SUE IT! [BTS RM] โœ”

By Mytholojoon

13K 1.3K 288

[COMPLETE] โš ๏ธ[Mengandung konten : kekerasan] โš ๏ธ Jika sudah bersinggungan langsung dengan ambisi, bahkan kelua... More

Destiny Begins
Who is Kim Namjoon?
Is this a love?
One Step Closer, but...
His Promise
Kim Namjoon and The Royal Kim Family
Kim Namjoon and The Royal Kim Family 2
Where are you?
Wait, What?
I want to make you mine
Real fight begin
Rival
A day before
Knowing Him
Unpredictable Thing 'bout Him
You Think?
Join In Your Clan
He doesn't know yet
Mission
His House
Little Brother
Try Again Later
Love Letter For Him
High Court
It's not over yet
Need Advice
It Happens Again
Back To Korea
Campaign
Road To Press Conference
Night In His House
Press Conference
Presidential Election
A Plan
The Girl
World War
The Truth Untold
Family Gathering
The Final

Watch Your Words

211 29 10
By Mytholojoon

Beberapa hari setelah Hyossang resmi bergabung dengan tim Namjoon, ia mulai mendapat kiriman berkas tentang rival Namjoon dan Mr. Kim termasuk ada berkas tentang Taehyung juga. Disela-sela pekerjaannya, Hyossang sempatkan untuk melihat berkas itu. Ia melihat semua berkas-berkas itu sampai ia menemukan sebuah artikel dan dibacanya dengan teliti artikel itu.

Kim Taehyung (19) adalah mafia asal Korea Selatan yang tergabung dalam jaringan perdagangan barang ilegal yang bekerja sama dengan mafia Jepang, terkenal licik, cerdik dan sadis, mafia muda ini diperkirakan sudah memperoleh kekayaan jutaan US $ dari hasil perdagangan barang ilegalnya. Dikutip dari laman berita besar Korea, Reportpatch, diketahui Kim Taehyung adalah putra salah satu pejabat tinggi di Korea. Dikabarkan Taehyung pernah tertangkap pihak keamanan bandara Narita Jepang karena kasus perjudian di salah satu Jockey Club terbesar di Jepang, namun konon kabarnya, ayahnya menyuap pihak keamanan sehingga ia bisa kembali ke Korea, sedangkan klarifikasi dari pihak keamanan adalah 'bukti tak cukup kuat untuk menahan Kim Taehyung' kata kepala keamanan bandara Narita Jepang. Saat berita ini diterbitkan dikabarkan Kim Taehyung telah sampai di Korea Selatan. Berita dari sumber lain mengatakan, Taehyung pernah membunuh seorang mafia besar dari Jepang bernama Hikaro Ryu dalam baku tembak di prefektur Yamaguchi, wilayah Chugoku . Saat dikonfirmasi, kepolisian Yamaguchi mengatakan tidak pernah ada insiden bersenjata di wilayahnya. Seperti kasus lain, sepertinya ayah Taehyung juga menutup dengan rapi kasus ini.

"Wah, dia benar-benar bukan orang sembarangan, bahkan kasus sebesar ini bisa ia tutup dengan rapi, luar biasa." gumam Hyossang.
Ia kemudian melihat semua berkas yang dikirim Hoseok ke emailnya, dan semua adalah artikel, tidak ada catatan resmi dari kepolisian, 'berarti di kepolisian namanya masih bersih' gumam Hyossang lagi.

"Kau sedang membaca apa?" Celetuk Leera yang tiba-tiba ada di sebelah Hyossang.

"Wah kau mengagetkanku saja, bukan apa-apa hanya sebuah artikel." Jawab Hyossang santai.

"Kau jangan membacanya disini, kita tidak tau makhluk jenis apa yang mengintai kita apalagi semenjak kau ......" Leera tidak meneruskan kata-katanya.

"Benar juga." Hyossang bergegas menutup emailnya dan membuka berkas kerjanya.

"Humm, kau harus berhati-hati sekarang" kata Leera berbisik.
"Bagaimana kau dengan Yoongi oppa?" Tanya Hyossang mengalihkan pembicaraan.

"Kami baik-baik saja, ah kau mengingatkanku, dia kemarin membawakanku hanbook dan perhiasan, katanya milik keluarganya, aku lupa cerita padamu soal itu." Raut wajah Leera benar-benar bahagia.

"Wah, kau sudah di lamar, aigo, Yoongi oppa benar-benar luar biasa!" celetuk Hyossang.

"Dilamar apanya, dia tidak mengatakan apapun saat memberikan itu, dia hanya bilang itu milik keluarganya." Kata Leera dengan polos.

"Kalau kau bukan sahabatku, aku pasti sudah membuangmu ke laut karena kepolosannu ini Hwang ahgassi, laki-laki yang sudah memberikan harta keluarganya berupa baju tradisional dan perhiasan kepada wanita pilihannya itu berarti melamar, makanya sekali-kali dengarkan nenekmu bercerita!" Kata Hyossang yang gemas dengan kepolosan sahabatnya.

"Ah sudahlah, ayo pulang, pekerjaanmu sudah selesai semua kan?" Ajak Leera.
"Humm, ayo!". Jawab Hyossang.

Mereka berdua merapikan meja kerja masing-masing dan keluar dari kantor, Hyossang langsung menuju apartemennya sedangkan Leera menuju stasiun MRT untuk pulang ke Diamond Hill.

"Hei cantik" Celetuk seseorang dari belakang.

"Ya, Namjoon oppa, jangan memanggilku begitu, menyebalkan sekali!" Hyossang pura-pura marah.

"Aigo, begitu saja marah, kau pasti belum makan, kita cari makan yuk!" Ajak Namjoon sambil merangkul Hyossang.

Mereka berjalan berdua menuju kedai kecil di dekat apartemen Hyossang, segera duduk dan memesan makanan.

"Oppa, kapan kau kembali ke Korea?" Tanya Hyossang.

"Besok malam, kenapa?" Namjoon memandang Hyossang gemas.

"Tidak apa, aku hanya bertanya dan jangan memandangku begitu!" Hyossang mengalihkan pandangan karena tidak sanggup melihat mata indah Namjoon.

"Moodmu sedang hancur ya? Kenapa dari tadi emosi terus sih?" Namjoon mengacak-acak gemas rambut Hyossang yang dibalas cubitan di perut Namjoon yang membuat Namjoon mengaduh sedangkan Hyossang tertawa puas.

Setelah menyelesaikan acara santap malam mereka, Namjoon mengantar Hyossang sampai depan apartemennya, setelah memastikan kekasihnya masuk, Namjoonpun berlalu kembali menuju unitnya sendiri.

Keesokan harinya seperti biasa saat Hyossang akan berangkat bekerja, ia melihat segerombolan orang yang mencurigakan berlalu lalang di depan apartemen Namjoon, pikirannya langsung tertuju pada Namjoon dan rombongannya, dan benar saja, sesaat kemudian ia melihat Hoseok turun dan segerombolan orang itu langsung menyerangnya, tanpa pikir panjang, Hyossang berlari menuju gerombolan orang itu dan ikut terlibat perkelahian. Untungnya petugas keamanan di apartemen itu bergerak cepat sebelum Hyossang dan Hoseok terluka lebih parah. Pelipis Hoseok berdarah dan tubuhnya memar-memar, sedangkan Hyossang dia lebih beruntung sudut bibirnya berdarah namun tidak ada memar seperti Hoseok.

Sesaat setelah petugas kemanan apartemen muncul, para gangster itu kabur dan Hyossang melihat seseorang mengenakan masker tampak memantau dari kejauhan, segera ia berlari mengejar pria bermasker itu, pria itu mencoba kabur dengan menyelinap diantara kerumunan orang-orang, namun mata Hyossang sudah mengenali pakaian yang digunakan. Pengejaran ini cukup memakan waktu sampai akhirnya pria itu tertangkap.

Hyossang memegang erat lengan pria itu, "Kau mau kemana!!!" Kata Hyossang.

Pria itu tak menjawab, ia hanya berusaha melepaskan genggaman Hyossang yang semakin lama semakin erat dan menyakitkan. Kemudian pria itu berbalik menatap mata Hyossang, kini gantian pria itu yang menggegam lengan Hyossang, menariknya sampai ke tempat yang tidak terlalu banyak orang. Hyossang sukses melepaskan genggaman pria itu dengan sekali hentakan, membuat pria itu sedikit terhentak. Pria itu menatap Hyossang lekat, semakin mendekat hingga mereka kini hanya berjarak beberapa cm saja. Dijarak terdekat ini pria itu membuka maskernya, Hyossang terpaku dan matanya membulat sempurna ketika mengetahui pemilik wajah di balik masker itu.

"Akan baik kalau kau tidak ikut campur, atau kau akan menyesal!!" Ancam pria itu. Sedangkan Hyossang tak sanggup mengeluarkan kata-kata apapun, pria itu kemudian mengenakan maskernya kembali dan beranjak pergi.

Pria itu semakin menjauh dan akhirnya tidak terlihat lagi, kini Hyossang merasakan nyeri di sudut bibirnya, tangannya sibuk mengobrak-abrik isi tasnya, mencari tissue atau apapun untuk mengelap bercak darah pada sudut bibirnya. Kemudian ia melihat jam, 'ah bagus, aku terlambat bekerja, manager gendut pasti akan memberiku siraman rohani, menyebalkan sekali' gumamnya. Dengan langkah cepat ia bergegas pergi ke kantornya dan benar saja, setibanya di kantor manager gendut sudah menatapnya dengan sadis.

"Kau terlambat Jung ahgassi!" celetuk sang manager.

"Aku tau, maafkan aku manager-nim, ada gangguan tadi di jalan." Jawab Hyossang yang masih kesal setelah insiden tadi.

"Dan kenapa dengan wajahmu? Aish, kau tadi berkelahi?" Manager gendut mulai mengomel.

"Ya!, manager-nim, kalau kau mau mencatat namaku karena terlambat catat saja, tidak usah banyak tanya, kau mau ku hajar sekalian?" Hyoosang semakin tidak bisa mengendalikan kekesalannya.

"Eh eh tenang, jangan begitu, aku tidak akan mencatat namamu di laporan bulanan, bekerjalah, ada banyak berkas yang harus kau periksa". Kata manager gendut yang nyalinya mendadak ciut mendengar gertakan dari Hyossang.

Hyossang berjalan menuju meja kerjanya, seisi ruangan memperhatikan Hyossang karena bekas luka di sudut bibirnya tapi Hyossang tidak mempedulikan mereka. Sesaat kemudian ia mengecek ponselnya, ada puluhan panggilan tak terjawab dan pesan dari Namjoon.

Suasana ruangan menjadi hening, semua pegawai sibuk dengan komputer dan berkas, sesekali terdengar suara keyboard dan kertas yang dibalik. Leera yang sedari tadi juga memperhatikan Hyossang mendorong kursinya mendekati meja kerja Hyossang.

"Kau tidak apa-apa?" Ucap Leera tepat di sebelah telinga Hyossang.

"Ya!, apakah mengagetkan sudah menjadi hobbymu?" Hyossang memukul pelan lengan Leera, "aku tidak apa-apa".

"Kau berkelahi dengan orang-orangnya Taehyung pasti?" Tanya Leera sambil berbisik.

"Diamlah, jangan bahas itu disini, dan kembalilah ke mejamu, atau manager gendut akan mengomelimu nanti." Kata Hyossang yang langsung diikuti gerakan menendang kursi Leera agar kembali ke mejanya.

Ting..ting.. suara yang ditunggu para karyawan akhirnya berbunyi, waktunya makan siang. Leera sudah berada di sebelah Hyossang untuk mengajak sahabatnya itu makan siang. Ketika keluar dari ruangan Hyossang terpaku melihat seseorang berjas tengah berdiri di dekat pintu.

Hyossang berjalan mendekati Namjoon, "Oppa, apa yang kau lakukan?" Tanya Hyossang.

"Jadi rupanya benar kau bekerja disini?" Kata Namjoon sambil mengangguk-anggukan kepala.

Hyossang tidak mengerti dengan perilaku Namjoon, kemudian manager gendut datang.

"Annyeong hasimnika, hwajang-nim." manager gendut tang melihat Hyossang berada di dekat Namjon jadi berinisiatif memperkenalkan mereka, "dia salah satu karyawan di sini, namanya Jung Hyossang." Kata manager gendut dengan sopan.

"Hmm, boleh ku pinjam Hyossang sebentar?" Jawab Namjoon santai, namun sukses membuat seantero ruangan memandang mereka.

"Mworrago?" Mata Hyossang membulat sempurna mendengar kata-kata Namjoon, sedangkan manager gendut hanya mengangguk mengiyakan permintaan bosnya.

Namjoon lantas menarik tangan kekasihnya keluar dari area kantor menuju sebuah tempat duduk di taman dekat kantor, kini mereka duduk di sebuah kursi taman di pawah pohon yang cukup rindang.

"Siapa yang mengijinkankanmu ikut berkelahi?" Nada bertanya Namjoon mirip diktator.

"Kau pikir aku akan diam saja melihat Hoseok di keroyok banyak orang!" Jawab Hyossang kesal.

"Ada petugas keamanan disana!" Nada bicara Namjoon meninggi.

"Petugas keamanan baru datang ketika Hoseok sudah babak belur, kau mau Hoseok mengalami luka lebih parah?" Nada bicara Hyossang meninggi juga.

"Kau bisa minta bantuan polisi atau pihak keamanan kan? Tidak perlu kau turun tangan!" Namjoon terdengar semakin murka.

"Apakah mereka akan datang seketika setelah aku menghubungi mereka?" Hyossang juga sudah tidak bisa membendung amarahnya. "Kalau kau datang hanya untuk mengajakku bertengkar, sebaiknya pergilah sekarang, emosiku masih belum stabil jika ingat kejadian tadi pagi!". Kata Hyossang yang kini berdiri memunggungi Namjoon.

"Kau mengusirku Jung ahgassi?". Kata-kata Namjoon sukses membuat hati Hyossang terenyuh, tidak ada hal yang bisa ia katakan sekarang, ia hanya diam memunggungi Namjoon dan menatap jauh ke arah depan, wajahnya memanas menahan emosi.

Hikaru Ryu : Naga yang bercahaya

Continue Reading

You'll Also Like

91.2K 974 50
BTS โ™ฅ๏ธ ARMY _RM _Jin _Suga _Hoseok _Jimin _Taehyung _Jungkook
92.7K 3.7K 45
Liat aja dulu siapa tau suka. Dijamin lagu mereka bikin kita semangat, gak salah bgt deh jadiin inspirasi kamu buat hidup, salam galaksi ungu ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ’œ ...
504K 37.5K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
93.8K 9.2K 25
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...