Babysitter, I Love You | [Hwa...

By 99noranhee

178K 23.1K 5.2K

ayah Minhee memiliki banyak hutang pada perusahaan Hwang Group. Saat hutang tersebut jatuh tempo ayah Minhee... More

Prologue
šŸ‡1
šŸ‡2
šŸ‡3
šŸ‡4
šŸ‡ 5
šŸ‡ 6
šŸ‡7
šŸ‡8
šŸ‡9
šŸ‡10
šŸ‡12
šŸ‡ 13
šŸ‘„ Da Deul Bla Bla šŸ‘„
šŸ‡14
šŸ‡15
šŸ‡16šŸ‡
šŸ‡17
šŸ‡18
šŸ‡19
šŸ‡20
šŸ‡21
šŸ‡22
šŸ‡ 23
šŸ‡24
šŸ‡25
šŸ‡26
šŸ‡27
šŸ‡28
šŸ‡29
šŸ‡30
šŸ‡31
šŸ‡32
šŸ‡33
šŸ‡34
šŸ‡35
šŸ‡36
šŸ‡37
šŸ‡38
šŸ‡39
KISSING YOU
šŸ‡40
šŸ‡41
šŸ‡42
šŸ‡43
šŸ‡44
šŸ‡45
šŸ‡46
šŸ‡47
šŸ‡48
šŸ‡49
šŸ‡50
šŸ‡51
šŸ‡52

šŸ‡11

4.1K 628 49
By 99noranhee

Diharapkan memberi 👉🌟 sebelum membaca terimakasih 😊















Happy Reading All

⚠ warning ⚠

























"Minhee!"

"Halo!"

"Minhee!"

"Sial!"

Sudah Jungmo duga firasatnya tidak salah bahwa Minhee ada dalam bahaya. Jungmo memasuki ruang osis dengan raut wajah panik membuat semua anggota osis menatapanya keheranan.

"Kyu, gue nggak bisa ikut rapat hari ini ada urusan darurat!"

"Urusan apa?"

"Pokoknya ini penting kalok ada tugas apapun buat gue chat aja, gue duluan"

Jungmo segera membawa tasnya lalu menghampiri Dohyon dan Hyeongjun kekelas.

"Tapi Jungmo, hei Koo Jungmo!"

Minkyu menghela nafas melihat Jungmo pergi seenaknya disaat rapat sedang berlangsung. Jungmo abaikan teriakan Minkyu saat ini pikirannya hanya tertuju pada Minhee.

Brak!

Dohyon dan Hyeongjun berjengit kaget dan mengernyitkan dahi melihat Jungmo membuka pintu kelas dengan raut wajah panik tak karuan.

"Wo...wo...wo...tenang bossque tenang"

"Gimana bisa tenang!"

"Kenapa sih? Ada kecoa terbang lagi diruang osis"

"Minhee dalam bahaya!"

"Bahaya gimana?"

"Udah nanyanya nanti kita cari Minhee sekarang!"

"Bentar lo tenangin diri dulu dan cerita ke kita darimana lo tahu kalok Minhee dalam bahaya?"

"Minhee nelpon gue waktu mau ke sekolah Danhee dia diikutin sama dua orang, udah dari Minhee ceritain nasibnya ke kita firasat gue mulai nggak enak sama Minhee"

Hyeongjun dan Dohyon mengernyitkan dahinya tidak mengerti dengan yang diucapkan Jungmo lalu saling bertatapan satu sama lain. Jungmo melihat keduanya tidak bereaksi apapun jadi frustasi sendiri lalu menarik tangan keduanya keluar kelas.

"Udahlah bengongnya nanti kita cari Minhee sekarang!"

Jungmo menarik Hyeongjun dan Dohyon pergi ke sekolah Danhee yang lumayan dekat dengan sekolah mereka.

*****

"Mama cantik lama banget sih"

Danhee beberapa kali melihat jam tangan sambil menggembungkan pipinya. Sudah setengah jam Danhee menunggu Minhee menjemputnya namun tidak kunjung datang juga.

"Danhee!", Danhee mengangkat kepala melihat Hyunjin datang menghampirinya.

"Kak Hyunjin"

"Kok sendirian, mama cantik mana?"

"Mama cantik belum datang, Danhee juga lapar banget"

Danhee manyun sambil memainkan jari tangannya sebal. Hyunjin menepuk kepala Danhee sambil terkekeh melihat adiknya manyunin bibir.

"Mungkin mama cantik ada urusan kakak telpon dulu, ya?"

Hyunjin mengeluarkan ponsel di tasnya untuk menelpon Minhee. Beberapa menit Hyunjin menunggu telponnya namun tidak juga dijawab. Hyunjin menelpon Minhee kembali namun sama saja tidak dijawab.

"Nggak dijawab juga. Kakak telpon papa saja, ya?"

Hyunjin lalu menelpon Yunseong untuk menjemputnya dan Danhee, beruntung Yunseong langsung mengangkat telpon dari Hyunjin


"Halo, Hyunjin ada apa?"


"Papa, jemput Danhee sama Hyunjin dong?"


"Memangnya Minhee tidak jemput kalian?"


"Nggak tahu, Hyunjin sudah telpon mama cantik tapi nggak dijawab"


"Ya sudah, kalian papa jemput sekarang kalian ada dimana?"


"Ada disekolah Danhee"


"Papa akan kesana sekarang"


Hyunjin menutup telponnya lalu mengusap kepala adiknya yang masih saja cemberut, "papa akan jemput kita kamu sabar dulu ya?"

Danhee hanya menganggukkan kepala nurut. Hyunjin melihat-lihat sekitar sekolah Danhee sembari menunggu mobil papanya tiba.

Beep! Beep!

Yunseong menghentikan mobil lalu keluar menghampiri anak-anaknya, "Danhee Hyunjin"

"Papa!"

Danhee menghampiri sang papa lalu memeluknya. Yunseong langsung menggendong Danhee kemudian jalan menghampiri Hyunjin.

"Minhee dimana, Hyunjin?"

"Mama cantik belum datang"

Yunseong menghela nafas mengetahui Minhee lalai dari tugasnya. Yunseong menurunkan Danhee lalu mengambil ponsel disaku jasnya untuk menelpon nomor Minhee dan benar saja nomornya tidak aktif. Yunseong mencoba telpon Minhee kembali hingga beberapa menit setelahnya telponnyapun diangkat.

"Minhee lo dimana sih? Kasihan anak gue nungguin lo lama banget sampai kelaparan kayak gini."

"..."


"Halo Minhee! Jawab elah"


"Halo"


"Eh siapa, ya?"

"Saya teman Minhee, ini Hwang Yunseong?"

"Iya dengan saya sendiri, Minhee dimana? Saya ingin bicara padanya"

"Maaf sebelumnya tuan Hwang, saya ingin berbicara dengan anda ini tentang Minhee sekarang posisi anda ada dimana?"

"Saat ini saya ada di sekolah dasar Sangmeok, katakan apa yang terjadi pada Minhee?"

"Ehm, saya akan mengatakannya langsung pada anda saja. Saya tidak enak jika mengatakan ini lewat telpon, saya akan kesana sekarang"

"Baiklah akan saya tunggu"


Yunseong mematikan sambungan telponnya entah kenapa perasaannya mendadak tidak enak soal Minhee.

"Papa ada apa? Ayo pulang Danhee lapar"

"Sebentar ya sayang, kalian berdua masuk mobil dulu papa ada urusan sebentar saja"

Danhee dan Hyunjin menganggukkan kepala lalu masuk kedalam mobil. Sedangkan Yunseong masih ada diluar mobil menunggu seseorang yang mengaku teman Minhee untuk datang menghampirinya.

Yunseong melihat 3 siswa berseragam itu muncul namun kenapa perasaan Yunseong mendadak tidak enak saat ketiga siswa itu datang? Terlebih siswa itu datang dengan wajah yang tampak khawatir.

"Hwang Yunseong"

"Kalian bertiga temannya Minhee?"

Jungmo, Hyeongjun dan Dohyon mengatur nafas mereka sejenak sebelum menjawab pertanyaan Yunseong, "benar, kami bertiga teman sekelas Minhee"

"Lalu Minhee dimana? Kenapa hanya ada kalian bertiga saja?"

"Itu yang akan kami beritahu pada anda"

"Memangnya apa yang terjadi pada Minhee?"

"Saya merasa Minhee ada dalam bahaya, saya menemukan ponselnya jatuh dekat terminal" Jungmo menyerahkan ponsel Minhee pada Yunseong.

Yunseong mengambil ponsel Minhee lalu melihat ujung ponselnya yang lecet seperti bekas terjatuh.

"Ah iya, nama saya Koo Jungmo, ini Kim Dohyon dan Song Hyeongjun. Minhee sempat menelpon saya saat akan pergi ke sekolah Danhee, Minhee berkata disepanjang perjalanan dia merasa diikuti oleh seseorang"

"Seseorang siapa?"

"Saya tidak tahu, saat saya akan bertanya yang saya dengar hanya suara ponsel jatuh serta samar-samar mendengar bekapan dari mulut Minhee"

Yunseong membuka sebuah aplikasi di ponselnya  untuk mendeteksi keberadaan Minhee saat ini. Saking gabutnya Yunseong, ia sampai memasang alat pelacak kecil ditas dan juga dikerah seragam Minhee.

"Lebih baik kalian masuk ke mobil saya, kita akan mencari Minhee"

"Mo, lo masuk mobilnya Yunseong gue sama Hyeongjun ngikutin pakek mobil lo aja nanti sekalian Hyeongjun telpon polisi"

"Oke, ini kuncinya"

"Ayo njun!"

"Asiaaaaapppp!"

Dohyon dan Hyeongjun segera kembali ke sekolah untuk mengambil mobil Jungmo. Yunseong dan Jungmo segera masuk kedalam mobil Yunseong.

"Dia siapa, pa?"

"Hyunjin Danhee papa akan mengantar kalian pulang, papa juga sudah menyuruh bibi Shin untuk memesan pizza sama burger buat kalian, sekarang duduk yang manis oke"

"Asik makasih, pa"

"Iya, sama-sama"

"Ini, kamu beritahu saya arah kemana kita harus jalan titik merah itu kendaraan yang ada Minhee dan titik hitam itu mobil saya"

"Baiklah"

Yunseong menyerahkan ponselnya pada Jungmo lalu menjalankan mobilnya untuk mengantarkan Danhee dan Hyunjin pulang kerumah terlebih dahulu setelahnya mereka akan menyelamatkan Minhee.

*****

"Lepas! Gue mau dibawa kemana?"

"Berisik! Bisa diem nggak?!"

Dua orang itu membawa Minhee masuk ke kamar lalu mendorongnya di ranjang. Minhee berusaha duduk sembari menatap sinis dua pria yang terkekeh melihatnya. Satu pria mulai mendekat dan mencengkram dagu Minhee untuk menatapnya.

"Ternyata tuan Son tidak ingin temannya merasa tersaingi untuk mendapat hati Hwang Yunseong dan kedua anaknya Hwang Danhee dan Hwang Hyunjin"

"Kalian jangan coba-coba menyakiti Danhee Hyunjin. Kalok gue sampai ngelihat mereka terluka, gue bakal kirim kalian ke neraka!"

"Eh jangan galak gitu dong manis nanti cakepnya hilang loh", pria itu mencolek dagu Minhee membuat Minhee memalingkan wajahnya tidak suka.

"Lo cowok tapi cantik, ya? Harusnya orang cantik kayak gini mainnya sama kita, ya nggak?"

"Yoi"

"Kalau kalian mau bermain dengannya, silahkan"

Minhee dan kedua pria itu menatap seorang lelaki bertubuh mungil berjalan mendekat. Minhee merasa pernah melihat orang itu kalau tidak salah saat dipesta anniversary perusahaan Hwang Group mereka pernah saling bertatapan walau hanya sekilas saja.

"Gue seperti pernah ngeliat lo dipesta anniversary perusahaan Hwang Group, lo ini siapa dan maksud lo apa ngelakuin ini ke gue?"

Dongpyo menatap Minhee tajam lalu melempar koran dengan berita utama Yunseong yang akan segera menikahi Minhee.

"Apa maksud gue ngelakukan ini ke elo? Terus apa yang lo maksud dengan berita ini?"

Minhee melihat koran berita utama, "gue juga nggak ngerti sama berita itu. Orang tua Yunseong yang melakukan semua ini"

Dongpyo mencengkram dagu Minhee, "dengar ini Kang Minhee! Sampai kapanpun lo nggak akan bisa gantiin posisi Donghyun. Kalok lo masih mau hidup dengan tenang, tinggalin mereka dan biarkan Donghyun tetap berada diposisinya"

Minhee mengernyit dahinya bingung, "tunggu Donghyun? Denger, gue nggak ngerti dengan apa yang lo ucapin tapi satu hal yang harus lo tahu gue cuma bekerja dirumah Yunseong"

"Orang tua Yunseong yang melakukan semua itu. Kalok gue bisa nolak gue akan menolak, tapi di rumah Yunseong gue cuma seorang pengasuh gue nggak bisa menolak perintah seorang majikan"

"Diam! Gue akan melakukan segala cara untuk nyingkirin lo dari keluarga Hwang"

Dongpyo menegakan tubuhnya sembari menatap Minhee tajam, "sekalipun itu buat lo menderita dan ingin ngebunuh diri lo sendiri"

Dongpyo menatap dua pria disisi Minhee lalu menyeringai lebar, "kalian ingin bermain sebentar dengannya?"

Minhee melotot tidak percaya dengan apa yang ditawaran Dongpyo pada 2 pria tersebut. Apa orang itu sudah tidak waras?!

"Tentu saja boss"

"Buat dia jerah tapi tutup mulutnya agar tidak terdengar siapapun"

"Siap boss!"

"Jangan macam-macam! Lepasin! Kalian mau apain gue! Lepas!"

Dongpyo menulikan pendengarannya lalu mengunci pintu membiarkan kedua pria di dalam kamar tersebut bisa bermain sepuasnya dengan Minhee.

*****

Setelahnya mengantar Danhee dan Hyunjin pulang, Yunseong dan ketiga teman Minhee langsung saja mencari Minhee. Sihoon terkejut melihat Yunseong terburu-buru dengan raut wajah panik hingga Yunseong tidak sempat menjawab pertanyaan yang dilontarkan ibunya.

Dohyon fokus menyetir mengikuti mobil Yunseong didepan sesekali melirik Hyeongjun yang sedang menelpon polisi.

"Udah?"

"Udah, gue juga udah kirim tempat lokasi Minhee berada ke polisi"

Dohyon menganggukkan kepala mendengar perkataan Hyeongjun dan berharap semoga Minhee baik-baik saja tanpa ada yang terluka.

Dohyon melihat mobil polisi telah datang dan beberapa diantaranya telah melaju melewati mobil Jungmo maupun mobil Yunseong dengan suara sirene yang memeka telinga. Dohyon, Hyeongjun, Jungmo dan Yunseong merasa lega melihat mobil polisi telah datang mengikuti mereka.

>•<

Minhee memberontak ketika dua pria tersebut mulai melepas almamater, dasi dan sabuk celananya. Salah satu pria mulai mencium setiap inci lehernya sembari membuka kancing seragamnya satu persatu sedangkan pria yang lain menurunkan reselting celananya. Minhee memberontak lalu menangis merasa ketakutan dirinya terus-terus memohon agar seseorang datang untuk menolongnya.

"Hmmptt!!!"

Teriakan Minhee tertahan saat merasakan salah satu pria tersebut menggigit lehernya hingga muncul satu tanda. Minhee mencoba bergerak mundur untuk menjauh, namun salah satu tangan sang pria menarik kakinya untuk kembali mendekat.

"Diam!"

"Gimana kita mau nyicip lo kalok lo terus memberontak?!"

"Harusnya mulut lo nggak ditutup kayak gini biar kita bisa dengar suara jeritan manis yang keluar dari bibir lo saat kita melakukan ini tapi kalok kita lepas udah pasti lo teriak minta tolong"

"Harusnya sih gitu, tapi itu tidak masalah kita masih bisa nyicip dan ngelihat wajah melas anak ini saat kita memanjakannya"

Pria itu tertawa membuat Minhee semakin bergidik ketakutan. Dua pria itu lalu mencium kaki jenjang Minhee yang masih menggunakan celana dari betis hingga paha dalam sesekali tangan mereka meraba kemaluannya. Minhee memejamkan matanya erat, mungkin ini akhir dari hidupnya.

Tamat!

Dirinya tamat!

Brak!

"Jangan bergerak kalian sudah kami kepung! Turunkan senjata dan serahkan diri kalian!"

Minhee menangis merasa bersyukur saat mendengar sirene mobil dan beberapa polisi yang mendobrak pintu kamar. Polisipun menangkap dua pria itu lalu membawanya ke kantor polisi.

"Minhee!"

Minhee melihat 3 temannya dan Yunseong datang menyelamatkannya. Mereka lalu melepaskan ikatan tubuh Minhee. Minhee segera memeluk Yunseong erat dan menangis melampiaskan semua ketakutannya, entah apa yang terjadi jika mereka tidak datang tepat waktu.

Yunseong membalas pelukan Minhee sembari menepuk punggunya agar lebih tenang. Jika boleh jujur hati Yunseong merasa sangat sakit mendengar tangisan Minhee seperti ini.

"It' okay it's okay, kau aman sekarang kita sudah disini bersamamu"

>•<

Setelahnya kejadian itu Minhee, Yunseong dan ketiga temannya telah pulang ke rumah. Yunseong sedang membuatkan teh dan menyiapkan makan malam untuk Minhee sedangkan Minhee sendiri berada dikamar bersama Sihoon. Beruntung Danhee dan Hyunjin sudah tidur pulas jadi mereka tidak rewel menanyai apapun pada Minhee.

Setelah semuanya sudah siap Yunseong mengantar nampan berisi makan malam dan segelas teh ke kamarnya. Hangyul sedang keluar kota memenuhi tugas, jikapun Hangyul dan Seungwoo mengetahui Minhee mengalami pelecehan seksual seperti ini mereka akan memburu para pelaku sampai dapat mau mencari sampai keujung dunia sekalipun lalu menyiksa mereka hingga para pelaku mendapatkan trauma yang mendalam.

Sihoon mendekati Yunseong untuk memberitahunya agar menjaga Minhee dengan baik. Melihat Yunseong menganggukan kepala mengiyakan perkataannya Sihoon lalu keluar membiarkan Yunseong dan Minhee berada dikamar.

Yunseong duduk disamping Minhee lalu menyerahkan segelas teh tersebut kepadanya, "minumlah ini agar kau merasa lebih baik"

Minhee agak terkejut saat yunseong berada disampingnya dengan mambawa cangkir, ia menerima cangkir itu lalu meminumnya dengan perlahan. Sunyi kembali melingkupi kamar Yunseong, Minhee masih tidak ingin membuka suara dan malah menjaga jarak dengan Yunseong. Yunseong sendiri melihat itu hanya berpikir mungkin Minhee masih shock dengan apa yang dialaminya beberapa jam yang lalu.

Yunseong mengambil cangkir itu dan meletakannya dimeja nakas lalu degan perlahan memegang tangan Minhee. Minhee langsung menarik tangan sembari menggeser duduknya menjaga jarak mengeratkan selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya, Yunseong bisa melihat tubuh Minhee mulai bergetar lagi.

"Jangan takut, ini aku Yunseong aku tidak akan berbuat macam-macam padamu"

Yunseong memegang kedua pundak Minhee lalu menariknya perlahan untuk berhadapan dengannya. Yunseong mengangkat wajahnya dan melihat Minhee mulai menangis kembali.

"Kau tenang saja aku bukan laki-laki seperti mereka"

"Maafkan aku"

Yunseong mendekatkan wajahnya untuk mencium dahi Minhee setelahnya untuk sesaat ia memandangi wajah Minhee ibu jarinya bergerak menghapus jejak air mata dipipinya. Dengan perlahan Yunseong mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Minhee, jantung keduanya berdegup dengan nyaman merasakan jutaan kupu-kupu yang berterbangan didalam diri mereka. Yunseong dan Minhee memejamkan mata secara bersamaan tepat saat bibir mereka saling bertemu, hanya menempel saja tidak ada nafsu apapun.

Hanya beberapa saat Yunseong melepaskan ciumannya, "aku janji, aku akan selalu melindungimu dan semua penderitaanmu akan berakhir"

Minhee memejamkan matanya saat Yunseong kembali mencium bibirnya. Yunseong dengan hati-hati memagut bibir manis itu. Yunseong memagut bibir Minhee lebih dalam saat dirasa Minhee membalas ciumannya. Tangan Yunseong merangkul pinggang Minhee dengan apik sedangkan tangan satunya mengusap pipi Minhee menghapus air mata yang sempat lolos dimatanya.
























































******************TBC***************

Chapter 11 update! 🎉

Hwanjir apaan itu dah! 😩
Dongpyo jahat banget sih? 😣
Pulang dek cuci tangan cuci kaki terus bobok! 😤 😂

Daripada ente-ente semua pada esmosi mending gw tebar foto dedek mini 😂

Disaat keumndong satu kereta sama yunseong, mini mah santuy kan masih ada eunsang eak eak eak 😂
Berlayarlah kapal minsang berlayarlah 😌

Eh...ranhee nggak milih dua-duanya kok bang, ampun bang ampun 😓

Okay, jangan lupa untuk senantiasa memberi voment 👉🌟💬

Khamsa thankyou! 🙏

See you next chapter! 🙋

Continue Reading

You'll Also Like

308K 22K 18
Seorang remaja bernama Arshaka Jocasta yang menjadi pusat obsessi para sahabatnya. Arshaka mengidap penyakit langka. Sindrom Kleine-Levin. Di mana s...
1.7M 90K 40
Dave tidak bisa lepas dari Kana-nya Dave tidak bisa tanpa Kanara Dave bisa gila tanpa Kanara Dave tidak suka jika Kana-nya pergi Dave benci melihat...
99.4K 10.4K 40
Freen Gabriella samantha seorang gadis yang hidup sebatang kara, orang tua nya meninggalkan nya saat usia 18 tahun, Freen Gabriella samantha menyukai...
175K 5.7K 16
Tentang cyara dan pasien gilanya yang tampan.