Distance [JenoxRenjun] ✔

By injeolmiiiiiiiiii

163K 22K 2.5K

I love you just the way you are, Lee Jeno. ©injeolmiiiiiiiiii, 2019 More

intro
1. meet Choi Renjun
2. new rules
3. hoodie boy
4. meet Lee Jeno
5. beautiful day
special chapter : Mark - Haechan
7. Choi Renjun
8. dinner
9. go
10. miss you
11. allergy
open me
12. visit
13. heartbeat
14. failed date
15. hang out
16. gift
17. the incident
18. closer
19. shit
20. thanks, Renjun
21. official (END)
outro ; bonus chapter

6. chance

5.8K 910 51
By injeolmiiiiiiiiii

Bel pulang sekolah baru saja selesai berbunyi. Jeno sudah sangat deg-degan karena perkataan Renjun tadi pagi. Saat ini dirinya masih berada di kelas. Sedangkan Renjun sudah hilang entah kemana selepas Lucas tidak sengaja berteriak tadi. Mungkin ada urusan?

"Kuatin hati gue ya Tuhan." Jeno meremat kedua tangannya dan berjalan menuju parkiran.

Menunggu sekitar sepuluh menit, Jeno melihat Renjun yang berjalan menuju parkiran. Tangan kirinya menggenggam ponsel sedangkan tangan kanannya menggenggam payung milik Jeno.

"Hai, Jeno." Renjun menyapa duluan.

Jeno mendadak tidak bisa mengeluarkan kata-kata apapun. Jadi Renjun tau namanya bahkan disaat dia belum memberi tau Renjun?

ASDFGHJKLLSND ?!

"Ini payung lo, tadi gue nyuruh orang rumah buat nganterin ini ke sekolahan." Renjun menyerahkan payung pada Jeno.

Jeno mengambilnya dengan tangan yang gemetaran.

"Thanks ya Jen."

"Iy-"

Renjun mengisyaratkan Jeno untuk berhenti bicara, padahal belum juga Jeno mengeluarkan sepatah kata.

"Hallo?"

"..."

"APA?!"

"..."

"Oh gitu? Apa nggak bisa dapet hari ini juga Pak Moon?"

"..."

"Masalahnya, satu minggu lagi anak-anak bakalan ujian akhir."

"..."

"Yaudah deh, nanti aku ikutan nyari."

"..."

"Hm okay."

Jeno memandang ke arah Renjun yang saat ini wajahnya tertekuk.

"Hey, lo kenapa?"

"Guru les di panti asuhan gue kecelakaan, dan harus bedrest total. Gue bingung mau nyari seseorang yang mau jadi guru sementara ngegantiin guru sebelumnya."

"Dan yang jadi masalah, satu minggu lagi anak-anak udah ikut ujian."

Renjun menghela nafas.

Jeno yang melihatnya pun tak tega.

"Jadi Ayah lo punya Panti Asuhan juga?"

"Bukan punya Ayah, tapi punya gue."

Mata Jeno terbelalak. Bagaimana bisa ada orang sebaik Choi Renjun?

Setelah berpikir secara matang, akhirnya Jeno memberanikan diri menepuk pundak Renjun.

"Gue bersedia jadi guru sementara di Panti Asuhan lo, Renjun." Renjun langsung mendongak menatap Jeno.

"Lo serius?"

"Ya." Dapat Jeno lihat jika binar mata Renjun kembali.

"Okay Jeno, thanks ya."

"Sama-sama Renjun."

"Mulai besok, gue bakalan jemput lo ke rumah. Les nya mulai dari jam 5 sampe jam 7 malem lo nggak keberatan kan?"

"Not at all."

"Okey! Gue duluan Jen, Dahh~"

Jeno hanya mengangguk dengan jantung yang semakin ramai iramanya.

Setelah percakapan mereka berdua selesai, Renjun langsung bergegas masuk ke dalam mobil jemputan miliknya. Meninggalkan Jeno yang saat ini memegang dadanya karena detak jantungnya sudah sangat cepat.

"Kasian jantung gue."

Jaemin dan Jeno saat ini tengah berada di kebun belakang rumah milik Jeno.

Jaemin melihat tingkah sahabatnya yang tengah tersenyum sendiri membuat nya takut. Takut Jeno sedang kerasukan.

Jaemin mengulurkan tangannya untuk menyentuh lengan Jeno.

"Ini Jeno kan?"

Jeno tersentak dari lamunan indahnya.

"Emang siapa lagi kalo bukan Jeno? Lucas? Tsk mana mungkin Lucas setampan gue."

"ADUH JAEM KENAPA DIGAPLOK TANGAN GUE?!"

"Abisnya mulut lo ngeselin." Jaemin melipat kedua tangannya di dada.

"Ngapain lo senyam-senyum nggak jelas dari tadi?"

"Adadeh, kepo aja urusan orang ganteng."

Jaemin tersenyum lebar, terlihat menakutkan bagi Jeno.

"L-lo kenapa?"

"Jadi nggak mau cerita nih?" Jaemin masih setia mempertahankan senyum evil nya. Membuat Jeno bergidik.

"Ngg anu Jaem, lo tau kan kalo gue naksir Renjun habis-habisan? Nah gue tuh punya kesempatan bisa deket sama pujaan hati gue duh Jaem gue seneng banget."

"SERIUS LO?!" Jaemin menganga tak percaya. Bagaimana bisa seorang Choi Renjun bersikap seperti itu? Bukan Choi Renjun sekali.

"Lo tuh emang udah sepaket ya sama Lucas, bahkan reaksi kalian berdua sama." Jeno mengusap telinganya yang pengang karena teriakan maut Na Jaemin.

"Ya nggak nyangka aja Jen, seorang Choi Renjun mau-maunya notice kaum jelata kayak lo."

"Kalo ngomong tuh disaring dulu dong!" Jeno mencubit bibir Jaemin karena kesal.

"HEH JANGAN CUBIT-CUBIT! Ini asetnya Lucas, goblok!"

"Bodo amat." Jeno meninggalkan Jaemin sendirian di taman belakang rumahnya.

Jeno kesal. Sangat kesal karena apa yang di lontarkan oleh Jaemin menohok hatinya dan benar adanya.

Chenle saat ini tengah berada di balkon kamarnya. Menikmati hawa sore dan juga melihat sunset sendirian.

Saat sedang asyik memejamkan matanya sambil menghirup udara sore hari tiba-tiba saat dia membuka matanya, Chenle melihat Jisung membonceng Shuhua menaiki motor Ninja hitam milik Jisung yang melintas didepan rumahnya. Kamar Chenle memang berada di lantai tiga, jadi terlihat.

"Brengsek lo Park Jisung." Chenle mendengus lalu tersenyum miris. Dia memang hanya akan menjadi teman Jisung selamanya. Rasa sukanya pada Jisung tidak akan pernah terbalaskan.

Disisi lain, Jisung memberhentikan motornya tepat didepan rumah Shuhua.

"Thanks ya Jisung udah nganterin gue." Shuhua tersenyum tulus.

"Okay, nggak masalah lo kan lagi sakit."

"Sekali lagi makasih ya."

Jisung mengangguk dan berlalu dari rumah Shuhua yang hanya berjarak 5 rumah dari rumahnya.

Saat sampai didepan pagar rumahnya, ia tidak sengaja melirik pagar rumah Chenle yang memang berhadapan dengan pagar rumahnya. Dan matanya pun bergulir ke jendela kamar Chenle yang terbuka dan menunjukkan bahwa Chenle sedang memejamkan matanya.

"Cantik." Jisung tersenyum dan masuk kedalam rumahnya.

Tanpa tau Chenle sedang menangis saat ini.











-To be continued













Continue Reading

You'll Also Like

669K 33.7K 61
A Story of a cute naughty prince who called himself Mr Taetae got Married to a Handsome yet Cold King Jeon Jungkook. The Union of Two totally differe...
620K 18.7K 75
Hiraeth - A homesickness for a home to which you cannot return, a home which maybe never was; the nostalgia, the yearning, the grief for the lost pla...
283K 18K 22
"you might not be my lover, but you still belong to me" "crazy, you don't even love me but you want to claim me as yours? have you lost your mind jeo...
197K 19.2K 24
"𝙏𝙤𝙪𝙘𝙝 𝙮𝙤𝙪𝙧𝙨𝙚𝙡𝙛, 𝙜𝙞𝙧𝙡. 𝙄 𝙬𝙖𝙣𝙣𝙖 𝙨𝙚𝙚 𝙞𝙩" Mr Jeon's word lingered on my skin and ignited me. The feeling that comes when yo...