NOIR (END)

By MelodyJeon_

40.2K 5.5K 2.6K

Suatu negara di atur oleh Pemerintah. Pemerintah di Atur oleh Hukum. dan Hukum bisa di beli oleh orang yang m... More

Cast
Noir
Prologe
Power
Plan
Loup
Meet Them
Spinne
Cellulare
Amare
Die Frau
Masquerade
Almacén
Comienza
Trono Real
Enojado
Loialitate
Otravă
Aripi
Perlă Neagră
Pădure
Soupçon
Joker
Joker 2
fragment de mémoire
deuxième morceau
Peligro
Quien
Qui
Faux
laberinto
lui
empezar
entonces
Abaddon
Las ultimas piezas
Intruso
Hada
Mammon
Fin heureuse (Final Chapter)
Maze

Segreto

960 128 48
By MelodyJeon_

Minkyu berjalan santai menaiki satu-persatu anak tangga menuju lantai tiga.

Hari ini seharusnya dia datang ke NCI untuk bertugas dengan Jinwoo. Tapi sepertinya dia tidak akan datang dan memilih untuk menenangkan pikirannya terlebih dahulu. Terlebih dia baru saja meminum darah manusia setelah sekian lama.

Bukan apa, dia hanya tidak mau jika Jinwoo akan menjadi korban karena dirinya yang harus kembali beradaptasi dengan Manusia.

Matanya tidak sengaja melihat Wonjin yang baru saja keluar dari kamar Hyeongjun membuat Minkyu mengerutkan keningnya dalam.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Minkyu

Wonjin melihat ke arah Minkyu dengan wajah tenangnya.

"Memang apa?"

"Kau baru saja keluar dari kamar Ace"

"Ace memanggilku. Kau seharusnya ke NCI bukan?"

"Tidak. Aku baru saja hilang kendali dengan menghisap habis darah manusia. Jadi aku harus kembali beradaptasi ulang untuk melupakan rasanya. Aku tidak mau Hyeongjun marah karena Jinwoo aku hisap darahnya"

Wonjin mengangguk. Dia cukup tau bahwa Minkyu sebenarnya tidak tau siapa itu sosok Jinwoo.

Jika saja Minkyu tau siapa Jinwoo sebenarnya mungkin dia tidak akan berfikir untuk menghindar dari nya setelah meminum darah manusia.

"Dimana Yohan?"

"Dia sedang ada urusan. aku juga ada urusan sekarang"

"Bisakah kau atau Yohan mengantikanku?" tanya Minkyu

"Aku rasa tidak. Aku dan Yohan harus pergi karena ada tugas lain"

"Ace?"

"Hyeongjun juga harus bertemu dengan seseorang. Kau datang saja aku akan pastikan kau tidak akan macam-macam pada Jinwoo" ucap Wonjin menepuk pelan pundak Minkyu dan pergi setelahnya.

Meninggalkan Minkyu yang terdiam di tempatnya.

Apa dia baru saja melihat tanda di belakang kuping Wonjin?

Wonjin sudah memberikan kesetiaan nya? Pada siapa?

Sepertinya banyak sekali sesuatu yang dia lewatkan akhir-akhir ini.

"Minkyu?"

Minkyu menoleh dan tersenyum kecil ketika melihat Hyeongjun berada di depannya.

Duh.

Dia jadi merindukan pujaan hatinya.

Otaknya yang tadi sudah terhubung tiba-tiba kembali terputus ketika melihat pujaannya.

"Kesayangan Mammon mau kemana?" tanya Minkyu menaik turunkan alisnya

Membuat Hyeongjun rasanya ingin berteriak menyesal sudah menyapa laki-laki di depannya.

"Otak mu benar-benar sudah tidak berfungsi ya?! Kau mabuk huh?!"

"Iya aku mabuk cintamu" ucap Minkyu

"Ck! Sudah sana pastikan kau ke NCI-

"Kau mau kemana?"

"Kenapa mau tau? Apa urusanmu-

"Aku kan calon masa depanmu jadi aku harus tau kau kemana"

"Simpan omongan tidak berbobotmu untuk wanita lain!" ketus Hyeongjun melanjutkan jalannya

"Hoy! Ace! Mau kemana? Tidak mau memeluk ku dulu?!"

"Tidak sudi!"

"Tidak merindukan ku? Aku merindukan mu loh" teriak Minkyu dengan Hyeongjun yang hanya terkekeh kecil keluar dome.

Setidaknya bertemu si bodoh itu membuat awalan harinya lumayan baik.



.
.
.



Jinhyuk menoleh ke arah Si Hun "apa yang Kookheon inginkan?"

"Dan apa yang kau inginkan?" tanya Si Hun

Jin Hyuk terdiam di tempatnya "aku ingin merebut kembali apa yang seharusnya menjadi milik ku"

Si Hun diam.

"Apa yang Kookheon inginkan?" tanya Jin Hyuk

"populasi Mutan sudah habis karnamu. Sekarang Werewolf pun hampir habis karnamu-

"Aku tidak akan berhenti sebelum aku berhadapan dengan senjata Wooseok"

"Siapa yang kau maksud"

"Ace"

"untuk apa-

"Kookheon akan memberitau dimana anak ku jika aku berhasil menyerahkan Ace padanya"

"Karna itu kau mengirim anak buah mu ke dalam Noir?"

"Ya. Aku tidak bodoh untuk tetap mengawasi Wooseok dan saudaranya selama aku tertidur"

"Menurutmu apa yang akan mereka lakukan jika tau orang-orang kepercayaan mereka ternyata kaki tangan mu"

Jin Hyuk diam.

"Jin Hyuk-

"pastikan saja aku bertemu Ace. Dengan begitu aku bisa membawanya pada Kookheon"



.
.
.




"Aku merasakan sesuatu yang tidak beres saat ini" ucap Hyeongjun

"Apa itu?" tanya Hyunbin

"Entahlah. Aku selalu tau ketika sesuatu mulai tidak berjalan dengan semestinya" ucap Hyeongjun

Hyunbin tersenyum "kau memang tidak mempercayai siapapun. Bahkan bayanganmu sendiri"

Hyeongjun tersenyum "kau tau kenapa terkadang seorang penjahat lebih baik melakukan kejahatan nya sendiri di bandingkan dia harus memiliki seorang partner?"

Hyunbin menoleh ke arah Hyeongjun dengan senyum di bibirnya "kenapa?"

"Karena seorang penjahat yang tidak memiliki partner tidak akan mengkhianati siapapun atau pun di hianati bahkan kepada bayangan nya sendiri pun tidak mungkin berkhianat padanya" ucap Hyeongjun

Hyunbin tersenyum.

"Tapi Terkadang bayangan bisa dengan mudah menghianati tuan nya begitu saja" lanjut Hyeongjun tersenyum

Hyunbin tertawa pelan "benar-benar seorang Ace"

"Mereka akan berkumpul malam ini" ucap seorang laki-laki di belakang Hyeongjun dan Hyunbin

"Kedua kubu mungkin akan membuka topeng mereka" lanjut laki-laki yang satunya

Hyeongjun tersenyum "pastikan kalian melihat dengan baik siapa mereka"

"Apa kita perlu melakukan suatu?" tanya nya kembali

"Tidak Junho-ah hanya pastikan kau dan Yunseong mengawasi mereka dan beri tau aku siapa mereka"

Yunseong dan Junho mengangguk lalu kembali berlari setelahnya.

Bersamaan dengan itu seorang laki-laki lain berjalan ke arahnya dengan wajah polosnya.

"Kau memanggil ku Ace?"

"Ya Dohyun. Katakan pada Jinwoo, Minkyu di bebas tugas kan. Setelah itu kau awasi Yunseong dan Jinwoo awasi Junho. Kalian bisa meminta bantuan pada Daniel dan Sehun"

Dohyun mengangguk "hm" gumamnya dan berlari setelahnya

Hyunbin tertawa pelan di tempatnya "cukup pintar"

Hyeongjun tertawa pelan "malam ini cukup cerah ya Hyung? Sepertinya malam ini akan menjadi malam yang panjang untuk Lucifer atau pun Lee Jin hyuk"


.
.
.


Suasana sunyi, lembab dan dingin terasa di dalam sebuah gedung yang di dalamnya terdapat beberapa orang yang menggunakan jubah hitam menutupi kepala mereka.

Junho terdiam di tempatnya. Dia sudah sangat penasaran siapa sebenarnya mereka.

"Sudah pastikan tidak ada yang mengikuti?" tanya Jinhyuk

"Ya"

"Kita mulai" ucap Jinhyuk

Bersamaan dengan itu semua orang melepaskan penutup kepala mereka menampilkan wajah mereka yang selama ini menjadi tangan kanan Lee Jin hyuk

Membuat Junho terdiam kaget di tempatnya. Bibirnya terdiam rapat dan tangannya mengepal erat.

Sialan!

Senyum licik Junho berikan ketika mengetahui siapa mereka sebenarnya.

Langkahnya dia bawa keluar gedung untuk segera memberitau Hyeongjun.

Jinwoo tersenyum dengan Sehun di sebelahnya.

"Junho Hyung orang yang tepat" ucap Jinwoo

"Ya. Kau benar" ucap Sehun


.
.
.


Suasana sunyi dan dingin sangat kental terasa di ruang besar bergaya eropa dengan beberapa orang yang memakai masker dan seorang yang duduk di kursi nya dengan memejamkan matanya.

Semua orang terdiam. Tanpa mengucapkan satu kata pun.

Yunseong terdiam dengan mata yang terpejam seiring dengan ketukan jam Kuno di dalam ruangan itu.

Wooseok tersenyum membuka kedua matanya. "sudah memastikan Hyeongjun tidak tau kalian kemari?"

"Ya"

"Aku yakin selama ini kalian saling penasaran dengan satu sama lain bukan?"

Semua terdiam.

"Kalian bisa membuka topeng kalian sekarang"

Yunseong menegakan tubuhnya. Jantungnya tiba-tiba saja berdebar ketika satu-persatu dari mereka mulai membuka Topeng yang mereka gunakan.

Matanya terbelalak kaget katika melihat siapa orang pertama yang berada di balik topeng itu.

Tubuhnya melemas ketika melihat setiap orang yang bergantian membuka topeng mereka.

Umpatan nyaris keluar begitu saja.

Lee Eunsang.

Son Dongpyo.

Kim Yohan.

Ham Wonjin.

Kang Minhee.

Lee Hangyul.

Han Seungwoo.

Cho Seungyoun.

Kang Hyewon.

Kwon Eunbi.

Yunseong terdiam bingung di tempatnya. Jika Seungwoo, Seungyoun atau bahkan Hangyul dia tidak akan peduli karena faktanya dua di antara mereka sudah memberikan kesetiaan mereka pada Wooseok dan mungkin Hangyul memang harus melakukan itu untuk Seungwoo.

Tapi Eunsang, Wonjin, Yohan dan Minhee? Bahkan Dongpyo sekalipun kenapa mereka mau menjadi tangan kanan Lucifer?

Dan siapa kedua wanita di bawah sana?

"kejutan bukan?" ucap Wooseok tersenyum "kalian bahkan tidak tau satu sama lain selama ini" lanjutnya

"Ya. Kau benar. Cukup mengejutkan" ucap Hangyul

"Kau sudah memberikan kesetiaanmu untuk Ace?" tanya Wooseok melihat ke arah Wonjin

Sementara yang lain hanya terdiam terkejut di tempatnya kecuali Eunsang, Minhee dan Dongpyo

Wonjin mengangguk "ya"

Wooseok mengangguk "itu bagus"

Yohan terdiam menahan umpatan yang ingin dia keluarkan. sial!

"Kau sudah tau siapa penghianatnya?" tanya Wooseok melihat ke arah Yohan

Yohan mengangguk "Ya."

Wooseok tersenyum "siapa saja?"

"Aku tau kalau rumor itu selama ini sebuah kebohongan" ucap Jinhyuk

"Ya. Dan aku berani bersumpah kalau Ace bukan Vampire ciptaan Lucifer. Ada sesuatu yang di tutupi mengenai jati diri sebenarnya dari seorang Ace" ucap Jungmo

"Aku juga sudah menebaknya sejak lama. Ace bukan seorang Vampire biasa" ucap Yuvin

"Maksud kalian?" tanya Jinhyuk

"Tidak normal seorang Vampire yang sengaja di ciptakan memiliki kekuatan lebih dari satu bukan?" ucap Donghyun

"Entahlah aku tidak merasa percaya bahwa Ace hanya seorang Vampire kesayangan lucifer yang dia anggap adik" ucap Jungmo

"Kau benar. Jika memang begitu lalu apa bedanya dengan Joker, Abaddon dan Mammon" ucap Yuvin

"Bagaimana dengan informasi mengenai kebenaran dimana sebenarnya anak ku?" tanya Jinhyuk

"Tenang Jin Hyuk aku akan segera mendapatkan informasi itu" ucap Donghyun

"Pastikan kau mendapatkan informasi mengenai kebenaran anak ku dan tentang siapa itu Ace. Aku tidak mau pengorbanan ku selama ini menjadi sia-sia" ucap Jinhyuk

"Selama itu aoa kau akan terus memburu dan mengurangi polisi mahluk lain?" ucap Yuvin

"Ya. Mereka menginginkan itu. Terkadang mahluk yang tidak memiliki kegunaan sudah seoatutnya di korbankan bukan?" ucap Jinhyuk

Wooseok tersenyum "sudah aku tebak"

"Langkah apa yang mau kau ambil?" tanya Minhee

"kita biarkan saja mereka puas bermain" ucap Wooseok

"Kau sudah memusnahkan Yong yi?" tanya Wooseok

"Sesuai perintahmu" ucap Eunbi

Yunseong berjalan pergi keluar dari gedung organisasinya.

Hatinya terasa marah ketika tau semua orang tengah berkhianat.

Dia bahkan tidak pernah berfikir sedikit pun bahwa mereka yang berkhianat adalah mereka yang menjadi team mereka selama ini.

Dohyun terdiam di tempatnya "setidanya aku punya kabar baik untuk Hyeongjun Hyung"

"Ya" angguk Daniel


.
.
.


Hyeongjun tersenyum. dia cukup mengerti dengan apa yang di jelaskan oleh Junho dan Yunseong di depannya.

"Aku tidak mengerti. Jadi siapa yang benar dan siapa yang salah?" tanya Yunseong

"Aku bahkan tidak mengerti dengan situasi yang sedang terjadi. Terlalu tiba-tiba" ucap Junho

Hyeongjun diam.

Terdapat dua kubu di dalam Circle nya.

Dan dia cukup percaya bahwa Eunsang atau pun Dongpyo tidak mungkin mau menjatuhkannya.

Khusunya Wonjin.

Ataupun Yohan.

Lalu siapa Jinhyuk?

"Jinhyuk ingin bertemu dengan ku?" tanya Hyeongjun

"Yang aku dengar begitu" ucap Junho

"Kalau begitu akan aku temui Jinhyuk" ucap Hyeongjun



.
.
.



Minkyu mengerutkan keningnya bingung ketika dirinya memasuki Dome dan tidak ada siapapun di dalamnya.

Kemana semua orang?

"Tidak kah mereka terlalu lucu kalau memiliki tugas bersamaan" ucap Minkyu pelan




.
.
.





Hyeongjun, Yunseong, Junho dan Dohyun baru saja memasuki Dome nya ketika mereka melihat ruangan Dome yang sudah tidak berbentuk.

"Apa yang terjadi?" tanya Dohyun bingung ketika melihat Dome yang sudah seperti kapal pecah

"Aku pu- Wohoooo~ apa yang terjadi?!" tanya Dongpyo kaget disusul dengan Eunsang, Minhee, Wonjin dan Yohan

Bagaimana tidak? Lukisan, kaca besar, lampu, bantal sofa, kursi semua berserakan begitu saja

"Mati kau! mati kau! Mati kau!!!!!" teriak Minkyu berlari dengan tangan yang memegang gagang sapu

"Awas kesayangan Ada tikus! Mati kau!" teriak Minkyu mencoba melindungi Hyeongjun dan menginjak tikus yang mau mendekati Hyeongjun

"Aha berhasil" ucap Minkyu senang

"Minkyu" panggil Hyeongjun

"Eoh kalian sudah pulang?" tanya Minkyu tersenyum lugu tidak merasa bahwa semua mata memandangnya heran

"Kesayangan sudah datang ya?" tanya Minkyu mencubit gemas pipi Hyeongjun yang langsung mendapat geplakan di kepalanya

"Kesayangan kepalamu! Kau saja yang mati sana! Apa yang kau lakukan pada Dome?!" tanya Hyeongjun kesal

"Galak! Kesayangan Minkyu jangan galak! aku melindungimu tau tadi ada tikus lewat. Lihat sudah mati aku injak" ucap Minkyu

"Kenapa bisa sampai berantakan begini?!'

"Kau ini datang-datang seharusnya bilang 'Mammon sayang aku merindukanmu' begitu bukan nya malah marah-marah seperti ini"

"tidak sudi!" ucap Hyeongjun berjalan menaiki tangga

"Tidak ada pelukan untuk ku?! Aku berhasil membunuh tikus" teriak Minkyu kesal

"BERSIHKAN DOME ATAU AKU UBAH KAU JADI TIKUS!" Teriak Hyeongjun

"Ubah saja Hyeongjun Hyung! Dohyun rela" teriak Dohyun tertawa dan berlari setelahnya sebelum melihat Minkyu mengamuk

"Hyeongjun~~~"

"Rasakan. Makan tikusmu!" ucap Wonjin menaiki tangga

"Yang bersih" sambung Yohan mengikuti Wonjin dan Hyeongjun

"YAK! KALIAN JAHAT SEKALI PADAKU?! KESAYANGAN MINKYU MAU BEGITU SAJA?! TIDAK SAYANG MINKYU?! BENAR TIDAK SAYANG?!"

"BABY NYA MINKYU-

"BERISIK MAMMON!!" Teriak semua orang kecuali Hyeongjun yang sudah tertawa di kamar nya

"KALIAN JAHAT PADAKU!" Teriak Minkyu






























.
.
.



















Halohaaaaaa 💕

Apasih ya ceritanya jadi ga jelas gini :( maaf ya sayang kaka lama up. Udah lama up cerita ga jelas pula :(

Semoga kalian memaklumi 💕

Continue Reading

You'll Also Like

6.8K 642 40
Yechan yang terbangun di tengah-tengah keadaan koma nya di kejutkan dengan kenyataan bahwa jiwa nya kini harus terpisah dari tubuhnya untuk sementara...
269K 30.6K 58
Title : My Barbie Doll Genre : romance, fantasy Rate : 18+ (contain mature scenes) Sinopsis: Karna request dari ponakan satu-satunya yang sedang beru...
812K 59.4K 53
"Seharusnya aku mati di tangannya, bukan terjerat dengannya." Nasib seorang gadis yang jiwanya berpindah ke tubuh seorang tokoh figuran di novel, ter...
6.9K 314 14
Judul lama : Suami teraniaya Agrani benci ketidak sempurnaan, tapi sayangnya ia harus menikah dengan lelaki cacat penyakitan. ... Kailash berfikir, s...