Dilema Diana (Han Seungwoo AU)

By primasantono

1.3K 111 21

COMPLETED. Han Seungwoo x Irene (Visual Only) x Cho Seungyoun Kalau kau menjadi Diana, siapa yang kau pilih... More

Tragedy
USA
Pulang
Meeting Point
She Knew
Dear, My Friend
Angel
Lebih dari Teman
Confess
Acting
Announcement
Nervous
Challenge
Lunch
New Driver
Affair 🔞
New World
Kotak Pandora
Curang
Jeju
Break
Tears
Mad
Distance
Seungyoun's POV
Say it!
It's You
Statement
Separation
Ending Scene

Concert

41 4 2
By primasantono

"Jadi ada penjelasannya kenapa kau bersikap begini?"

"Aku hanya ingin menonton konsernya kok, Cho Seungyoun,"

"Dia Han Seungwoo. Han Seungwoo yang kau benci,"

"Hey, aku tidak akan diam-diam mengirim molotov kok di konsernya nanti,"

"Lee Hari!"

Sepagi ini Seungyoun bergegas menemui Hari di apartemennya yang membuat linimasa geger. Hastag Diana x Seungwoo trending semalam karena status yang ia buat. Berbagai spekulasi muncul, yang bisa membuat spekulasi positif maupun negatif memenuhi nama Hari.

Beberapa fans mendukung kapal ini, tapi banyak juga yang tidak. Seungyoun khawatir ini akan mengancam karir Hari.

Hari dengan santai mengupas apel sementara Seungyoun menatapnya berkacak pinggang.

"Hey, emangnya model tidak boleh punya bias? Kalem, tak usah panik,"

"Karena aku tahu kau tak suka padanya. Kau mengerti tidak sih ?"

Hari menghela napasnya, "Seru kan? Dia tak tahu siapa aku sementara aku tahu siapa dia. Aku tahu segala kelemahannya bahkan alerginya. Hihi lucu kali ya,"

Seungyoun menatap Hari serius sementara wanita itu justru semakin melantur.

"Lucu kalau aku buat dia jatuh cinta padaku, skandalnya ramai di Korea, lalu aku tinggalkan dia saat dia sudah benar-benar jatuh padaku. Wah, penonton akan menyukainya bukan?"

Seungyoun menatap lurus mata Hari. Ia menekan bahu wanita itu.

"Aw, kau tahu kalau ini sakit tidak?"

"Hari-ah, jangan membongkar kuburanmu sendiri. Aku melihat sendiri kemarin saat kami tak sengaja bertemu di bandara. Ia menangis bertemu ayah ibumu. Aku yakin dia menderita selama ini,"

Hari menatap Seungyoun curiga. Ia melepas tangan Seungyoun dengan kasar, "Kalian sudah saling bertemu? Tanpa bilang padaku?"

"Kebetulan, Hari-ah,"

Mata Hari berubah nanar, "Kau bahkan sudah tahu kalau dia ke Amerika? Heol! Daebak! Semua orang membela dia. Bahkan ayah ibuku. Padahal disini akulah korbannya,"

Hari bergegas berjalan menuju pintu depan, membukanya, dan menatap Seungyoun yang sudah putus asa, "Hari ini aku libur. Kau menemuiku diluar jam kerja. Kalau kau ingin aku tetap berada di agensi, tolong keluar sekarang, Seungyoun-ssi,"

Seungyoun menghela napasnya. Ia menatap langit-langit dengan pandangan putus asa. Ia mendekati Hari, menatapnya lamat-lamat.

"Jangan lakukan hal bodoh, please. You know I always care about you and always be by your side. Just leave him, jebal,"

Hari tidak menatapnya sama sekali dan langsung menutup pintu apartemennya begitu Seungyoun keluar.

Ia mengusap wajahnya. Kepalanya hampir meledak karena menahan amarah sepagi ini. Tangannya pun ikut gemetar. Ia segera menelepon Reina, mengabarkan bahwa ia benar-benar akan datang ke konser Han Seungwoo. Sekeras apapun Seungyoun menolaknya.

***

Konser hari pertama selesai. Semuanya lancar walau acara harus dimulai sedikit terlambat karena berbagai masalah administrasi. Penonton terlarut dalam suasana bahagia, sama seperti yang dirasakan keduanya. Beberapa kali Seungwoo menitikkan air mata karena terharu dengan apa yang terjadi di depan matanya. Wooseok, seperti biasa meledek Seungwoo habis-habisan tapi ketika masuk ruang ganti langsung menangis tersedu.


Konferensi pers diadakan setelah konser pertama digelar. Seungwoo mengira pertanyaan soal Lee Diana pasti akan muncul. Jinhyuk mewanti-wanti agar ia jangan sampai salah kata.

"Katakan saja kau bahagia karena ia mendukungmu. Jangan katakan hal-hal yang bikin geger,"

Konferensi pers dimulai dengan berbagai pertanyaan seputar album terbaru mereka. Mereka menjawab dengan lancar, tanpa ada kesulitan.

Ups, bukan mereka yang menjawab, hanya Wooseok. Lama kelamaan Wooseok selalu menjadi juru bicara jika mereka ditanyakan berkisar tentang konsep dan makna dari album mereka. Wooseok memang selalu berkata manis, seperti wajahnya yang manis kalau kata para fansnya.

"Bagaimana perasaan Han Seungwoo ketika salah seorang model top US telah mengumumkan bahwa dia fans beratmu?"

Akhirnya pertanyaan itu muncul juga. Seungwoo mengangkat microphone-nya, memberi kode pada translator untuk bersiap.

"Saya sangat bahagia karena ia mendukung saya. Sebuah kehormatan yang sangat besar,"

"Apakah kau akan menemuinya secara pribadi?"

"Tidak, kami kan akan bertemu di konser besok. Sama seperti My Girl yang lainnya, kita akan bertemu kembali besok,"

"Bagaimana jika ia ingin menemuimu secara pribadi apakah kau mau menemuinya?"

"Kurasa itu tidak adil dengan My Girl yang lainnya jika aku mengistimewakan dia. Kecuali jika kami tiba-tiba punya project bersama, mungkin bisa,"

Pertanyaan macam apa ini, terlalu pribadi, keluh Seungwoo.

"Jadi jika kalian ditawarkan project bersama, kau akan menerimanya?"

"Tentu, kenapa tidak?"

"Apakah kau memiliki tipe idaman wanita tertentu. Apakah Lee Diana termasuk di dalamnya?"

Tunggu, kenapa ini seperti wawancara infotainment, keluh Seungwoo.

Panitia akhirnya bersuara, "Pertanyaan yang diajukan dibatasi tentang album dan konser saja. Mohon pengertiannya,"

Beberapa wartawan masih mencoba merangsek maju sambil menanyakan hal yang sama. Panitia mulai kewalahan. Pertanyaan yang diajukan mulai keluar dari jalur sehingga Panitia pun membatasi hal itu. Beberapa fans meneriakkan nama Diana dan mendukung mereka berdua agar berkencan saja. Suasana menjadi ricuh.

Seungwoo mengangkat microphone-nya.

"Saya sudah punya wanita idaman,"

Suasana ruang konferensi pers tiba-tiba menghening. Wooseok terperangah menatap Seungwoo yang sepertinya keceplosan. Jinhyuk menepuk jidatnya.

"Saya sudah lama mengaguminya. Ia selalu menjadi inspirasi saya membuat lagu,"

"Hey, Seungwoo-hyung," Wooseok berbisik panik.

"Sayangnya saya tidak bisa menemuinya jika sedang bekerja,"

Ketikan beberapa wartawan terdengar semakin cepat. Suasananya menjadi canggung.

Oh Jinhyuk sudah bersiap jika ada kata-kata yang menggegerkan. Ia bersiap menjemput Seungwoo keluar dari lokasi.

Wooseok berbisik dalam hati. No clues, apa yang akan Seungwoo ucapkan.

Seungwoo hanya tersenyum samar. Semua orang menahan napas, menunggu jawaban Seungwoo selanjutnya.

"My Girl. Semua My Girl disini maupun yang tidak berada disini adalah wanita idaman saya. Saya tidak bisa sering bersamanya, mereka jugalah inspirasi saya. My Girl, i love you! Terima kasih."

Sorak sorai kekecewaan pun memenuhi ruangan itu. Mereka sudah membayangkan berita yang menggegerkan. Headline saja sudah disiapkan.

Beberapa fans mereka pun menggulirkan kata-kata cinta untuknya. Seungwoo hanya tersenyum jahil, membuat Wooseok bernapas lega. Ia pun ikut membuat statement.

"Wanita idaman kami berdua adalah sama. Pendukung kami, yang selalu mencintai kami baik di masa sulit maupun masa senang, My Girl. Sampai bertemu lagi ya besok!"

Seungwoo dan Wooseok berdiri lalu membungkuk bersama sebagai tanda terima kasih. Dukungan dan kata cinta terus bergulir kepada mereka.

Di ruang ganti, Wooseok memicingkan mata terhadapnya.

"Kau ini kenapa?"

"Apa?"

"Sok-sok melakukan hal tadi itu maksudnya apa?" Wooseok menuntut penjelasan.

Seungwoo hanya mengangkat bahunya dan berjalan mendahului Wooseok.

"Mereka duluan yang mencoba menjebakku. Ingin membuat berita seakan aku ingin menemui Diana secara pribadi. Aku jebak saja sekalian,"

Wooseok menatapnya curiga.

"Aku nyaris berpikir kau akan sebut-sebut Lee Hari,"

"Tadinya aku sempat berpikir ingin menyebut namanya tapi,"

Seungwoo menghela napas, "Aku tidak ingin dia semakin membenciku,"

Wooseok menepuk-nepuk bahu pria itu,"Hyung, kita lakukan yang terbaik besok. Semoga dimanapun Lee Hari berada, dia bisa melihatmu dan tersenyum akan pencapaianmu. Fighting!" ujarnya sambil mengangkat tangannya dengan manis.

Seungwoo mencubit pipinya karena gemas.

Mereka bergegas bersiap untuk pulang ke hotel ketika Seungwoo mulai merasa nyeri di lututnya.

Wooseok menyadari Seungwoo yang mulai sempoyongan lalu bergegas menahan badan pria itu.

"Ah, please not today, not in this good day," Seungwoo menghela napasnya sambil bertumpu pada dinding. Wooseok memapahnya, beberapa staff yang melihat bergegas mendekat.

"Hyung, butuh kursi roda?"

"Hey ngawur, My Girl akan melihat,"

Wooseok tetap memegangi tangannya, menatapnya khawatir.

"Pegang saja tanganku. Tenang saja,"

***

Celakanya, beberapa wartawan dan My Girl keburu menyaksikan Seungwoo yang sempoyongan sambil keluar dari gedung konser. Beberapa menit saja, muncul trending bahwa Seungwoo cedera.

Hari membaca linimasa sambil menggigiti jari kukunya.

Dia cedera?

Hari bergegas membaca seluruh berita yang hadir di linimasa dan mendadak khawatir.

Hah, kenapa aku khawatir?

Hari hendak mengalihkan perhatiannya dari ponsel ketika ia tak sengaja membaca beberapa artikel masa lalu Seungwoo yang tiba-tiba muncul.

Hari terkesiap.

Itukah alasannya ia tak bisa debut sebagai idol boyband?


Continue Reading

You'll Also Like

3.8M 55.7K 32
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
13.3M 1M 74
Dijodohkan dengan Most Wanted yang notabenenya ketua geng motor disekolah? - Jadilah pembaca yang bijak. Hargai karya penulis dengan Follow semua sos...
2.1M 10.3K 17
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...
17M 765K 44
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...