please change to black background
ΦΦΦ
hyunsuk lagi bersenandung ria sambil ngeringin rambut. habis mandi dia gais.
saat ngelewatin cermin, dia berhenti. natap dirinya dari atas sampe bawah. "ganteng bener." pedenya hyunsuk itu saingan sama haruto. harap maklum.
hyunsuk lalu masuk ke walk-in-closet yang ada di kamarnya. hyunsuk ini satu kasta sama yoonbin, rich people.
dia milih-milih baju, ada kali 20 menitan. bingung soalnya mau pake chanel apa gucci. dasar riya.
setengah jam berlalu. kalau kata orang, cewek kalau dandan itu lama banget berarti mereka belum ketemu oknum choi hyunsuk.
hyunsuk keluar dari walk-in-closet nya. lalu ngaca lagi. udah match belum outfitnya hari ini.
btw hyunsuk akhirnya pake kemeja pink sama jeans. iya pink.
hyunsuk baru aja ganti warna rambut, dua hari yang lalu. yang awalnya pirang ngejreng sekarang jadi coklat tua. biar nggak dibully triple j, masa kata mereka rambut pirangnya hyunsuk itu sengejreng yang ngambang di kali.
hyunsuk lalu ngambil ponsel yang ada di atas kasurnya. ada banyak notifikasi, salah satunya missed call dari junkyu. sejam yang lalu.
sejam yang lalu dia masih konser dalam kamar mandi, ditambah dia mandi di bathtub. mana mau kelar mandi kalau gitu. hyunsuk menelpon junkyu. tapi nggak aktif orangnya.
"malah gak diangkat." hyunsuk berdecak lalu melihat jam yang ada di ponselnya. matanya refleks membulat.
"MATI GUE! INI JAM BERAPA HYUNSUK?!" hyunsuk buru-buru turun ke lantai bawah. nyamber kunci mobil yang ngegantung. ngambilnya sembarang, tanpa liat.
hyunsuk ngehidupin mobil dan menjalankannya. hyunsuk beda sama yoonbin, dia kalau nyetir kayak berasa jalan itu punyanya sendiri. main salip sana sini, klakson bunyi mulu, banting stir seenak jidat.
barbar adalah jalan hidupnya. jangan ditiru oke?
hyunsuk lupa kalau mereka janjian jam 7. gak lupa sih, cuma khilaf waktu. tadi di rumah masih santuy gitu, dipikirnya alah, masih lama. sekarang jam 9, haha bye.
hyunsuk nyetir hampir 80 km/jam. rumahnya lumayan jauh dari SMA, kalau nggak ngebut bisa disantet junkyu dia.
BRAKKKK
tiba-tiba ada suara dentuman keras. hyunsuk ngerem mendadak.
diliatnya di depan sana ada orang yang jatuh dari motor. motornya rusak parah.
hyunsuk nabrak orang? jawabannya gak. tapi ada kecelakaan di depan sana, kayaknya tabrak lari.
hyunsuk menepikan mobilnya dan menghampiri kerumunan orang yang tengah melihat korban.
hyunsuk risih. gak, bukan karena dia cebol jadi benyek di situ.
tapi risih karena gak ada yang nolong korban. padahal jelas-jelas darah udah kayak genangan ditambah bapak itu keliatan gak sadarkan diri.
"masukin ke mobil saya aja, pak. kebetulan saya mau ke arah rumah sakit." ujarnya. kebetulan dia bawa mobil yang lebih gede.
kumpulan orang-orang itu ngebopong bapak tadi buat dimasukin ke mobil hyunsuk.
setelahnya, hyunsuk naik ke mobilnya dan puter arah. iya, SMA dan rumah sakit terdekat itu berlawanan arah.
hyunsuk udah dalam mode overbarbar. dia ngebut pake banget. kalau sampai bapak ini mati yang salah dia, gak lucu dia kena pasal pembunuhan padahal dia cuma kaum awam.
gak lama kemudian, hyunsuk sampe di UGD sebuah rumah sakit. dipanggilnya satpam dan suster yang berjaga buat bantuin proses perawatan bapak itu.
bapak tadi dimasukan ke salah satu ruangan, disusul seorang dokter dan beberapa suster. hyunsuk tentunya nggak boleh masuk.
daripada nunggu, dia jalan ke bagian lain dari rumah sakit. hyunsuk tau operasi kayak gini itu bakal berjam-jam, mending dia jalan-jalan dulu.
dia ngecek ponselnya. gak ada notifikasi dari temen-temennya. yes aman. nggak bakal digorok dia. toh, kalau alesannya kemanusiaan pasti temennya ngerti lah.
hyunsuk lagi ada di taman rumah sakit. jalan jalan santai. seger banget di situ, pemandangannya ijo terus di tengah taman ada air mancur pula.
hyunsuk jadi pengen nyemplung ke situ. tapi hyunsuk kalau gak pake jacuzzi, alergi dia.
langkah hyunsuk terhenti saat dia liat satu lorong yang dihias lukisan-lukisan uwu. kayak pelangi, awan, tokoh kartun, matahari.
karena tertarik, hyunsuk jalan menyusuri lorong itu sampe ada papan nama di atas kepalanya. Kids Area. oh daerah anak-anak.
hyunsuk tetep jalan menyusuri lorong. sampai ketemu papan macam mading gitu, isinya kertas-kertas yang ditempel kayak puisi atau lirik lagu anak. tulisannya pun khas tulisan anak-anak.
hyunsuk ketawa saat baca puisi-puisi yang ada. masa ada yang judulnya Kentut. hfshjh masa kecil.
hyunsuk menoleh waktu pintu di belakangnya dibuka. jadi di depan mading ada pintu. ada seorang wanita paruh baya keluar dari sana terus senyum waktu liat hyunsuk.
"hai. kamu siapa?" sapa wanita itu.
"hyunsuk." wanita tadi mengangguk. "lagi kunjungan kah?"
"tadi nganterin korban kecelakaan ke UGD, sekarang masih dioperasi." jelas hyunsuk.
"saudara kamu ya?" tanya wanita itu.
hyunsuk menggeleng. "bukan, tapi dia korban tabrak lari. daripada gak ada yang nolong, mending saya aja."
wanita tadi tersenyum lebar "baik banget kamu, nak."
hyunsuk nyengir. salting, dipuji.
"oh iya, kamu mau masuk?" tawar wanita itu sambil menunjuk pintu di belakangnya.
"di sana ada apa?" tanya hyunsuk.
"anak-anak penderita kanker. kalau pagi kita selalu ngumpul gini." jelas wanita itu.
hyunsuk mengangguk tertarik. "boleh, bu." mereka berdua lalu masuk ke dalam ruangan itu.
hal pertama yang disaksikan hyunsuk adalah semua mata yang menyambut dirinya.
"ibu merry, kakak itu siapa?" tanya seorang anak perempuan sambil dateng ke arah hyunsuk. anak kecil itu pake semacam sorban yang nutupin seluruh kepala bagian atasnya.
wanita yang dipanggil ibu merry tersenyum lebar. "anak-anak, ini kak hyunsuk. kak hyunsuk katanya mau main bentar loh sama kalian. siapa yang mau main bareng kak hyunsuk?"
seluruh anak di ruangan itu mengangkat tangan mereka.
"AKU!"
"AKU MAU MAIN!"
"IH AKU DULU!"
lucu banget. hyunsuk jadi pengen cubitin satu-satu pipi anak-anak yang ada di situ. sayangnya, anak orang.
anak-anak segera melingkari hyunsuk. hyunsuk jadi bingung harus apa. dia menoleh ke arah bu merry dan bu merry cuma senyum sambil ngangguk.
"ayo duduk dulu. kak hyunsuk gak bisa nafas ini." ujar hyunsuk. kayak sihir, anak-anak itu pada duduk rapi ngelilingin hyunsuk.
kebapakan banget gak sih.
anak-anak udah pada anteng, hyunsuk yang bingung sendiri harus apa. terus dia liat ada gitar yang nyender di sudut ruangan. hyunsuk langsung ambil gitar itu.
"ayo nyanyi bareng. kalian mau lagu apa?" tawar hyunsuk yang sekarang udah duduk di tengah-tengah lingkaran.
"wah kakak bisa main gitar ya?" ujar anak perempuan yang pake sorban tadi.
"iya dong, kakak udah jago loh." pamer mulu si uncuk.
"yaudah nyanyi bintang kecil dong, kak." pinta satu anak laki-laki. hyunsuk nurut aja, digenjreng gitarnya itu. udah deh kalau hyunsuk udah pegang gitar, tentram jiwa raga.
sampai beberapa lagu kemudian. ada sejam mungkin dia gitaran sambil nyanyi bareng anak-anak di situ. anak-anak di situ juga pada seneng, ketawa-ketawa. hyunsuk merasa useful. akhirnya.
pintu ruangan dibuka dan nampilin bu merry sama beberapa suster masuk ke dalam ruangan. "ayo udah siang waktunya makan terus tidur."
"yah, kan lagi nyanyi." rengek seorang anak.
"udah lama loh. kalian gak kasian sama kak hyunsuk? kak hyunsuk juga ada acara." ujar bu merry.
hyunsuk melotot, ini sekarang jam berapa ya. dimana temen-temennya, terus bapak tadi gimana ya.
"sekarang pamit dulu ya sama kak hyunsuk." ujar bu merry. anak-anak pada ngerucutin bibir, masih pada belum puas main. dengan agak kepaksa, mereka nyalimin hyunsuk. terus jalan keluar ruangan.
bu merry jalan mendekati hyunsuk terus menggenggam tangan hyunsuk. "makasih ya, kamu baik banget. mereka jadi pada seneng. makasih." bu merry tersenyum hangat.
"gak papa, bu. lagian mereka juga asik diajak main. saya mau langsung pamit ya, ada acara lain soalnya." ujar hyunsuk yang diangguki oleh bu merry.
hyunsuk baru aja keluar dari ruangan. tapi ada suara anak kecil manggil dia.
"kak hyunsuk!" hyunsuk noleh dan ngedapetin anak perempuan yang nyambut dia di awal tadi.
anak perempuan itu lari kecil mendekati ke hyunsuk. hyunsuk jongkok, nyamain tingginya sama anak itu. masih tinggian hyunsuk hehe.
"kenapa?" tanya hyunsuk.
anak itu nyodorin sticky note warna kuning. "buat kakak." hyunsuk nerima kertas kecil itu. "disimpen ya."
"apa ini?" tanya hyunsuk sambil senyum.
"dibaca aja nanti. aku mau ke kamar ya, kak hyunsuk kapan-kapan kesini lagi ya. harus!" kata anak itu.
hyunsuk terkekeh. gemes banget soalnya. "iya nanti kakak mampir lagi. eh nama kamu siapa?"
"angel, kak. yaudah, aku pergi dulu. dadahhh." angel lalu pergi meninggalkan hyunsuk, namun di tengah jalan angel menoleh. "doain aku biar bisa sembuh terus bisa main gitar kayak kak hyunsuk ya." ujar angel sambil sedikit berteriak. lalu angel pergi masuk ke sebuah bilik kamar.
"namanya angel. penderita stadium 3 sekaligus anak paling periang di sini." ujar bu merry yang udah ada di sebelah hyunsuk sekarang.
ada yang ngena di hati hyunsuk. angel, anak penderita kanker, dewasa sebelum waktunya.
hyunsuk pengen geret jaehyuk kesini sekarang. panganen nyoh. biar sadar diri.
ΦΦΦ
hyunsuk tanya ke suster yang lewat dan ternyata operasi bapak tadi udah selesai, hyunsuk boleh masuk.
sambil jalan, hyunsuk ngerogoh sakunya. nyari sticky note yang dikasih angel tadi. ketemu!
hyunsuk baca dan masih disambi jalan. biar multitasking katanya.
—hyunsuk—
bersinar bagai mentari
teduh bagai lagu dan puisi
gitu isinya. hyunsuk mikir, masa iya angel anak indie?
saat ngadahin kepala buat liat ke depan, hyunsuk baru nyadar kalau dia udah ada di depan ruangan dimana bapak yang dia anter dioperasi.
hyunsuk dorong pintu. kaget dong dia. di ruangan itu gak ada siapa-siapa. kasurnya rapi. masih bersih.
tapi dinding rumah sakit yang harusnya putih ada coretan, tulisan lebih tepatnya.
"WORLD NEEDS A PEACE"
hyunsuk
—son of Apollo—
kalau ditanya, hyunsuk sekarang lagi bingung, takut, sama kaget.
ΦΦΦ
—character unlocked—
choi hyunsuk
son of Apollo
¤¤¤
—» Apollo : dewa matahari, musik, sastra, penyembuhan.