SUE IT! [BTS RM] โœ”

By Mytholojoon

13.4K 1.3K 288

[COMPLETE] โš ๏ธ[Mengandung konten : kekerasan] โš ๏ธ Jika sudah bersinggungan langsung dengan ambisi, bahkan kelua... More

Who is Kim Namjoon?
Is this a love?
One Step Closer, but...
His Promise
Kim Namjoon and The Royal Kim Family
Kim Namjoon and The Royal Kim Family 2
Where are you?
Wait, What?
I want to make you mine
Real fight begin
Rival
A day before
Knowing Him
Unpredictable Thing 'bout Him
You Think?
Join In Your Clan
Watch Your Words
He doesn't know yet
Mission
His House
Little Brother
Try Again Later
Love Letter For Him
High Court
It's not over yet
Need Advice
It Happens Again
Back To Korea
Campaign
Road To Press Conference
Night In His House
Press Conference
Presidential Election
A Plan
The Girl
World War
The Truth Untold
Family Gathering
The Final

Destiny Begins

2.3K 99 13
By Mytholojoon

Hongkong, September 22nd, 2013

   Pagi itu langit Hongkong tampak cerah, rasanya Hyossang masih enggan untuk membuka mata padahal waktu sudah menunjukkan pukul 08.00, seperti weekend weekend sebelumnya, virus mager memeluknya dengan erat pagi ini. Dengan bersusah payah, Hyossang menyibakkan selimutnya, kemudian berjalan dengan gontai ke kamar mandi, bagaimanapun ada hal yang harus ia lakukan hari ini, jadi ia paksakan dirinya untuk bangun dan beraktifitas. Setelah menyelesaikan urusannya di kamar mandi, ia kembali ke kamar dan melihat ponselnya,

   Hyossang membaca pesan masuk dari temannya Leera,
"Cih, menyebalkan sekali, kenapa harus ada pertemuan di hari minggu, aku kan ingin rebahan seharian." gumamnya.

   Setelah menyelesaikan ritual paginya, ia keluar dan menuju taman dekat apatemennya untuk sekedar menghirup udara bebas. Sesampainya di taman ia duduk di sebuah bangku panjang dan mulai mengamati sekitar, hingga kedua mata indahnya menangkap sosok berbadan tinggi besar dengan kulit putih bersih sedang berdiri di kejauhan, ia mengenakan celana panjang dan kaos lengan pendek dan sebuah topi bertengger manis dikepalanya, menutup sebagian surai coklatnya yang indah.

"Sepertinya aku belum pernah melihat dia, tapi siapapun dia bukan urusanku" gumamnya. Kembali ia perhatikan ponselnya, ia mengklik ikon gambar telepon dan mencari kontak seseorang, kemudian meneleponnya,

"Oi, aku tiba-tiba tak ingin datang ke pertemuan itu, aku ingin menyendiri hari ini." kata Hyossang.

'Kau mau mati? Hari ini ada tamu orang penting dari jauh!' sahut dari seberang.

"Kau kan bisa mengajak orang lain, kenapa harus aku?" Bantah Hyossang.
'Sudahlah jangan banyak bicara, datang saja' Bantah suara dari seberang tak mau kalah.

Hyossang memutus sambungan telepon dan melempar ponselnya ke tas dengan penuh amarah, kemudian ia sandarkan punggungnya ke kursi taman dan kembali memandangi sekitar, ia heran, merasa tak menemukan sosok tinggi yang ia lihat tadi, "kemana pria tinggi tadi?" Gumamnya, merasa tak menemukan sosok yang ia cari Hyossang lantas melihat arloji di tangannya dan menunjukan pukul 10.00, sontak saja ia meloncat dari tempat duduknya kemudian menyambar tas tangannya, "haish, kenapa cepat sekali pukul 10.00 sih, aku kan terlambat jadinya, menyebalkan sekali" omelnya. Dengan tergesa-gesa ia menuju sebuah aula di daerah Causeway Bay, (FYI, Hyossang tinggal di Hang Hau, dan jarak Hang Hau sampai aula pertemuan di Causeway Bay itu sekitar 30 menit menggunakan kereta bawah tanah alias MRT.)

📲 Leera
'Kau dimana? astaga!!, sekarang jam berapa? Kau benar-benar mau mati ya?' Suara omelan penuh amarah terdengar dari seberang.
"Sebentar, aku masih perjalanan, apakah tamu pentingnya sudah datang?" Tanyaku alih alih meredam amarahnya.
'Belum sih, tapi bisakah kau cepat sedikit Jung Hyossang?' Perintah Leera.
"Aku berusaha secepat yang aku bisa, memangnya kau pikir aku yang mengemudikan MRTnya?" Bantah Hyossang dengan bersungut-sungut.
'Cepatlah, aku akan membunuhmu jika tamu penting datang duluan daripada kau!' ancam Leera.
"Iya iya kau berisik sekali!" jawab Hyossang.

   Hyossang kembali memasukkan ponselnya ke dalam tas, kemudian ia melihat penumpang MRT disekelilingnya, dan betapa terkejutnya ketika kedua matanya menangkap sosok tinggi yang ia temui di taman tadi, kini ia melepas topi yang ia kenakan dan benar saja surai coklat yg menghiasi kepalanya benar-benar indah. Hyossang terus memerhatikan laki-laki itu, sesekali laki-laki itu tersenyum tatkala memandangi ponselnya, senyum yang amat manis dengan lesung pipi yang membuatnya tampak semakin indah. Sesampainya di stasiun MRT Causeway Bay, Hyossang turun dari kereta dan betapa terkejutnya dia ketika laki-laki berlesung pipi itu turun juga, "eh, dia dia turun disini juga." Gumam Hyossang pelan.

   Setelah keluar dari stasiun MRT Hyossang bergegas menuju aula pertemuan dan untungnya si 'orang penting dari jauh' belum datang.

"Akhinya kau sampai juga, aku benar-benar bisa gila kalau kau tidak datang!" Cerocos Leera.

"Kau ini kenapa? Memangnya sepenting apa sih orang yang akan datang itu sampai kau sepanik ini?" Tanya Hyossang.

"Pokoknya penting sudah jangan banyak tanya, ayo masuk!" Ajak Leera.

Mereka kemudian masuk ke aula pertemuan dan 15 menit setelah rapat dimulai, si 'orang penting' yang sedari tadi membuat Hyossang penasaranpun menampakkan dirinya, betapa terkejudnya Hyossang karena yang disebut-sebut orang penting itu adalah pria tinggi besar dengan lesung pipi yang ia temui sebanyak 2 kali pagi ini, kini pria itu menggunakan tuxedo hitam dan kacamata yang membuatnya terlihat jauh lebih tampan dari yang Hyossang lihat tadi pagi.

"Ijinkan saya memperkenalkan tamu penting kita hari ini, dia adalah Kim Namjoon, CEO dari Kim Corp. perusahaan properti terbesar di Korea, hari ini dia menyempatkan datang kesini untuk menyerahkan sejumlah dana untuk yayasan amal kita." Kata sang moderator memperkenalkan tamu penting itu.

"Halo semua, saya Kim Namjoon, kebetulan saya sedang ada urusan di Hongkong dan seseorang merekomendasikan yayasan ini kepada saya, saya berniat mendonasikan sejumlah dana guna membantu mereka." Ia tersenyum sambil melihat sejumlah anak asuh yayasan yang duduk kursi bagian depan.

   Selesai berpidato, laki-laki dengan marga Kim itu menandatangi sebuah dokumen tanda serah terima donasi, setelah itu dia kembali ke tempat duduknya. Sekitar satu jam berlalu dan pertemuanpun berakhir, Hyossang keluar dari aula pertemuan bersama Leera, mereka berencana makan siang bersama di Langham Place, daerah Mongkok. Cukup jauh memang jaraknya, butuh waktu sekitar setengah jam dengan MRT, tapi itu bukan masalah bagi mereka hitung-hitung jalan-jalan mumpung weekend dan sudah tidak ada janji untuk hari ini. Sesampainya mereka di kereta.

"Ya, Hyossang-ssi, kalau dipikir-pikir kita ini anak muda yang luar biasa." Celetuk Leera.

"Apa yang kau bicarakan?" Tanya Hyossang.

"Hei, bagaimana tidak, diusia kita yang masih sangat muda, kita sudah bekerja di Hongkong, yaa walau baru menjadi karyawan biasa, dan kita juga menjadi sukarelawan untuk yayasan tuna rungu." Jelas Leera.

"Jadi?" Tanya Hyossang.

"Ahh kau ini, yaa kita bukan anak muda biasalah, kita ini hebat!" Kata Leera membanggakan diri.

"Terserah apa katamu sajalah!" Sahut Hyossang malas.

   Setelah percakapan randon mereka, keduanya diam dan saling sibuk dengan ponsel masing-masing. Sejujurnya Hyossang masih memikirkan pria bermarga Kim tadi, menurutnya pria itu benar-benar luar biasa, secara fisik dia tinggi dan tubuhnya tidak kurus jangan lupakan senyum manis ditambah dimplenya, dia juga menjadi CEO di usia yang tampaknya masih sangat muda, sungguh takdir begitu baik padanya.

Sesampainya di stasiun MRT Mongkok mereka turun dan menuju Langham Place, setelah memesan makanan di salah satu stan di food court, mereka mencari bangku kosong dan duduk, masih sibuk dengan ponsel masing-masing Hyossang mendongakkan kepalanya melihat sekitar dan lagi, dia melihat pria itu, si pria pemilik dimple bermarga Kim, sedang asik menikmati makanannya sambil memainkan ponselnya.

"Eh bukannya itu Mr. Kim?" Ucap Hyossang sambil mencubit pelan tangan Leera.

"Mana?" Tanya Leera sambil clingukan.
"Itu disebelah sana!" tunjuk Hyossang.

"Ahh sepertinya iya, hei apa orang sekaya dia bisa makan makanan biasa-biasa seperti ini?" Tanya Leera penasaran.

"Apanya yang tidak bisa? Ini juga makanan dan enak!" sungut Hyossang.
Tanpa disadari orang yang sedari tadi mereka bicarakan memerhatikan mereka dan tak berselang lama, Mr. Kim beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri mereka.


Continue Reading

You'll Also Like

2K 192 4
[on going] - [slow up] terkenal sebagai sorot matanya yang tajam, wajahnya yang tampan, teman temannya yang sangat setia padanya, keluarga yang beras...
210K 22.7K 43
Menyesal! Haechan menyesal memaksakan kehendaknya untuk bersama dengan Mark Lee, harga yang harus ia bayar untuk memperjuangkan pria itu begitu mahal...
8.2K 1.3K 31
C O M P L E T E D Sebuah keluarga yang berisi para psikopat. apa kau mampu hidup bersama mereka ? ๐Ÿ’ญ Apakah mafia itu menyeramkan ? Jawabannya...
89.1K 5.4K 55
Seorang gadis biasa diminta menjadi saksi, atas kekerasan yang dialami seorang idol besar dalam sidang tertutup. bagaimana kelanjutan hidupnya setela...