Some Day

By FinaWRD3

66.1K 6.5K 181

Hanya sebuah kisah dimana mereka yang menjadi bagian dalam percintaan rumah tangga. More

- Satu -
- Dua -
- Tiga -
- Empat -
- Lima -
- Enam -
- Tujuh -
- Delapan -
- Sepuluh -
- Sebelas -
- Duabelas -
- Tigabelas -
- Empatbelas -
- Limabelas -
- Enambelas -
- Tujuhbelas -

- Sembilan -

3.3K 337 11
By FinaWRD3

- HAPPY READING -

Kabar penyerangan itu menyebar sampai kesudut desa, menimbulkan banyak desas desus dan rumor yang menyebar dengan sangat cepat.
Mengenai kebangkitan Akatsuki dan semacamnya.
Tapi hokage bergerak cepat, membuat pengumuman jika ini tidak ada hubungannya dengan akatsuki ataupun organisasi sejenisnya.
Sebagian anggota akatsuki yang tersisa sudah tobat, Yahiko Pein sudah lenyap dengan Konan yang menjadi penjaga abadi abu yang ditaburkan.
Jadi, kabar kebangkitan akatsuki adalah hoaks, tidak benar adanya.

Hyuuga Hiashi mengamuk pada Sasuke, termasuk Hanabi yang dengan senang hati melayangkan tendangan maut pada kakak iparnya, yang tentu saja langsung dihentikan Naruto dan Sakura.

Hinata sudah membaik, dan dokter Tsunade memberinya beberapa vitamin untuk mengatasi shock kehamilan dan memperkuat sistem imunnya.
Bahkan Hiashi membuat keputusan menghebohkan saat itu, dimana Hinata harus tinggal bersama dirumah Hyuuga untuk sementara waktu, sampai otak penyerangan itu berhasil ditangkap.
Tidak ada jaminan hal semacam itu tidak akan terjadi lagi.

Perang batin itu sudah memperkeruh suasana hatinya yang sedang sangat sensitif.
Hinata tidak mau, menolak jauh dari suaminya, tapi ia juga khawatir tentang anaknya.
Sasuke juga menerima usul dari Hiashi, karena ia akan mulai sibuk untuk mengejar siapa yang dalang dibalik penyerangan itu.

Dan meskipun Hinata dilindungi para anbu atau susanoo, bukan berarti istri dan anaknya aman.
Meskipun berat, Hyuuga Hiashi memamh benar.
Dan Hinata harus tinggal dirumah Hyuuga sampai semuanya berhasil diamankan lagi.

"Anata, apa aku harus tinggal dirumah ayah ? Apa aku benar-benar harus melakukannya ?"

Hinata masih saja keberatan debgan keputusan itu, merengek dengan tatapan anak anjing kelaparan yang berharap mendapat sedikit makanan dari majikannya.
Meski sudah membicarakannya baik-baik, tetap saja Hinata tidak bisa menerima dengan baik.

"Kau harus melakukannya, sayang. Ini demi kalian juga."

Menyentuh ujung helaian rambut basah Hinata yang terurai.
Bisakah Sasuke mengaku jika dirinya tidak srnang dengan rencana ini ?
Tingkat kemandiriannya sudah menurun drastis, sekarang ia selalu membutuhkan Hinata kapanpun dan dimanapun, dan dengan tidak tau mau malunya mengakui jika Sasuke tidak bisa hidup tanpa istrinya.

"Aku mengerti. Tapi bagaimana jika aku merindukanmu ?"

Mendongak dengan tatapan berkaca-kaca, bibirnya merengut lucu, persis seperti anak kecil yang berharap dibelikan permen oleh ayahnya.
Hormon kehamilan adalah pusat dari semua perubahan dalam dirinya.
Terutama dengan perubahan sikapnya yang sering terlalu ekstrem.
Hinata tidak menyalahkan bayinya, meski sering kesulitan mengontrol diri tentang banyak hal.

Dengan dekapan lembutnya yang kuat, Sasuke mendekap Hinata didadanya.
Menciumi wajah cantik dengan pipi gembilnya yang menggemaskan.
Aroma bunga yang menguar dari tubuh istrinya adalah aromatheraphy paling ampuh untuk membuatnya terlelap dengan cepat.

Hinata merespon sentuhan suaminya, bolehkan mereka melakukan "itu" sekarang ?
Tidak seperti biasanya yang langsung marah saat Sasuke menyentuhnya, sekarang Hinata malah menginginkan  sentuhan itu pada tubuhnya.
Hinata pasti sudah ketularan kemesuman Sasuke sekarang, astaga ...

Untuk pertama kalinya sejak pernikahan mereka, Hinata mulai mengambil gerakan, berinisiatif.
Tatapan sayu itu adalah godaan terbesar Sasuke, meneguk ludah dengan susah payah saat Hinata memulai permainannya.
Sasuke tersenyum miring, merasa senang dan bangga atas keberanian Hinata yang spontan.

Mungkin, ia harus berterimakasih pada anaknya, yang membuat Hinata menjadi wanita hamil paling seksi dimatanya.
Jadi, biarkan mereka menikmati malam ini dengan suara-suara yang bisa mengganggu tetangga.
Tolong jangan diganggu pemirsah.
🔞🔞💏💋👀❤

....

Sasuke langsung meluncur ke kantor Hokage, setelah mengantarkan Hinata ke kediaman Hyuuga.
Disana sudah ada Naruto yang nyengir lebar kearahnya, ada Shikamaru yang menguap malas, Shino yang hanya menoleh sekilas, dan beberapa anggota anbu yang mengangguk hormat pada Sasuke yang masih menjadi pemimpin mereka.

"Kemarilah, kita harus buat rencana."

Kakashi nampak antusias saat melihat Sasuke yang masih terlihat normal.
Sebenarnya Kakashi sedikit was-was dengan insiden penyerangan itu, mengingat betapa buruknya tempramen mantan anak didiknya itu.
Tapi syukurnya, Sasuke tidak membuat banyak kekacauan karena emosinya.

"Yang kita hadapi bukan penyusup sembarangan, jangan sampai gegabah."

Kakashi meneliti satu persatu ekspresi dari orang-orang yang ada diruangannya.
Mereka semua tampak serius.
Bahkan Naruto yang biasanya pecicilan, lebih serius belakangan ini.
Dari apa yang diceritakan Hinata, para shinobi itu memiliki cakra biru yang tidak biasa.
Bukan jenis umum yang dimiliki sebagian besar aliansi ninja.

Mengambil gulungan peta dari bawah lacinya, membuka diatas meja dengan mendapat fokus dari semuanya.
Ada beberapa titik merah yang ada disana, beberapa titik biru dan tanda silang hitam.

"Yang kita hadapi bukan sembarangan orang, dan ini berhubungan dengan Hyuuga juga Uchiha."

"Titik merah dimaksudkan untuk mewakili Uchiha, titik biru untuk Hyuuga dan silang hitam untuk keduanya.
Para shinobi itu terdeteksi memiliki cakra biru yang tidak biasa, itu sebenarnya hanya kamuflase untuk membingungkan pengguna byakugan."

Naruto mengusap kepalanya, nampak kesulitan mencerna perkataan hokage-sama.
Sasuke mengamati peta itu dengan lebih awas, mencari titik penghubung atas situasi saat ini.

"Jadi, apa ini ada hubungannya dengan bayi yang dikandung Hinata ? Mereka tidak hanya mengincar Hinata sebagai pengguna byakugan, tapi lebih mengincar bayinya."

Kakashi bertepuk tangan dengan wajah puas, seperti biasa Shikamaru memang jenius.
Itu jelas memudahkannya untuk memberi penjelasan.
Naruo memukul meja dihadapannya dengan keras, sebuah gerakan reflek yang sangat berlebihan sebenarnya.
Sasuke tidak banyak berkomentar, tapi ekspresi wajahnya yang mengeras menjadi tanda bahwa lelaki itu tidak dalam emosi yang baik.

"Bukankah ini masih berkaitan dengan ninja pelarian beberapa waktu lalu ? Yang dengan sengaja menggiring kita ke lembah kematian."

Sasuke melirik sekilas, jelas mereka juga berpikir mengenai hal yang sama.
Kakashi seperti disadarkan akan sesuatu, baru menyadarinya jika semua kejadian belakangan ini memang berhubungan.

"Ninja pelarian itu hanya sebagai pengalih perhatian para anbu, sementara para shinobi itu adalah sasaran utama yang harus kita kejar."

Sasuke menyelesaikan argumen dikepalanya dengan cermat.
Memang sudah berpikir jika ini hanya permainan jebakan, siapa yang berhasil lewat, maka ia yang harus melanjutkan.

"Apa mereka mencoba menghidupkan Kaguya òtsutsuki ?"

Bingo !! Semua tatapan tertuju pada Kakashi sekarang.
Jika itu benar, maka bukan tidak mungkin akan terjadi sesuatu yang lebih mengerikan dari sekedar perang.

"Misi kalian adalah, menghancurkan tubuh utama yang menyimpan semua kekuatan dari byakugan dan sharingan, juga rinegan."

"Apa kita harus pergi ke bulan ?"

Pertanyaan Naruto yang kelewat polos menarik decakan keras dari orang-orang hebat yang berada di satu ruangan dengannya.

"Tentu saja tidak. Mereka menyimpannya di satu bangunan yang ada di lembah kematian. Itu tidak akan ditemukan dengan mudah, karena itu bukan bangunan biasa."

Pernyataan Kakashi cukup untuk membuat Naruto merasa antusias.
Sasuke hanya sedang berpikir, ada berapa banyak cakra yang digunakan untuk menutupi bangunan sejenis itu ?

"Kalian akan berangkat besok, sekarang siapkan semua peralatan kalian.
Sasuke akan menjadi pemimpin untuk tim ini."

Tidak ada yang protes untuk keputusan Kakashi, mereka sudah sama-sama terlatih, tidak penting siapa yang akan menjadi pemimpin mereka untuk misi ini.
Kakashi hanya memilih shinobi berpengalaman untuk misi kali ini, dan tidak menuntup kemungkinan akan ada tim tambahan untuk membantu mereka.
Sementara mau bagaimana mereka menjalankan misi ini, akan mereka rencanakan sendiri di markas besar anbu.

Markas anbu sebenarnya terlarang untuk mereka yang tidak ada kaitannya dengan organisasi itu.
Tapi, berhubung Sasuke adalah ketua anbu sekarang, mereka bisa memakai tempat itu untuk membuat rencana.
Kakashi menyerahkan semuanya pada mereka, hokage tidak bisa terlalu banyak membantu karena pekerjaannya sendiri sudah setumpuk gunungan.

Sasuke adalah ahli strategi, meski sering lepas kendali saat berhadapan langsung di lapangan.
Shikamaru juga demikian, meski terkesan ogah-ogahan, lelaki itu mewarisi kejeniusan ayahnya yang juga ahli dalam strategi perang.
Shino tidak kalah hebat dari dua rekannya, berkat sensornya yang kuat dan bantuan para serangganya, lelaki itu juga menjadi pemimpin team 8 dulu.
Seharusnya ada Kiba, tapi anak itu sedang menjalankan misi dengan Ino dan Chouji.
Sementara Naruto, lelaki itu adalah yang terbodoh diantara mereka.
Kemampuan menyusun strateginya hampir sepadan dengan shinobi tingkat dasar.
Tapi tentu saja, kita tidak bisa melupakan jasa hebatnya yang melegenda, bukan begitu ?

Dan malam ini juga, mereka menyusun rencana dengan disaksikan oleh para anbu tingkat A+ yang juga memberi sedikit masukan.
Tingkat kearogansian Sasuke sudah turun cukup banyak, dan lelaki itu bisa menerima pendapat orang lain dengan cukup baik, tidak langsung menjugde atau menolaknya.

Berkat kesabaran Hinata dalam mendidik suaminya, Uchiha Sasuke yang kini bukanlah sosok yang sama seperti dirinya yang dulu.
Itulah pentingnya kerjasama suami istri, kalian harus memberi penerangan pada salah satu yang berpikiran gelap.

"Harus ada plan B dan plan C untuk keadaan darurat. Karena Kirigakure adalah yang terdekat dengan lembah kematian, kita bisa bekerja sama dengan mereka.
Kalian, hubungi pihak Kiri dan Mizu untuk bersiap jika kita membutuhkan bantuan mereka."

"Baik, Sasuke-sama." Empat orang anbu melesat cepat, mengikuti perintah Sasuke dengan membawa gulungan masing-masing.
Konoha tidak bisa bersikap arogan, meski mereka bisa yakin untuk memenangkan pertarungan ini.

"Bagaimana keadaan Hinata-chan ? Dia baik-baik saja ?"

Naruto bertanya sambil menyeruput kuah ramen instan yang masih menguarkan uap panas dan aroma yang menggoda.
Sasuke terlihat lelah, meski merasa tidak sabar untuk menuntaskan dendam kecil yang berkecimung di dadanya.

"Hinata baik-baik saja. Dia akan dirumah Hyuuga sampai aku menyelesaikan semua ini."

"Itu pilihan yang paling benar." Sahutan Naruto terdengar mantap.

Sasuke tidak pulang dari markas anbu, bahkan setelah mereka selesai menyusun semua rencana.
Dan hanya menyisakan ia dan Naruto yang ada ditempat ini, karena hampir semua orang sudah pulang.
Naruto tidak setega itu untuk meninggalkan sahabatnya yang malang sendirian ditempat ini, Naruto bukan orang yang kejam.
Mereka sudah membawa peralatan untuk misi besok, sementara Hinata akan datang untul mengantarkan sarapan dan bekal untuk suaminya, tidak tau bagaimana dengan Sakura.

.
.
.
.
Vote please ❤❤

Continue Reading

You'll Also Like

508K 37.6K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
39.9K 3K 8
[COMPLETED] - (Hurt&Drama) "Jika bertahan lebih mudah daripada melepaskan, luka ini tidak akan seperih ini." - Hinata Sasuhina, Gaahina Start : 16 De...
121K 18.6K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
43.6K 7.5K 15
this is our school, our dormitory, and our life.