UNIQUE [ SELESAI ]

By ckltcakee

604K 46.9K 3.4K

Kim Hyerin. Gadis dengan sifat keras kepalanya dipertemukan dengan Park Jimin. Sang CEO muda, yang juga mahas... More

Prolog
Eps.1
Eps.2
Eps. 3
Eps.4
Eps. 5
Eps.6
Eps.7
Eps.8
Eps.9
Eps.10
Eps.11
Eps. 12
Eps.13
Eps. 14
Eps. 15
Eps. 16
Eps.17
Eps. 18
Eps. 19
Eps. 20
Eps.21
Eps. 22
Eps. 23
Eps. 24
Eps. 25
Eps. 26
Eps. 27
Eps. 28
Eps. 30
Eps. 31
Up?
Eps. 32
Eps. 33
talk talk
Eps. 34
Eps. 35
Eps. 36
Eps. 37
Epilog
hawlo!!
HEI!!!
Special Part (?)
Special Part. 2

Eps.29

13.3K 1.1K 167
By ckltcakee

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Warning! ⚠⚠⚠⚠⚠
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Typo berserakan guys wkwkw
.
.
.
Enjoy... ͡° ͜ʖ ͡°

Hyerin membalik kan posisi tidurnya. Entah mengapa badan nya terasa remuk. Ia merasakan pegal di seluruh tubuh nya.

Saat Hyerin memutuskan untuk kembali tidur, ia merasa ada sesuatu yang melingkari perut nya.

Hyerin membuka matanya perlahan, kemudian segera mengecek sesuatu yang berada di perut nya.

Seketika mata Hyerin terbuka, ketika mendapati sebuah lengan yang cukup kekar bertengger manis melingkari perut nya. Buru-buru Hyerin melihat, siapa yang sudah lancang memeluk perutnya tanpa persetujuan!

Mata Hyerin semakin terbuka lebar, saat melihat Jimin sedang tertidur pulas di depan nya. Dan-apa-apaan ini?! Jimin shirtless?!

"Yak!"

Refleks Hyerin menendang Jimin, hingga pria bersurai hitam itu jatuh dari atas kasur nyaman nya.

"Aw! Sialan! Pinggang ku" ringis Jimin

Hyerin buru-buru menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuh nya.

"Yak! Byuntae! Kenapa kau ada di kamar ku, huh?! Kau mau memperkosa ku?! Sialan kau dasar pria hidung belang!"

Hyerin melempar bantal kearah Jimin. Namun beruntung, Jimin bisa menghindarinya.

"Yak! Gadis bar-bar hentikan!" Ujar Jimin sambil menghindari serangan Hyerin

"Yak! Dasar kau park mesum! Mati saja kau, brengsek!"

Hyerin masih setia melempar bantal juga guling kearah Jimin. Karena kesal, akhirnya Jimin bangkit dari lantai kemudian segera memberhentikan aksi brutal Hyerin.

"Yak! Yak! Mau apa kau?!" Ujar Hyerin panik

Jimin memegang lengan Hyerin, kemudian mendekatkan wajah nya kearah Hyerin.

"Berhenti, atau aku akan benar-benar memperkosa mu" ancam Jimin

Hyerin menelan ludah nya kasar. Bantal yang berada di tangan nya pun terjatuh. Sialan! Mengapa Jimin sangat menyeramkan jika bangun tidur?

"Good girl" ujar Jimin sambil tersenyum miring

Perlahan Jimin menjauhkan wajah nya dan duduk di sisi ranjang.

"K-kau! K-kenapa kau ada d-di kamar ku?!" Tanya Hyerin sewot, namun masih terselip kegugupan disana

"Apa? Kamar mu?"

Jimin terkekeh, membuat Hyerin mengerutkan alisnya

"Yak! Aku bertanya sialan! Kenapa kau bisa berada disini?!"

Jimin menghentikan tawanya, kemudian mengehela nafas nya kasar

"Kau lupa?"

"Huh?"

Jimin menunjukan jarinya. Hyerin memicingkan mata ketika mendapati ada cincin di jari manis Jimin

Tunggu....

J-jangan bilang?!

"Apa kau lupa? Bahwa kita sudah menikah? Park Hyerin?"

Mata Hyerin terbelalak lagi. Apa katanya? Park Hyerin?

Hyerin mengecek jarinya. Dan ternyata, cincin itu juga ada pada jari manis nya.

Dan itu artinya.... Ia benar sudah menikah?

"Dan kuberitahu padamu, ini adalah kamar ku. Bukan kamar mu nona Park"

"Mwo?"

Hyerin segera mengedarkan pandanganya pada seisi kamar

Monokrom dan bau maskulin. Sialan! Ini memang bukan kamarnya.

"Sudah mengerti, hm?" Tanya Jimin

Hyerin menatap Jimin tajam. Kemudian pandangan nya turun pada tubuh Jimin.

Seketika pipinya memanas, ketika tak sengaja melihat keenam pahatan pada perut pria bermarga park itu.

Sialan! Mengapa mata nya ini sangat jeli terhadap hal seperti itu?

Jimin mengerenyit bingung. Ia memandang Hyerin lekat.

Oh tunggu, pipi gadis itu memerah!

Jimin tersenyum miring. Ia tahu, apa yang terjadi dengan Hyerin. Menggoda istri di pagi hari, tidak ada salah nya bukan?

"Hyerin..." Panggil Jimin

Hyerin tidak menoleh, justru ia semakin menunduk kan kepalanya. Ia tak mau melihat pemandangan yang sebenarnya memang indah itu dipagi hari. Karena itu tidak baik untuk kesehatan jantung nya.

"Hyerin-ah.."

Bulu kuduk Hyerin meremang. Ketika Jimin memanggil nya dengan nada yang-um, menggoda.

"Park Hyerin, jika kau tidak menjawab ku aku akan--"

"Mwo?!" Jawab Hyerin cepat sebelum Jimin melanjutkan perkataan nya. Entahlah, ia hanya tidak mau Jimin mengatakan yang tidak-tidak.

Jimin tersenyum miring, sambil menaik kan sebelah alisnya.

"Hyerin, apa kau ingat kejadian semalam?"

Hyerin meremas selimut nya. Sialan! Mengapa Jimin harus bertanya seperti itu?

"A-apa m-maksud mu?"

Jimin terkekeh, kemudian menggeserkan badan nya agar lebih dekat dengan Hyerin

"Kegiatan kita semalam, apa kau lupa?" Tanya Jimin pelan, namun justru malah membuat Jantung Hyerin semakin berdegup kencang.

Hyerin semakin meremat selimutnya. Sejujurnya ia tidak ingat apapun. Karena seingatnya, setelah sampai rumah Hyerin langsung membaringkan diri diatas kasur, dan setelah itu-ah sial! Ia benar benar lupa!

"Aku suka kegiatan semalam. Aku puas dan-kau sungguh luar biasa Hyerin-ah" bisik Jimin seduktif

Hyerin menelan salivanya kasar. Pipinya mendadak panas mendengar ucapan Jimin.

Jimin tersenyum miring melihat reaksi Hyerin. Ia semakin merapatkan jarak nya dengan Hyerin. Sedangkan Hyerin, ia masih setia menundukan wajah nya, enggan menatap Jimin.

Jantung Hyerin serasa berhenti berdegup ketika Jimin menyelipkan anak rambutnya kebelakang telinga dengan lembut. Kemudian meloloskan jarinya secara perlahan dari belakang telinga hingga leher Hyerin.

Sumpah demi Tuhan! Badan Hyerin mendadak kaku!

Jimin tersenyum miring, kemudian mendekatkan wajah nya kearah telinga Hyerin.

Hyerin semakin merinding, saat merasakan deru nafas hangat Jimin menyapu telinganya.

"Aku..."






















"Aku ingin melakukan perang bantal bersama mu lagi, Hyerin-ah" ucap Jimin

Seketika Hyerin mengerenyit bingung, "Maksudmu?"

Jimin tersenyum miring, "Apa kau lupa? Semalam kita bermain perang bantal, untuk menentukan siapa yang akan tidur di ranjang. Dan ya aku puas, karena hasil kita seri dan juga kau sungguh luar biasa! Aku hampir saja kalah dari mu"

Hyerin membuka mulutnya lebar. Jadi, Jimin menipunya?!

"Astaga, Hyerin! Kenapa pipi mu memerah? Apa kau sakit?" Goda Jimin

Hyerin menatap Jimin tajam, "Mati saja kau! Park Jimin bajingan!"

Jimin terkekeh

"Oh atau jangan jangan... Kau, memikirkan suatu hal panas bersama ku? Hm?" Ujar Jimin sensual sambil sedikit memajukan bibirnya

Hyerin menyingkap selimut dengan kasar. Kemudian pergi kedalam kamar mandi tanpa memperdulikan Jimin.

"Jika kau mau, kita bisa melakukan nya pagi ini, sayang" ujar Jimin sedikit berteriak

Wajah Hyerin semakin memerah. Sial, dasar pria busan menyebalkan!

"Jika kau berbicara lagi. Akan ku cincang mulut kotor mu itu, Park!" teriak Hyerin

Jimin hanya tertawa. Seperti nya mulai hari ini menggoda Hyerin, akan menjadi kebiasaan nya.

****

Saat ini kedua pengantin baru itu, terduduk di ruang tengah bersama orangtua Jimin.

Mereka akan menjelaskan, mengenai peristiwa kemarin. Yooji belum sempat menjelaskan, karena ternyata tamu undangan yang datang sangatlah banyak.

"Ekhm, maaf kemarin ayah belum menjelaskan kejadian ini Hyerin-ah" ujar Yooji

"Tak apa paman, aku mengerti" jawab Hyerin sambil tersenyum

"Eiii! Kenapa kau masih memanggilku paman eoh? Panggil kami ayah dan ibu, karena sekarang kau menantu kami. Dan anak kami juga"

Hyerin tersenyum kikuk, "Baiklah pam-ah, maksudku ayah"

Yooji tersenyum, kemudian membenarkan posisi duduknya.

"Jadi, begini Hyerin-ah. Malam sebelum pernikahan kalian dilaksanakan, Jihoon mendatangi kamar ku. Ia meminta aku membatalkan pernikahan nya, karena ia tidak bisa meninggalkan kekasih nya. Aku mengerti, Jihoon sangat mencitai kekasih nya. Namun aku bisa apa? Semua persiapan sudah tersusun rapi dan jika aku membatalkan nya, aku akan rugi dan juga mempermalukan keluarga Park bukan?" Jelas Yooji

Hyerin mengangguk, lalu tersenyum tipis

"Jihoon, tetap pada pendirian nya. Ia tak mau melangsungkan pernikahan ini, dan mengancam jika aku tak membatalkan pernikahan nya dia akan pergi. Salahnya...aku terlalu mengabaikan perkataan Jihoon. Dan kemarin, ketika aku hendak memanggil nya. Kamar Jihoon kosong. Kami semua mencari keberadaan nya namun nihil, ia tetap tak bisa di temukan"

Hyerin menunduk kan kepalanya, kemudian tersenyum lirih

"Ah..aku mengerti ayah. Um, aku juga meminta maaf, karena aku Jihoon jadi pergi. Karena ku, ayah dan ibu harus mengalami kejadian seperti ini. A-aku.. Aku benar benar meminta maaf. Ini juga salah ku, yang terlalu gegabah menerima tawaran ayah, karena aku terlalu menyayangi ayah. S-seharusnya, aku memikirkan perasaan ayah dan ibu terlebih lagi Jihoon" Hyerin menautkan jari jarinya sambil terus menunduk.

Beruntung nya saat itu, para tamu mengerti saat Yooji menjelaskan bahwa ada kesalahan saat mencetak undangan. Terpaksa Yooji berbohong, karena bagaimanapun ini menyangkut nama keluarganya. Dan dengan cepat, Yooji meminta bantuan kepada teman nya untuk segera merubah nama buku nikah menjadi nama Jimin. Yooji sangat bersyukur, karena ia memiliki banyak relasi. Dan, untuk melakukan hal seperti ini bukanlah suatu hal yang sulit.

Solhae tersenyum. Ia menggenggam kedua tangan Hyerin dan mengelusnya lembut

"Sayang, ini bukan sepenuh nya salah mu. Jangan menyalahkan dirimu sendiri. Dan lagi, kami pun sudah berjanji pada mendiang ayah mu, dan kami tidak mungkin mengingkari janji bukan? Jadi, tak apa. Lagipula, pernikahan ini tetap terlaksana kan? Walau bukan dengan Jihoon, tetapi Jimin juga putra ku. Dan lagi, kalian berdua sudah saling mengenal bukan?"

Solhae menatap Hyerin dan Jimin bergantian. Tak lupa senyum hangat tak pernah lepas dari wajah nya.

Jimin dan Hyerin saling melirik satu sama lain. Dan entah mengapa, pipi Hyerin terasa panas saat Jimin memandangnya lekat.

"Iya bu, um kami memang sudah saling mengenal sebelum nya. Bukan begitu, sayang?"

Hyerin menatap Jimin terkejut saat pria itu memanggil nya sayang. Dan apa-apaan ini? Jimin menggenggam tangan nya?!

Jimin tersenyum simpul. Dan menatap Hyerin dengan kerlingan matanya.

"Kau!" Gumam Hyerin

"Ya? Ada apa sayang?" Jawab Jimin dengan nada menggoda nya

Hyerin mengerjapkan matanya beberapa kali. Pusing menghadapi Jimin.

"Aigoo.. Lihat lah yeobo, betapa manisnya anak anak kita" ujar Solhae

"Pasti sayang. Mereka kan pengantin baru, wajar saja jika mereka sedang bersikap manis seperti ini. Benar bukan? Jim, ye?" Tanya Yooji

Hyerin hanya tersenyum kikuk. Sementara Jimin, ia tersenyum dengan begitu bangga nya.

Hyerin meminum teh yang berada di depan nya. Entah mengapa pembicaraan ini, membuat tenggorokan nya terasa kering.

"Ohiya, kapan kalian akan melaksanakan bulan madu?"

Uhuk!

Hyerin tersedak, mendengar pertanyaan Solhae.

"Ibu sudah tidak sabar, ingin menimang cucu cucu yang menggemaskan"

Pipi Hyerin kembali memerah. Ah sial! Mengapa topik ini harus ada dalam pembahasan sih?

Jimin tersenyum, melihat Hyerin yang mendadak salah tingkah. Jimin mengerti, pertanyaan ini pasti sensitif untuk para wanita yang baru saja menikah. Karena.. Ya.. Jika ingin memiliki bayi maka harus-

Oke jimin, berhenti berpikir kotor! Ini bukan saat nya. Sabar, semua ada waktunya -Jimin

"Um, sepertinya kami tidak akan melaksanakan bulan madu dalam waktu dekat bu. Karena, Hyerin masih sibuk dengan kuliah nya begitupun aku. Kuliah dan perkerjaan ku pun sedang tidak bisa ditinggalkan" jawab Jimin

Hyerin memandang Jimin heran. Jimin menolong nya? Tapi, tak apa. Setidaknya, ia tidak harus melaksanakan acara bulan madu itu untuk waktu yang dekat bukan?

"Oh! Kau tenang saja Jimin ah, ayah sudah memberitahu sekretaris mu bahwa kau akan cuti selama 2 minggu. Jadi, kau tak perlu repot repot mengurusi pekerjaan mu. Dan lagi, untuk kuliah mu dan juga Hyerin. Ayah sudah berbicara pada pemimpin yayasan, karena kebetulan beliau teman ayah. Dan ayah sudah meminta izin agar Hyerin tidak masuk kuliah beberapa minggu ini. Jadi, kalian bisa bebas menikmati waktu berdua selama bulan madu" jelas Yooji

Hyerin dan Jimin sama sama membelalakan matanya.

"Ah dan lagi. Sebagai kado pernikahan dari ayah juga ibu. Kami sudah membeli tiket bulan madu untuk kalian, ke paris. Dan besok kalian sudah bisa pergi. Kejutan!" Ujar Solhae girang

"Apa? Besok?!"


TBC...

Halaw gaes! Cece kembali wkwkw

Btw, hp cece rusak guys hiks (╯︵╰,) jadi lama update. Draft semuanya ada di hp dan hp cece rusak makanya ga sempet update hiks, sorry╥﹏╥

Ini juga cece pinjem hp moms buat up wkwkw. Abisnya gatel akutu, pengen up hot couple ini, uncc

Kalo hp cece udh bener, cece usahain deh bakal up cepet. Do'ain semoga hp cece cepet sehat kembali ya!

Jangan lupa vomment ya bebeb bebeb ku! Hehe😘😘

-Salam cinta dari CK!💜💜💜💜

Continue Reading

You'll Also Like

179K 17.5K 40
Jihyo gadis dengan reputasi sebagai playgirls disekolah yang suka memutuskan kekasihnya setelah seminggu berpacaran harus berurusan dengan pria mesu...
467K 26.1K 30
(End) Karena paksaan kedua orang tuanya, Suga akhirnya menikah dengan yeoja yang sama sekali tidak di cintainya. Setelah menikah, Suga sering menyi...
175K 25.5K 31
[Pengidap penyakit UWUPHOBIA dilarang mendekat!! kalo ngelanggar tanggung sendiri akibatnya] ✌️ .. Skripsi...
174K 19.6K 41
Yuna tidak pernah menyesal memilih universitas ini, untuk pertama kalinya dia merasa keputusan yang dia ambil adalah keputusan paling tepat. Terlebih...