❝We keep behind closed doors
Every time I see you, I die a little more
Stolen moments that we steal as the curtain falls
It'll never be enough..❞
KEGIATAN yang selalu Taeyong lakukan setiap pagi ketika baru saja bangun tidur adalah membuka tirai kamar miliknya dan meregangkan tubuh. Ia menatap jam yang menempel di dinding, pukul lima pagi.
Menghirup napas dalam, Taeyong pergi ke luar kamar. Ia harus mencuci pakaian sebelum matahari terbit setelah itu membuat sarapan. Semua member masih terlelap, jadi Taeyong tidak akan membuat suara yang menganggu. Ia sadar bahwa semua orang kelelahan.
Taeyong membuka pintu kamar Jaehyun, menatap gundukan besar di atas kasur. Ia menyalakan lampu dan mengambil pakaian milik Jaehyun; untuk di cuci bersamaan dengan pakaiannya. Ia memang selalu melakukan ini, mencuci seluruh baju Jaehyun. Karena lelaki tampan itu terlalu malas mencuci baju sendiri.
Lagi pula bukan masalah besar, mereka sepasang kekasih kan? Jadi Taeyong tidak keberatan bila harus menyatukan pakaiannya dengan pakaian Jaehyun.
"Sedang apa Hyung?" Jaehyun membuka kedua kelopak mata dan menatap ke arah Taeyong yang sedang mengangkat keranjang pakaian miliknya.
Ya, Jaehyun terlalu sensitif dengan suara sekecil apapun hingga ia terjaga ketika Taeyong masuk ke dalam kamarnya dan menyalakan lampu.
"Membawa pakaianmu untuk di cuci," Taeyong tersenyum dan duduk di samping ranjang Jaehyun. "Pulang jam berapa semalam?"
"Entahlah."
"Pergi bersama manager?"
Jaehyun memejamkan mata dan memiringkan wajah; menghindari jemari Taeyong yang ingin mengusap rambutnya. "Jika sudah selesai keluar saja Hyung, aku masih butuh istirahat."
Untuk sejenak Taeyong tertegun, namun kemudian ia mengangguk dan pergi keluar dari kamar Jaehyun; tidak lupa mematikan lampu karena tidak ingin membuat kekasih tampannya terganggu.
Taeyong mengigit bibir bawah dan mencoba menahan denyutan tak nyaman di dalam hati. Itu terasa menyakitkan, Jaehyun tidak pernah bersikap seperti itu sebelumnya.
"Taeyong Hyung?"
"Ah, Mark? Sedang apa?"
Taeyong berhenti melangkah ketika melihat Mark duduk di ruang tengah; menatap televisi yang menyayangkan animasi pagi. Lelaki kelahiran 99 itu menunjuk televisi dan tersenyum kecil.
"Menonton, Hyung akan mencuci?"
"Uhm," Taeyong terdiam dan mengulum bibir. "Mark, apa kau tahu semalam Jaehyun pergi kemana?"
Mark mengerutkan kening. "Tidak tahu Hyung, memang Jaehyun Hyung pergi semalam?"
"Ah begitulah, tidak masalah bila kau tidak tahu. Hyung akan mencuci terlebih dahulu." setelah itu Taeyong kembali masuk ke dalam kamar dan menutup pintu.
Sebenarnya pergi kemana Jaehyun semalam? Dan bersama siapa? Kenapa ia tidak mengetahui apapun? Anehnya, Jaehyun juga seperti menghindari pembicaraan ini. Itu sedikit menganggu Taeyong, ia merasa bahwa sikap Jaehyun pun berbeda dari sebelumnya.
Tbc