Suasana halaman belakang rumah keluarga Kim hari ini mulai ramai dengan kedatangan para tamu.
Hari ini adalah hari pernikahan Min Yoongi dan Kim Ye Shi.
*****
Ruang ganti mempelai wanita .....
"YAAKKKK!!!!! EONNI!!!!"
Kim Na Yoo meneriaki Ye Shi yang kembali berdiri. Dia sudah melakukan hal itu berkali-kali.
Dan yang dia lakukan selanjutnya adalah berjalan hilir mudik mengelilingi ruangan itu.
"Tidak bisakah kau berhenti mondar-mandir seperti setrika?!"
"Kau membuat kepala ku pusing!"
"Aku jadi ikut-ikutan pusing."
Choi Soo Hee, Song Jo In yang sudah berubah marga menjadi Kim Jo In, adik nya Kim Na Yoo dan Sung Jun, memandangnya dengan kesal.
"Aku gugup setengah mati! Lihat tangan ku!"
Ye Shi berhenti berjalan dan memandang mereka dengan tampang yang dia bilang gugup. Dan memang benar.
Gaun pengantin nya berdesir ke sana kemari, menimbulka suara gemerisik yang menganggu.
Dia juga memperlihatkan tangannya yang berkeringat.
"Siapa yang tidak gugup di hari pernikahan mereka!"
Jo In menarik tangan Ye Shi. Dia mendudukkan gadis itu di atas kursi yang seharusnya dia duduki.
Ye Shi terlihat cantik dengan gaun putih bersihnya.
Kerahnya mencapai batas leher. Dari pinggang ke atas, gaun itu penuh bordiran. Dan dari pinggang ke bawah, putih polos. Panjang dan anggun.
Rambutnya di sanggul dengan rapi. Dia memakai tiara putih titanium. Dan disanggulnya, terpasang kerudung pengantin transparan dari satin.
Dan kerudung itu di tahan oleh sebuah tusuk konde kecil warisan keluarga Min. Warna emas nya tidak terlalu mencolok.
Ye Shi terlihat semakin cantik dengan riasan natural yang soft.
Sedangkan ke empat bridesmaide nya, mereka memakai gaun abu-abu dengan bordiran di bagia atasnya.
Bridsmaide Ye Shi, tentu saja ke empat orang yang sekarang bersamanya di ruangan ini.
"Apakah penampilan ku sudah ok?"
Ye Shi meminta pendapat Jo In yang kemudian dibalas dengan wajah yang semakin kesal.
"Sudah berapa kali kau menanyakannya?"
"Maaf ...."
"Apa harus segugup itu?"
"Apa kau mau makan sesuatu, eonni??"
Na Yoo yang tadi sempat pergi sebentar. Dan di tangannya sekarang membawa sepiring besar kentang goreng.
"Darimana kau mendapatkannya?"
Sung Jun langsung mencomot satu dan memasukkannya ke dalam mulut.
"Aku pergi ke belakang. Dan kemudian mendapatkan ini! Beruntung Jin tidak melihatnya."
Na Yoo mengangkat sedikit piring itu.
"Apa tidak ada air putih di sini?"
Ye Shi bangkit berdiri untuk mencari air. Tetapi kemudian di tahan oleh tangan Soo Hee dan Jo In. Dia kembali duduk.
"Biar ku ambilkan."
Soo Hee bangkit berdiri dan kemudian menghilang di balik pintu.
Beberapa menit kemudian dia sudah datang dengan botol air mineral lengkap dengan sedotan.
"Terima kasih."
"Apa kau tidak mau, eonni?"
Na Yoo mendekatkan piring di depan Ye Shi. Dan Ye Shi dapat menghirup aromanya yang menggoda.
Sejujurnya, Ye Shi lapar. Dia ingin makan. Tetapi takut lipstiknya luntur.
Dia memandang Jo In.
"Aku lapar. Tidak bisakah aku memakan ini?"
Jo In menggeleng tegas.
"Ah, eonni!"
Ye Shi mencoba merajuk.
"Kan, tidak lucu, seandainya aku pingsan karena kelaparan di altar nanti?"
Ye Shi memasang tampang aegyo.
Akhirnya Jo In mengijinkannya. Dan dia membenarkan lipstick Ye Shi lagi.
************
Ruang ganti mempelai pria .....
"Apakah aku sudah terlihat tampan, hyung?"
Kim Seokjin menatap Yoongi dari atas sampai bawah.
Yoongi memakai tuksedo hitam dengan kemeja putih bersih. Rambutnya yang sedikit blonde di biarkan berwarna putih perak. Menampilkan wajah pucatnya yang semakin tampan.
"Sudah. Tidak bisakah kau duduk tenang, Yoongi-ssi?"
"Aku sedikit gugup, hyung!"
Yoongi berjalan ke arah Jin.
"Siapa sih, yang tidak gugup di hari besarnya."
Di dalam ruangan itu, berdiri Kim Namjoon, Kim Yi Bo, Choi Min Ho, Kim Seokjin, Kim Seok Jeong, dan Jung Hoseok, yang baru tiba dari Amerika tadi pagi.
Mereka menatap Yoongi dengan berbagai macam tatapan.
Ada yang heran. Ada yang bingung. Ada yang geli. Dan macam-macam.
"Bagaimana bisa Ye Shi memilihmu, hyung?"
Hoseok geleng-geleng kepala sambil memegang dagunya.
Yoongi yang tahu maksud Hoseok itu, menyipitkan mata dengan seram.
"Apa maksudmu?"
Seok Jeong mnedekati Hoseok dengan penasaran.
"Jangan dengarkan dia, hyung!"
Yoongi memperingati Seok Jeong.
Tetapi sepertinya Seok Jeong acuh tak acuh. Dia tetap melangkah mendekati Hoseok.
"Ya. Dia itu pria batu. Tidak ada humornya sama sekali. Romantis saja tidak. Bagaimana Ye Shi bahagia dengannya."
Tiba-tiba, ruangan itu dipenuhi dengan gelak tawa para laki-laki. Mereka, kecuali Seok Jeong, paham apa yang dimaksud dengan pria batu.
Tanpa diberi aba-aba, Yoongi langsung menjitak kepala Hoseok.
"Apa maksudnya?"
Seok Jeong meminta lenjelasan di tengah keributan.
Semua mata beralih ke arahnya.
Kemudian, mereka kembali tertawa, di tambah Yoongi tentu saja. Mereka mentertawakan ketidaktahuan Seok Jeong.
Seok Jeong diam dan mengerutkan dahi.
"Hyung, tidak perlu tahu."
"Tetapi, nanti hyung juga akan tahu sendiri."
"Sudahlah! Melihat tampang bodoh kalian semua, aku jadi tidak ingin tahu lagi."
Seok Jeong duduk di sofa terdekat. Dia duduk diantara Namjoon dan Min Ho.
"Jadi, Yoongi...."
Jin memandangnya. Yoongi juga.
"Mwo?"
"Apa nanti malam kau jadi berangkat?"
Yoongi duduk.di depan meja rias. Dia memandangi Jin dengan serius.
"Tentu saja!"
"Apa Ye Shi masih belum tahu?"
"YAK, Hyung!! Bukan kejutan kan, jika dia sudah tahu!"
"Oh, iya, ya. "
"Tapi, kalian benar-benar akan ke sana?"
Seok Jeong terlihat sedikit khawatir.
"Ya. Tenang saja. Aku akan menjaganya."
"Apa aku tidak boleh ikut?"
Itu suara Yi Bo.
Dan langsung mendapat respon jitakan dari semua pria yang ada di sana.
"Kurang berapa jam lagi?"
"Tiga."
"Aku harus menemui tamu. Aku hanya mampir sebentar ke sini. Ayo, Jin.... Yi Bo..."
Seok Jeong akhirnya keluar dengan menarik tangan kedua adiknya.
Dan tinggalah Namjoon dan Min Ho bersama Yoongi diruangan itu.
Beberapa menit kemudian, Soo Hee datang. Dia memanggil oppanya itu karena ada teman lama yang ingin bertemu.
Dan akhirnya, mereka berdua, Namjoon dan Yoongi, terlibat perbincangan yang sangat serius.
***********
Jgn lupa kasi vote....