Distance [JenoxRenjun] ✔

By injeolmiiiiiiiiii

163K 22K 2.5K

I love you just the way you are, Lee Jeno. ©injeolmiiiiiiiiii, 2019 More

intro
1. meet Choi Renjun
2. new rules
3. hoodie boy
4. meet Lee Jeno
5. beautiful day
special chapter : Mark - Haechan
6. chance
7. Choi Renjun
8. dinner
9. go
10. miss you
11. allergy
open me
12. visit
13. heartbeat
14. failed date
16. gift
17. the incident
18. closer
19. shit
20. thanks, Renjun
21. official (END)
outro ; bonus chapter

15. hang out

4.8K 803 115
By injeolmiiiiiiiiii

Mereka berempat saat ini tengah berada di McD yang terletak di mall.

"Mau pesen apa?" Renjun menanyai Jeno yang tengah asyik berkedip.

"Samain aja sama kayak lo."

"Gue nggak bisa makan junk food."

Mereka bertiga langsung memandang Renjun. Lantas jika ia tidak bisa makan, buat apa mereka disini?

"Trus ini gimana?" Jeno bertanya, karena ia tidak enak dengan Renjun. Ya kali Jeno makan dengan lahap sementara Renjun hanya diam? Kan McD tempat makan, bukan tempat melamun?

"Gue nggak di bolehin makan sembarangan, sorry. Kalian bisa mesen kok. Gue juga mau beli sesuatu, hehe."

Renjun mencoba meyakinkan mereka bertiga agar makan tanpanya.

"Tapi kan kita kesini nemenin kamu Renjun." Jeno masih bersikeras untuk pergi ke tempat makan lain.

"Udah ah Jen, lihat tuh Jaemin sama Lucas udah laper. Mending kamu ikutan aja."

Jeno hanya mengangguk pasrah.

Akhirnya Renjun berjalan keluar setelah diam-diam membayar tagihan makanan mereka bertiga.

"Warna hitam." Renjun berjalan dengan pelan sambil melihat-lihat ransel yang sekiranya cocok untuk Jeno.

"Nah ini dia!" Renjun pun mengambil ransel itu dan langsung membayar nya.

"Mbak, rumah Choi Renjun ya."

"Layanan khusus?" Renjun mengangguk.

"Terimakasih, totalnya enam belas juta."

Renjun mengeluarkan black card nya. Dan kemudian menerima nya kembali. Dan keluar dari toko Saint Laurent itu tanpa membawa satu barang pun.

"Tapi nanti pakai alesan apa kalau mau ngasih?"

Renjun terlihat berpikir.

"Ya kali nanya Mark."

"Tapi nggak ada salahnya kan?" Akhirnya Renjun menelpon Mark, menanyakan kapan tanggal ulang tahun Jeno. Dan ternyata dua hari lagi, pas saat Jeno berakhir menjabat sebagai guru pengganti di Panti Asuhan miliknya.

"Kenapa timing nya bisa pas gini ya." 

Renjun pun berjalan menuju McD untuk menyusul tiga orang, teman? Entahlah, tetapi tidak ada salahnya kan menganggap mereka sebagai teman?

"Anjir, udah dibayar sama Renjun." Lucas berkata setelah ia ingin membayar tagihan makanan mereka.

"Serius lo?"

"Iya Jen, nih lihat struk nya! Atas nama Choi Renjun total empat ratus ribu."

"Orang sebaik itu, kenapa nggak ada yang bisa nembus dinding yang dia buat ya." Jaemin berkata sambil mengulas senyum sedih.

"Mungkin Jeno bisa, soalnya gue nggak pernah lihat Renjun senyum aneh kayak tadi pas dia bujuk kita supaya makan tanpa dia."

Jeno yang merasa terpanggil hanya memerah.

"Najis lo Jen, gitu aja blushing." Jaemin ngakak karena muka Jeno memerah hingga telinga.

"Udah-udah mending kita keluar terus ngabarin Ren—"

"Oh hai Ren." Kebiasaan. Lucas belum selesai bicara, Renjun sudah berada bersama mereka kembali.

"Katanya beli sesuatu?" Jeno bertanya dengan alis yang naik sebelah.

"Udah kok."

"Mana? Kok nggak ada barangnya?" Jaemin kembali bertanya.

Renjun hanya tersenyum hingga hidungnya mengerut lucu.

Membuat mereka bertiga tiba-tiba menahan nafas. Karena demi apapun, Renjun sangatlah cute.

"Pasti layanan khusus?"

"Hehe."

Mereka bertiga ikut tersenyum karena kelakuan Renjun yang amat sangat imut itu.

Akhirnya, Renjun sampai di rumahnya pukul sepuluh malam. Membuat Jaehyun kalang kabut karena tadi Renjun tidak bilang sama sekali jika akan keluar.

"Renjun!" Jaehyun berlari dan memeluk Renjun saat dirinya baru saja menutup pintu rumah.

"Aduh! Kaget." 

Jaehyun masih memeluk tubuh Renjun dan kemudian ia tersadar jika bau tubuh Renjun tidak seperti biasanya yang beraroma bayi.

Aroma Renjun sekarang lebih ke aroma pomade cowok-cowok jaman sekarang.

"Kamu dari mana?!"

"Kak Jae jangan mangap lebar-lebar ih ntar dugong ikutan kesedot!

Jaehyun pun menjitak kepala Renjun.

"Kakak pulang bukannya disambut kamu, malah disambut belanjaan sebanyak dosa Kakak!"

"Hehe,"

"Tadi beli tas."

Jaehyun langsung memasang muka yang demi Tuhan, sangatlah tengil.

"Sama itu ya?? Hugging boy itu yaa??"

"A-apasih!" Renjun pun berjalan dengan menghentak-hentakkan kakinya menuju kamar.

Tidak terasa, hari ini sudah menjadi hari terakhir Jeno mengajar di Panti Asuhan milik Renjun.

Saat ini Renjun dan Jeno tengah berada di mobil untuk pulang ke rumah Jeno. Renjun bergerak gelisah karena entah mengapa semenjak Jeno meminjamkan hoodie nya tempo hari saat pulang dari mall, aroma Jeno membuat ritme detak jantung Renjun meningkatkan.

Dan juga Renjun memikirkan nasib bunga dan juga tas yang sudah ia bungkus untuk diberikan kepada Jeno yang ia taruh di bagasi. Penyet kah? Penyok kah?

"Renjun lo kebelet pipis?"

"Hah?? Enggak kok hehe."

"Trus kenapa kok kayak nggak nyaman gitu duduknya?"

"Nggak papa,"

 Setelah turun, Renjun berbicara pada Yuta.

"Yuta hyung langsung pulang aja nanti aku minta jemput Kak Jae aja."

Jeno hanya mencuri dengar saja percakapan antara Renjun dan supirnya.

"Loh, Den Jae katanya nanti tidur di rumah Mama nya. Sekalian ngenalin pacarnya gitu tadi pagi bilang ke saya." 

Jeno membulatkan matanya, apa tadi?!

"Loh ternyata udah jadian aja, akhirnya hahahahah."

"Yaudah nanti gampang deh, aku tau kok kalau anak Yuta hyung sakit. Jadi lebih baik hyung pulang aja ke rumah, dan nungguin anak hyung."

"Beneran Den?!" Terimakasih banyak!"

Setelahnya Yuta pergi dari pelataran rumah Jeno.

Sebelum turun tadi Renjun sudah mengambil kado, dan bunga yang Renjun sembunyikan di mantelnya yang sedikit kebesaran.

Begitu masuk, tiba-tiba saja tepung mengenai mereka berdua. Disusul telur dan juga siraman air.

"ANJIR!" Jeno berteriak. Ia terkejut apalagi melihat Renjun yang juga ikut terkena serangan dari Jaemin, Mark, Lucas, Jisung dan juga Chenle?

Jeno tanpa aba-aba langsung memeluk Renjun untuk melindunginya dari lemparan telur dan juga tepung. Jadilah punggung Jeno yang terkena.

Renjun mendongak saat Jeno memeluk tubuhnya. Mereka saling berpandangan sebelum Renjun terbatuk karena tepung sedikit mengganggu tenggorokan nya.

"HEH STOP! RENJUN BATUK!"

Mereka langsung otomatis berhenti dan saling bertatapan seakan mengisyaratkan untuk kabur.

Dan ya, setelahnya mereka semua berlari memasuki rumah Jeno. Meninggalkan Jeno yang memeluk Renjun.

Mari kita berdoa untuk bunga yang sudah tidak berbentuk akibat ulah Jeno yang memeluk Renjun.






tbc

Continue Reading

You'll Also Like

239K 8.5K 98
Ahsoka Velaryon. Unlike her brothers Jacaerys, Lucaerys, and Joffery. Ahsoka was born with stark white hair that was incredibly thick and coarse, eye...
163K 5.7K 42
❝ if I knew that i'd end up with you then I would've been pretended we were together. ❞ She stares at me, all the air in my lungs stuck in my throat...
1.1M 37.9K 63
𝐒𝐓𝐀𝐑𝐆𝐈𝐑𝐋 ──── ❝i just wanna see you shine, 'cause i know you are a stargirl!❞ 𝐈𝐍 𝐖𝐇𝐈𝐂𝐇 jude bellingham finally manages to shoot...
79.3K 3.5K 20
Grosvenor Square, 1813 Dearest reader, the time has come to place our bets for the upcoming social season. Consider the household of the Baron Feathe...