostalgia. Kangen berat gue sama bayi gue ini ututu..."

"Ih baby juga kangen sama daddy, ikut daddy kemana?"

"Ke rumah, anak lo sama Sihoon pasti udah masakin makan malam sekalian makan bersama"

"Lo sama Sihoon langgeng banget, ya?"

Hangyul menepuk pundak Seungwoo, "gue ngerti lo kangen sama buyung tapi lo masih punya Minhee. Lo tenang aja sebagai kawan lo yang paling ganteng sejagat semalam ini gue akan cari lo pekerjaan biar lo bisa cepet-cepet ngelunasin hutang dan bawa Minhee pulang"

"Atau..."

"Atau apa?"

"Lo nggak usah bayar hutang anak gue"

"Gimana ceritanya? Gue bisa dituntut nanti"

"Lo nggak usah bayar hutang anak gue tapi sebagai gantinya anak lo jadi menantu gue gimana?"

"Lambene sembarangan, tapi gue sih setuju-setuju aja awokwokwokwo"

"Awokwokwokwokwo"

Mereka berdua lalu pergi menuju rumah Hangyul sambil mengobrol dan membahas tentang masa sekolah mereka, Minhee, Yunseong hingga pernikahan kedua anak mereka suatu hari nanti.












































*****************TBC****************

Chaptee ke19 update! 🎉

Hehehe... 😂😂😂
Hangyul mah bisa aja modus ke Seungwoo wkwkwk...

Konfliknya nggak terlalu beratkan?
Cuma kesalah pahaman doang, kapan-kapan gue buatin konflik yang berat tenang aja😂😂😂
Fanfic hwangmini tanpa konflik itu kayak aku tanpa kamu *ngomong sama wifi

Oh ya gue mau tanya
Kalian ngerasa nggak ini fanfic kayak keluar jalur dan semakin kesini semakin nggak ada feelnya?
Maaf banget ya kalok fanficnya makin nggak nyambung sama alur dan judul cerita :"(
Kritik dan saran tetap terbuka untuk author kok jan sungkan buat ngeritik fanfic gue tapi pakek bahasa yang sopan ya :")

Oke deh jangan lupa untuk voment ya gaess! 👉🌟💬

Thankyou! 🙏

See you next chapter! 🙋

Continue Reading

You'll Also Like

880K 65.5K 71
"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu. "Ini dia bilang apa lagi??" Batin Ruby. "I...i...i...love you" uca...
188K 6.1K 16
Tentang cyara dan pasien gilanya yang tampan.
7.2M 367K 42
⚠️FOLLOW DULU SEBELUM BACA! ⚠️Rawan Typo! ⚠️Mengandung adegan romansβœ… ⚠️Ringan tapi bikin naik darahβœ… Neandra Adsila gadis cantik yang berasal dari d...
138K 15.9K 64
Ini Hanya karya imajinasi author sendiri, ini adalah cerita tentang bagaimana kerandoman keluarga TNF saat sedang gabut atau saat sedang serius, and...