Nerd Girl?

By yolanameliya

102K 3.8K 1K

Nerd girl? Cewek cupu jadi cantik, orang kaya tapi kayak orang miskin #anaksma #fiksiremaja #nerdgirl #alvina... More

< prolog
1. Teman
2. Kiss?
3. Isi hati
4. Undangan
5. Pesta
6. Awal baru
7. Rasa
Cast
8. Aneh
9. Dekat
10. Nembak?
11. Bingung
12. Plan
13. Dinner
14. Alone
15. Stay away
16. Ignorant
17. Happy
18. Anggota baru
19. Tour
20. Tour 2
21. Tour 3
22. Tour 4
23. Saksi bisu
24. Akhir?
promo
25. Tingkat PD Fadia bikin ngakak
26. Kalian berdosa banget
MAU PROMO LAGI NI SIST
27. Kabar baik Cila
29. Mami dan Papi Aurel
30. Sabtu
31. Hilang satu tumbuh seribu
heii
32. Jalan terbaik
33. Ujian akhir semester
34. Fadia pindah
35. Dunia fiksi
SARAN DONG
DI KASIH INFO MASE
36. Pensi
37. Mie burung Dara
bikin GC?
Give away
38. Go to bali
39. Go to bali 2
GIVEAWAY 2
giveaway 3

28. Kisah di gramedia

1.4K 64 3
By yolanameliya

28. Kisah di gramedia

"Udah lama ya nunggunya?" tanya Aurel yang berdiri di dekat Alvin yang kini tengah duduk di atas motor kesayangannya itu.

"Belum baru satu menit mungkin." alibi Alvin sembari memasangkan helm kepada Aurel.

"Hmm tapi Bu Susi lame banget ngasih penjelasan di kelas mangkanya jadi lama." ujar Aurel.

"Nggak papa, ayo naik." kata Alvin.

Aurel tersenyum kemudian segera naik ke atas motor Alvin dan kemudian melingkarkan tangannya di pinggang Alvin.

Alvin menstater motornya kemudian segera menjalankannya.

"Jadi ke toko buku?" tanya Alvin.

"Jadi, kita ke gramedia yang deket ramayana aja." ujar Aurel.

"Oke." jawab Alvin.

"Yang katanya ada film seru lo baru tayang kemarin di bioskop." kata Alvin.

"Film apa?" tanya Aurel.

"Di bawah umur." jawab Alvin.

"Ah nggak ah fulgar filmnya, nggak mau nonton." jawab Aurel.

"Kamu udah nonton?" tanya Alvin.

Aurel menyengir kuda. "Iya tadi malem pas kamu pulang dari rumah di paksa Fadia nonton itu, nontonnya di aplikasi disney." jawab Aurel.

"Emm." jawab Alvin.

Alvin menghentikan motornya saat lampu merah.

"Permen kapas." gumam Aurel saat melihat penjual permen kapas atau gulali itu di pinggir jalan.

Alvin mendongak menatap detik lampu bergabti yang masih 45 detik lagi. "Mau?" tawar Alvin.

"Ha." kata Aurel.

Alvin men standarkan motornya kemudian dia turun dari motor dan berlari kepinggir jalan dan meninggalkan Aurel yang masih duduk di atas motor.

Kemudian Alvin datang kembali dengan satu bungkus permen kapas yang bungkusnya bergambar barbie.

"Ini." kata Alvin.

"Makasih." kata Aurel yang menerima permen itu.

"Iya." jawan Alvin.

Alvin segera naik ke atas motornya kemudian mendongak melihat detik pergantian lampu itu dan ternyata tiga detik lagi, setelah lampu hijau Alvin segera melajukan motornya kembali.

Aurel membuka permen kapasnya.

"Yahh kempes permennya kena angin." ujar Aurel yang terkekeh.

Alvin terkekeh melihat wajah lucu Aurel dari kaca spion.

"Mau nggak?" tawar Aurel.

"Nggak kamu aja yang makan." jawab Alvin.

Aurel mengangguk kemudian segera memakan permen kapasnya.

"Aku jadi inget pertama kali kita jalan pas kamu mau permen kapas juga." ujar Alvin.

"Iya kita ke dupan nggak waktu itu." sahut Aurel.

"Kalau nggak salah si iya." jawab Alvin.

"Waktu itu kamu udah suka belum sama aku?" tanya Aurel dengan memajukan wajahnya sehingga bersandar di bahu Alvin.

"Udah dari sebelum itu." jawab Alvin.

"Serius?" tanya Aurel.

"Iya, setelah aku nyium kamu di kantin, aku selalu kebayang sama wajah kamu, terus aku juga selalu mau deket kamu, aku selalu perhatiin kamu, dan dengan rasa kepo aku stalk kamu, terus kemudian aku tau kalau kamu itu Lea karena postingan instagram kamu gelang yang pernah aku kasih sama kamu, yang aku buat dari benang itu terus ada inisial nama kamu." jelas Alvin panjang lebar.

Aurel tersenyum mendengar perkataan Alvin. "Aku kira kamu suka sama aku karen aku nggak nerd lagi." kata Aurel.

"Nggak la Re, cinta itu datang tanpa di pintu." jawab Alvin.

Aurel tertawa. "Terus kok kamu bisa yakin sih kalau aku Lea, kan gelang kaya gitu banyak." kata Aurel.

Alvin menghentikan motornya saat telah sampai di gramedia. Kemudian dia membuka tasnya.

"Nih." kata Alvin.

"Diary aku." kata Aurel yang melihat diarynya kini di pegang oleh Alvin.

"Dari sini aku yakin kalau kamu itu Lea," ujar Alvin dengan mengacak-acak rambut Aurel.

"Kamu dimana dapat diary ini, aku udah lama nyarinya." kata Aurel yang mengamati diarynya.

"Di koridor kelas kamu, waktu aku mau pulang latihan basket." jawab Alvin.

Aurel mengingatnya pasti itu kejadian sebulan yang lalu, dimana dia di tampar oleh Sandra karena kejadian dia di cium oleh Alvin.

"Ohh, udah ayo masuk." kata Aurel yang menarik tangan Alvin membawanya masuk kedalam gramedia.

"Helmnya Re." ujar Alvin yang terkekeh.

"Eh." kata Aurel yang meraba kepalanya.

Alvin segera melepas helm Aurel dan setelah itu dia menggenggam tangan Aurel.

"Ayo." ajak Alvin.

Aurel mengangguk sembari tersenyum. Setelah masuk kedalam gramedia Aurel segera mencari buku untuk persiapan ujiannya.

"Vin ambilin yang ini." kata Aurel yang menunjuk buku biologi.

"Rayu aku dulu." ujar Alvin yang tersenyum jahil.

"Cih, rese." jawab Aurel.

"Nggak mau yaudah." kata Alvin yang bersandar di rak-rak buku sembari menatap Aurel.

Aurel melihat sekelilingnya tidak begitu banyak orang. Dia menarik napasnya panjang.

"Hmm Alvin sayang tolong ambilin Aurel buku biologi yaaa." kata Aurel berbicara dengan suara anak kecil sembari mengembungkan pipinya.

Alvin menatap Aurel tanpa berkedip. "Hah!" Alvin menghembuskan napasnya.

"Ihh gemes banget!" kata Alvin yang mengimpit kedua pipi Aurel dengn tangannya.

"Wahh coba aja tadi aku rekam kamu ngomong gitu." kata Alvin.

"Ihh lepasin." kata Aurel yang berusaha melepaskan tangan Alvin yang di pipinya.

"Cepet ambil bukunya." kata Aurel.

"Gemess!" kata Alvin lagi yang terkekeh.

"Alvinnn." kata Aurel.

"Iya." kata Alvin yang kemudian mengambil buku biologi itu.

"Hmm makasih ya Kak Alvin ganteng." kata Aurel dengan suara anak kecil lagi sembari mengedipkan sebelah matanya.

"Wahh AC nya pasti mati nih, gerah bnget." kata Alvin yang mengambil buku kemudian mengipas-ngipaskannya.

Aurel tertawa melihat Alvin yang salah tingkah. "Ihh pacall siapa sih Kak Alvin lucu banget." kata Aurel dengan suara anak kecil sembari mencubit kedua pipi Alvin.

Alvin terduduk di lantai. "Aduh jantung gue." kata Alvin yang memegangi dadanya.

Aurel tertawa melihat Alvin yang duduk di lantai. "Alvin diri ah, jangan gitu." kata Aurel.

Aurel pun duduk di hadapan Alvin kemudian memainkan rambut Alvin.

"Lucu ya kamu." kekeh Aurel.

"Nggak sanggup aku di gituin sama kamu." kata Alvin.

"Lebaii." ujar Aurel terkekeh.

"Yang penting bikin kamu ketawa kan." kata Alvin.

"Tapi serius deh, nggak sanggup aku dengar kamu ngomong gitu." kata Alvin.

"Ah Kak Alvin pasti bohong hmm." kata Aurel lagi dengan suara anak kecil sembari mengembungkan pipinya.

Aurel menangkup kedua pipi Aurel. "Ntar aku khilaf loh." kata Alvin.

Aurel menurunkan tangan Alvin kemudian segera mundur dari hadapan Alvin.

Alvin terkekeh melihat wajah terkejut Aurel.

"Ni baca buku ini." kata Aurel memberikan komik kepada Alvin.

"Males baca." kata Alvin.

"Baca aja dari pada bosen, aku mau baca buku ini bentar." ujar Aurel sembari memegang buku biologi yang tadi Alvin ambilkan untuknya.

Alvin mengangguk pasrah kemudian dia membaca novel yang di berikan oleh Aurel itu.

***

20 menit berlalu akhirnya Aurel selesai dia menatap Alvin yang duduk di hadapannya itu.

"Kamu nangis?" tanya Aurel yang menahan tawanya saat melihat hidung Alvin merah serta matanya juga sedikit merah.

"Nggak." jawab Alvin.

"Ihh nangis baca novel, suaranya aja serak." kata Aurel yang tertawa.

"Nggak kok yang." sanggah Alvin.

"Hahaha kamu nggak usah bohong Vin." kata Aurel yang tertawa.

"Udah ayo pulang, udah selesai kan." kata Alvin yang mengalihkan pembicaraan sembari berdiri dari duduknya.

"Eleh nangis." ejek Aurel lagi.

Alvin meletakkan novel yang di bacanya itu.

"Nggak mau beli? Sayang loh bacanya kalau nggak sampai ending." goda Aurel.

"Nggak." jawab Alvin.

Aurel tertawa kemudian mengambil novel yang tadi di letak oleh Alvin.

"Oh novel ini, emang sedih banget Vin, aku aja nangis terus bacanya." kata Aurel yang memegangi novel yang tadi dia berikan kepada Alvin yang berjudul lilin.

"Hmm." jawab Alvin.

Aurel terkekeh kemudian segera berjalan ke kasir membawa buku yang di belinya tadi, serta novel lilin yang tadi di baca oleh Alvin.

"Totalnya."

"450.000 Kak." kata kasirnya.

Alvin mengeluarkan ATM nya, namun di sanggah oleh Aurel. "Nih mbak." kata Aurel yang memberikan uang tunai sejumlah 500.000

"Kembaliannya kak." kata kasir itu.

"Terimakasih telah belanja di gramedia."

"Iya." sahut Aurel yang kemudian keluar dari gramedia bersama dengan Alvin.

Mereka berdua berjalan menuju motor Alvin. Tak butuh waktu lama mereka sampai di motor Alvin.

"Vin, nih buat kamu." kata Aurel yang memberikan novel yang tadi di belinya untuk Alvin.

Alvin menatap ke arah Aurel dan novel itu secara bergantian. "Masuki ke tas aku." ujar Alvin sembari mengelus rambut Aurel. Tentu saja dia tidak akan menolak pemberian pacarnya itu.

Aurel segera memasuki novel itu kedalam tas Alvin.

"Sekarang mau kemana?" tanya Alvin.

"Langsung pulang aja." jawab Aurel.

"Nggak makan dulu?" tanya Alvin.

"Lain kali aja." jawab Aurel.

"Main gitu?" tanya Alvin.

"Nggak juga," jawab Aurel.

"Lah kan tadi pas di sekolah kita janjiannya mau jalan sudah dari toko buku." kata Alvin yang menatap Aurel kecewa.

"Kita ke rumah aku aja ya, makan di rumah aku, cerita-cerita di rumah aku." kata Aurel.

Alvin terkekeh melihat wajah lucu Aurel. "Yaudah deh." jawab Alvin yang kemudian memasangkan helm kepada Aurel.

"Ayo naik." kata Alvin.

Aurel segera naik ke atas motor Alvin, dan seperti tadi dia melingkarkan tangannya di pinggang Alvin.

Next?

Menurut kalian Alvin itu romantis banget nggak sih, terus lucu juga, sama kaya Aurelnya bikin gemes mulu.

Vote dan komentarnya dong biar bubun tambah rajin update tiap minggunya.

Happy reading!❤

Salam bubun @hyo.yolan














Continue Reading

You'll Also Like

5.2M 383K 54
❗Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ❗ Hazel Auristela, perempuan cantik yang hobi membuat kue. Dia punya impian ingin memiliki toko k...
463K 23.8K 72
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.1M 64.1K 52
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
1M 102K 55
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...